Konsep Dasar Berorientasi Objek

2. Abstraksi

Abstraksi merupakan kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari pelaku abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.

3. Enkapsulasi

Enkapsulasi memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode dalam objek tersebut yang diberi ijin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.

4. Polimorfisme

Polymorphism polimorfisme berasal dari bahasa Yunani yang berarti banyak bentuk. Dalam PBO, konsep ini memungkinkan digunakannya suatu interface yang sama untuk memerintah objek agar melakukan aksi atau tindakan yang mungkin secara prinsip sama namun secara proses berbeda. Dalam konsep yang lebih umum sering kali polymorphism disebut dalam istilah satu interface banyak aksi. Contoh yang konkrit dalam dunia nyata yaitu mobil. Mobil yang ada dipasaran terdiri atas berbagai tipe dan berbagai merk, namun semuanya memiliki interface kemudi yang sama, seperti: stir, tongkat transmisi, pedal gas dan rem. Jika seseorang dapat mengemudikan satu jenis mobil saja dari satu merk tertentu, maka orang itu akan dapat mengemudikan hamper semua jenis mobil yang ada, karena semua mobil tersebut menggunakan interface yang sama. Harus diperhatikan disini bahwa interface yang sama tidak berarti cara kerjanya juga sama. Missal pedal gas, jika ditekan maka kecepatan mobil akan meningkat, tapi bagaiman proses peningkatan kecepatan ini dapat berbeda- beda untuk setiap jenis mobil. 5. Inheritas Inheritas mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada - objek-objek ini dapat membagi dan memperluas perilaku mereka tanpa haru mengimplementasi ulang perilaku tersebut bahasa berbasis objek tidak selalu memiliki inheritas. Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut terstruktur tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sebagai contoh anggap kita memiliki sebuah departemen yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi data dan lainnya. Misal manager tersebut ingin memperoleh data dari bag administrasi maka manager tersebut tidak harus mengambilnya langsung tetapi dapat menyuruh petugas bag administrasi untuk mengambilnya. Pada kasus tersebut seorang manager tidak harus mengetahui bagaimana cara mengambil data tersebut tetapi manager bisa mendapatkan data tersebut melalui objek petugas adminiistrasi. Jadi untuk menyelesaikan suatu masalah dengan kolaborasi antar objek-objek yang ada karena setiap objek memiliki deskripsi tugasnya sendiri. UML Unified Modeling Language Unified Modeling Language UML merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek, saat ini UML akan mulai menjadi standar masa depan bagi industri pengembangan sistemperangkat lunak yang berorientasi objek sebab pada dasarnya UML digunakan oleh banyak perusahaan raksasa seperti IBM, Microsoft, dan sebagainya [18]. Unified Modeling Language merupakan metode pengembangan perangkat lunak sistem informasi dengan menggunakan metode grafis serta merupakan bahasa untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi serta dokumentasi. 1. Unified Modeling Language UML adalah bahasa yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan arti suatu sistem perangkat lunak. 2. Unified Modeling Language UML dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. 3. Unified Modeling Language UML merupakan standard modeling language yang terdiri dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti : a. Spesifikasi b. Visualisasi c. Desain arsitektur d. Konstruksi e. Simulasi dan testing f. Dokumentasi Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kes impulan bahwa “Unified Modeling Language UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek OOP Object Oriented programming ”. UML sendiri terdiri atas pengelompokkan diagram-diagram sistem menurut aspek atau sudut pandang tertentu. Diagram adalah yang menggambarkan permasalahan maupun solusi dari permasalahan suatu model. UML mempunyai 9 diagram, yaitu; use-case, class, object, state, sequence, collaboration, activity, component, dan deployment diagram. Namun, akan dijelaskan beberapa yang akan digunakan.

