Morfologi Kalus KECEPATAN INDUKSI KALUS DAN KANDUNGAN EUGENOL SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav) YANG DIPERLAKUKAN MENGGUNAKAN VARIASI JENIS DAN KONSENTRASI AUKSIN.

berbeda-beda. Perbedaan laju pertumbuhan juga dipengaruhi oleh kemampuan jaringan untuk menyerap zat-zat hara yang tersedia, hal ini banyak dipengaruhi oleh aerasi dan tekstur kalus. Kalus yang terlalu padat dan kompak mempunyai kemampuan menyerap zat hara lebih rendah daripada tekstur kalus yang tidak terlalu padat.

D. Morfologi Kalus

Morfologi perkembangan kalus pada perlakuan kontrol, 2,4-D 0,5 dan 1 mgL; NAA 0,5 mgL sedikit berbeda dengan perlakuan NAA 1 mgL; dan IAA 0,5 dan 1 mgL. Pada perlakuan kontrol, 2,4-D 0,5 dan 1 mgL; NAA 0,5 mgL kalus yang berumur 22-26 hari diawali dengan pembentukan kalus berwarna putih yang terlihat seperti benang- benang halus berupa miselium, sedangkan pada perlakuan NAA 1 mgL; dan IAA 0,5 dan 1 mgL kalus berwarna putih yang terbentuk diawali dengan pembengkakan daun dalam waktu relatif lebih lama dan lebih tebal. Kemudian pada semua perlakuan kalus yang berumur 28-33 hari menjadi bening kehijauan. Warna kehijauan ini menunjukkan adanya kandungan klorofil pada kalus. Kalus berwarna kuning bening setelah berumur 40 hari, hal ini kemungkinan karena mulai terbentuknya senyawa fenol dari jaringan dan semakin dewasanya umur kalus. Menurut Wattimena 1991, senyawa-senyawa fenol dapat menghambat pembelahan sel, perbesaran sel dan pertumbuhan. Beberapa macam tanaman khususnya tanaman tropika mempunyai kandungan senyawa fenol yang tinggi dan teroksidasi ketika sel dilukai atau terjadi senesens George dan Sherrington, 1984. Akibatnya jaringan yang diisolasi menjadi coklat atau kehitaman dan gagal tumbuh. Pencoklatan jaringan terjadi karena aktivitas enzim oksidase yang mengandung tembaga seperti polifenol oksidase dan tirosinase Lerch, 1981. Daun sirih merah mengandung minyak atsiri yang pada umumnya terdiri dari senyawa fenol, yaitu kavikol dan kavibetol Prahastuti dan Tambunan, 2004. Sirih merah mengandung senyawa fenol sehingga memungkinkan untuk terjadinya pencoklatan. Pencoklatan pada eksplan dan kalus sirih merah dalam penelitian iniditanggulangi dengan melakukan perendaman asam sitrat 300 ppm selama 30 menit sebelum eksplan diinokulasikan ke dalam medium. Hal ini berdasarkan penelitian perbanyakan benih klonal nangka secara in vitro yang dilakukan oleh Sunyoto dan Sadwiyanti 2002 yang memberikan perlakuan antioksidan dengan perendaman eksplan menggunakan larutan PVP, Asam Sitrat, dan Asam askorbat 100, 200, 300 ppm selama 30 menit. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan PVP, Asam sitrat, dan asam askorbat dengan masing-masing konsentrasi 300 ppm dari intensitas pencoklatan pada nodus. Pertumbuhan dan morfogenesis in vitro dipengaruhi oleh adanya interaksi dan perimbangan antara zat pengatur tumbuh yang ditambahkan dalam media dan hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh sel tanaman secara endogen oleh sel-sel yang dikultur Geroge dan Sherrington, 1984. Penambahan auksin dan sitokinin eksogen ini mengubah konsentrasi zat pengatur tumbuh endogen sel Budiyati, 2002. ZPT bertindak secara sinergis dalam tindakannya sebagai penyebab respons Gardner dkk., 1991. Efektifitas zat pengatur tumbuh auksin maupun sitoknin eksogen bergantung pada konsentrasi hormon endogen dalam jaringan tanaman. Kebanyakan hormon endogen di tanaman berada pada jaringan meristem yaitu jaringan yang aktif tumbuh seperti ujung-ujung tunas dan akar Syahid dan Natalini, 2007. Golongan ZPT yang sangat penting dalam kultur jaringan ada 2, yaitu auksin dan sitokinin. ZPT tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan morfogenesisdalam kultur sel, kultur jaringan, dan kultur organ Karjadi 1996. Morfologi kalus yang terbentuk pada semua perlakuan secara umum menunjukkan karakteristik yang sama yaitu remah, dan cenderung berwarna putih-bening kehijauan-kekuningan Tabel 4. Tabel 4. Morfologi Kalus Sirih Merah Berdasarkan Perlakuan ZPT Pada Minggu Ke-6 Konsentrasi ZPT Tipe Kenampakan Kontrol A Remah, warna putih, bening kehijauan hingga bening kekuningan 2,4-D 0,5 mgL B 1 mgL C NAA 0,5 mgL D 1 mgL E IAA 0,5 mgL F 1 mgL G Hasil yang diperoleh menunjukkan kalus yang baru mulai muncul warnanya putih namun lama-lama warna kalus berubah menjadi bening hijau muda bening pada saat umur kalus memasuki akhir minggu kelima Gambar 5. Gambar 5. Morfologi kalus Sirih Merah berumur 4 Minggu Keterangan: a = eksplan daun kontrol; b = eksplan daun, medium ½ MS + 2,4-D 0,5 mgL; c = eksplan daun, medium ½ MS + 2,4-D 1 mgL; d = eksplan daun, medium ½ MS + NAA 0,5 mgL; e = eksplan daun, medium ½ MS + NAA 1 mgL; f = eksplan daun, medium ½ MS + IAA 0,5 mgL; g = eksplan daun, medium ½ MS + IAA 1 mgL; 1 = kalus remah, berwarna putih, bening kehijauan hingga bening kekuningan.

