Hubungan antara Intensitas Pemeriksaan Kehamilan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Konsumsi Tablet Besi dengan Tingkat Keluhan Selama Kehamilan

HU
UBUNGAN
N ANTAR
RA INTENSITAS PEMERIIKSAAN
KEHA
AMILAN, FASILITA
F
AS PELA
AYANAN KESEHA
ATAN DA
AN
KONS
SUMSI TA
ABLET BESI
B
DEN
NGAN TINGKAT KELUHA
AN
SELA
AMA KEH
HAMILAN

N

MAR
RISSA INDRESWARI

PROGR
RAM STUDI GIZI MAS
SYARAKAT
T DAN SUM
MBERDAYA
A KELUARG
GA
FAK
KULTAS PE
ERTANIAN
INSTITU
UT PERTAN
NIAN BOGOR
2008
8


55

ABSTRACT
MARISSA INDRESWARI. Correlations between intensity of pregnancy
inspection, facility of health service and consume the iron tablet with mount the
sigh during pregnancy. Supervised by HARDINSYAH dan M. RIZAL MARTUA
DAMANIK.
Pregnant mother is one of the group gristle nutrition. Pregnant mother
need to do medical check during pregnancy to support quality of good health.
Pregnancy inspection is suggested minimum four times during pregnancy. The
aim of this study is to analyze correlation between intensity of pregnancy
inspection, facility of health service and consume the iron tablet with mount the
sigh experienced of during pregnancy.
This study use the cross sectional study method with sample taking
method by purposive in Kramat Jati sub-district (East Jakarta) and Ragunan subdistrict (South Jakarta). Total sample taken for this study are 100 mother
pregnant (50 from each regional). Data obtained process by Microsoft Excel 2003
and analyze by SPSS 13.0 for windows. Analyze data use Rank Correlation
Spearman to know the correlation between variable.
Result of test analyze has been showed significant correlations between

consume the iron tablet obedience with intensity of pregnancy inspection.
Significant correlation is also shown by intensity of pregnancy inspection variable
with facility of health service which got by pregnant mother during pregnancy
inspection. This result study is strenghtened by previous study that showed
intensity of pregnancy inspection to the health service has strong correlation with
antenatal care which obtained by pregnant mother.

56

RINGKASAN
Marissa Indreswari. Hubungan antara intensitas pemeriksaan kehamilan,
fasilitas pelayanan kesehatan dan konsumsi tablet besi dengan tingkat keluhan
selama kehamilan. Dibimbing oleh Hardinsyah dan M. Rizal Martua Damanik.

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan gizi. Prevalensi anemia,
angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan berat badan bayi lahir
rendah (BBLR) dapat memperlihatkan adanya indikasi kerawanan gizi pada ibu
hamil. Untuk menunjang kualitas kesehatan yang baik, ibu hamil perlu melakukan
pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan kehamilan secara rutin dapat mendeteksi
secara dini apabila terdapat kelainan selama masa hamil dan mengambil

tindakan antisipasi sesegera mungkin (Thompson 2004). Pemeriksaan kehamilan
dianjurkan dilakukan oleh ibu hamil minimal sebanyak empat kali selama
kehamilan. Pemeriksaan pertama atau kunjungan pertama dilakukan sebelum
usia kehamilan mencapai empat bulan atau antara 0-3 bulan (trimester 1).
Kunjungan kedua pada usia kehamilan 4-6 bulan (trimester 2). Sedangkan untuk
kunjungan ketiga dan keempat dilakukan pada usia kehamilan 7-9 bulan
(trimester 3). Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan di posyandu, pondok
bersalin, puskesmas, rumah sakit, tempat praktek dokter atau bidan swasta
(Depkes RI 1993). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan
antara intensitas pemeriksaan kehamilan, fasilitas pelayanan kesehatan dengan
tingkat keluhan yang dialami ibu selama kehamilan.
Penelitian ini menggunakan metode cross sectional study dengan metode
pengambilan contoh secara purposive di Kelurahan Kramat Jati (Jakarta Timur)
dan Kelurahan Ragunan (Jakarta Selatan). Jumlah contoh yang diambil untuk
penelitian ini yaitu sebanyak 100 orang ibu hamil (50 orang dari masing-masing
kelurahan). Jenis data yang diperoleh merupakan data primer dan data
sekunder. Data primer meliputi karakteristik ibu, karakteristik keluarga, status
gizi, riwayat kesehatan dan kehamilan, akses ke pelayanan serta pengetahuan
gizi dan kesehatan ibu hamil. Data sekunder diperoleh melalui dinas pemerintah
kota setempat serta pusat kesehatan masyarakat di masing-masing kelurahan.

