mekanisme imunologisnya belum jelas namun diduga formaldehid berfungsi sebagai hapten.
31
Formaldehid adalah racun protoplasma, paparan akut formalin peroral dapat memberikan manifestasi lokal dan
sistemik. Efek lokal yang terjadi adalah nekrosis koagulasi, presipitasi, dan fiksasi jaringan. Terjadi luka lambung gaster
yang signifikan, termasuk perdarahan, nekrosis difus, perforasi, striktur.
32-34
Kadang mencapai usus halus intestinum tenue dan usus besar intestinum crassum. Kelainan pada esophagus tidak
terlalu menonjol dan apabila ada biasanya terletak pada sisi distal esophagus.
35
Sedangkan efek sistemik yang paling menonjol adalah asidosis, merupakan hasil konversi dari
formaldehid menjadi asam format. Ditambah lagi dengan nekrosis yang luas menyebabkan produksi asam laktat yang juga
berkontribusi dalam timbulnya asidosis. Pasien mengeluh nyeri perut severe abdominal pain
disertai muntah dan diare segera setelah paparan formalin peroral. Selanjutnya dapat terjadi penurunan status mental dan
koma. Pemeriksaan fisik menunjukkan nyeri epigastrik, muntah darah hematemesis, tubuh menjadi pucat kebiruan cyanosis,
tekanan darah menurun hypotension diperparah dengan penurunan kontraktilitas jantung, nafas menjadi cepat
tachypnea, hemolisis intravaskuler.
36,37
2.1.3.3 Metabolisme formaldehid pada tubuh
Formaldehid secara alami merupakan metabolit normal dari mamalia yang mengambil bagian penting dalam proses
biologi. Formaldehid terdapat dalam buah dan sayur. Formaldehid yang terdapat di udara merupakan produk dari
fotooksidasi asap mobil, produk dari fotooksidasi proses pembakaran, dan incinerator.
6,38
Paparan formaldehid terhadap manusia dapat terjadi melalui berbagai cara karena diabsorbsi oleh semua permukaan
tubuh, biasa terjadi melalui inhalasi, peroral, atau kontak langsung.
Formaldehid endogen secara cepat dimetabolisme oleh berbagai
sistem enzim
sistem Glutathione-dependent
Formaldehyde Dehydrogenase -FDH- dikenal juga sebagai Alcohol Dehydrogenase 5 -ADH5- bersama dengan S-Formyl-
Glutathione-Hidrolase, metabolisme ini dapat juga dilakukan oleh sistem Hydrogen peroxide sistem katalase menjadi asam
format yang terakumulasi atau asam format dioksidasi dipecah menjadi format dan ion hidrogen masuk dalam siklus karbon
melalui tetrahidrofolat.
39
Jalur asam tetrahidrofolat adalah jalur utama dimana metabolisme asam format terjadi. Sekali format
telah masuk dalam siklus karbon, banyak reaksi terjadi dan mengarahkan format ke berbagai jalur termasuk jalur asam sitrat
dimana format dapat digunakan untuk kebutuhan energi, melepaskan karbon dioksida dan air. Sedangkan kelebihan asam
format dalam tubuh akan diekskresikan melalui urin.
40
Asam format, sebagai garam natrium, adalah salah satu bentuk karbon endogen yang paling sederhana dan berperan
pada banyak reaksi anabolik dan katabolik. Format atau formaldehid telah terbukti berperan dalam transfer karbon
tunggal dari glisine, histidin, triptofan, serin, dan berbagai
asam amino esensial; serta berperan dalam sintesis purin, pirimidin, metionin, dan cholase.
41
Asam format juga sebagai inhibitor bagi enzim seperti heksokinase dan cholinesterase.
Juga menghambat oksidasi suksinat, dan glikolisis anaerobik. Pada tingkat sel, asam format menghambat enzim sitokrom
oksidase sehingga menyebabkan hipoksia histotoksik dan menyebabkan penumpukkan asam.
42-44
Waktu paruh dari formaldehid dalam tubuh adalah 1,5 menit sehingga sulit untuk mengukur formaldehid karena
langsung diubah menjadi asam format
40,45
Sedangkan waktu paruh dari asam format adalah 90 menit.
40
Dari data tersebut, terlihat asam format secara lambat dimetabolisme menjadi
karbon dan air. Dimana proses metabolisme asam format ini bergantung pada folat. Folat adalah vitamin yang ditemukan
pada sayuran dan buah segar, merupakan bahan baku untuk membangun tetrahidofolat. Defisiensi pada komponen esensial
biokimia pada jalur asam tetrahidrofolat akan menurunkan jumlah format yang dimetabolisme menjadi karbon dioksida dan
air. Defisiensi asam folat akan menyebabkan metabolisme asam
Gambar 2.3 Jalur metabolisme formaldehid dan metanol
Dikutip dari Pandey
38
format menjadi lambat, menyebabkan akumulasi asam format dalam tubuh, sehingga terjadi asidosis metabolik, penghambatan
respirasi pada mitokondria sehingga adenosin triphospat ATP yang terbentuk lebih sedikit, dan peningkatan ekskresi format
dalam urin.
40,42,43
Keadaan ini dapat dikoreksi dengan suplementasi sehingga output format dalam urin kembali
normal.
40
Formaldehid sebagaimana telah dikatakan sebelumnya adalah suatu substansi dapat tidak berbahaya pada konsentrasi
minimal, namun pada paparan konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan efek toksik.
22
Setelah diabsorbsi ke dalam tubuh formaldehid akan dioksidasi oleh enzim FDH di hepar dan di
eritrosit.
46
Formaldehid dalam darah manusia normal berkisar dari 0
– 12 mgL, sedangkan dalam urin manusia normal berkisar antara 0 - 27 mgL. 120 ml formalin komersial peroral
dapat meningkatkan asam format dalam darah hingga 500 mgL, tingkat asam format ini dipengaruhi oleh perancu seperti asupan
dan status nutrisi, merokok.
46,47
2.2 Toksisitas pada sistem saraf neurotoksisitas 2.2.1 Sistem saraf