IV-1
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil dan pembahasan Penelitian yang terdiri dari hasil analisapeta parameter, peta kerawanan longsor, validasi
lapangan, riwayat kejadian longsor, dan validasi riwayat.
4.1 Analisa Peta Paramter
Pada subbab ini akan dibahas mengenai hasil spasial setiap parameternya, yang akan ditampilkan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik.
4.1.1 Administrasi
Hasil yang diperoleh dari analisis spasial administrasi kecamatan kota Semarang ditampilkan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik.
Gambar 4.1 Peta administrasi kecamatan kota Semarang Sumber: BAPPEDA kota Semarang, 2011
IV-2
Tabel 4.1 Luas dan persentase administrasi kecamatan kota Semarang No
Kecamatan Luas ha
Persentase Luas
1 Banyumanik
3092,608 8,04
2 Candisari
661,285 1,72
3 Gajah Mungkur
941,407 2,45
4 Gayamsari
643,444 1,67
5 Genuk
2729,458 7,10
6 Gunungpati
6149,334 15,99
7 Mijen
5382,392 14,00
8 Ngaliyan
4486,319 11,67
9 Pedurungan
2198,640 5,72
10 Semarang Barat
2203,492 5,73
11 Semarang Selatan
614,577 1,60
12 Semarang Tengah
535,313 1,39
13 Semarang Timur
561,732 1,46
14 Semarang Utara
1140,335 2,97
15 Tembalang
4145,221 10,78
16 Tugu
2964,458 7,71
Total 38450,015
100,00
Gambar 4.2 Grafik luas administrasi kecamatan kota Semarang
Banyumanik 8,04
Candisari 1,72
Gajah M ungkur
2,45 Gayamsari
1,67 Genuk
7.10
Gunungpat i 15,99
M ijen 14,00
Ngal iyan 11,67
Pedurungan 5,72
Semar ang Barat 5,73
Semarang Selat an 1,60
Semar ang Tengah 1,39
Semarang Timur 1,46
Semarang Ut ara 2,97
Tembalang 10,78
Tugu 7,71
Grafik Luas Administrasi Kecamatan Kota Semarang
IV-3
Sebagian besar wilayah kota Semarang terdapat di kecamatan-kecamatan bagian selatan dan barat, yaitu:
1. Gunung Pati
: 15,99 2.
Mijen : 14,00
3. Ngaliyan
: 11,67 4.
Tembalang : 10,78
5. Banyumanik
: 8,04
Total : 60,48
Lima kecamatan ini sudah melebihi setengah dari luas kota Semarang. Kecamatan – kecamatan ini merupakan hasil dari pemekaran kota Semarang.
4.1.2 Kelerengan
Hasil yang diperoleh dari analisis spasial kelerangan kota Semarang ditampilkan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik.
Gambar 4.3 Peta kelerengan kota Semarang Sumber: Hasil pengolahan, 2013
IV-4
Tabel 4.2 Luas dan persentase kelas kelerengan kota Semarang No
Kecamatan Luas Kelas Lereng Ha
Total Luas ha
0-8 8-15
15-25 25-40
40
1 Banyumanik
990,743 856,425
798,839 296,262
150,338 3092,608
2 Candisari
9,375 429,315
101,711 105,146
15,739 661,285
3 Gajah Mungkur
157,293 445,117
200,227 32,011
106,758 941,407
4 Gayamsari
643,444 0,000
0,000 0,000
0,000 643,444
5 Genuk
2729,458 0,000
0,000 0,000
0,000 2729,458
6 Gunungpati
422,594 3565,687
1510,485 199,589
450,979 6149,334
7 Mijen
475,375 4222,154
550,293 25,987
108,582 5382,392
8 Ngaliyan
481,332 2233,412
1413,466 356,287
1,822 4486,319
9 Pedurungan
2198,640 0,000
0,000 0,000
0,000 2198,640
10 Semarang Barat
1708,066 294,102
160,443 40,880
0,000 2203,492
11 Semarang Selatan
519,292 65,623
29,662 0,000
0,000 614,577