Data yang diperoleh kemudian diolah dengan melalui proses editing, coding,
entry dan cleaning dengan menggunakan Microsoft Excel 2003. Serta analisis
data dengan menggunakan SPSS 13.0 for Windows. Analisis data menggunakan
Korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antar variabel.
Hampir seluruh responden (91,0%) berada pada kategori umur 20-35
tahun dengan tingkat pendidikan sedang. Suami responden sebagian besar
(75,0%) juga berada pada kategori tingkat pendidikan sedang. Responden
hampir seluruhnya tidak bekerja. Besar keluarga responden sebagian besar
(83,0%) termasuk kedalam kategori keluarga kecil dengan tingkat ekonomi yang
tergolong tidak miskin (74,0%). Lebih dari separuh responden (60,0%) dengan
usia kehamilan 0-12 minggu dan hampir seluruh responden (94,0%) memiliki
tingkat paritas yang kurang dari lima.
Kisaran skor pengetahuan gizi dan kesehatan responden antara 14,3
sampai 100,0 dengan rata-rata 69,4±17,7. Hal ini menunjukkan tingkat
pengetahuan responden yang sangat beragam. Persentase tersebut juga
menunjukkan bahwa terdapat ibu hamil yang mampu menjawab dengan tepat
seluruh pertanyaan seputar gizi dan kesehatan kehamilan. Lebih dari separuh
responden (52,0%) memiliki tingkat pengetahuan gizi dan kesehatan yang
berada pada tingkat sedang. Namun responden dengan tingkat pengetahuan gizi


57

dan kesehatan yang baik memiliki persentase yang lebih kecil dibandingkan
dengan responden yang memiliki tingkat pengetahuan gizi dan kesehatan yang
buruk. Hasil ini memberikan gambaran bahwa lebih dari separuh ibu hamil hanya
memperoleh skor pengetahuan gizi dan kesehatan sebesar 60-80 (Khomsan
2000).
Hampir sebagian besar responden (74,2%) dinyatakan tidak patuh dalam
mengonsumsi tablet besi yang diberikan. Jenis penyakit yang diderita responden
selama 6 bulan sebelum hamil dengan urutan persentase mulai dari yang
terbesar adalah influenza, batuk, anemia, maag, hipertensi, jantung, asma dan
sinus. Sedangkan jenis penyakit yang diderita selama kehamilan adalah anemia,
batuk, influenza, maag, typus, asma, hiperemesis, sinus, muntaber dan radang
tenggorokan. Hampir sebagian besar responden (71,0%) memiliki jumlah skor
morbiditas yang tergolong ringan.
Jenis keluhan yang dialami responden bervariasi. Berikut adalah jenis
keluhan ibu hamil dengan urutan persentase terbesar hingga terkecil yaitu mual,
sering buang air kecil, pusing/berkunang, muntah, lemah/lesu, nafsu makan
menurun, merasa gemuk, pucat, sakit pinggang, nafsu makan meningkat, nyeri
payudara, merasa kurus, sulit buang air besar, oedema, gatal-gatal, nyeri perut,

ngidam, pegal-pegal, sakit pundak, alergi dan jantung berdebar. Lebih dari
separuh responden (69,0%) termasuk kedalam kategori tingkat keluhan berat.
Lebih dari separuh responden (60,0%) tidak memeriksakan kehamilannya sesuai
anjuran (minimal 4 kali selama kehamilan) dan hampir seluruh responden
(89,0%) tidak mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara lengkap
dengan standar 5T (pengukuran tinggi badan dan berat badan, pengukuran
tekanan darah, pengukuran tinggi fundus uteri, pemberian tablet besi dan
imunisasi tetanus-toksoid).
Hasil uji analisis menunjukkan hubungan yang sangat signifikan antara
tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet besi dengan intensitas
pemeriksaan kehamilan (p value = 0,001 dan r = 0,322**). Hasil uji analisis yang
sama juga terdapat pada hubungan antara intensitas pemeriksaan kehamilan
dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang didapatkan responden (p value =
0.002 dan r=0.300**). Hasil uji analisis ini diperkuat dengan pernyatan Hartoyo et
al (2003) bahwa cakupan kunjungan ibu hamil ke pelayanan kesehatan
(intensitas pelayanan kesehatan) memiliki hubungan yang erat dengan
pelayanan antenatal yang diperoleh. Namun, tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat keluhan selama kehamilan dengan intensitas
pemeriksaan kehamilan serta tingkat keluhan selama kehamilan dengan fasilitas
pelayanan kesehatan yang didapat responden.