2.12.1. Use Case Diagram

Diagram Use Case menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh suatu sistem dari sudut pandang pengamatan luar. yang menjadi persoalan itu apa yang dilakukan bukan bagaimana melakukannya. Diagram Use Case dekat kaitannya dengan kejadian-kejadian. Kejadian scenario merupakan contoh apa yang terjadi ketika seseorang berinteraksi dengan sistem. Gambar 2.2 Use Case Diagram

2.12.2. Activity Diagram

Pada dasarnya diagram Activity sering digunakan oleh flowchart. Diagram ini berhubungan dengan diagram Statechart. Diagram Statechart berfokus pada obyek yang dalam suatu proses atau proses menjadi suatu obyek, diagram Activity berfokus pada aktifitas-aktifitas yang terjadi yang terkait dalam suatu proses tunggal. Jadi dengan kata lain, diagram ini menunjukkan bagaimana aktifitas- aktifitas tersebut bergantung satu sama lain. Actor Cancel Appointment Make Appointment Check Patient Record Request Medication Pay Bill Extension Points More Treatment Bill Insurence Schedul er Doctor Clerk Defer Payment include include extend system name System Boundary Include Use Case Extende Use Case extention point generalization Use Case Clinic

2.12.3. Class Diagram

Diagram Class memberikan pandangan secara luas dari suatu sistem dengan menunjukan kelas-kelasnya dan hubungan mereka. Diagram Class bersifat statis; menggambarkan hubungan apa yang terjadi bukan apa yang terjadi jika mereka berhubungan. Gambar 2.3 Class Diagram

2.12.4. Sequence Diagram

Diagram Class dan diagram Object merupakan suatu gambaran model statis. Namun ada juga yang bersifat dinamis, seperti Diagram Interaction. Diagram sequence merupakan salah satu diagram Interaction yang menjelaskan bagaimana suatu operasi itu dilakukan; message pesan apa yang dikirim dan kapan pelaksanaannya. Diagram ini diatur berdasarkan waktu. Obyek-obyek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut. Customer name address Order date status calcTax calcTotal calcTotalWight 1 0.. Payment amount Credit number type expDate authorized Cash cashTendered Check number type expDate authorized OrderDetail quantity taxStatus calcSubTotal calcWeight Item shippingWeight description getPriceForQuantity getWeight multiplicity navigability role name asociation abstract class generatization 1 1.. line item 0.. 1 1.. 0.. class name attributes operation

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Support Vector machine Dan Metode Maximum Marginal Relevance Untuk Menghasilkan Rangkuman Dari Kumpulan Dokumen Berita Dengan Topik Sejenis

20 70 139

IMPLEMENTASI METODE MAXIMUM MARGINAL RELEVANCE PADA PERINGKASAN TEKS OTOMATIS ARTIKEL BERITA

3 42 133

Pembandingan Aplikasi Peringkasan Multi Dokumen menggunakan Sentence Scoring dan Maximum Pembandingan Aplikasi Peringkasan Multi Dokumen menggunakan Sentence Scoring dan Maximum Marginal Relevance dengan K- Means.

0 3 14

BAB 1 PENDAHULUAN Pembandingan Aplikasi Peringkasan Multi Dokumen menggunakan Sentence Scoring dan Maximum Marginal Relevance dengan K- Means.

0 3 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembandingan Aplikasi Peringkasan Multi Dokumen menggunakan Sentence Scoring dan Maximum Marginal Relevance dengan K- Means.

0 3 4

BAB 3 LANDASAN TEORI Pembandingan Aplikasi Peringkasan Multi Dokumen menggunakan Sentence Scoring dan Maximum Marginal Relevance dengan K- Means.

1 6 8

Peringkasan Multidokumen Otomatis dengan Menggunakan Log-Likelihood Ratio (LLR) dan Maximal Marginal Relevance (MMR) untuk Artikel Bahasa Indonesia

0 0 8

Implementasi Fulltext Indexing pada Dokumen Elektronik dengan Algoritma B-Tree

0 0 10

Implementasi Metode Terms Frequency-Inverse Document Frequency (TF-IDF) dan Maximum Marginal Relevance untuk Monitoring Diskusi Online

0 0 9

Peringkasan Multidokumen Otomatis dengan Menggunakan Log-Likelihood Ratio (LLR) dan Maximal Marginal Relevance (MMR) untuk Artikel dengan Topik Penyakit Menular Bahasa Indonesia

0 1 13