3
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah. 4.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bulungan sebagai Unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
5. Bupati adalah Bupati Bulungan.
6. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disingkat SEKDA adalah Sekretaris
Daerah Kabupaten Bulungan. 7.
Perangkat Daerah adalah organisasi lembaga yang membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
8. Lembaga Teknis Daerah adalah unsur pendukung tugas Bupati.
9. Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana operasional Lembaga Teknis
Daerah. 10. Jabatan Fungsional adalah Kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan atau keterampilan untuk
mencapai tujuan organisasi.
BAB II PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH
Pasal 2
1 Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Organisasi Lembaga-lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bulungan.
2 Lembaga-lembaga Teknis Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1, adalah :
a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA;
b. Inspektorat Kabupaten;
c. Badan Kepegawaian Daerah BKD;
d. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah BAPEDALDA;
e. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
f. Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
g. Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat;
h. Kantor Pemberdayaan Perempuan; i.
Kantor Kebudayaan dan Pariwisata; j.
Kantor Perpustakaan dan Kearsipan; k.
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soemarno Sosroatmodjo; l.
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja; m. Kantor Pelayanan Terpadu.
BAB III KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
LEMBAGA TEKNIS DAERAH Bagian Pertama
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Pasal 3
1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah selanjutnya disingkat BAPPEDA, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 huruf a, merupakan unsur
perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah.
4
2 BAPPEDA sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
SEKDA.
Pasal 4
1 Susunan Organisasi BAPPEDA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, terdiri dari :
a. Kepala Badan; b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Program dan Keuangan; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Ekonomi, membawahi : 1. Sub Bidang Pengembangan Pertanian dan Sumberdaya Alam;
2. Sub Bidang Pengembangan Perdagangan, Jasa dan Pariwisata. d. Bidang Sosial Budaya, membawahi :
1. Sub Bidang
Kesra, Pengembangan
SDM dan
Pemberdayaan Masyarakat;
2. Sub Bidang Pemerintahan, Kependudukan dan Ketenagakerjaan. e. Bidang Fisik dan Prasarana, membawahi :
1. Sub Bidang Prasarana Ekonomi dan Sosial Budaya; 2. Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup.
f. Bidang Evaluasi, Penelitian dan Pengembangan, membawahi : 1. Sub Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;
2. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan. g. Kelompok Jabatan Fungsional.
2 Bagan Struktur Organisasi BAPPEDA sebagaimana tercantum dalam Lampiran I merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
Paragraf 1 Kepala Badan
Pasal 5
1 Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf a, mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan daerah dalam merumuskan kebijakan teknis dibidang pengkoordinasian perencanaan pembangunan daerah yang meliputi ekonomi,
sosial budaya, fisik dan prasarana, Evaluasi dan Litbang serta melaksanakan tata usaha badan.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Kepala Badan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengkoordinasian perencanaan pembangunan daerah serta pengendalian program yang meliputi ekonomi,
sosial budaya, fisik dan prasarana, evaluasi dan penelitian serta pengembangan;
b. Pelaksana tugas pengkoordinasian perencanaan pembangunan daerah tahunan, jangka menengah dan jangka panjang;
c. Pelayanan teknis untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintah dibidang perencanaan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.
5
Paragraf 2 Sekretariat
Pasal 6
1 Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf b, mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan koordinasi,
pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan BAPPEDA yang meliputi : mengkoordinasikan tugas bidang,
penyusunan program, keuangan, pelaporan, umum dan kepegawaian.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian penyusunan program kerja dan rencana kegiatan serta pelaksanaan kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
b. Penyelenggaraan urusan tata usaha dan kepegawaian; c. Penyelenggaraan urusan rumah tangga;
d. Penyelenggaraan urusan keuangan dan pelaporan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Pasal 7
1 Sub Bagian Program dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf b angka 1, mempunyai tugas mengkoordinasikan, menyusun
dan mempersiapkan administrasi rencana program dan kegiatan tahunan, evaluasi dan pelaporan serta mengelola urusan keuangan.
2 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf b angka 2, mempunyai tugas mengelola surat menyurat dan
kearsipan, inventaris dan kekayaan, rumah tangga, kepegawaian dan tugas umum lainnya.
Paragraf 3 Bidang Ekonomi
Pasal 8
1 Bidang Ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf c, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam
mengkoordinasikan penyusunan perencanaan program dan kegiatan dibidang pengembangan
pertanian dan
sumber daya
alam, pengembangan
perdagangan dan dunia usaha, jasa dan pariwisata. 2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang
Ekonomi mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian perumusan, penyusunan dan pelaksanaan program
tahunan dan program jangka menengah bidang pengembangan pertanian dan sumber daya alam, pengembangan perdagangan dan dunia usaha,
jasa dan pariwisata; b. Perumusan perencanaan progam bidang pengembangan pertanian dan
sumber daya alam, pengembangan perdagangan dan dunia usaha, jasa dan pariwisata;
c. Pengkoordinasian dan
memadukan perencanaan
program bidang
pengembangan pertanian dan sumber daya alam, pengembangan perdagangan dan dunia usaha, jasa dan pariwisata;
6
d. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan dalam rangka penyempurnaan program bidang pengembangan pertanian dan sumber daya alam,
pengembangan perdagangan dan dunia usaha, jasa dan pariwisata; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Pasal 9
1 Sub Bidang Pengembangan Pertanian dan Sumber Daya Alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf c angka 1, mempunyai tugas
merumuskan, mengkoordinasikan, menginventarisir program dan kegiatan bidang intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian, perikanan, kehutanan dan
pertambangan.
2 Sub Bidang Pengembangan Perdagangan, Jasa dan Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf c angka 2, mempunyai tugas
merumuskan, mengkoordinasikan, menginventarisir program dan kegiatan bidang pembinaan perdagangan, industri, koperasi, pengembangan dunia
usaha, jasa dan pariwisata.
Paragraf 4 Bidang Sosial Budaya
Pasal 10
1 Bidang Sosial Budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf d, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam
mengkoordinasikan program dan kegiatan bidang pemerintahan, hukum, ketentraman dan ketertiban, informasi dan komunikasi, pendidikan, seni dan
budaya, kehidupan beragama, kesehatan, kependudukan, kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat serta ketenagakerjaan.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang Sosial Budaya mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian perumusan, penyusunan dan pelaksanaan program tahunan, program jangka menengah kegiatan bidang pemerintahan,
hukum, ketentraman dan ketertiban, informasi dan komunikasi, pendidikan,
seni dan
budaya, kehidupan
beragama, kesehatan,
kependudukan, kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat serta ketenagakerjaan;
b. Perumusan dan perencanaan program bidang pemerintahan, hukum, ketentraman dan ketertiban, informasi dan komunikasi, pendidikan, seni
dan budaya,
kehidupan beragama,
kesehatan, kependudukan,
kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat serta ketenagakerjaan; c. Pengkoordinasian
dan memadukan
perencanaan program
bidang pemerintahan, hukum, ketentraman dan ketertiban, informasi dan
komunikasi, pendidikan, seni dan budaya, kehidupan beragama, kesehatan, kependudukan, kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat
serta ketenagakerjaan;
d. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan dalam rangka penyempurnaan program bidang pemerintahan, hukum, ketentraman dan ketertiban,
informasi dan komunikasi, pendidikan, seni dan budaya, kehidupan beragama, kesehatan, kependudukan, kesejahteraan dan pemberdayaan
masyarakat serta ketenagakerjaan;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
7
Pasal 11
1 Sub Bidang Kesra, Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Mayarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf d angka 1, mempunyai
tugas mengkoordinasikan, menginventarisir, dan merumuskan perencanaan program dan kegiatan bidang pendidikan, seni dan budaya, kehidupan
beragama, kesejahteraan rakyat, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
2 Sub Bidang Pemerintahan, Kependudukan dan Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf d angka 2, mempunyai tugas
mengkoordinasikan, menginventarisir
dan merumuskan
perencanaan program dan kegiatan bidang pemerintahan, hukum, kependudukan,
informasi dan
komunikasi, ketentraman
dan ketertiban
serta ketenagakerjaan.
Paragraf 5 Bidang Fisik dan Prasarana
Pasal 12
1 Bidang Fisik dan Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf e, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam
mengkoordinasikan penyusunan perencanaan program dan kegiatan bidang fisik dan prasarana ekonomi, sosial budaya, penataan ruang dan lingkungan
hidup.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian perumusan, penyusunan dan pelaksanaan program tahunan, program jangka menengah kegiatan bidang fisik dan prasarana
ekonomi, sosial budaya, tata ruang dan lingkungan hidup; b. Perumusan kebijakan perencanaan bidang fisik dan prasarana ekonomi,
sosial budaya, tata ruang dan lingkungan hidup; c. Pengkoordinasian dan memadukan rencana program bidang fisik dan
prasarana ekonomi, sosial budaya, tata ruang dan lingkungan hidup; d. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan dalam rangka penyempurnaan
perencanaan bidang fisik dan prasarana ekonomi, sosial budaya, tata ruang dan lingkungan hidup;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 13
1 Sub Bidang Prasarana Ekonomi dan Sosial Budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf e angka 1, mempunyai tugas merumuskan,
mengkoordinasikan perencanaan prasarana ekonomi dan sosial budaya jangka panjang, menengah dan pendek serta melaksanakan asistensi
penyusunan program kerja.
