b. Kompetensi yang diujikan
Kompetensi yang diujikan meliputi kompetensi konten dan proses. Kompetensi konten terdiri dari kompetensi linguistik, sosial-budaya, wacana, dan strategi.
Kompetensi linguistik menguji kemampuan menggunakan tata bahasa, kosa kata, ucapan, intonasi, dan tanda baca. Kompetensi sosial-budaya menguji kemampuan
menggunakan bahasa secara berterima sesuai dengan konteks budaya. Kompetensi wacana meliputi ujian tentang penggunaan piranti pembentuk wacana, yaitu unsur-
unsur kebahasaan yang digunakan untuk menyatukan atau menghubungkan berbagai gagasan agar tercipta teks yang utuh, kohesif dan memiliki koherensi,
misalnya, penggunaan kata sambung, pengulangan kata, dan penggunaan kata ganti. Kompetensi strategi meliputi kemampuan mengatasi kesulitan dalam
berkomunikasi baik lisan maupun berkomunikasi dengan teks. Kompetensi proses menguji kemampuan siswa memproses wacana yang
dibagi menjadi tiga kemampuan utama, yaitu kemampuan mencari dan menemukan informasi retrieving information, kemampuan mengembangkan makna yang
diperoleh dari informasi yang ditemukannya serta membuat inferensi dengan menggunakan satu atau lebih informasi, dan kemampuan melakukan refleksi dan
evaluasi terhadap isi wacana dalam kaitannya dengan pengalaman sehari-hari, pengetahuan yang sudah didapat sebelumnya, dan pengembangan gagasan dari
informasi yang diperolehnya. Sesuai dengan hasil penelitian ini dan tingkat literasi yang diperlukan pada
jenjang pendidikan SMPMTS, perbandingan jumlah soal untuk kompetensi konten dan proses ini berkisar 30-70 dengan konsentrasi soal lebih pada ujian
kompetensi proses. Komposisi soal pada kompetensi konten sebaiknya merata dan
tidak berfokus hanya pada kompetensi linguistik saja mengingat pada jenjang SMPMTS ini kemampuan fungsional jauh lebih penting daripada pengetahun
kebahasaan. Demikian pula pada kompetensi proses, ketiga proses berpikir untuk menangani teks itu baiknya berjenjang karena kemampun untuk merefleksi dan
mengevaluasi teks adalah kemampuan tertinggi sebagian termasuk pada literasi informasional dan lebih banyak lagi literasi epistemik atau berpikir kritis.
Komposisi 30 – 50 – 20 masing-masing untuk perbandingan kompetensi proses satu, dua, dan tiga, menurut hemat penulis lebih ideal daripada apa yang diujikan pada
UAN 2004.
c. Struktur dan Jenis Teks