Dadan Heryana, 2012 Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dan Kepercayaan Diri Dengan Kinerja Wasit Bulutangkis
Dalam Memimpin Suatu Pertandingan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
73
B.
Desain Penelitian dan Langkah Penelitian
1. Desain Penelitian
Desain penelitian digunakan berdasarkan situasi dan kondisi dari pelaksanaan penelitian. Menurut
Fraenkel
dan
Wallen
bahwa desain penelitian korelasional pada dasarnya sama dengan desain eksperimen yaitu menggunakan
simbol-simbol. Lebih lanjut
Fraenkel
dan
Wallen
1993:295 menjelaskan, …
two or more scores are obtained from each individual in the sample, one scores for each variable of interest. The pairs of scores are then correlated,
and resulting correlation coefficient indicates the degree of relationship between the variables.
Dari pernyatan di atas dikatakan bahwa, dua atau lebih dari data yang diperoleh dari masing-masing individu dalam kelompok sampel adalah data yang
dihitung. Pasangan skor data selanjutnya dikorelasikan dan hasil dari koefisien korelasi mengindikasikan derajat hubungan antar variabel tersebut.
Lebih khusus desain penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi ganda. Dalam desain ini terdapat dua variabel independen dan satu dependen yang
dikembangkan oleh Riduwan 2010 : 139 seperti pada gambar 3.1 berikut :
Gambar 1.1 Desain penelitian korelasi ganda Riduwan, 2010 : 139
X
1
X
2
Y
.y .y
Keterangan :
X
1
= Tingkat Kecemasan
X
2
= Tingkat Kepercayaan diri Y = Kinerja wasit
Dadan Heryana, 2012 Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dan Kepercayaan Diri Dengan Kinerja Wasit Bulutangkis
Dalam Memimpin Suatu Pertandingan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
74
Penulis mengambil tiga data penelitian, yaitu tingkat kecemasan, tingkat kepercayaan diri dan kinerja wasit bulutangkis dalam memimpin suatu
pertandingan. Selanjutnya penulis mencari nilai korelasi antara variabel tingkat kecemasan, tingkat kepercayaan diri dengan kineja wasit bulutangkis dalam
memimpin suatu pertandingan korelasi ganda. Selain itu juga mencari nilai korelasi untuk masing-masing variabel.
2. Langkah-langkah Penelitian
Langkah penelitian dibuat sebagai rencana atau rancangan kerja dalam penelitian. Dengan dibuatnya langkah penelitian maka diharapkan dapat
mempermudah dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Oleh sebab itu, penulis membuat rancangan yang diharapkan dapat membantu dalam penelitian ini.
Adapun langkah penelitian didahului dengan observasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, analisis, dan menyimpulkan hasil penelitian. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam pelaksanaan adalah sebagai berikut: 1.
Prosedur penelitian Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini diawali dengan penentuan populasi
yang akan digunakan sebagai objek dalam penelitian.
2. Proses validasi Instrumen
Berkenaan dengan validitas menurut Sugiyono 2008, 173 adalah instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam
penelitian ini uji validitas dilakukan adalah uji validitas konstruk dan validitas isi. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
Tingkat Kecemasan
Zung Self-Rating Anxiety Scale SAS
yang dikembangkan
Dadan Heryana, 2012 Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dan Kepercayaan Diri Dengan Kinerja Wasit Bulutangkis
Dalam Memimpin Suatu Pertandingan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
75
oleh
William W.K Zung
1971. Instrumen terdiri atas 20 pertanyaan pernyataan. Instrumen lainnya yang digunakan untuk mengukur tingkat
kepercayaan diri dalam penelitian ini adalah angket yang diadopsi dari
The Inner Coach 2009
. Instrumen ini pun terdiri dari 20 pertanyaanpernyataan.
Pengujian validitas mengacu pada validitas konstruk
Construct Validity
, dapat digunakan pendapat dari ahli
Judgment experts
. Dalam hal ini setelah instrumen disesuaikan dengan kebutuhan penelitian tentang aspek-aspek yang
akan diukur dengan berlandaskan teori yang sesuai, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Selanjutnya item tes yang valid tersebut diuji
tingkat reliabilitasnya. Setelah diuji validitas setiap item selanjutnya alat pengumpul data tersebut diuji tingkat reliabilitasnya.
Realibilitas berhubungan dengan masalah ketetapan atau konsistensi tes. Reliabilitas tes berarti bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapakalipun diambil, tetap akan sama.
Uji reliabilitas dilakukan dengan teknik belah dua
split half,
yaitu membagi item soal yang valid dalam dua kelompok ganjil dan genap. Selanjutnya skor total
kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya. Adapun hasil uji reliabilitas pada uji coba kecemasan diperoleh reliabilitas dengan
cronbach Alpha
0,965 yang terdiri dari 20 item soal. Sedangkan hasil uji coba instrumen kepercayaan
Dadan Heryana, 2012 Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dan Kepercayaan Diri Dengan Kinerja Wasit Bulutangkis
Dalam Memimpin Suatu Pertandingan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
76
diri diperoleh reliabilitas dengan
cronbach Alpha
0,932 yang terdiri dari 20 item soal. Berdasarkan kriteria keputusan bahwa apabila
Cronbach Alpha
0,6 maka instrumen dinyatakan reliabel. Berikut adalah tabel 3.4 hasil uji reliabilitas dengan analisis data SPSS serie 17.
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen 1
Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen 2
Jika reliabilitas nilai
Cronbach Alpha
semakin mendekati angka 1, maka instrumen tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian layak digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur.
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.965 20
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.932 20
Dadan Heryana, 2012 Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dan Kepercayaan Diri Dengan Kinerja Wasit Bulutangkis
Dalam Memimpin Suatu Pertandingan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
77
3. Pada tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan setelah peneliti mendapatkan
instrumen yang valid dan reliabel yang layak bagi sebuah penggunaan instrumen penelitian. Pengambilan data penelitian dilakukan pada tiga aspek,
yaitu: a.
Tingkat kecemasan
anxiety
. mengambil data tingkat kecemasan pada sampel dengan menggunakan instrumen
Zung Self-Rating Anxiety Scale SAS.
b. Tingkat kepercayaan diri
self confidence
, mengambil data tingkat kepercayaan diri pada sampel dengan menggunakan instrumen
Self Confidence Questionnaire
. c.
Kinerja Wasit. mengambil data kinerja wasit dalam memimpin suatu pertandingan pada sampel dengan menggunakan instrumen penelitian
kinerja wasit. 4.
Pengambilan Kesimpulan, pada tahap ini berisikan pengolahan data hasil penelitian dari tes yang dilakukan terhadap sampel yang terdiri dari tingkat
kecemasan, tingkat kepercayaan diri, dan kinerja wasit untuk selanjutnya di analisis untuk mendapatkan sebuah kesimpulan sesuai dengan tujuan penelitian
yang telah dibuat sebelumnya. Untuk lebih memperjelas mengenai langkah- langkah penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah
ini. Secara keseluruhan alur yang ditempuh peneliti mulai dari tahap awal sampai pada kesimpulan penelitian adalah sebagai berikut:
Dadan Heryana, 2012 Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dan Kepercayaan Diri Dengan Kinerja Wasit Bulutangkis
Dalam Memimpin Suatu Pertandingan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
78
Gambar 3.1 Langkah Penelitian Diadaptasi dari sumber;LR Gay, Educational Research;
Competencies for analysis and Application; New Jersey, dalam Disertasi Nina Sutresna, Pembelajaran Bola Basket bagi siswa kelas unggulan ,
2001: 125