2 Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf e angka 2, mempunyai tugas merumuskan,
mengkoordinasikan penyusunan rencana umum tata ruang dan wilayah kabupaten, rencana detail kabupaten dan rencana detail kecamatan serta
perencanaan lingkungan hidup.
8
Paragraf 6 Bidang Evaluasi, Penelitian dan Pengembangan
Pasal 14
1 Bidang Evaluasi, Penelitian dan Pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf f, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala Badan dalam mengkoordinasikan penyusunan perencanaan program dan kegiatan bidang evaluasi, penelitian dan pengembangan.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang Evaluasi, Penelitian dan Pengembangan mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian perumusan, penyusunan dan pelaksanaan program tahunan, program jangka menengah kegiatan bidang evaluasi, penelitian
dan pengembangan; b. Perumusan kebijakan perencanaan bidang evaluasi, penelitian dan
pengembangan; c. Pengkoordinasian dan memadukan rencana program bidang evaluasi,
penelitian dan pengembangan; d. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan dalam rangka penyempurnaan
perencanaan bidang evaluasi, penelitian dan pengembangan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Pasal 15
1 Sub Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf f angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis monitoring, evaluasi dan pelaporan
serta melaksanakan
teknis operasional
penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan.
2 Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 huruf f angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penelitian dan pengembangan serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan penelitian dan
pengembangan.
Bagian Kedua INSPEKTORAT KABUPATEN
Pasal 16
1 Inspektorat Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 huruf b, merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah.
2 Inspektorat Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dipimpin oleh seorang Inspektur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui SEKDA.
Pasal 17
1 Susunan Organisasi Inspektorat Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, terdiri dari :
a. Inspektur; b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Program dan Keuangan; 2. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan;
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
9
c. Inspektur Pembantu Wilayah I, membawahi : 1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;
2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan.
d. Inspektur Pembantu Wilayah II, membawahi : 1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;
2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan.
e. Inspektur Pembantu Wilayah III, membawahi : 1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;
2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan.
f. Inspektur Pembantu Wilayah IV, membawahi : 1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;
2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan.
g. Kelompok Jabatan Fungsional. 2 Bagan Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Paragraf 1 Inspektur
Pasal 18
1 Inspektur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf a. mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan daerah
dibidang pengawasan
daerah yang
meliputi pemerintahan dan aparatur, perekonomian dan kesejahteraan sosial,
kekayaan dan pendapatan, pembangunan serta melaksanakan tata usaha inspektorat.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Inspektur mempunyai fungsi :
a. Perencanaan program pengawasan; b. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; dan
c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan.
Paragraf 2 Sekretariat
Pasal 19
1 Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf b, mempunyai tugas membantu Inspektur dalam melaksanakan koordinasi dan
pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Inspektorat Kabupaten yang meliputi mengkoordinasikan tugas
bidang, program, keuangan, evaluasi dan pelaporan, umum dan kepegawaian.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian penyusunan program kerja dan rencana kegiatan serta pelaksanaan kegiatan Inspektorat Kabupaten;
10
b. Penyusunan perencanaan keuangan pengendalian serta evaluasi dan pelaporan sesuai program kerja Inspektorat;
c. Penyelenggaraan dan pengelolaan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga Inspektorat;
d. Penghimpun dan pengelola laporan hasil pengawasanpemeriksaan, tindak lanjut hasil pemeriksaan, pemutahiran data hasil pemeriksaan
serta menyusun laporan bulanan, tengah tahunan dan tahunan; e. Penyusunan bahandata dalam rangka koordinasi, pembinaan teknis
pengawasanpemeriksaan, laporan hasil pemeriksaan, tindak lanjut hasil pemeriksaan serta penanganan audit investigasi pengaduan masyarakat;
f. Penyusunan bahan dan data dalam pengelolaan, pembinaan, penilaian aparat administratif dan fungsional;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 20
1 Sub Bagian Program dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf b angka 1, mempunyai tugas mengkoordinasikan, menyusun
dan mempersiapkan administrasi rencana program dan kegiatan tahunan serta mengelola urusan keuangan.
2 Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf b angka 2, mempunyai tugas mengkoordinasikan, menyusun
dan mempersiapkan administrasi evaluasi dan pelaporan hasil pengawasan atau pemeriksaan.
3 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf b angka 3, mempunyai tugas mengelola surat menyurat dan
kearsipan, inventaris dan kekayaan, rumah tangga, kepegawaian dan tugas umum lainnya.
Paragraf 3 Inspektur Pembantu Wilayah I
Pasal 21
1 Inspektur Pembantu Wilayah I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf c, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Inspektur dalam
menyiapkan, menyusun
dan mengkoordinasikan,
pembinaan serta
melaksanakan pengawasan
dan pemeriksaan
terhadap pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan daerah, kecamatan dan kelurahan desa di wilayah I.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas pengawasan pemeriksaan di wilayah I;
b. Pelaksanaan koordinasi dalam setiap melaksanakan tugas pengawasan pemeriksaan di wilayah I;
c. Menyusun dan meneliti laporan hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh aparat pengawas atau pemeriksa auditor, sesuai bidang tugasnya serta
menyampaikan kepada pihak yang terkait melalui Bagian Tata Usaha; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
11
Pasal 22
1 Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf c angka 1, mempunyai tugas melaksanakan program
pengawasan bidang pembangunan di wilayah I meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian
tugas pengawasan bidang pembangunan.
2 Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf c angka 2, mempunyai tugas melaksanakan program
pengawasan bidang pemerintahan di wilayah I meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian
tugas pengawasan bidang pemerintahan.
3 Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf c angka 3, mempunyai tugas melaksanakan program
pengawasan bidang kemasyarakatan di wilayah I meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan,
pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang kemasyarakatan.
Paragraf 4 Inspektur Pembantu Wilayah II
Pasal 23
1 Inspektur Pembantu Wilayah II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf d, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Inspektur dalam
menyiapkan, menyusun
dan mengkoordinasikan,
pembinaan serta
melaksanakan pengawasan
dan pemeriksaan
terhadap pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan daerah, kecamatan dan kelurahan desa di wilayah II.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas pengawasan pemeriksaan di wilayah II;
b. Pelaksanaan koordinasi dalam setiap melaksanakan tugas pengawasan pemeriksaan di wilayah II;
c. Menyusun dan meneliti laporan hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh aparat pengawas atau pemeriksa auditor, sesuai bidang tugasnya serta
menyampaikan kepada pihak yang terkait melalui Bagian Tata Usaha; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Pasal 24
1 Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf d angka 1, mempunyai tugas melaksanakan program
pengawasan bidang pembangunan di wilayah II meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian
tugas pengawasan bidang pembangunan.
2 Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf d angka 2, mempunyai tugas melaksanakan program
pengawasan bidang pemerintahan di wilayah II meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian
tugas pengawasan bidang pemerintahan.
12
3 Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf d angka 3, mempunyai tugas melaksanakan program
pengawasan bidang kemasyarakatan di wilayah II meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan,
pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang kemasyarakatan.
Paragraf 5 Inspektur Pembantu Wilayah III
Pasal 25
1 Inspektur Pembantu Wilayah III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf e, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Inspektur dalam
menyiapkan, menyusun
dan mengkoordinasikan,
pembinaan serta
melaksanakan pengawasan
dan pemeriksaan
terhadap pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan daerah, kecamatan dan kelurahan desa di wilayah III.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas pengawasan pemeriksaan di wilayah III;
b. Pelaksanaan koordinasi dalam setiap melaksanakan tugas pengawasan pemeriksaan di wilayah III;
c. Menyusun dan meneliti laporan hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh aparat pengawas atau pemeriksa auditor, sesuai bidang tugasnya serta
menyampaikan kepada pihak yang terkait melalui Bagian Tata Usaha; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Pasal 26
1 Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf e angka 1, mempunyai tugas melaksanakan program
pengawasan bidang pembangunan di wilayah III meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian
tugas pengawasan bidang pembangunan.
2 Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf e angka 2, mempunyai tugas melaksanakan program
pengawasan bidang pemerintahan di wilayah III meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian
tugas pengawasan bidang pemerintahan.
3 Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf e angka 3, mempunyai tugas melaksanakan program
pengawasan bidang kemasyarakatan di wilayah III meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan,
pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang kemasyarakatan.
13
Paragraf 6 Inspektur Pembantu Wilayah IV
Pasal 27
1 Inspektur Pembantu Wilayah IV sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf f, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Inspektur dalam
menyiapkan, menyusun
dan mengkoordinasikan,
pembinaan serta
melaksanakan pengawasan
dan pemeriksaan
terhadap pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan daerah, kecamatan dan kelurahan desa di wilayah IV.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Inspektur Pembantu Wilayah IV mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas pengawasan pemeriksaan di wilayah IV;
b. Pelaksanaan koordinasi dalam setiap melaksanakan tugas pengawasan pemeriksaan di wilayah IV;
c. Menyusun dan meneliti laporan hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh aparat pengawas atau pemeriksa auditor, sesuai bidang tugasnya serta
menyampaikan kepada pihak yang terkait melalui Bagian Tata Usaha; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Pasal 28
1 Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf f angka 1, mempunyai tugas melaksanakan program
pengawasan bidang pembangunan di wilayah I meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian
tugas pengawasan bidang pembangunan.
