AKUNTABILITAS KINERJA

B. INDIKATOR PENUNJANG

Sebagaimana disebutkan sebelumnya maka dalam pencapaian sasaran strategis Biro Keuangan dan BMN diperlukan kegiatan penunjang berupa dukungan manajemen, operasional perkantoran dan pemeliharaan kantor. Adapun alokasi dana untuk kegiatan tersebut yaitu:

1. Layanan Internal Alokasi dana dalam pelaksanaan kegiatan berupa dukungan manajemen kegiatan pembinaan pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara sebesar Rp2.968.026.000 dengan realisasi anggaran sebesar Rp2.955.155.496 (99,57%).

2. Layanan Perkantoran Kagiatan ini didalamnya mencakup kegiatan operasinal dan pemeliharaan kantor. Alokasi dalam kegiatan ini sebesar Rp1.371.112.000 dengan realisasi sebesar Rp1.371.022.442 (99,99%)

Adapun Indikator Penunjang dan pencapaiannya di Biro Keuangan dan BMN Tahun Anggaran 2017 adalah sebagai berikut:

INDIKATOR PENUNJANG

TARGET OUTPUT

CAPAIAN %

Layanan Internal

6 Layanan

6 Layanan 100%

Layanan Operasional Perkantoran

12 Bulan Layanan

12 Bulan Layanan 100%

Tabel 8. Alokasi dan Realisasi Anggaran Indikator Penunjang

C. REALISASI ANGGARAN

Biro Keuangan dan BMN dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi didukung oleh anggaran DIPA Biro Keuangan dan BMN Nomor : SP DIPA-024.01.1.465921/2017 tanggal 7 Desember 2016 sebesar Rp15.934.983.000,-. Namun dalam pelaksanaan kegiatan tahun berjalan 2017 terutama pada semester II tahun 2017 anggaran yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan adalah sebesar Rp14.403.473.000. sebagaimana tercantum dala dokumen Revisi DIPA ke-2 Nomor SP DIPA-024.01.1.465921/2017 tanggal 14 Agustus 2017.

Adanya revisi tersebut didasarkan kepada Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor PR.04.02/I/1979/2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian Kesehatan TA 2017. Revisi sebesar Rp906.775.000,- ditekankan kepada alokasi kegiatan belanja barang yang bukan prioritas. Adapun realisasi keuangan pada tahun anggaran 2017 adalah sebesar Rp14.280.126.662,- (99,14%). Sedangkan Alokasi anggaran pada tahun 2016 sebesar Rp22.186.237.000,- dengan realisasinya sebesar Rp21.487.127.991 (96,85%). Realisasi pada tahun 2017 ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2016 walaupun dari sisi alokasi ada penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp6.251.254.000,-.

Grafik 3. Perbandingan Alokasi dan Realisasi Anggaran 2016 dan 2017 Efisiensi anggaran sebesar 6% pada tahun 2017 tersebut tidak membuat kebijakan

penyerapan anggaran di lingkungan Biro Keuangan dan BMN menjadi terhambat. Karena antisipasi dari setiap stakeholder seperti identifikasi kegiatan yang tidak perlu dan tidak dapat dilaksanakan menjadi kunci dalam rangka peningkatan daya serap dan pelaksanaan kegiatan prioritas yang terlaksana secara optimal.

Adapun rincian revisi-revisi DIPA yang dilakukan pada pelaksanaan anggaran TA 2017 adalah sebagai berikut:

1. Revisi I pada tanggal 23 Januari 2017 dengan anggaran yang tercantum dalam DIPA masih tetap yaitu sebesar Rp15.934.983.000,-

2. Revisi II tanggal 14 Agustus 2017 merubah anggaran menjadi sebesar Rp14.280.126.662,-

D. PERBANDINGAN TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA BIRO KEUANGAN DAN BMN TAHUN 2017

RENSTRA

RKAKL

NO KEGIATAN

Pagu Awal

Pagu Efisiensi Realisasi %

Persentase satker yang menyampaikan laporan

1 Layanan Manajemen Keuangan Bidang Kesehatan

keuangan tepat waktu dan berkualitas sesuai

dengan SAP untuk mempertahankan WTP

Persentase pengadaan menggunakan e-

procurement (90%)