E. Total Kandungan Eugenol Kalus Sirih Merah

Dokumen yang terkait

Formulasi Tablet Hisap Nanopartikel Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) Secara Granulasi Basah

3 53 89

SKRIPSI KECEPATAN INDUKSI KALUS DAN KANDUNGAN EUGENOL SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav) YANG DIPERLAKUKAN MENGGUNAKAN VARIASI JENIS DAN KONSENTRASI AUKSIN.

0 3 13

I.PENDAHULUAN KECEPATAN INDUKSI KALUS DAN KANDUNGAN EUGENOL SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav) YANG DIPERLAKUKAN MENGGUNAKAN VARIASI JENIS DAN KONSENTRASI AUKSIN.

0 3 7

II.TINJAUAN PUSTAKA KECEPATAN INDUKSI KALUS DAN KANDUNGAN EUGENOL SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav) YANG DIPERLAKUKAN MENGGUNAKAN VARIASI JENIS DAN KONSENTRASI AUKSIN.

0 9 21

V.SIMPULAN DAN SARAN KECEPATAN INDUKSI KALUS DAN KANDUNGAN EUGENOL SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav) YANG DIPERLAKUKAN MENGGUNAKAN VARIASI JENIS DAN KONSENTRASI AUKSIN.

0 5 33

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav) DAN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav) Dan Kloramfenikol Terhadap Bakteri Salmonella typhi, Shigella

1 2 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav) DAN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav) Dan Kloramfenikol Terhadap Bakteri Salmonella typhi, Shigella

0 1 17

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav.) Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) Dan Amoksisilin Terhadap Bakteri Streptococcus pneumoniae, Pseud

0 2 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav.) Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) Dan Siprofloksasin Terhadap Staphylococcus Aureus, Pseudomonas a

0 1 12

Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Kajian Pustaka Aspek Botani, Kandungan Kimia, dan Aktivitas Farmakologi - Ubaya Repository

0 0 17