2 Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf f angka 2, mempunyai tugas melaksanakan program
pengawasan bidang pemerintahan di wilayah I meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian
tugas pengawasan bidang pemerintahan.
3 Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf f angka 3, mempunyai tugas melaksanakan program
pengawasan bidang kemasyarakatan di wilayah I meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan,
pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang kemasyarakatan.
Bagian Ketiga BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Pasal 29
1 Badan Kepegawaian Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 huruf c, selanjutnya disingkat BKD, merupakan unsur pendukung tugas
Pemerintahan Daerah dibidang Kepegawaian di Daerah. 2 BKD sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dipimpin oleh seorang Kepala
Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.
14
Pasal 30
1 Susunan Organisasi BKD sebagaimana dimaksud pada Pasal 29, terdiri dari : a.
Kepala Badan; b.
Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Program dan Keuangan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Pengembangan dan Data Pegawai, membawahi :
1. Sub Bidang Pengadaan dan Data Pegawai; 2. Sub Bidang Pengembangan Pegawai.
d. Bidang Mutasi Pegawai, membawahi :
1. Sub Bidang Mutasi dan Pensiun Fungsional; 2. Sub Bidang Mutasi dan Pensiun Struktural.
e. Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan, membawahi :
1. Sub Bidang Pembinaan dan Disiplin; 2. Sub Bidang Kesejahteraan.
f. Bidang Pendidikan dan Pelatihan, membawahi :
1. Sub Bidang Diklat Struktural; 2. Sub Bidang Diklat Teknis dan Fungsional.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
2 Bagan Struktur Organisasi BKD sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Paragraf 1 Kepala Badan
Pasal 31
1 Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 1 huruf a, mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan daerah dibidang administrasi kepegawaian daerah yang meliputi : pengembangan pegawai, mutasi pegawai, pembinaan dan
kesejahteraan pegawai, pendidikan dan pelatihan serta melaksanakan tata usaha badan.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Kepala Badan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan operasional dibidang administrasi kepegawaian daerah yang meliputi pengembangan pegawai,
mutasi pegawai, pembinaan dan kesejahteraan pegawai serta pendidikan dan pelatihan;
b. Pelaksanaan tugas administrasi kepegawaian Pemerintah Daerah. c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan
fungsinya.
Paragraf 2 Sekretariat
Pasal 32
1 Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 1 huruf b, mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan koordinasi
dan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam
lingkungan Badan
Kepegawaian Daerah
yang meliputi
mengkoordinasikan tugas bidang, program, keuangan, pelaporan, umum dan kepegawaian.
15
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian penyusunan program kerja dan rencana kegiatan serta pelaksanaan kegiatan Badan Kepegawaian Daerah;
b. Penyelenggaraan urusan tata usaha dan kepegawaian; c. Penyelenggaraan urusan rumah tangga;
d. Penyelenggaraan urusan keuangan dan pelaporan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Pasal 33
1 Sub Bagian Program dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 1 huruf b angka 1, mempunyai tugas mengkoordinasikan, menyusun
dan mempersiapkan administrasi rencana program dan kegiatan tahunan, evaluasi dan pelaporan serta mengelola urusan keuangan.
2 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat 1 huruf b angka 2, mempunyai tugas mengelola surat menyurat dan
kearsipan, inventaris dan kekayaan, rumah tangga, kepegawaian dan tugas umum lainnya.
Paragraf 3 Bidang Pengembangan Dan Data Pegawai
Pasal 34
1 Bidang Pengembangan dan Data Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 1 huruf c, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala
Badan dalam menyusun rencana, mengumpulkan dan meneliti bahan dan petunjuk teknis dalam pengadaan dan penyusunan formasi, penyiapan
informasi dan dokumentasi, pengembangan karier serta promosi pegawai di daerah.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang Pengembangan dan Data Pegawai mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kebutuhan pegawai dan melaksanakan administrasi pengadaan dan pengangkatan pegawai;
b. Penyusunan bahan, data dan pelaksanaan evaluasi serta pengisian formasi pegawai;
c. Penyusunan bahan, data dan penyelenggaraan dokumentasi dan informasi kepegawaian;
d. Penyusunan rencana pelaksanaan pengembangan dan evaluasi karier pegawai;
e. Penyusunan bahan pengelolaan administrasi promosi pegawai daerah; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Pasal 35
1 Sub Bidang Pengadaan dan Data Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 1 huruf c angka 1, mempunyai tugas menyusun, menyiapkan bahan
dan petunjuk teknis pengadaan dan pengangkatan pegawai, penyusunan formasi, penyelenggaraan penerimaan pegawai, penyelenggaraan dokumentasi
dan informasi pegawai.
16
2 Sub Bidang Pengembangan Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 1 huruf c angka 2, mempunyai tugas mengumpulkan dan menyiapkan
bahan dan petunjuk teknis pengembangan pegawai, menyusun perencanaan pengembangan dan promosi pegawai serta memproses administrasi
pelaksanaan pengembangan karier pegawai dan melaksanakan monitoring dan evaluasi.
Paragraf 4 Bidang Mutasi Pegawai
Pasal 36
1 Bidang Mutasi Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 1 huruf d, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam
menyusun, menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis, dan pelaksanaan administrasi mutasi pegawai meliputi : mutasi kepangkatan dan
mutasi tempat kerja serta mutasi status kepegawaian dan pensiun pegawai.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang Mutasi Pegawai mempunyai fungsi :
a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis mutasi kepegawaian; b. Pelaksanaan dan pengelolaan administrasi mutasi kepegawaian;
c. Pelaksanaan administrasi promosi jabatan; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Pasal 37
1 Sub Bidang Mutasi dan Pensiun Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 1 huruf d angka 1, mempunyai tugas mengumpulkan, meneliti
menyiapkan bahan petunjuk teknis dan memproses administrasi mutasi kepangkatan, tempat kerja, status kepegawaian dan pensiun pegawai
funsional.
2 Sub Bidang Mutasi dan Pensiun Struktural sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 1 huruf d angka 2, mempunyai tugas mengumpulkan,
meneliti menyiapkan bahan petunjuk teknis dan memproses administrasi mutasi kepangkatan, tempat kerja, status kepegawaian dan pensiun pegawai
struktural dan non struktural.
Paragraf 5 Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan
Pasal 38
1 Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 1 huruf e, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala
Badan dalam menyiapkan, menyusun bahan pembinaan dan perencanaan kesejahteraan pagawai yang meliputi pembinaan disiplin, bimbingan dan
konseling, melaksanakan proses administrasi penjatuhan hukuman disiplin, pemberian tanda jasa dan peningkatan kesejahteraan pegawai.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan dan menyusun bahan pembinaan disiplin dan budaya kerja;
17
b. Pelaksanaan pembinaan dan bimibingan konseling terhadap pegawai; c. Penyusunan dan analisa bahan, petunjuk teknis dibidang kepegawaian
dan pembinaan kedudukan hukum pegawai; d. Pembinaan motivasi dengan memberikan penghargaan atau tanda jasa
kepada pegawai yang berdedikasi dan prestasi; e. Penyusunan perencanaan kebijakan peningkatan kesejahteraan pegawai;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 39
1 Sub Bidang Pembinaan dan Disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 1 huruf e angka 1, mempunyai tugas menyusun rencana dan mengolah
bahan administrasi pembinaan disiplin dan budaya kerja, pembinaan dan bimbingan terhadap permasalahan aparatur serta memberikan bahan
pertimbangan penjatuhan hukuman disiplin sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku.
2 Sub Bidang Kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 1 huruf e angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana
peningkatan kesejahteraan pegawai dan memberikan bahan pertimbangan serta melaksanakan administrasi pemberian penghargaan danatau tanda
jasa.
Paragraf 6 Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Pasal 40
1 Bidang Pendidikan dan Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 1 huruf f, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan
dalam menyiapkan, menyusun pedoman dan petunjuk teknis serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
pegawai daerah meliputi diklat penjenjangan, diklat teknis dan diklat fungsional.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang Pendidikan dan Pelatihan mempunyai fungsi :
a. Perumusan pedoman dan petunjuk teknis dan evaluasi kebijakan teknis dibidang pembinaan dan pengelolaan pendidikan dan pelatihan aparatur;
b. Pelaksanaan kebijakanan teknis pembinaan dan pengelolaan pendidikan dan pelatihan aparatur;
c. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 41
1 Sub Bidang Diklat Struktural sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 1 huruf f angka 1, mempunyai fungsi menyusun analisa kebutuhan diklat
struktural, menyiapkan bahan, kurikulum, menetapkan jadwal pelaksanaan diklat struktural, penyusunan rencana pengiriman peserta diklat lanjutan dan
melaksanakan evaluasi diklat.
