Pejabat yang berwenang menandatangani surat statuter

10. Universitas Islam Negeri (UIN)

a. Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Rektor UIN adalah Surat Keputusan mengenai pelaksanaan pembinaan perguruan tinggi bersangkutan berdasarkan kebijakan teknis Dirjen Pendidikan Islam, atau sebagai tindak lanjut kebijakan Menteri.

b. Instruksi yang ditandatangani oleh Rektor UIN adalah yang menyangkut operasional sebagai pelaksanaan kebijakan Menteri atau Keputusan Dirjen Pendidikan Islam.

11. Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

a. Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Rektor IAIN adalah Surat Keputusan mengenai pelaksanaan pembinaan perguruan tinggi bersangkutan berdasarkan kebijakan teknis Dirjen Pendidikan Islam, atau sebagai tindak lanjut kebijakan Menteri.

b. Instruksi yang ditandatangani oleh Rektor IAIN adalah yang menyangkut operasional sebagai pelaksanaan kebijakan Menteri atau Keputusan Dirjen Pendidikan Islam.

12. Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN)

a. Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Rektor IHDN adalah Surat Keputusan mengenai pelaksanaan pembinaan perguruan tinggi bersangkutan berdasarkan kebijakan teknis Dirjen Bimbingan Masyarakat Hindu, atau sebagai tindak lanjut kebijakan Menteri.

b. Instruksi yang ditandatangani oleh Rektor IHDN adalah yang menyangkut operasional sebagai pelaksanaan kebijakan Menteri atau Keputusan Dirjen Bimbingan Masyarakat Hindu.

13. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

a. Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Ketua STAIN adalah Surat Keputusan mengenai pelaksanaan pembinaan sekolah tinggi bersangkutan berdasarkan kebijakan teknis Dirjen Pendidikan Islam, atau sebagai tindak lanjut kebijakan Menteri.

b. Instruksi yang ditandatangani oleh Ketua STAIN adalah yang menyangkut operasional sebagai pelaksanaan kebijakan Menteri atau Keputusan Dirjen Pendidikan Islam.

14. Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN)

a. Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Ketua STAKN adalah Surat Keputusan mengenai pelaksanaan pembinaan sekolah tinggi bersangkutan berdasarkan kebijakan teknis Dirjen Bimas Kristen, atau sebagai tindak lanjut kebijakan Menteri.

b. Instruksi yang ditandatangani oleh Ketua STAKN adalah yang menyangkut operasional sebagai pelaksanaan kebijakan Menteri Agama atau Keputusan Dirjen Bimas Kristen.

15. Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN)

a. Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Ketua STAHN adalah Surat Keputusan mengenai pelaksanaan pembinaan sekolah tinggi bersangkutan berdasarkan

kebijakan teknis Dirjen Bimas Hindu, atau sebagai tindak lanjut kebijakan Menteri.

b. Instruksi yang ditandatangani oleh Ketua STAHN adalah yang menyangkut operasional sebagai pelaksanaan kebijakan Menteri atau Keputusan Dirjen Bimas Hindu.

a. Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Ketua STABN adalah Surat Keputusan mengenai pelaksanaan pembinaan sekolah tinggi bersangkutan berdasarkan kebijakan teknis Dirjen Bimas Buddha, atau sebagai tindak lanjut kebijakan Menteri.

b. Instruksi yang ditandatangani oleh Ketua STABN adalah yang menyangkut operasional sebagai pelaksanaan kebijakan Menteri atau Keputusan Dirjen Bimas Buddha.

17. Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan, dan Balai Penelitian dan Pengembangan Agama.

a. Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Kepala Balai adalah surat keputusan mengenai kebijakan/Pembinaan/Penelitian Keagamaan/Diklat Keagamaan di lingkungan Balai yang bersangkutan atau sebagai tindak lanjut surat keputusan/ instruksi Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan.

b. Instruksi yang ditandatangani oleh Kepala Balai adalah yang menyangkut operasional sebagai pelaksanaan surat keputusan/instruksi Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan.