PENGELOLAAN KEOLAHRAGAAN PENYELENGGARAAN KEJUARAAN

10 4 Tahap pengembangan bakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf d, dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan bibit olahragawan berbakat secara terencana, sistematis, berjenjang dan berkelanjutan untuk menghasilkan olahragawan berpotensi. 5 Tahap peningkatan prestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf e, dilakukan melalui pelatihan olahragawan berpotensi secara intensif, terencana, sistematis, berjenjang dan berkelanjutan untuk menghasilkan olahragawan berprestasi. Pasal 27 1 Selain pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 juga diarahkan pada pembinaan dan pengembangan olah raga : a. pendidikan; b. rekreasi; c. prestasi; d. amatir; e. profesional; dan f. penyandang cacat. 2 Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan dan pengembangan olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB VII PENGELOLAAN KEOLAHRAGAAN

Pasal 28 1 Dalam kedudukannya sebagai penanggungjawab sistem keolahragaan Daerah, Bupati menyusun perencanaan keolahragaan Daerah. 2 Perencanaan keolahragaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi : a. rencana strategis keolahragaan Daerah; b. rencana operasional keolahragaan Daerah. Pasal 29 1 Rencana strategis keolahragaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat 2 huruf a, antara lain memuat visi, misi, tujuan, sasaran, analisis strategis, arah kebijakan, program, pola pelaksanaan, dan koordinasi pengelolaan keolahragaan, serta penggalangan sumber daya keolahragaan yang berbasis keunggulan lokal. 2 Rencana operasional keolahragaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat 2 huruf b, memuat penjabaran operasional rencana strategis keolahragaan daerah. 3 Rencana strategis keolahragaan daerah dan rencana operasional keolahragaan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 diatur dengan Peraturan Bupati. 11

BAB VIII PENYELENGGARAAN KEJUARAAN

Bagian Kesatu Umum Pasal 30 Penyelenggaraan kejuaran olahraga daerah meliputi : a. pekan olahraga; dan b. kejuaraan olahraga. Bagian Kedua Pekan Olahraga Pasal 31 Pekan olahraga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf a, meliputi: a. pekan olahraga Kecamatan; b. pekan olahraga Kabupaten; c. pekan olahraga penyandang cacat; dan d. pekan olahraga pelajar dan mahasiswa. Paragraf 1 Pekan Olahraga Kecamatan Pasal 32 1 Pekan olahraga Kecamatan dilaksanakan setiap 4 empat tahun sekali. 2 Dalam rangka pelaksanaan pekan olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Pemerintah Daerah dapat membentuk panitia penyelenggara dengan melibatkan induk organisasi cabang olahraga, dalam koordinasi dengan Camat selaku koordinator olahraga Kecamatan. Pasal 33 1 Pekan olahraga Kecamatan diselenggarakan dengan tujuan untuk : a. meningkatkan prestasi olahraga; b. menjaring bibit atlit potensial; c. meningkatkan kualitas tenaga keolahragaan; dan d. memperkuat persatuan dan kesatuan. 2 Penentuan mengenai waktu penyelenggaraan, tuan rumah dan jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan ditetapkan dalam musyawarah koordinator KONI Kecamatan bersama Camat setempat. 3 Penentuan mengenai waktu penyelenggaraan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 disesuaikan dengan waktu penyelenggaraan pekan olahraga yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Provinsi. 4 Penetapan tuan rumah sebagaimana dimaksud pada ayat 2 ditetapkan dengan Keputusan Camat. Paragraf 2 Pekan Olahraga Kabupaten 12 Pasal 34 1 Pekan olahraga Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 huruf b, berlangsung di ibukota Kabupaten setiap 4 empat tahun sekali. 2 Peserta pekan olahraga Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diutamakan hasil seleksi kecamatan pada pekan olahraga kecamatan. 3 Dalam rangka pelaksanaan pekan olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Pemerintah Daerah dapat menugaskan KONI selaku panitia penyelenggara dengan melibatkan induk organisasi cabang olahraga. Pasal 35 Ketentuan mengenai tujuan Pekan olahraga kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat 1 berlaku secara mutatis mutandis terhadap tujuan pekan olahraga Kabupaten. Pasal 36 Ketentuan mengenai jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan pada pekan olahraga kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat 2 berlaku secara mutatis mutandis terhadap jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan pada pekan olahraga Kabupaten. Pasal 37 1 Pemegang medali pada pertandingan pekan olahraga Kabupaten dibina oleh induk organisasi cabang olahraga bersama KONI. 2 Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dalam rangka persiapan mengikuti pekan olahraga provinsi. Paragraf 3 Pekan Olahraga Penyandang Cacat Pasal 38 1 Pemerintah Daerah dapat menyelenggarakan pekan olahraga penyandang cacat. 2 Ketentuan lebih lanjut mengenai pekan olahraga penyandang cacat diatur dengan Peraturan Bupati. Paragraf 4 Pekan Olahraga Pelajar dan Mahasiswa. Pasal 39 1 Pemerintah Daerah dapat menyelenggarakan pekan olahraga pelajar dan mahasiswa. 2 Ketentuan lebih lanjut mengenai pekan olahraga pelajar dan mahasiswa diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Ketiga Kejuaraan Olahraga 13 Pasal 40 1 Penyelenggaraan kejuaraan olahraga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf b, menjadi tanggungjawab induk organisasi cabang olahraga dan difasilitasi oleh Pemerintah Daerah. 2 Peserta kejuaraan olahraga terdiri dari perkumpulan atau klub cabang olahraga. 3 Perkumpulan atau klub cabang olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat berasal dari perwakilan Kecamatan. Pasal 41 1 Tempat penyelenggaraan kejuaraan olahraga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 berlangsung di ibukota Kabupaten. 2 Waktu penyelenggaraan kejuaraan olahraga disesuaikan dengan kejuaraan olahraga tingkat Provinsi. 3 Jumlah peserta dan nomor yang dipertandingkan disesuaikan dengan ketentuan cabang olahraga masing-masing. Pasal 42 Setiap orang, kelompok masyarakat danatau badan hukum yang menyelenggarakan kejuaraan olahraga wajib melakukan kemitraan dengan induk organisasi cabang olahraga. Bagian Keempat Hadiah Pertandingan Pasal 43 1 Hadiah pada pertandingan pekan olahraga dan kejuaraan olahraga berupa: a. piala; b. medali; dan c. piagam. 2 Piala sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a, merupakan piala bergilir yang diberikan kepada Tim yang keluar sebagai juara umum. 3 Medali sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b, terdiri atas: a. medali emas untuk juara pertama; b. medali perak untuk juara kedua; dan c. medali perunggu untuk juara ketiga. 4 Jumlah medali sebagaimana dimaksud pada ayat 3, disesuaikan dengan nomor yang dipertandingkan dan ketentuan cabang olahraga masing- masing. 5 Piagam sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c, merupakan bentuk penghargaan yang diberikan kepada Tim atau orang perorangan yang keluar sebagai juara pertama, kedua dan ketiga. 6 Bentuk dan jenis kertas piagam disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan. 14

BAB IX ORGANISASI KEOLAHRAGAAN