PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondis Ischialgia Sinistra et causa Hernia Nukleus Pulposus (HNP) di RUMKITAL dr. Ramelan Surabaya.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sciatica dideskripsikan sebagai suatu gejala nyeri sepanjang nervus
sciatica yang menjalar ke bawah sampai belakang kaki. Hal ini juga

digunakan untuk mendiskripsikan parastesia dari pinggang bawah sampai
lutut atau merujuk pada paha belakang, betis, dan kaki (Rudy et al, 2016).
Dalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem, salah
satunya sistem saraf spinalis yang mengatur pergerakan anggota gerak
tubuh manusia. Sekarang ini banyak terjadi gangguan yang terjadi pada
sistem persarafan tersebut seperti gangguan pada nervus ischiadicus atau
nervus sciatica , namun dalam dunia kesehatan ada penanganan tertentu

yang dapat mengembalikan gerak dan fungsi yang terganggu akibat
kerusakan nervus sciatica tersebut. Seperti sabda Rasulullah yang
diriwayatkan oleh HR. Muslim yang artinya “Setiap penyakit pasti
memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan
sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana


terjadi pengeluaran isi nukleus dari dalam diskus intervertebralis sehingga
nukleus dari diskus menonjol ke dalam anulus (cincin fibrosa sekitar
diskus) dan memberikan manifestasi kompresi saraf (Muttaqin, 2011).
HNP bisa menyebabkan ischialgia karena nukleus pulposus yang

1

2

menonjol ke arah posterolateral bisa menekan atau menjepit nervus
ischiadicus.

Menurut Mahadewa (2013) sakit yang menyebar dari punggung
bawah menuju paha belakang hingga kaki merupakan tanda khas pada
ischialgia . Sakit yang terjadi dapat beragam, mulai dari yang ringan

hingga seperti tertusuk-tusuk, dapat dirasakan seperti tersetrum listrik.
Rasa sakit ini akan bertambah parah apabila penderita batuk, bersin, atau
duduk dalam waktu yang lama. Masyarakat harus tahu bahwa kondisi
ischialgia perlu mendapatkan pelayanan medis yang tepat dan sesuai


termasuk didalamnya fisioterapi yang dapat berperan dalam mengurangi
nyeri, menambah Lingkup Gerak Sendi (LGS), dan meningkatkan
aktivitas fungsional penderita dengan modalitas fisioterapi, seperti
Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan terapi latihan Mc.
Kenzie.
Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) adalah suatu

metode pengobatan nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri. TENS bisa
digunakan untuk mengurangi nyeri akut maupun nyeri kronik (Dowswell
et al, 2011). Latihan Mc.Kenzie dapat menghasilkan efek mekanik pada
otot sehingga lambat laun terjadi penurunan ketegangan otot akibat
aktivitas dari mekanoreseptor (Yulianti dalam Hendrik, 2014).

3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan masalah
dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: (1) apakah Transcutaneus
Electrical Nerve Stimulation (TENS) dapat mengurangi nyeri diam, nyeri


tekan, dan nyeri gerak pada pasien dengan kondisi ischialgia akibat
Hernia Nukleus Pulposus (HNP)?, (2) apakah Mc. Kenzie dapat

menambah Lingkup Gerak Sendi (LGS) trunk pada pasien dengan kondisi
ischialgia

akibat Hernia

Nukleus Pulposus

(HNP)?, (3) apakah

Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan Mc. Kenzie dapat

meningkatkan aktifitas fungsional pada pasien dengan kondisi ischialgia
akibat Hernia Nukleus Pulposus (HNP)?.

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan rumusan masalah tersebut adalah:

1. Untuk

mengetahui

manfaat

Transcutaneus

Electrical

Nerve

Stimulation (TENS) dalam mengurangi nyeri diam, tekan, dan gerak

pada pasien ischialgia
2. Untuk mengetahui manfaat Mc. Kenzie dapat menambah Lingkup
Gerak Sendi (LGS) pada pasien ischialgia
3. Untuk

mengetahui


manfaat

Transcutaneus

Electrical

Nerve

Stimulation (TENS) dan Mc. Kenzie dalam meningkatkan aktifitas

fungsional pada pasien ischialgia

4

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi teoritis
Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih modalitas yang tepat
dalam penanganan ischialgia akibat Hernia Nukleus Pulposus (HNP),
dan sebagai bahan referensi dalam penanganan ischialgia akibat

Hernia Nukleus Pulposus (HNP).

2. Bagi praktisi
Penyebarluasan informasi tentang penanganan ischialgia akibat Hernia
Nukleus

Pulposus

(HNP)

pada

sejawat

fisioterapi.

Dokumen yang terkait

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ISCHIALGIA Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondis Ischialgia Sinistra et causa Hernia Nukleus Pulposus (HNP) di RUMKITAL dr. Ramelan Surabaya.

0 3 14

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondis Ischialgia Sinistra et causa Hernia Nukleus Pulposus (HNP) di RUMKITAL dr. Ramelan Surabaya.

0 3 16

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ISCHIALGIA AKIBAT HERNIA NUCLEUS PULPOSUS (HNP) VL4-L5, L5-S1 DI RSUD Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Ischialgia Akibat Hernia Nucleus Pulposus (Hnp) Vl4-L5, L5-S1 Di Rsud Dr. Harjono Ponorogo.

1 10 15

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ISCHIALGIA AKIBAT HERNIA NUKLEUS PULPOSUS DENGAN MODALITAS SHORT Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Ischialgia Akibat Hernia Nukleus Pulposus Dengan Modalitas Short Wave Diathermy Dan Mobilisasi Saraf Di Rsud Sr

0 4 14

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA SINISTRA e.c Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Ischialgia Sinistra E.C Hernia Nucleus Pulposus (HNP) Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

1 8 15

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA SINISTRA e.c Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Ischialgia Sinistra E.C Hernia Nucleus Pulposus (HNP) Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

0 3 15

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Ischialgia Sinistra E.C Hernia Nucleus Pulposus (HNP) Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

2 20 6

HASIL DAN PEMBAHASAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Ischialgia Sinistra E.C Hernia Nucleus Pulposus (HNP) Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

0 2 10

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI HNP (HERNIA NUKLEUS PULPOSUS) Penatalaksanan Fisioterapi pada Kondisi HNP (Hernia Nukleus Pulposus) di RST Prof. Dr. Soedjono Magelang.

0 0 16

PENDAHULUAN Penatalaksanan Fisioterapi pada Kondisi HNP (Hernia Nukleus Pulposus) di RST Prof. Dr. Soedjono Magelang.

0 0 5