2 Sub Bidang Diklat Teknis dan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 1 huruf f angka 2, mempunyai fungsi menyusun analisa kebutuhan
diklat, menyiapkan bahan, kurikulum, menetapkan jadwal pelaksanaan diklat fungsional, penyusunan rencana pengiriman peserta diklat teknis atau
fungsional serta melaksanakan evaluasi diklat.
18
Bagian Keempat BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH
Pasal 42
1 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 huruf d, selanjutnya disingkat BAPEDALDA merupakan
unsur pendukung tugas Pemerintah Daerah dibidang Pengendalian Dampak Lingkungan di Daerah.
2 BAPEDALDA sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui SEKDA.
Pasal 43
1 Susunan Organisasi BAPEDALDA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, terdiri dari :
a. Kepala Badan; b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Program dan Keuangan; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Pencegahan Dampak Lingkungan, membawahi : 1. Sub Bidang Teknis AMDAL;
2. Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas. d. Bidang Pengawasan dan Pemulihan, membawahi :
1. Sub Bidang Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi; 2. Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan.
e. Bidang Penegakan Hukum dan Sengketa Lingkungan, membawahi : 1. Sub Bidang Penegakan Hukum;
2. Sub Bidang Sengketa Lingkungan. f. Kelompok Jabatan Fungsional.
2 Bagan Struktur Organisasi BAPEDALDA sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
Paragraf 1 Kepala Badan
Pasal 44
1 Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat 1 huruf a, mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan daerah dibidang pengendalian dampak lingkungan di daerah meliputi pencegahan dampak lingkungan, perngawasan dan pemulihan,
penegakan hukum
dan sengketa
lingkungan serta
melaksanakan ketatausahaan Badan.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pada ayat 1, Kepala Badan mempunyai fungsi :
19
a. Perumusan kebijaksanaan teknis dan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan;
b. Pengkoordinasian dalam penyusunan program, pengawasan, pemantauan dan evaluasi di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian
dampak lngkungan hidup lintas sektoral; c. Pelaksanaan pemberian rekomendasi advis teknis dan pelayanan umum ;
d. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan.
Paragraf 2 Sekretariat
Pasal 45
1 Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat 1 huruf b, mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan koordinasi
dan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah yang
meliputi program, keuangan, pelaporan, umum dan kepegawaian.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian bidang dan penyusunan program kerja dan rencana kegiatan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah;
b. Penyelenggaraan urusan tata usaha dan kepegawaian; c. Penyelenggaraan urusan rumah tangga;
d. Penyelenggaraan urusan keuangan dan pelaporan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Pasal 46
1 Sub Bagian Program dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat 1 huruf b angka 1, mempunyai tugas mengkoordinasikan, menyusun
dan mempersiapkan administrasi rencana program dan kegiatan tahunan, evaluasi dan pelaporan serta mengelola urusan keuangan.
2 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat 1 huruf b angka 2, mempunyai tugas mengelola surat menyurat dan
kearsipan, inventaris dan kekayaan, rumah tangga, kepegawaian dan tugas umum lainnya.
Paragraf 3 Bidang Pencegahan Dampak Lingkungan
Pasal 47
1 Bidang Pencegahan Dampak Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat 1 huruf c, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala
Badan dalam menyusun pedoman dan petunjuk teknis pencegahan dampak lingkungan serta melaksanakan pembinaan dan pencegahan dampak
lingkungan meliputi
pengendalian teknis
pelaksanaan Amdal
dan pengembangan kelembagaan dan kapasitas.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pencegahan dampak lingkungan;
20
b. Pembinaan dan pelaksanaan koordinasi pencegahan dampak lingkungan; c. Pelaksanaan pengendalian teknis pelaksanaan Amdal;
d. Pelaksanaan pengembangan kapasitas dan kelembagaan pengendalian dampak lingkungan;
e. Pemantauan penerapan RKL dan RPL serta analisa dan evaluasi pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 48
1 Sub Bidang Teknis Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat 1 huruf c angka 1, mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan bahan
pedoman dan petunjuk teknis serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan teknis amdal meliputi penelitian dan pengujian
dampak lingkungan serta analisis dan evaluasi AMDAL.
2 Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat 1 huruf c angka 2, mempunyai tugas
menyusun dan menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan pengembangan kelembagaan dan kapasitas serta melaksanakan teknis
operasional penyelenggaraan pengembangan kelembagaan dan kapasitas dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Paragraf 4 Bidang Pengawasan dan Pemulihan
Pasal 49
1 Bidang Pengawasan dan Pemulihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat 1 huruf d, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala
Badan dalam menyusun dan merumuskan pedoman dan petunjuk teknis pengawasan dan pemulihan serta melaksanakan teknis operasional
penyelenggaraan pengawasan dan pemulihan meliputi pengawasan, pengendalian dan evaluasi serta pemulihan kualitas lingkungan.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang Pengawasan dan Pemulihan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pemulihan kualitas lingkungan;
b. Pelaksanaan teknis operasional, koordinasi, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pemulihan kualitas lingkungan;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 50
1 Sub Bidang Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat 1 huruf d angka 1, mempunyai tugas menyiapkan
bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan pengawasan, pengendalian dan evaluasi serta melaksanakan teknis opersional tpenyelenggaraan pelayanan
pengawasan, pengendalian dan evaluasi lingkungan hidup.
2 Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat 1 huruf d angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan dan
petunuk teknis pemulihan kualitas lingkungan serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan pemulihan kualitas lingkungan
hidup.
21
Paragraf 5 Bidang Penegakan Hukum dan Sengketa Lingkungan
Pasal 51
1 Bidang Penegakan Hukum dan Sengketa Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat 1 huruf e, mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Kepala Badan dalam menyusun pedoman dan petunjuk teknis penegakan hukum dan sengketa lingkungan serta melaksanakan teknis
operasional penyelenggaraan penegakan hukum dan sengketa lingkungan.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang Penegakan Hukum dan Sengketa Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penegakan hukum dan sengketa lingkungan;
b. Pelaksanaan teknis operasional dan koordinasi penegakan hukum dan penyelesaian sengketa lingkungan;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 52
1 Sub Bidang Penegakan Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat 1 huruf e angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan
pedoman dan petunjuk teknis penegakan hukum serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan penegakan hukum lingkungan hidup.
2 Sub Bidang Sengketa Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat 1 huruf e angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan
pedoman dan petunjuk teknis pembinaan sengketa lingkungan serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pembinaan, koordinasi
dan penyelesaian sengketa lingkungan hidup.
Bagian Kelima BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
Pasal 53
1 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 huruf e, merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah
Daerah dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. 2 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat 1, dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.
Pasal 54
1 Susunan Organisasi
Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan
Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, terdiri dari :
a. Kepala Badan; b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Program dan Keuangan; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Pemberdayaan Masyarakat, membawahi : 1. Sub Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat dan Keluarga Miskin;
2. Sub Bidang Pemberdayaan Kelembagaan DesaKelurahan.
22
d. Bidang Pembangunan Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna, membawahi :
1. Sub Bidang Pembangunan Masyarakat DesaKelurahan; 2. Sub Bidang Kerjasama dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna.
e. Bidang Pemerintahan DesaKelurahan, membawahi : 1. Sub Bidang Tata Pemerintahan Desa Kelurahan;
2. Sub Bidang Pendapatan dan Kekayaan Desa. f. Kelompok Jabatan Fungsional.
2 Bagan Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana tercantum dalam Lampiran V merupakan bagian yang tak
terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
Paragraf 1 Kepala Badan
Pasal 55
1 Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat 1 huruf a mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan daerah dibidang pemberdayaan masyarakat dan desa meliputi pemberdayaan masyarakat, pembangunan masyarakat dan teknologi tepat
guna serta pemerintahan desa.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Kepala Badan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan dan pedoman teknis dibidang pemberdayaan masyarakat, keluarga berencana dan desa meliputi pemberdayaan
masyarakat, pembangunan masyarakat dan teknologi tepat guna dan pemerintahan desa;
b. Pelaksanaan teknis operasional dibidang pemberdayaan masyarakat, keluarga berencana dan desa meliputi pemberdayaan masyarakat,
pembangunan masyarakat dan teknologi tepat guna dan pemerintahan desa;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Sekretariat
Pasal 56
1 Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat 1 huruf b, mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan koordinasi
dan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang meliputi
pengkoordinasian tugas bidang, penyusunan program, keuangan, pelaporan, umum dan kepegawaian.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian bidang dan penyusunan program kerja dan rencana kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
b. Penyelenggaraan urusan tata usaha dan kepegawaian; c. Penyelenggaraan urusan rumah tangga;
23
d. Penyelenggaraan urusan keuangan dan pelaporan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Pasal 57
1 Sub Bagian Program dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat 1 huruf b angka 1, mempunyai tugas mengkoordinasikan, menyusun
dan mempersiapkan administrasi rencana program dan kegiatan tahunan, evaluasi dan pelaporan serta mengelola urusan keuangan.
