Penyusunan PesanStrategi Pesan Menetapkan Metoda

1. Kondisi kepribadian dan kondisi fisik khalayak yang terdiri dari: a pengetahuan khalayak mengenai pokok persoalan. b kemampuan khalayak untuk menerima pesan-pesan lewat media yang digunakan. c pengetahuan khalayak terhadap perbendaharaan kata- kata yang digunakan. 2. Pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai-nilai dan noma-norma kelompok dan masyarakat yang ada. 3. Situasi dimana khalayak itu berada. Marhaeni Fajar, 2009:184

b. Penyusunan PesanStrategi Pesan

Setelah mengenal khalayak dan situasinya, maka langkah selanjutnya dalam peumusan strategi ialah menyusun pesan, yaitu menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi khalayak dari pesan tersebut, ialah mampu membangkitkan perhatian. Berkaitan dengan pesan, Wilbur Scramm 1955 dalam Onong Uchjana 2003, 41-42 memberikan beberapa kriteria yang dapat mendukung suksesnya sebuah pesan dalam berkomunikasi, antara lain: 1. Pesan harus dirancangkan dan disampaikan sedemikian rupa sehingga pesan itu dapat mempengaruhi dan menarik perhatian sasaran yang dimaksud. 2. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju pada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama-sama dapat dimengerti. 3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan dan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. 4. Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada pada saat ia digerakan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki. Isi pesan menurut Marhaeni fajar 2009: 195-196 menerangkan terdapat dua bentuk penyajian isi pesan, yakni meliputi: 1. One side issue sepihak: dimaksudkan sebagai penyajian masalah yang bersifat sepihak yaitu mengemukakan hal-hal positif saja ataukah hal-hal negatif saja kepada khalayak permasalahan itu berisi konsepsi komunikator semata-mata tanpa mengusik pendapat yang telah berkembang. 2. Both side issue kedua belah pihak: sesuatu yang disajikan baik negatifnya maupun positifnya. Juga dalam mempengaruhi khalayak, permasalahan itu diketengahkan baik konsepsi dari komunikator maupun konsepsi dari kabarpendapat yang telah berkembang pada khalayak.

c. Menetapkan Metoda

Marheni Fajar 2009: 197-203 menjelaskan bahwa mencapai efektifitas dari suatu komunikasi selain bergantung pada kemantapan isi pesan yang diselaraskan dengan kondisi khalayak dan sebagainya, maka juga akan turut dipengaruhi oleh metode-metode penyampaianya kepada sasaran. Dalam dunia komunikasi metode penyampaianmempengaruhi itu dapat dilihat dari dua aspek yaitu: menurut cara pelaksanaannya dan menurut bentuk isinya. Hal tersebut diurai lebih lanjut, bahwa yang pertama, semata-mata melihat komunikasi itu dari segi pelaksanaannya dengan melepaskan perhatian dari isi pesanya. Sedang yang kedua, yaitu melihat komunikasi itu dari segi bentuk pernyataan atau bentuk pesan yang dimaksud yang dikandung. Oleh karena itu yang pertama menurut pelaksanaanya, dapat diwujudkan dalam dua bentuk yaitu metode redundancy repetition dan canalizing. Sedangkan yang kedua menurut bentuk dan isinya dikenal dengan metode: informatif, persuasif, edukatif, dan kursif. 1. Repetition: merupakan cara mempengaruhi khalayak dengan jalan mengulang pesan sedikit demi sedikit, seperti yang dilakukan dalam propaganda. Metode ini memungkinkan peluang mendapatkan perhatian khalayak semakin besar, pesan penting mudah diingat oleh khalayak dan memberi kesempatan bagi komunikator untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan sebelumnya. 2. Canalizing: dilakukan dengan cara komunikator berusaha memahami dahulu soal komunikan seperti kerangka referensi dan bidang pengalamn komunikan, kemudian menyusun pesan dan metode yang sesuai dengan hal itu. Hal itu bertujuan agar pesan dapat diterima terlebih dahulu baru kemudian dilakukan perubahan-perubahan sesuai dengan keinginan komunikator. 3. Informative: mempengaruhi khalayak dengan jalan memberikan penerangan yakni memberikan sesuatu apa adanya sesuai dengan fakta dan data maupun pendapat yang sebenarnya. 4. Persuasive: mempengaruhi komunikan dengan jalan membujuk. Dalam hal ini komunikan tidak diberi kesempatan untuk berpikir kritis dan bila mungkin akan terpengaruh tanpa disadari. 5. Educative: mempengaruhi khalayak dengan pesan-pesan yang bersifat mendidik, yakni memberikan suatu ide kepada khalayak berdasarkan fakta, pendapat dan pengalaman yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dengan metode edukatif ini akan memberikan pengaruh yang mendalam kepada khalayak kendatipun hal ini akan memakan waktu yang sedikit lebih lama dibanding dengan metode persuasive. 6. Coersive: mempengaruhi khalayak dengan pemaksaan, pesan-pesan yang disampaikan biasanya mengandung ancaman atau intimidasi. Metode ini biasanya diwujudkan dalam bentuk paraturan-peraturan, perintah-perintah dan intimidasi.

d. Pemilihan Media KomunikasiStrategi Media