panah yang mengarah ke tulang-tulang kategori masalah menunjukkan sebab akibat yang muncul pada permasalahan tersebut.
3.3 Analisis Persyaratan Requirement Analysis
Analisis persyaratan pada fase ini mempunyai kegunaan untuk menentukan syarat- syarat yang dibutuhkan dalam membangun sistem bentuk fungsional dan non-
fungsional yang akan dijelaskan pada tahap selanjutnya. Berikut penjabarannya :
3.3.1 Analisis persyaratan fungsional
Pada fase ini dapat diketahui hal-hal apa saja yang dapat dikerjakan oleh sistem. Hal- hal tersebut antara lain :
1. Sistem ini dilakukan pada file yang berekstensi .pdf.
2. Sistem akan membaca judul file sesuai dengan nama file.
3. Sistem akan melakukan proses stemming dan mencari nilai fingerprint dari
judul file yang di input. 4.
Sistem akan memeriksa tingkat kemiripan dengan judul-judul file yang ada dalam database.
5. Sistem akan kembali melakukan proses stemming dan mencari nilai fingerprint
isi teks. 6.
Sistem akan memeriksa dengan nilai fingerprint teks-teks yang lain dalam database.
Universitas Sumatera Utara
7. Sistem akan memberitahu tingkat kemiripan file tersebut dengan file yang lain.
3.3.2 Analisis persyaratan non-fungsional
Analisis persyaratan fungsional meliputi ; 1.
Perfoma Sistem yang akan dibangun dapat menghitung tingkat kemiripan antara satu file
dengan file yang lain setelah sebelumnya dilakukan dulu proses stemming dan mencari nilai fingerprintnya.
2. Mudah digunakan user friendly
Sistem yang akan dibangun memiliki cara penggunaan yang mudah dan tampilan menarik, sehingga lebih memudahkan pengguna untuk
mengoperasikannya.
3. Hemat biaya
Sistem yang akan dibangun tidak memerlukan lagi perangkat tambahan atau perangkat pendukung lain, sehingga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya
tambahan.
4. Dokumentasi
Sistem yang akan dibangun dapat menyimpan file yang sudah diproses.
3.4 Pemodelan Sistem dengan Usecase dan Activity Diagram
Pemodelan sistem dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang objek apa saja yang akan berinteraksi dengan sistem serta hal-hal apa
saja yang harus dilakukan oleh sebuah sistem sehingga sistem dapat berfungsi sesuai dengan baik sesuai dengan fungsionalitasnya. Pemodelan ini sendiri
menggunakan usecase dan activity diagram. Usecase digunakan untuk memodelkan persyaratan sistem, seperti yang dirancang pada Gambar 3.2 .
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Usecase Diagram
Pada diagram di atas, admin dapat berperan juga sebagai user. Admin menginput file yang akan diproses. File-file tersebut hanya berekstensi .pdf. Setelah itu, file
tersebut diproses dengan menggunakan algoritma-algoritma yang berperan.
Usecase penghitungan kemiripan file dapat dilihat pada table 3.1.
Table 3.1 Usecase Penghitungan Kemiripan File
Na me Algortima stemmer porter dan winowing
Actors Admin user
Trigger Admin menginput file yang akan diproses
Preconditions File yang akan diproses dibandingkan dengan
file-file yang sebelumnya sudah disimpan di database
Post Conditions Admin dapat melihat hasil penghitungan
kemiripan file Success Scenario
1. User telah menginputkan file yang akan
diproses
Universitas Sumatera Utara
2. User mengakses tombol tampilkan isi
3. Sistem akan mengecek berdasar judul yang
memiliki kemiripan 4.
Sistem akan membandingkan hanya dengan file-file yang memiliki kemiripan
judul 5.
Sistem akan kembali melalukan proses pada isi file menggunakan algortima-
algoritma yang terkait 6.
Sistem akan menampilkan hasil persentase kemiripan
Alternative Flows -
Berikut ini penjelasan untuk table 3.1 : 1.
Nama algoritma yang digunakan adalah Stemmer Porter dan Winowing 2.
Useradmin sebagai actor 3.
Tidak tersedia preconditions 4.
Pada post conditions, user dapat melihat hasil penghitungan kemiripan file
5. Pada success scenario terdapat proses:
a. User telah menginputkan file yang akan diproses
b. User mengakses tombol tampilkan isi
c. Sistem akan mengecek berdasar judul yang memiliki kemiripan
Universitas Sumatera Utara
d. Sistem akan membandingkan hanya dengan file-file yang memiliki
kemiripan judul e.
Sistem akan kembali melalukan proses pada isi file menggunakan algortima-algoritma yang terkait
f. Sistem akan menampilkan hasil persentase kemiripan
Dalam sistem ini, selain usecase, pemodelan juga memerlukan activity diagram. Berikut ini merupakan activity diagram untuk proses sistem ini yang dapat dilihat
pada gambar 3.3.
Universitas Sumatera Utara
User Sistem
Selesai Input file
Tampilkan hasil kemiripan judulpersentase
≥5
Tampilkan hasil kemiripan isi
file Memroses judul
dengan judul dalam database
Cek isi file
tidak ya
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Activity Diagram
Dari activity diagram tersebut, dapat dijelaskan pertama-tama user menginput file yang akan diproses. Setelah itu, sistem akan melakukan pengecekan melalui judul.
Judul yang memiliki kemiripan di ambang batas ≥5
, maka sistem akan meneruskan pemrosesan, jika tidak maka user langsung menghentikan pemrosesan.
File akan dibandingkan dengan file-file yang memiliki judul hampir sama yang sudah tersimpan di database. Selanjutnya, sistem akan melakukan proses pada isi file
tersebut. Stemming porter dilakukan untuk mendapat kata dasar. Lalu dilakukan pembentukan gram dan mencari nilai-nilai hash nya menggunakan winnowing.
Setelah itu, didapat nilai fingerprint. Nilai-nilai fingerprint inilah yang nantinya yang akan dibandingkan dengan nilai fingerprint pada file lain. Lalu akan dihitung
persentase kemiripan nya. Untuk menghitung kemiripan dari dua dokumen tersebut, diperlukan Jaccard’s Similarity Coefficient.
Sequence diagram untuk proses ini dapat dilihat pada gambar 3.4 dibawah ini.
Actor
Ambil file
Proses penghitungan tingkat kemiripan
Porter Winowing
Input file
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 Sequence Diagram
Dari sequence diagram dapat dilihat bahwa file diproses dengan algoritma Porter dan Winowing dengan menginput file terlebih dahulu . Setelah proses stemming
dan fingerprint dilakukan, maka di dapat hasil akhir persentase kemiripan file yang satu dengan yang lain.
3.5 Perancangan algoritma