2 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat 1 huruf b angka 2, mempunyai tugas mengelola surat menyurat dan
kearsipan, inventaris dan kekayaan, rumah tangga, kepegawaian dan tugas umum lainnya.
Paragraf 3 Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Pasal 58
1 Bidang Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat 1 huruf c, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala
Badan dalam menyusun pedoman dan petunjuk teknis serta melaksanakan teknis operasional pemberdayaan masyarakat meliputi usaha ekonomi
masyarakat dan
keluarga miskin
dan pemberdayaan
kelembagaan desakelurahan.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan pemberdayaan masyarakat;
b. Pelaksanaan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan pemberdayaan masyarakat.
c. Pelaksanaan koordinasi,
evaluasi dan
pelaporan pemberdayaan
masyarakat; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Pasal 59
1 Sub Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat dan Keluarga Miskin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat 1 huruf c angka 1, mempunyai tugas
menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis serta melaksanakan
teknis operasional
penyelenggaraan pembinaan
dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat dan keluarga miskin.
2 Sub Bidang Pemberdayaan Kelembagaan DesaKelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat 1 huruf c angka 2, mempunyai tugas
menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan
dan pemberdayaan kelembagaan desakelurahan.
24
Paragraf 4 Bidang Pembangunan Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna
Pasal 60
1 Bidang Pembangunan Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat 1 huruf d, mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Kepala Badan dalam menyusun pedoman dan petunjuk teknis serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pembangunan
masyarakat dan pemanfaatan teknologi tepat guna.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang Pembangunan Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna mempunyai fungsi :
a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan pembangunan masyarakat dan teknologi tepat guna;
b. Pelaksanaan teknis
operasional pembinaan
dan penyelenggaraan
pembangunan masyarakat dan teknologi tepat guna; c. Pelaksanaan
koordinasi, evaluasi
dan pelaporan
pembangunan masyarakat dan teknologi tepat guna;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 61
1 Sub Bidang Pembangunan Masyarakat DesaKelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat 1 huruf d angka 1, mempunyai tugas
menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembangunan masyarakat
serta melaksanakan
teknis operasional
penyelenggaraan pelayanan pembangunan masyarakat.
2 Sub Bidang Kerjasama dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat 1 huruf d angka 2, mempunyai tugas
menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan teknologi tepat guna serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan
pembinaan dan pemanfaatan teknologi tepat guna.
Paragraf 5 Bidang Pemerintahan DesaKelurahan
Pasal 62
1 Bidang Pemerintahan DesaKelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat 1 huruf e mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam menyusun pedoman dan petunjuk teknis pemerintahan desakelurahan serta melaksanakan teknis
operasional pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan desakelurahan.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang Pemerintahan DesaKelurahan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan pedoman dan pentunjuk teknis pembinaan pemerintahan desakelurahan;
b. Pelaksanaan teknis operasional pembinaan pemerintahan desakelurahan; c. Pelaksanaan
koordinasi, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan
pemerintahan desakelurahan; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
25
Pasal 63
1 Sub Bidang Tata Pemerintahan DesaKelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat 1 huruf e angka 1, mempunyai tugas menyiapkan
bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis tata pemerintahan desakelurahan serta melaksanakan teknis operasional pembinaan dan
penyelenggaraan pemerintahan desakelurahan.
2 Sub Bidang Pendapatan dan Kekayaan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat 1 huruf e angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pendapatan dan kekayaan desa serta melaksanakan teknis operasional pembinaan penyelenggara pendapatan
dan kekayaan desa.
Bagian Keenam BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA
DAN KELUARGA SEJAHTERA Pasal 64
1 Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 huruf f merupakan unsur pendukung tugas
Pemerintah Daerah dibidang koordinasi keluarga berencana dan keluarga sejahtera.
2 Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.
Pasal 65
1 Susunan Organisasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64, terdiri dari :
a. Kepala Badan; b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Program dan Keuangan; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Keluarga Berencana, membawahi : 1. Sub Bidang Pendataan dan Statistik;
2. Sub Bidang Kesehatan Reproduksi. d. Bidang Keluarga Sejahtera, membawahi :
1. Sub Bidang Pengembangan Kualitas Penduduk; 2. Sub Bidang Penggerakan Masyarakat.
e. Bidang Pemberdayaan Keluarga, membawahi : 1. Sub Bidang Institusi, Advokasi dan KIE;
2. Sub Bidang Usaha Ekonomi Ketahanan Keluarga f. Kelompok Jabatan Fungsional.
2 Bagan Struktur Organisasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.
26
Paragraf 1 Kepala Badan
Pasal 66
1 Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat 1 huruf a mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan daerah dibidang koordinasi keluarga berencana dan keluarga sejahtera.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Kepala Badan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan dan pedoman teknis dibidang koordinasi keluarga berencana dan keluarga sejahtera;
b. Pelaksanaan teknis operasional dibidang koordinasi keluarga berencana dan keluarga sejahtera;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Sekretariat
Pasal 67
1 Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat 1 huruf b, mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan koordinasi
dan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera yang meliputi pengkoordinasian tugas bidang, penyusunan program, keuangan, pelaporan, umum dan kepegawaian.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian bidang dan penyusunan program kerja dan rencana kegiatan Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
b. Penyelenggaraan urusan tata usaha dan kepegawaian; c. Penyelenggaraan urusan rumah tangga;
d. Penyelenggaraan urusan keuangan dan pelaporan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Pasal 68
1 Sub Bagian Program dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat 1 huruf b angka 1, mempunyai tugas mengkoordinasikan, menyusun
dan mempersiapkan administrasi rencana program dan kegiatan tahunan, evaluasi dan pelaporan serta mengelola urusan keuangan.
2 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat 1 huruf b angka 2, mempunyai tugas mengelola surat menyurat dan
kearsipan, inventaris dan kekayaan, rumah tangga, kepegawaian dan tugas umum lainnya.
27
Paragraf 3 Bidang Keluarga Berencana
Pasal 69
1 Bidang Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat 1 huruf c, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam
menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan keluarga berencana serta melaksanakan teknis operasional koordinasi pembinaan dan pelayanan
keluarga berencana.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang Keluarga Berencana mempunyai fungsi :
a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan keluarga berencana;
b. Pelaksanaan teknis
operasional koordinasi
pembinaan dan
penyelenggaraan pelayanan keluarga berencana; c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Pasal 70
1 Sub Bidang Pendataan dan Statistik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat 1 huruf c angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan
pedoman dan petunjuk tekis pendataan dan statistik akseptor keluarga berencana serta melaksanakan teknis operasional pelayanan pendataan dan
statistik akseptor keluarga berencana.
2 Sub Bidang Kesehatan Reproduksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat 1 huruf c angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan
pedoman dan petunjuk teknis pembinaan kesehatan reproduksi pasangan usia subur PUS serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan
pelayanan dan pembinaan kesehatan pasangan usia subur PUS.
Paragraf 4 Bidang Keluarga Sejahtera
Pasal 71
1 Bidang Keluarga Sejahtera sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat 1 huruf d, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan
dalam menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan keluarga sejahtera serta melaksanakan teknis operasional koordinasi pembinaan dan
pelayanan keluarga sejahtera.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang Keluarga Sejahtera mempunyai fungsi :
a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan keluarga sejahtera; b. Pelaksanaan
teknis operasional
koordinasi pembinaan
dan penyelenggaraan pelayanan keluarga sejahtera;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
28
Pasal 72
1 Sub Bidang Pengembangan Kualitas Penduduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat 1 huruf d angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan pengembangan kualitas penduduk serta melaksanakan teknis operasional pembinaan dan
pengembangan kualitas penduduk.
2 Sub Bidang Penggerakan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat 1 huruf d angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan
pedoman dan petunjuk teknis pembinaan penggerakan masyarakat serta melaksanakan teknis operasional pembinaan penggerakan masyarakat.
Paragraf 5 Bidang Pemberdayaan Keluarga
Pasal 73
1 Bidang Pemberdayaan Keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat 1 huruf e, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan
dalam menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan pemberdayaan keluarga serta melaksanakan teknis operasional koordinasi pembinaan dan
pelayanan pemberdayaan keluarga.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang Pemberdayaan Keluarga mempunyai fungsi :
a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan pemberdayaan keluarga;
b. Pelaksanaan teknis
operasional koordinasi
pembinaan dan
penyelenggaraan pelayanan pemberdayaan keluarga; c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Pasal 74
1 Sub Bidang Institusi, Advokasi dan KIE sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat 1 huruf e angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan institusi, advokasi dan KIE serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pembinaan
institusi, advokasi dan KIE.
2 Sub Bidang Usaha Ekonomi Ketahanan Keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat 1 huruf e angka 2, mempunyai tugas menyiapkan
bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan usaha ekonomi ketahanan ketahanan keluarga serta melaksanakan teknis operasional
penyelenggaraan pembinaan usaha ekonomi ketahanan keluarga.
Bagian Ketujuh KANTOR KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
Pasal 75
1 Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 huruf g, selanjutnya disingkat Kantor
KESBANGLINMAS, merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah Daerah dibidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat.
