Menelususri Konsep dan Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Menelususri Konsep dan Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Pengertian Ideologi, Ideologi berasal dari kata yunani yaitu idea yang berarti gagasan, buah pikiran, cita- cita,konsep dan kata logis yang berarti ajaran. Dengan demikian Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau the science of ideas. Ideologi dapat dirumuskan sebagai ilmu pengetahuan tentang ide atau ajaran tentang pengertian dasar. Berdasarkan pemahaman yang dihayati,seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik. Bila kita terapkan rumusan ini pada Pancasila dengan definisi- definisi filsafat dapat kita simpulkan bahwa Pancasila itu ialah usaha pemikiran rakyat Indonesia untuk mencari kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menanggap sebagai suatu kesanggupan yang digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu. Hasil pemikiran manusia yang sungguh-sungguh secara sistematis radikal itu kemudian dituangkan dalam suatu rumusan rangkaian kalimat yang mengandung suatu pemikiran yang bermakna bulat dan utuh untuk dijadikan dasar, asas, pedoman atau norma hidup dan kehidupan bersama dalam rangka perumusan satu Negara Indonesia merdeka, yang diberi nama Pancasila. Kemudian isi rumusan filsafat yang dinamai Pancasila itu kemudian diberi status atau kedudukan yang tegas dan jelas serta sistematis dan memenuhi persyaratan sebagai suatu sistem filsafat. Tercantum dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 alinea ke empat maka filsafat Pancasila itu berfungsi sebagai Dasar Negara Republik Indonesia yang diterima dan didukung oleh seluruh Bangsa atau warga Negara Indonesia. Demikian isi rumusan sila- sila dari Pancasila sebagai satu rangkaian kesatuan yang bulat dan utuh merupakan dasar hukum, dasar moral, kaidah fundamental bagi peri kehidupan ber- Negara dan masyarakat Indonesia dari pusat sampai ke daerah- daerah. Mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif dan memaksa, artinya setiap warga Negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa saja yang melanggar Pancasila sebagai dasar Negara, harus ditindak menurut hukum yakni hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan kata lain pengamalan Pancasila sebagai dasar Negara disertai sanksi- sanksi hukum. Sedangkan pengamalan Pancasila sebagai weltanschuung, yaitu pelaksanaan Pancasila dalam hidup sehari- hari tidak disertai sanksi-s anksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat, artinya setiap manusia Indonesia terikat dengan cita- cita yang terkandung di dalamnya untuk mewujudkan dalam hidup dan kehidupanya, sepanjang tidak melanggar peraturan perundang- undangan yang barlaku di Indonesia. Jadi, bagi kita mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia mempunyai sifat imperatif memaksa. Sedangkan pengamalan atau pelaksanaan Pancasila sebagai pandangan hidup dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi- sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat. Sifat yang mengikat ini membuat Indonesia menjadi satu karena Pancasila merupakan pemersatu rakyat Indonesia yang memiliki beragam suku, budaya dan bahasa. Agar rakyat Indonesia merasa sama antara satu sama lain 3 dan tidak ada pembedaan antara mereka maka Pancasila memiliki nilai yang bersifat mengikat. Sehingga Pancasila sebagai Ideologi menjadi penting karena Pancasila merupakan pedoman hidup yang mengikat untuk mempersatukan rakyat yang memiliki berbagai perbedaan.

2.2 Konsep Pancasila sebagai Ideologi Negara