Kajian Tekno Ekonomi Penggunaan Bahan Bakar untuk Industri Penyulingan Minyak Kenanga di Kapbupaten Cirebon

KAJZAN TEKNO EKONOMI PENGGmAAN BAHAN BAKAR

Siti Subardini.

F 260071.

Kajian Tekno Ekonomi Penggu-

naan Bahan Balcar untulc Industri Penyulingan Minyak Renanga
di Kabupaten Cirebon.

Di bawah bimbingan Irawadi dan

Chilwan Pandji .

Minyak kenanga merupakan produk potensial Indonesia,
dimana Indonesia merupakan satu-satunya pengekspor produk
minyalc

kenanga


di

pasaran

industri penyulingan minyak

internasional.
kenanga

Saat

ini

sedang menghadapi

masalah ketersediaan bahan bakar kayu yang selama ini
digunakan, serta tingkat pendapatan yang tidak stabil.
Pendapatan yang berfluktuasi disebabkan pengusaha masih
menggunakan metoda penyulingan secara tradisional sehingga
resiko kegagalan tinggi dan mutu minyak yang dihasilkan

rendah.
Penelitian

ini

bertujuan

untuk

mendapatkan

jenis

bahan bakar yang layak digunakan di wilayah Kabupaten
Cirebon ditinjau dari segi nilai panas
pembakaran

(kalor), sifat

(penyalaan awal , lcenudahan pembakaran, asap,


flulituasi panas) ,

ketersediaan bahan balcar, dan nilai

ekonomis. Kemudian mencari

jumlah bahan bakar

optimal

ditinjau dari segi rendemen, mutu minyak dan laju penyulingan optimal.

Selanjutnya dilakukan analisa f inansial

pada bahan bakar terpilih dengan membandingkan penggunaan
alat tradisional termodifikasi dan tradisional.

bakar optimal adaiah 40 kg/hari untulc kapasitas alat 100
kg setiap penyulingan, pada laju penyulingan 100


-

120

cc/mnt .
Dari hasii analisa usaha yang diiakukan pada empat
pengusaha yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon dengan
menggunakan bahan bakar terpilih, didapatkan bahwa pada
penggunaan

alat

tradisional

dibanding alat tradisional.

termodifikasi lebih

iayak


Hasil analisa finansial untuk

alat tradisional menunjukkan kondisi tidak iayak.

Tapi

ditinjau dari pendapatan sesungguhnya, kondisi perusahaan
layak.
Bila dibandingkan diantara ke empat unit usaha, untuk
unit usaha dengan skala usaha lebih besar relatif lebih
layalc dibandingkan unit usaha dengan skala usaha lebih
kecil .
Hasil analisa sensitivitas terhadap kenaikan biaya
produksi 5 persen, kenaikan sulcu bunga

5

persen, dan


penurunan harga jual 5 persen, menunj ukkan kondisi layak
untuk

penyulingan

termodifikasi.

dengan

menggunakan

alat

tradisional

KAJIAN TEh