29
2 Kantor KESBANGLINMAS sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui SEKDA.
Pasal 76
1 Susunan Organisasi Kantor KESBANGLINMAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, terdiri dari :
a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pengembangan Nilai- nilai Kebangsaan; d. Seksi Hubungan Antar Lembaga dan Pranata Sosial;
e. Seksi Perlindungan Masyarakat; f. Kelompok Jabatan Fungsional.
2 Bagan Struktur Organisasi Kantor KESBANGLINMAS sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 1 Kepala Kantor
Pasal 77
1 Kepala Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat 1 huruf a, mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan daerah dalam merumuskan kebijakan teknis dibidang kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat meliputi pengembangan nilai-nilai
kebangsaan, hubungan antar lembaga dan pranata sosial, dan perlindungan masyarakat serta melaksanakan tata usaha kantor.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Kepala Kantor mempunyai fungsi :
a. Perumusan dan evaluasi kebijakan teknis dibidang pembinaan kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat;
b. Pelaksanaan kebijakanan teknis pembinaan kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat;
c. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 78
1 Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat 1 huruf b, mempunyai tugas mengelola urusan administrasi ketatausahaan yang
meliputi urusan umum, kepegawaian, perencanaan dan keuangan serta evaluasi dan pelaporan.
2 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga dan perjalanan dinas;
b. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian; c. Pelaksanaan urusan keuangan dan perbendaharaan;
30
d. Pengkoordinasian dan penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Pengembangan Nilai-nilai Kebangsaan
Pasal 79
1 Seksi Pengembangan Nilai-nilai Kebangsaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat 1 huruf c, mempunyai tugas mengumpulkan bahan
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis dalam rangka pembinaan dan pengembangan nilai-nilai kebangsaan serta melaksanakan teknis operasional
penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan Nilai-nilai Kebangsaan.
2 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi Pengembangan Nilai-nilai Kebangsaan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pembinaan dan pengembangan nilai-nilai kebangsaan;
b. Pelaksanaan koordinasi dibidang pembinaan dan pengembangan nilai-nilai kebangsaan;
c. Pelaksanaan administrasi dan pelayanan informasi sesuai bidang tugasnya;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Paragraf 4 Seksi Hubungan Antar Lembaga dan Pranata Sosial
Pasal 80
1 Seksi Hubungan Antar Lembaga dan Pranata Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat 1 huruf d, mempunyai tugas menyusun dan
merumuskan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan hubungan antar lembaga dan pranata sosial serta melaksanakan teknis operasional
pembinaan dan penyelenggaraan hubungan antar lembaga dan pranata sosial.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi Hubungan Antar Lembaga dan Pranata Sosial mempunyai fungsi:
a. Penyusunan dan perumusan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan hubungan antar lembaga dan pranata sosial;
b. Pelaksanaan teknis operasional penyelenggaraan koordinasi dalam rangka pembinaan hubungan antar lembaga dan pranata sosial;
c. Pelaksanaan administrasi dan pelayanan informasi sesuai bidang tugasnya;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Paragraf 5 Seksi Perlindungan Masyarakat
Pasal 81
1 Seksi Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat 1 huruf e, mempunyai tugas menyusun dan merumuskan pedoman dan
petunjuk teknis perlindungan masyarakat serta melaksanakan teknis operasional pembinaan dan penyelenggaraan pelayanan perlindungan
masyarakat, kesiagaan dan penyelamatan.
31
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan perumusan pedoman dan petunjuk pembinaan dan perlindungan masyarakat;
b. Pelaksanaan teknis
operasional pembinaan
dan penyelenggaraan
koordinasi dalam rangka pembinaan dan perlindungan masyarakat; c. Pelaksanaan administrasi dan pelayanan informasi sesuai bidang
tugasnya; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Bagian Kedelapan KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Pasal 82
1 Kantor Pemberdayaan Perempuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 huruf h, merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah Daerah dibidang
Pemberdayaan Perempuan. 2 Kantor Pemberdayaan Perempuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1,
dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.
Pasal 83
1 Susunan Organisasi
Kantor Pemberdayaan
Perempuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 82, terdiri dari : a. Kepala Kantor;
b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Kualitas Anak dan Perempuan;
d. Seksi Perlindungan Perempuan; e. Seksi Kesetaraan Jender dan Kelembagaan Perempuan;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
2 Bagan Struktur Organisasi Kantor Pemberdayaan Perempuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Daerah ini.
Paragraf 1 Kepala Kantor
Pasal 84
1 Kepala Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat 1 huruf a, mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan daerah dalam merumuskan kebijakan teknis dibidang pemberdayaan perempuan serta melaksanakan tata usaha kantor.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Kepala Kantor mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan perumusan dan evaluasi kebijakan teknis dibidang pembinaan dan pemberdayaan perempuan;
b. Pelaksanaan kebijakanan teknis operasional penyelenggaraan dan pembinaan pemberdayaan perempuan;
c. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
32
Paragraf 2 Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 85
1 Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat 1 huruf b, mempunyai tugas mengelola urusan administrasi ketatausahaan yang
meliputi urusan umum, kepegawaian, perencanaan dan keuangan serta evaluasi dan pelaporan.
2 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga dan perjalanan dinas;
b. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian; c. Pelaksanaan urusan keuangan dan perbendaharaan;
d. Pengkoordinasian dan penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Kualitas Anak dan Perempuan
Pasal 86
1 Seksi Kualitas Anak dan Perempuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat 1 huruf c, mempunyai tugas mengumpulkan bahan penyusunan
pedoman dan petunjuk teknis serta melaksanakan teknis operasional pembinaan dan penyelenggaraan pengembangan kualitas anak dan
perempuan.
2 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi Kualitas Anak dan Perempuan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan pedoman dan petunjuk pembinaan dan peningkatan kualitas anak dan perempuan;
b. Pelaksanaan teknis
operasional pembinaan
dan penyelenggaraan
koordinasi peningkatan kualitas anak dan perempuan; c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Paragraf 4 Seksi Perlindungan Perempuan
Pasal 87
1 Seksi Perlindungan Perempuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat 1 huruf d, mempunyai tugas menyusun pedoman dan petunjuk teknis serta
melaksanakan teknis operasional pembinaan dan perlindungan perempuan. 2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi
Perlindungan Perempuan mempunyai fungsi : a. Perumusan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan perlindungan
perempuan; b. Pelaksanaan teknis operasional pembinaan dan perlindungan perempuan;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
33
Paragraf 5 Seksi Kesetaraan Jender dan Kelembagaan Perempuan
Pasal 88
1 Seksi Kesetaraan Jender dan Kelembagaan Perempuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat 1 huruf e, mempunyai tugas melaksanakan
menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan kesetaraan jender dan kelembagaan perempuan serta melaksanakan teknis opersional pembinaan
kesetaraan jender dan kelembagaan perempuan.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi Kesetaraan Jender dan Kelembagaan Perempuan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan pedoman dan petunjuk pembinaan kesetaraan jender dan kelembagaan perempuan;
b. Pelaksanaan teknis operasional pembinaan kesetaraan jender dan kelembagaan perempuan;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Bagian Kesembilan KANTOR KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
Pasal 89
1 Kantor Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 huruf i, merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah Daerah
dibidang Kebudayaan dan Pariwisata. 2 Kantor Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat 1,
dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.
Pasal 90
1 Susunan Organisasi Kantor Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89, terdiri dari :
a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Obyek dan Sarana Wisata; d. Seksi Promosi dan Penyuluhan Wisata;
e. Seksi Seni dan Budaya; f. Kelompok Jabatan Fungsional.
2 Bagan Struktur Organisasi Kantor Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
Paragraf 1 Kepala Kantor
Pasal 91
1 Kepala Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 ayat 1 huruf a, mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan daerah dalam merumuskan kebijakan teknis dibidang kebudayaan dan pariwisata meliputi obyek dan sarana wisata, promosi dan
penyuluhan wisata dan seni dan budaya serta melaksanakan tata usaha kantor.
34
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Kepala Kantor mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan perumusan dan evaluasi kebijakan teknis dibidang pembinaan kebudayaan dan pariwisata;
b. Pelaksanaan kebijakanan teknis operasional penyelenggaraan dan pembinaan kebudayaan dan pariwisata;
c. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 92
1 Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 ayat 1 huruf b, mempunyai tugas mengelola urusan administrasi ketatausahaan yang
meliputi urusan umum, kepegawaian, perencanaan dan keuangan serta evaluasi dan pelaporan.
2 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga dan perjalanan dinas;
b. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian; c. Pelaksanaan urusan keuangan dan perbendaharaan;
d. Pengkoordinasian dan penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Obyek dan Sarana Wisata
Pasal 93
1 Seksi Obyek dan Sarana Wisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 ayat 1 huruf c, mempunyai tugas mengumpulkan bahan penyusunan pedoman
dan petunjuk teknis serta melaksanakan teknis operasional pembinaan dan penyelenggaraan pengembangan obyek dan sarana wisata.