58

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PEMERIKSAAN
KEHAMILAN, FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN
KONSUMSI TABLET BESI DENGAN TINGKAT KELUHAN
SELAMA KEHAMILAN

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh :
MARISSA INDRESWARI
A54104088

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008


59

Judul

: Hubungan antara Intensitas Pemeriksaan Kehamilan,
Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Konsumsi Tablet
Besi dengan Tingkat Keluhan Selama Kehamilan

Nama Mahasiswa

: Marissa Indreswari

Nomor Pokok

: A54104088

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I


Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS.
NIP. 131 287 340

Dr. Drh. Rizal M. Damanik, M.Rep.Sc
NIP. 131 902 365

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr
NIP. 131 124 019

Tanggal lulus :

60

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lumajang pada tanggal 26 Maret 1986 dari
pasangan Ariek Sulistyowati dan Achmad Bachris Sati. Penulis merupakan anak
pertama dan memiliki satu orang adik yang bernama Riandika Prameswara
Saputra. Pada tahun 1989 penulis memulai pendidikan di TK Aisyiyah Bustanul
Athfal Depok. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1991 di MI Muhammadiyah I
Depok yang kemudian dilanjutkan pada jenjang pendidikan SLTP di SLTP Negeri
5 Depok. Tahun 2003 penulis dinyatakan lulus dari SMUIT Nurul Fikri Cimanggis.
Kemudian penulis melanjutkan jenjang pendidikan di perguruan tinggi tepatnya di
Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga IPB melalui jalur
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) tahun 2004.
Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis aktif di beberapa
kepanitiaan dan organisasi kemahasiswaan. Penulis aktif di kepanitiaan yaitu
sebagai ketua kegiatan Keep n Touch with A 2005-2006, seksi humas FNC
NPGK IX, koordinator seksi humas seminar NPGK X, koordinator seksi
pubdekdok seminar SMS Bunda dan lain-lain. Penulis pernah menjabat sebagai
staf departemen informasi dan komunikasi BEM Faperta 2005-2006 serta
sebagai ketua biro hubungan masyarakat BEM KM IPB 2006-2007. Selain itu,
penulis juga pernah mewakili IPB sebagai pengawas independen Ujian Akhir
Nasional tingkat SMP tahun 2006. Masih pada tahun yang sama penulis
berpartisipasi sebagai relawan pada posko Penanganan Tumbuh Kembang Anak
Korban Gempa di Kabupaten Klaten.

61

PRAKATA
Puji dan syukur tak henti penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan kekuatan yang begitu berharga sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ini. Selama proses penelitian, penulis tak lepas dari
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak dan dengan segala kerendahan hati
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Mama dan Papa atas segala keikhlasan dan kasih yang begitu tulus.
Tiada dukungan dan bantuan yang mampu menyaingi segala hal yang
telah kalian berikan. Terima kasih untuk semua pengalaman berharga
dalam hidup ini.
2. Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS dan Dr. Drh. M Rizal Martua Damanik,
MRep.Sc selaku dosen pembimbing atas segala ilmu, arahan dan
masukan yang diberikan kepada penulis sejak awal penyusunan hingga
rampungnya karya ini.
3. Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN selaku dosen penguji yang telah memberikan
koreksi hingga saran yang begitu berarti dalam perampungan karya ini.
4. Ir. Cessilia Meti Dwiriani, MSc selaku dosen pemandu seminar yang telah
memberikan arahan dan saran hingga karya ini tersempurnakan.
5. Segenap petugas kesehatan di Puskesmas Kramat Jati dan Ragunan (Bu
Made, Bu Komang, Bu Yus dan Pak Abidin) serta para kader atas segala
informasi dan bantuan yang diberikan saat proses pengumpulan data.
6. Rekan-rekan satu penelitian, Any dan Nadiya atas segenap perjuangan
yang telah kita lalui bersama.
7. Rekan-rekan pembahas (Handaru, Firdaus, Nur Laela dan Alfinda) atas
seluruh masukan yang begitu berarti pada saat seminar.
8. Yunino Rachman atas pengertian dan perhatian selama perampungan
skripsi ini.
9. Teman-teman GMSK 41 (Nini, Tuyul, Dewi K, Mita, Noorma, Bagus, Ibnu,
Onye, Devit, Vika, Lenny, Ima, Friska, Tice, Dewi Mei dll).
10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Bogor, Juni 2008
Penulis