2 Layanan Manajemen BMN Bidang Kesehatan

Persentase nilai aset tetap yang telah mendapatkan Penetapan Status Penggunaan

(PSP) sesuai ketentuan (70%)

3 Layanan Internal

Tersedianya Dukungan Layanan Manajemen

4 Layanan Perkantoran

Tersedianya Layanan Operasional Perkantoran

dan Pemeliharaan Perkantoran

12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan

Total Pagu

Tabel 9. Perbandingan Target Dan Capaian Indikator Kinerja

Biro Keuangan Dan BMN Tahun 2017

Dari tabel diatas terlihat beberapa program cukup efektif dalam hal pencapaian hasil dan serapan. Pencapaian kinerja melampaui target walaupun menggunakan anggaran lebih kecil dengan pagu alokasi pada tahun 2016 sebesar Rp14.280.126.662. Selain itu adanya kebijakan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor PR.04.02/I/1979/2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian Kesehatan TA 2017 tidak menurunkan pencapaian kinerja dibandingkan tahun sebelumnya. Efisiensi anggaran yang ada membuat para stake holder pengelola anggaran di Biro Keuangan dan BMN mengalihkan penyerapan anggaran tersebut ke kegiatan-kegiatan prioritas yang mendukung peningkatan indikator kinerja biro. Namun demikian di tahun-tahun mendatang perlu dievaluasi efektifitas perencanaan anggaran tiap-tiap program yang mendukung indikator kinerja agar lebih meningkat lagi.

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan anggaran tahun 2017 sangat efektif untuk mendukung pencapaian kinerja, terbukti dengan capaian kinerja dapat memnuhi/ melebihi target dengan penggunaan dana/anggaran yang relatif kecil.

E. SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah Pegawai Biro Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal sampai dengan Tanggal 31 Desember 2017 sebanyak 112 (seratus dua belas) pegawai dengan rincian sebagai berikut: Jumlah Pegawai Biro Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal sampai dengan Tanggal 31 Desember 2017 sebanyak 112 (seratus dua belas) pegawai dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 10. Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia

b. Komposisi SDM Biro Keuangan dan BMN Berdasarkan Golongan Tabel 11. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan

1 Pengatur Muda Tk I / IId

2 Penata Muda / IIIa

3 Penata Muda Tk I / IIIb

4 Penata / IIIc

5 Penata Tk I / IIId

6 Pembina / IVa

7 Pembina Tk I / IVb

Total

c. Komposisi SDM Biro Keuangan dan BMN Berdasarkan Pendidikan Tabel 12. Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan

3 DIPLOMA III

4 S1

5 S2

Total

No

Jenis Kelamin

Jumlah

1 Laki – Laki

e. Komposisi SDM Biro Keuangan dan BMN Berdasarkan Jabatan Tabel 14. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan

2 Staf Pelaksana

Proses peningkatan kapasitas (capacity building ) dan

pembangunan

karakter (caracter

building ) SDM menjadi hal yang mutlak dilakukan karena berkembang tidaknya suatu organisasi sangat dipengaruhi adanya kepedulian dan kualitas SDM dalam

menggerakkan organisasi. Dalam proses ini tentu dapat dilakukan dengan beragam cara, baik melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) berbasis kompetensi, tugas belajar, dan outbond atau pola permainan, yang kesemuanya itu untuk meningkatkan performa SDM organisasi dalam menjalankan tugasnya.

Gambar 6 Capacity Building Biro Keuangan dan BMN

Adapun proses peningkatan kapasitas dan pembangunan karakter yang telah dilakukan oleh Biro Keuangan dan BMN yaitu :

1. Melaksanakan capacity building dengan melibatkan seluruh pegawai Biro Keuangan dan BMN di Bandung Jawa Barat

2. Mengirimkan sebanyak 2 orang pegawai untuk mengikuti Pelatihan Tim Pelatih Program Kesehatan (TPPK)

3. Mengirimkan sebanyak 2 orang pegawai untuk mengikuti Australia Awards Scholarship for Strengthening E-Procurement In Indonesia Short Term Awards di Australia

4. Mengirimkan sebanyak 5 orang pegawai untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Bendahara Pengeluaran APBN Angkatan I Tahun 2017