2 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi Obyek dan Sarana Wisata mempunyai fungsi :
a. Penyusunan pedoman dan petunjuk pembinaan dan pengembangan obyek dan sarana wisata;
b. Pelaksanaan teknis
operasional pembinaan
dan penyelenggaraan
koordinasi dibidang pembinaan dan pengembangan obyek dan sarana wisata;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Paragraf 4 Seksi Promosi dan Penyuluhan Wisata
Pasal 94
1 Seksi Promosi dan Penyuluhan Wisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal
90 ayat 1 huruf d, mempunyai tugas menyusun pedoman dan petunjuk teknis
serta melaksanakan
teknis operasional
pembinaan dan
penyelenggaraan promosi dan penyuluhan wisata.
35
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi
Promosi dan Penyuluhan Wisata mempunyai fungsi : a. Perumusan pedoman dan petunjuk teknis dibidang pembinaan promosi
dan penyuluhan wisata; b. Pelaksanaan teknis operasional pembinaan dan penyelenggaraan promosi
dan penyuluhan wisata; c. Pelaksanaan administrasi dan pelayanan informasi sesuai bidang
tugasnya; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Paragraf 5 Seksi Seni dan Budaya
Pasal 95
1 Seksi Seni dan Budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 ayat 1 huruf
e, mempunyai tugas melaksanakan menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan seni dan budaya serta melaksanakan teknis opersional
pembinaan dan penyelenggaraan seni dan budaya.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi Seni
dan Budaya mempunyai fungsi : a. Penyusunan pedoman dan petunjuk pembinaan seni dan budaya;
b. Pelaksanaan teknis operasional pembinaan dan penyelenggaraan seni dan budaya;
c. Pelaksanaan administrasi dan pelayanan informasi sesuai bidang tugasnya;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Bagian Kesepuluh KANTOR PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
Pasal 96
1 Kantor Perpustakaan dan Kearsipan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 huruf j, merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah Daerah
dibidang pembinaan dan pengelolaan perpustakaan dan kearsipan. 2 Kantor Perpustakaan dan Kearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat 1,
dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.
Pasal 97
1 Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan dan Kearsipan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96, terdiri dari :
a. Kepala Kantor;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Perpustakaan;
d. Seksi Kearsipan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
2 Bagan Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan dan Kearsipan sebagaimana tercantum dalam Lampiran X merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
36
Paragraf 1 Kepala Kantor
Pasal 98
1 Kepala Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 ayat 1 huruf a mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan daerah dalam menyusun dan merumuskan kebijakan teknis dibidang pengelolaan perpustakaan dan kearsipan serta melaksanakan tata
usaha kantor.
2 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Kepala Kantor mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengelolaan perpustakaan dan kearsipan;
b. Pelaksanaan kebijakanan
teknis operasional
pembinaan dan
penyelenggaraan perpustakaan dan Kearsipan; c. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 99
1 Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 ayat 1 huruf b, mempunyai tugas melaksanakan dalam mengelola urusan administrasi
ketatausahaan yang meliputi urusan umum, kepegawaian dan keuangan. 2 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Sub Bagian
Tata Usaha mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga dan
perjalanan dinas; b. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian;
c. Pelaksanaan urusan keuangan dan perbendaharaan; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Perpustakaan
Pasal 100
1 Seksi Perpustakaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 ayat 1 huruf c, mempunyai tugas menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan,
pengelolaan dan pengembangan perpustakaan serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan perpustakaan meliputi pengadaan
dan pemeliharaan bahan pustaka, penyaji pustaka pustakawan dan administrasi pustaka.
2 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi Perpustakaan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan administrasi perpustakaan;
b. Pelaksanaan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan perpustakaan; c. Pembinaan ketrampilan dan kemampuan teknis pramusaji pustaka;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
37
Paragraf 4 Seksi Kearsipan
Pasal 101
1 Seksi Kearsipan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 ayat 1 huruf d, mempunyai tugas menyusun dan merumuskan pedoman dan petunjuk teknis
kearsipan serta melaksanakan teknis operasioanal penyelenggaraan kearsipan meliputi pengelolaan dan pemeliharaan kearsipan, pembinaan tenaga
kearsipan atau arsiparis yang ada pada satuan kerja perangkat daerah.
2 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi Kearsipan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan perumusan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan kearsipan;
b. Pelaksanaan teknis operasional penyelenggaraan kearsipan meliputi penerimaan, penyimpanan dan penghapusan arsip atau dokumen;
c. Pembinaan kemampuan dan ketrampilan tenaga kearsipan atau arsiparis; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Bagian Kesebelas RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOEMARNO SOSROATMODJO
Pasal 102
1 Rumah Sakit Umum Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 huruf k, selanjutnya disingkat RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo
merupakan unsur pelaksana tugas pelayanan kesehatan Pemerintah Daerah. 2 RSUD dr. Soemarno Sosroatmodjo sebagaimana dimaksud pada ayat 1,
dipimpin seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.
3 RSUD dr. Soemarno Sosroatmodjo mempunyai hubungan koordinatif, kooperatif dan fungsional dengan Dinas Kesehatan.
Pasal 103
1 Susunan Organisasi RSUD dr. Soemarno Sosroatmodjo, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102, terdiri dari :
a. Direktur; b. Bagian Tata Usaha, membawahi :
1. Sub Bagian Rekam Medik; 2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Perencanaan dan Evaluasi, membawahi : 1. Sub Bidang Perencanaan dan Pengembangan;
2. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan.
d. Bidang Pelayanan Kemedikan, membawahi : 1. Sub Bidang Pelayanan Medik;
2. Sub Bidang Pelayanan Penunjang Medik. e. Bidang Pelayanan Keperawatan, membawahi :
1. Sub Bidang Keperawatan Rawat Inap; 2. Sub Bidang Keperawatan Rawat Jalan dan Khusus.
38
f. Kelompok Jabatan Fungsional, meliputi : 1. Komite Medik;
2. Staf Medik Fungsional; 3. Komite Keperawatan;
4. Instalasi; 5. Satuan Pengawas Intern.
2 Bagan Struktur Organisasi RSUD dr. Soemarno Sosroatmodjo sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
Paragraf 1 Direktur
Pasal 104
1 Direktur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat 1 huruf a, mempunyai tugas :
a. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan
secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan;
b. Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standard pelayanan Rumah Sakit.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Direktur mempunyai fungsi :
a. Pelayanan Medis; b. Pelayanan penunjang Medis dan Non Medis;
c. Pelayanan Asuhan Keperawatan; d. Pelayanan Rujukan;
e. Pendidikan dan Pelatihan; f. Penelitian dan Pengembangan;
g. Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan.
Paragraf 2 Bagian Tata Usaha
Pasal 105
1 Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat 1 huruf b, mempunyai tugas membantu Direktur dalam melaksanakan koordinasi dan
pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan RSUD dr. Soemarno Sosroatmodjo yang meliputi rekam medik,
keuangan, pelaporan, umum dan kepegawaian.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan administrasi operasional Rumah Sakit Umum Daerah; b. Penyelenggaraan administrasi rekam medik;
c. Penyelenggaraan urusan tata usaha dan kepegawaian; d. Penyelenggaraan urusan rumah tangga;
e. Penyelenggaraan urusan keuangan dan pelaporan; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
39
Pasal 106
1 Sub Bagian Rekam Medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat 1 huruf b angka 1, mempunyai tugas menyusun program, melaksanakan
administrasi rekam medik, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan penyelenggaraan rekam medik.
2 Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat 1 huruf b angka 2, mempunyai tugas koordinasikan, menyusun dan mempersiapkan
administrasi rencana program dan kegiatan tahunan, evaluasi dan pelaporan serta mengelola urusan keuangan.
3 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat 1 huruf b angka 3, mempunyai tugas mengelola surat menyurat dan
kearsipan, inventaris dan kekayaan, rumah tangga, kepegawaian dan tugas umum lainnya.
Paragraf 3 Bidang Perencanaan dan Evaluasi
Pasal 107
1 Bidang Perencanaan dan Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat 1 huruf c, mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin,
mengkoordinasikan perencanaan pengembangan dan operasional rumah sakit dan evaluasi penyelenggaraan rumah sakit.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang Perencanaan dan Evaluasi mempunyai fungsi :
a. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan operasional dan pengembangan rumah sakit dan evaluasi penyelenggaraan rumah sakit;
b. Pelaksanaan teknis
operasional pelaksanaan
perencanaan dan
pengkoordinasian kegiatan pelayanan informasi admission ofice; c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai yugas dan
fungsinya.
Pasal 108
1 Sub Bidang Perencanaan dan Pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat 1 huruf c angka 1, mempunyai tugas menyusun perencanaan
dan pengembangan serta peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan sarana dan prasarana RSUD.
2 Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat 1 huruf c angka 2, mempunyai tugas melaksanakan teknis operasional
penyusunan evaluasi kinerja penyelenggaraan dan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah.
Paragraf 4 Bidang Pelayanan Kemedikan
Pasal 109
1 Bidang Pelayanan Kemedikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat 1 huruf d, mempunyai tugas membantu Direktur dalam mengkoordinasikan,
memimpin dan mengendalikan tugas dibidang pelayanan kemedikan.