62

DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA ......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................

xi

PENDAHULUAN ..............................................................................................
Latar Belakang ............................................................................................
Tujuan .........................................................................................................
Hipotesis ......................................................................................................
Kegunaan ....................................................................................................

1
1
2
3
3

TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 4
Intensitas Pemeriksaan Kehamilan ............................................................. 4
Fasilitas Pelayanan Kesehatan ................................................................... 5
Riwayat Kesehatan Ibu Hamil ..................................................................... 7
Jenis Penyakit Selama Kehamilan .............................................................. 7
Jenis Keluhan Selama Kehamilan ............................................................... 12
Pengetahuan Gizi dan Kesehatan Ibu Hamil ............................................... 16
KERANGKA PEMIKIRAN ................................................................................. 18
METODE ..........................................................................................................
Desain, Waktu dan Tempat .........................................................................
Prosedur Penarikan Contoh ........................................................................
Jenis dan Cara Pengumpulan Data .............................................................
Pengolahan dan Analisis Data ....................................................................
Definisi Operasional ....................................................................................

20
20
20
21
22
27

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................
Keadaan Umum Lokasi Penelitian ..............................................................
Karakteristik Keluarga .................................................................................
Pengetahuan Gizi dan Kesehatan Ibu Hamil ...............................................
Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengonsumsi Tablet Besi ..................
Jenis Penyakit yang Dialami Ibu Sebelum Hamil dan Selama Hamil ..........
Tingkat Keluhan Ibu selama Kehamilan ......................................................
Intensitas Pemeriksaan Kehamilan .............................................................
Fasilitas Pelayanan kesehatan Kehamilan ..................................................
Analisis Hubungan ......................................................................................
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................
Kesimpulan ..................................................................................................
Saran ...........................................................................................................

29
29
31
38
40
43
45
46
47
47
49
49
50

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 51
LAMPIRAN ....................................................................................................... 54

63

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Pertambahan kebutuhan zat besi pada ibu hamil ..............................

9

Tabel 2 Data, jenis data dan cara pengumpulan data ..................................... 23
Tabel 3 Klasifikasi tingkat pengetahuan gizi dan kesehatan ........................... 24
Tabel 4 Kategori jenis keluhan selama kehamilan .......................................... 25
Tabel 5 Jumlah penduduk di Kelurahan Kramat Jati dan Ragunan ................ 29
Tabel 6 Sebaran responden berdasarkan karakteristik keluarga .................... 31
Tabel 7 Sebaran responden berdasarkan usia kehamilan dan paritas ........... 36
Tabel 8 Pengetahuan gizi dan kesehatan ibu hamil ........................................ 38
Tabel 9 Sebaran responden berdasarkan kepatuhan ibu hamil dalam
mengonsumsi tablet besi ................................................................... 40
Tabel 10 Persentase jenis penyakit yang diderita responden selama enam bulan
sebelum hamil dan selama hamil ...................................................... 43
Tabel 11 Sebaran responden berdasarkan skoring penyakit ........................... 44
Tabel 12 Sebaran responden berdasarkan jenis keluhan yang dialami selama
kehamilan .......................................................................................... 45
Tabel 13 Sebaran responden berdasarkan kategori tingkat keluhan ............... 46
Tabel 14 Sebaran responden berdasarkan intensitas pemeriksaan kehamilan 47
Tabel 15 Sebaran responden berdasarkan kelengkapan fasilitas pelayanan
kesehatan kehamilan ......................................................................... 48

HU
UBUNGAN
N ANTAR
RA INTENSITAS PEMERIIKSAAN
KEHA
AMILAN, FASILITA
F
AS PELA
AYANAN KESEHA
ATAN DA
AN
KONS
SUMSI TA
ABLET BESI
B
DEN
NGAN TINGKAT KELUHA
AN
SELA
AMA KEH
HAMILAN
N