12 Semarang Tengah
535,313 0,000
0,000 0,000
0,000 535,313
13 Semarang Timur
561,732 0,000
0,000 0,000
0,000 561,732
14 Semarang Utara
1140,335 0,000
0,000 0,000
0,000 1140,335
15 Tembalang
1350,187 1573,403
855,740 212,950
152,942 4145,221
16 Tugu
2835,123 84,129
44,810 0,396
0,000 2964,458
Total Luas ha
16758,303 13769,367
5665,676 1269,508
987,162 38450,015
Persentase Luas
43,58 35,81
14,74 3,30
2,57 100,00
Nilai Bobot NB 0,02
0,07 0,15
0,32 0,45
Bobot B
40 40
40 40
40
Total Bobot NB x B 0,8
2,8 6
12,8 18
Sumber: Hasil pengolahan 2013
IV-5
Tabel 4.3 Persentase luas kelas kelerengan setiap kecamatan No
Kecamatan Persentase Luas
Total 0-8
8-15 15-25
25-40 40
1 Banyumanik
32,04 27,69
25,83 9,58
4,86 100,00
2 Candisari
1,42 64,92
15,38 15,90
2,38 100,00
3 Gajah Mungkur
16,71 47,28
21,27 3,40
11,34 100,00
4 Gayamsari
100,00 0,00
0,00 0,00
0,00 100,00
5 Genuk
100,00 0,00
0,00 0,00
0,00 100,00
6 Gunungpati
6,87 57,98
24,56 3,25
7,33 100,00
7 Mijen
8,83 78,44
10,22 0,48
2,02 100,00
8 Ngaliyan
10,73 49,78
31,51 7,94
0,04 100,00
9 Pedurungan
100,00 0,00
0,00 0,00
0,00 100,00
10 Semarang Barat
77,52 13,35
7,28 1,86
0,00 100,00
11 Semarang Selatan
84,50 10,68
4,83 0,00
0,00 100,00
12 Semarang Tengah
100,00 0,00
0,00 0,00
0,00 100,00
13 Semarang Timur
100,00 0,00
0,00 0,00
0,00 100,00
14 Semarang Utara
100,00 0,00
0,00 0,00
0,00 100,00
15 Tembalang
32,57 37,96
20,64 5,14
3,69 100,00
16 Tugu
95,64 2,84
1,51 0,01
0,00 100,00
Gambar 4.4 Grafik luas kelas kelerengan kota Semarang
0-8 43,58
8-15 35,81
15-25 14,74
25-40 3,30
40 2,57
Grafik Luas Kelas Kelerengan Kota Semarang
IV-6
Gambar 4.3 dan 4.4 menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah kota Semarang merupakan daerah yang datar, dengan hampir setengahnya yaitu
43,58 merupakan kelas kelerengan 0-8. Sisanya sebesar 35,81 merupakan kelas kelerengan 8-15, dan 14,74 merupakan kelas kelerengan 15-25.
Sedangkan wilayah yang masuk dalam kelas kelerengan 25-40 dan 40 °
hanya sebesar 3,30 dan 2.57 dari total luas wilayah kota Semarang. Jika diperhatikan
semakin besar kelerangannya, maka semakin kecil luas wilayahnya. Akan tetapi jika diperhatikan lebih jauh, tabel 4.2 dan 4.3 menunjukkan
bahwa kecamatan-kecamatan di bagian selatan, tengah, dan barat kota Semarang terdapat wilayah yang cukup luas dengan kelerangan 25-40 dan 40 yang
sangat berpengaruh terhadap potensi terjadinya gerakan massa tanah, yaitu:
Kelas kelerengan 25-40
1. Candisari
: 15,90 105,146 Ha 2.
Banyumanik : 9,58 296,262 Ha
3. Ngaliyan
: 7,94 356,287 Ha 4.
Tembalang : 5,14 212,950 Ha
5. Gajah Mungkur : 3,40 32,011 Ha
Kelas kelerengan 40
1. Gajah Mungkur : 11,34 106,758 Ha
2. Gunungpati
: 7,33 450,979 Ha 3.
Banyumanik : 4,86 150,338 Ha
4. Tembalang
: 3,69 152,942 Ha 5.
Candisari : 2,38 15,739 Ha
Namun untuk beberapa kecamatan, seperti:Gayamsari, Genuk, Semarang Tengah, Semarang Timur, dan Semarang Utara seluruh wilayahnya merupakan
kelas kelerengan 0-8 °
. Kecamatan-kecamatan ini berada di pusat kotaSemarang.
IV-7
4.1.3 Penggunaan Lahan