40
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat 1, Bidang Pelayanan Kemedikan mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan penyusunan kebutuhan dan pengembangan pelayanan medik dan penunjang medik;
b. Pengkoordinasian kebutuhan pelayanan medik dan penunjang medik; c. Penyelenggaraan pemantauan, pengawasan, penggunaan fasilitas kegiatan
pelayanan medik dan penunjang medik; d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penerimaan dan pemulangan
pasien; e. Pelaksanaan pengkoordinasiankerjasama dan kemitraan dengan unit
kerjainstansilembaga atau pihak ketiga dibidang kemedikan.
Pasal 110
1 Sub Bidang Pelayanan Medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat 1 huruf d angka 1, mempunyai tugas menyusun pedoman dan petunjuk teknis
pelayanan medik serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan dan pembinaan pelayanan medik.
2 Sub Bidang Pelayanan Penunjang Medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat 1 huruf d angka 2, mempunyai tugas menyusun pedoman dan
petunjuk teknis pelaksanaan penunjang medik serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan penunjang medik.
Paragraf 5 Bidang Pelayanan Keperawatan
Pasal 111
1 Bidang Pelayanan Keperawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat 1 huruf e, mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas bidang keperawatan. 2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Bidang
Pelayanan Keperawatan mempunyai fungsi : a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis perencanaan keperawatan
meliputi asuhan keperawatan rawat inap, rawat jalan dan rawat khusus; b. Pengkoordinasian
penyusunan perencanaan
pembinaan dan
pengembangan tenaga keperawatan; c. Perumusan kebutuhan tenaga perawat rumah sakit berdasarkan kategori
tenaga dan pasien; d. Penyelenggaraan pembinaan dan kerjasama institusi keperawatan;
e. Pelaksanaan koordinasikerjasama
dan kemitraan
dengan unit
kerjainstansilembaga atau pihak ketiga dalam rangka keperawatan.
Pasal 112
1 Sub Bidang Keperawatan Rawat Inap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat 1 huruf e angka 1, mempunyai tugas menyusun pedoman dan
petunjuk teknis keperawatan rawat inap serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan keperawatan rawat inap.
41
2 Sub Bidang Keperawatan Rawat Jalan dan Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat 1 huruf e angka 2, mempunyai tugas menyusun
pedoman dan petunjuk teknis keperawatan rawat jalan dan khusus serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan keperawatan
rawat jalan dan khusus.
Bagian Kedua Belas KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Pasal 113
1 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 huruf l, merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah dalam
menyusun kebijakan pelaksanaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban, penyidikan dan pembinaan PPNS dan penegakkan peraturan
daerah.
2 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui SEKDA.
Pasal 114
1 Susunan Oganisasi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113, terdiri dari :
a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Ketentraman dan Ketertiban; d. Seksi Penyidikan dan Pembinaan PPNS;
e. Seksi Penegakan Perda; f. Jabatan Fungsional.
2 Bagan Struktur Organisasi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana tercantum dalam lampiran XII merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
Paragraf 1 Kepala Kantor
Pasal 115
1 Kepala Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat 1 huruf a, mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan daerah dibidang penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, penyidikan dan pembinaan PPNS serta menegakkan Peraturan Daerah
dan Peraturan Bupati.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Kepala Kantor mempunyai fungsi :
a. Penyusunan Program dan pelaksanaan ketenteraman dan ketertiban
umum, penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah; b.
Pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di Daerah;
c. Pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah;
42
d. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman
dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah dengan aparat Kepolisian Negara, Penyidik Pegawai Negeri
Sipil PPNS dan atau aparat lainnya; e.
Pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan menaati Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;
Paragraf 2 Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 116
1 Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat 1 huruf b, mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan program
dan kegiatan, melaksanakan administrasi ketatausahaan, kepegawaian, umum dan keuangan.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan perencanaan kegiatan; b. Pelaksanaan administrasi ketatausahaan kantor;
c. Pengelola administrasi kepegawaian, umum dan perlengkapan dan keuangan kantor;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Ketentraman dan Ketertiban
Pasal 117
1 Seksi Ketentraman dan Ketertiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat 1 huruf c, mempunyai tugas menyusun pedoman dan petunjuk teknis
ketentraman dan ketertiban serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan dan pengendalian ketentraman dan ketertiban umum.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyuluhan dalam rangka penciptaan ketentraman dan ketertiban;
b. Pelaksanaan koordinasi operasi lapangan dengan dengan instansi terkait; c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas
dan fungsinya.
Paragraf 4 Seksi Penyidikan dan Pembinaan PPNS
Pasal 118
1 Seksi Penyidikan dan Pembinaan PPNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat 1 huruf d, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan
penyusunan bahan pembinaan dalam rangka koordinasi pelaksanaan penyidikan serta pembinaan dan pemberdayaan PPNS.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi Penyidikan dan Pembinaan PPNS mempunyai fungsi :
43
a. Penyiapan dan
penyusunan bahan
pembinaan dalam
rangka mengkoordinasikan pelaksanaan penyidikan dan pembinaan PPNS;
b. Pelaksanaan inventarisasi, pengumpulan bahan dan data dalam rangka pelaksanaan penyidikan;
c. Penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas penyidikan dengan lembaga penyidik serta instansi terkait;
d. Penyusunan laporan evaluasi pelaksanaan tugas penyidik; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas dan
fungsinya.
Paragraf 5 Seksi Penegakan Peraturan Daerah
Pasal 119
1 Seksi Penegakan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat 1 huruf e, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan penegakan peraturan daerah serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan
penegakan peraturan daerah dan peraturan Bupati.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi Penegakan Peraturan Daerah mempunyai fungsi :
a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penegakan peraturan daerah dan peraturan Bupati;
b. Pelaksanaan teknis operasial penyelenggaraan penegakan peraturan daerah dan peraturan Bupati;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Bagian Ketiga Belas KANTOR PELAYANAN TERPADU
Pasal 120
1 Kantor Pelayanan Terpadu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 huruf m, selanjutnya disingkat KPT merupakan unsur pendukung tugas
Pemerintahan Daerah dibidang Pelayanan Terpadu. 2 KPT sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dipimpin oleh seorang Kepala yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.
Pasal 121
1 Susunan Organisasi KPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120, terdiri dari :
a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Program dan Informasi; d. Seksi Perijinan;
e. Seksi Pelayanan; f. Kelompok Jabatan Fungsional.
2 Bagan Struktur Organisasi KPT sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIII merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
44
Paragraf 1 Kepala Kantor
Pasal 122
1 Kepala Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121 ayat 1 huruf a, mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan daerah dibidang pelayanan perijinan dan non perijinan, meliputi perijinan, pelayanan dan program dan informasi serta melaksanakan
tata usaha kantor.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Kepala Kantor mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan perijinan dan non perijinan;
b. Pelaksanaan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan perijinan dan non perijinan;
c. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 123
1 Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121 ayat 1 huruf b, mempunyai tugas mengelola urusan administrasi ketatausahaan
yang meliputi : urusan umum, kepegawaian, perencanaan dan keuangan serta evaluasi dan pelaporan.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga dan perjalanan dinas;
b. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian; c. Pelaksanaan urusan keuangan dan perbendaharaan;
d. Pengkoordinasian dan penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Program dan Informasi
Pasal 124
1 Seksi Program dan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121 ayat 1 huruf c, mempunyai tugas menyusun pedoman dan petunjuk teknis
penyusunan program dan informasi serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan penyusunan program dan informasi meliputi bina
program, pengumpulan data, mengolah data dan memberikan informasi dan tindak lanjut pengaduan masyarakat.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi Program dan Informasi mempunyai fungsi :
45
a. Peyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan program dan informasi;
b. Pelaksanaan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan penyusunan program dan informasi;
c. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Paragraf 4 Seksi Perijinan
Pasal 125
1 Seksi Perijinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121 ayat 1 huruf d, mempunyai tugas menyusun pedoman dan petunjuk teknis perijinan serta
melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan perijinan meliputi penerimaan permohonan, memeriksa, memproses perijinan atau
dokumen lain dan menyerahkan kepada pemohon.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi Perijinan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis perijinan, koordinasi dengan dinasinstansi terkait;
b. Pelaksanaan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan perijinan; c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Paragraf 5 Seksi Pelayanan
Pasal 126
1 Seksi Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121 ayat 1 huruf e, mempunyai tugas menyusun pedoman dan petunjuk teknis pelayanan serta
melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pelayan non perijinan dan membantu pelayanan perijinan meliputi menerima permohonan, memeriksa,
memproses surat keputusan dan atau dokumen lain serta menyerahkan kepada pemohon.
2 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Seksi Pelayanan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelayanan non perijinan; b. Pelaksanaan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan non perijinan;
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 127
Penjabaran lebih lanjut mengenai rincian tugas, fungsi dan tata kerja dilingkungan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bulungan ditetapkan dengan
Peraturan Bupati yang berpedoman pada ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
46
BAB IV UNIT PELAKSANA TEKNIS