MAR
RISSA INDRESWARI

PROGR
RAM STUDI GIZI MAS
SYARAKAT
T DAN SUM
MBERDAYA
A KELUARG
GA
FAK
KULTAS PE
ERTANIAN
INSTITU
UT PERTAN
NIAN BOGOR
2008
8

55

ABSTRACT
MARISSA INDRESWARI. Correlations between intensity of pregnancy
inspection, facility of health service and consume the iron tablet with mount the
sigh during pregnancy. Supervised by HARDINSYAH dan M. RIZAL MARTUA
DAMANIK.
Pregnant mother is one of the group gristle nutrition. Pregnant mother
need to do medical check during pregnancy to support quality of good health.
Pregnancy inspection is suggested minimum four times during pregnancy. The
aim of this study is to analyze correlation between intensity of pregnancy
inspection, facility of health service and consume the iron tablet with mount the
sigh experienced of during pregnancy.
This study use the cross sectional study method with sample taking
method by purposive in Kramat Jati sub-district (East Jakarta) and Ragunan subdistrict (South Jakarta). Total sample taken for this study are 100 mother
pregnant (50 from each regional). Data obtained process by Microsoft Excel 2003
and analyze by SPSS 13.0 for windows. Analyze data use Rank Correlation
Spearman to know the correlation between variable.
Result of test analyze has been showed significant correlations between
consume the iron tablet obedience with intensity of pregnancy inspection.
Significant correlation is also shown by intensity of pregnancy inspection variable
with facility of health service which got by pregnant mother during pregnancy
inspection. This result study is strenghtened by previous study that showed
intensity of pregnancy inspection to the health service has strong correlation with
antenatal care which obtained by pregnant mother.

56

RINGKASAN
Marissa Indreswari. Hubungan antara intensitas pemeriksaan kehamilan,
fasilitas pelayanan kesehatan dan konsumsi tablet besi dengan tingkat keluhan
selama kehamilan. Dibimbing oleh Hardinsyah dan M. Rizal Martua Damanik.

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan gizi. Prevalensi anemia,
angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan berat badan bayi lahir
rendah (BBLR) dapat memperlihatkan adanya indikasi kerawanan gizi pada ibu
hamil. Untuk menunjang kualitas kesehatan yang baik, ibu hamil perlu melakukan
pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan kehamilan secara rutin dapat mendeteksi
secara dini apabila terdapat kelainan selama masa hamil dan mengambil
tindakan antisipasi sesegera mungkin (Thompson 2004). Pemeriksaan kehamilan
dianjurkan dilakukan oleh ibu hamil minimal sebanyak empat kali selama
kehamilan. Pemeriksaan pertama atau kunjungan pertama dilakukan sebelum
usia kehamilan mencapai empat bulan atau antara 0-3 bulan (trimester 1).
Kunjungan kedua pada usia kehamilan 4-6 bulan (trimester 2). Sedangkan untuk
kunjungan ketiga dan keempat dilakukan pada usia kehamilan 7-9 bulan
(trimester 3). Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan di posyandu, pondok
bersalin, puskesmas, rumah sakit, tempat praktek dokter atau bidan swasta
(Depkes RI 1993). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan
antara intensitas pemeriksaan kehamilan, fasilitas pelayanan kesehatan dengan
tingkat keluhan yang dialami ibu selama kehamilan.
Penelitian ini menggunakan metode cross sectional study dengan metode
pengambilan contoh secara purposive di Kelurahan Kramat Jati (Jakarta Timur)
dan Kelurahan Ragunan (Jakarta Selatan). Jumlah contoh yang diambil untuk
penelitian ini yaitu sebanyak 100 orang ibu hamil (50 orang dari masing-masing
kelurahan). Jenis data yang diperoleh merupakan data primer dan data
sekunder. Data primer meliputi karakteristik ibu, karakteristik keluarga, status
gizi, riwayat kesehatan dan kehamilan, akses ke pelayanan serta pengetahuan
gizi dan kesehatan ibu hamil. Data sekunder diperoleh melalui dinas pemerintah
kota setempat serta pusat kesehatan masyarakat di masing-masing kelurahan.
Data yang diperoleh kemudian diolah dengan melalui proses editing, coding,
entry dan cleaning dengan menggunakan Microsoft Excel 2003. Serta analisis
data dengan menggunakan SPSS 13.0 for Windows. Analisis data menggunakan
Korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antar variabel.
Hampir seluruh responden (91,0%) berada pada kategori umur 20-35
tahun dengan tingkat pendidikan sedang. Suami responden sebagian besar
(75,0%) juga berada pada kategori tingkat pendidikan sedang. Responden
hampir seluruhnya tidak bekerja. Besar keluarga responden sebagian besar
(83,0%) termasuk kedalam kategori keluarga kecil dengan tingkat ekonomi yang
tergolong tidak miskin (74,0%). Lebih dari separuh responden (60,0%) dengan
usia kehamilan 0-12 minggu dan hampir seluruh responden (94,0%) memiliki
tingkat paritas yang kurang dari lima.
Kisaran skor pengetahuan gizi dan kesehatan responden antara 14,3
sampai 100,0 dengan rata-rata 69,4±17,7. Hal ini menunjukkan tingkat
pengetahuan responden yang sangat beragam. Persentase tersebut juga
menunjukkan bahwa terdapat ibu hamil yang mampu menjawab dengan tepat
seluruh pertanyaan seputar gizi dan kesehatan kehamilan. Lebih dari separuh
responden (52,0%) memiliki tingkat pengetahuan gizi dan kesehatan yang
berada pada tingkat sedang. Namun responden dengan tingkat pengetahuan gizi