5. Mengirimkan sebanyak 4 orang pegawai untuk mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Peningkatan SDM dalam rangka Pengadaan Barang/Jasa Selain itu, dalam rangka meningkatkan motivasi pegawai di lingkungan Biro Keuangan dan BMN dalam hal kinerja dan gaya hidup sehat untuk mendukung Germas. Satker Biro Keuangan dan BMN memberikan reward kepada beberapa orang pegawai dengan 2 (dua) kategori :

1. Diberikannya penghargaan Most Dedicated Employee 2017 kepada 1 (satu) orang pegawai Biro Keuangan dan BMN dengan kriteria penilaian didasarkan pada nilai SKP terbesar, kinerja dan integritas yang tinggi

Gambar 7. Sertifikat Reward kepada Pegawai dengan Kinerja Terbaik

2. Diberikannya penghargaan Most Healthy and Sporty Employee 2017 kepada 3 (tiga) orang pegawai sebagai bentuk keterlibatan dalam penerapan pola hidup sehat, penerapan K3 dan penerapan 5S.

Adapun progress aksi perubahan nyata Agent of Change Biro Keuangan dan BMN antara lain sebagai berikut :

1. Pembinaan pengelolaan keuangan dalam hal tingkat kepatuhan terhadap penerbitan kartu pengawasan pada kontrak yang dilakukan

2. Ajakan perilaku hidup sehat salah satunya dengan mendorong para pegawai untuk melakukan peregangan setiap pukul 10.00 dan 14.00

3. Internalisasi salam sehat, revolusi mental bidang kesehatan dan aksi perubahan harian pada pertemuan rakorstaf di lingkungan Biro Keuangan dan BMN

F. SUMBER DAYA ANGGARAN

Seluruh Kegiatan Biro Keuangan dan BMN ini dibiayai dari DIPA Biro Keuangan dan BMN Nomor : SP DIPA-024.01.1.465921/2017 tanggal 7 Desember 2015 sebesar Rp15.934.983.000,-. Namun dalam pelaksanaan tahun berjalan terjadi beberapa kali Revisi DIPA, yaitu :

1. Revisi I pada tanggal 23 Januari 2017 dengan anggaran yang tercantum dalam DIPA masih tetap yaitu sebesar Rp15.934.983.000,-

2. Revisi II tanggal 14 Agustus 2017 merubah anggaran menjadi sebesar Rp14.280.126.662,- Revisi ke-2 dilakukan karena dikeluarkannya Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor PR.04.02/I/1979/2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian Kesehatan TA 2017. Revisi yang dilakukan menekankan pada pengurangan belanja barang yang dirasa tidak efektif dan tidak dapat dilakukan.

Adapun optmalisasi dan efisiensi anggaran seperti tergambar dalam tabel berikut :

Output

Alokasi Awal

Alokasi

Realisasi %

Anggaran (Rp) Layanan Internal

(Rp)

Efisiensi (Rp)

2.955.155.496 99,57 Layanan Manajemen Keuangan Bidang

5.512.197.524 99,13 Kesehatan Layanan Manajemen

4.441.751.200 98,63 BMN Bidang Kesehatan

Layanan Perkantoran

1.371.022.442 99,99 Total Pagu

Tabel 15. Optimalisasi dan Efisiensi Anggaran per output

G. SUMBER DAYA SARANA DAN PRASARANA

Berdasarkan Neraca Barang Milik Negara (BMN) Tahun Anggaran 2017, tampak bahwa sumber daya sarana dan prasarana di Biro Keuangan dan BMN adalah sebagai berikut :

AKUN NERACA SALDO PER 31 DESEMBER 2017

Barang Konsumsi 35.714.250 Tanah

14.694.375.000 Peralatan dan Mesin

8.750.280.385 Gedung dan Bangunan

4.338.060.839 Jalan, Irigasi dan Jaringan

632.784.666 Aset Tetap dalam Renovasi

- Aset Tetap Lainnya

213.525.000 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

(8.099.884.104) Aset Tak Berwujud

2.556.732.405 Akumulasi Amortisasi

(1.909.221.155 110) Aset Lain-lain

427.730.366 Akumulasi Penyusutan atas Aset Lainnya

(405.981.566) BMN Ekstrakomptabel

11.640.561 Akumulasi Penyusutan Ekstrakomptabel

(10.500.752)

TOTAL ASET 21.245.255.895

Tabel 16. Barang Milik Negara yang menjadi Aset Biro Keuangan dan BMN