57

dan kesehatan yang baik memiliki persentase yang lebih kecil dibandingkan
dengan responden yang memiliki tingkat pengetahuan gizi dan kesehatan yang
buruk. Hasil ini memberikan gambaran bahwa lebih dari separuh ibu hamil hanya
memperoleh skor pengetahuan gizi dan kesehatan sebesar 60-80 (Khomsan
2000).
Hampir sebagian besar responden (74,2%) dinyatakan tidak patuh dalam
mengonsumsi tablet besi yang diberikan. Jenis penyakit yang diderita responden
selama 6 bulan sebelum hamil dengan urutan persentase mulai dari yang
terbesar adalah influenza, batuk, anemia, maag, hipertensi, jantung, asma dan
sinus. Sedangkan jenis penyakit yang diderita selama kehamilan adalah anemia,
batuk, influenza, maag, typus, asma, hiperemesis, sinus, muntaber dan radang
tenggorokan. Hampir sebagian besar responden (71,0%) memiliki jumlah skor
morbiditas yang tergolong ringan.
Jenis keluhan yang dialami responden bervariasi. Berikut adalah jenis
keluhan ibu hamil dengan urutan persentase terbesar hingga terkecil yaitu mual,
sering buang air kecil, pusing/berkunang, muntah, lemah/lesu, nafsu makan
menurun, merasa gemuk, pucat, sakit pinggang, nafsu makan meningkat, nyeri
payudara, merasa kurus, sulit buang air besar, oedema, gatal-gatal, nyeri perut,
ngidam, pegal-pegal, sakit pundak, alergi dan jantung berdebar. Lebih dari
separuh responden (69,0%) termasuk kedalam kategori tingkat keluhan berat.
Lebih dari separuh responden (60,0%) tidak memeriksakan kehamilannya sesuai
anjuran (minimal 4 kali selama kehamilan) dan hampir seluruh responden
(89,0%) tidak mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara lengkap
dengan standar 5T (pengukuran tinggi badan dan berat badan, pengukuran
tekanan darah, pengukuran tinggi fundus uteri, pemberian tablet besi dan
imunisasi tetanus-toksoid).
Hasil uji analisis menunjukkan hubungan yang sangat signifikan antara
tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet besi dengan intensitas
pemeriksaan kehamilan (p value = 0,001 dan r = 0,322**). Hasil uji analisis yang
sama juga terdapat pada hubungan antara intensitas pemeriksaan kehamilan
dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang didapatkan responden (p value =
0.002 dan r=0.300**). Hasil uji analisis ini diperkuat dengan pernyatan Hartoyo et
al (2003) bahwa cakupan kunjungan ibu hamil ke pelayanan kesehatan
(intensitas pelayanan kesehatan) memiliki hubungan yang erat dengan
pelayanan antenatal yang diperoleh. Namun, tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat keluhan selama kehamilan dengan intensitas
pemeriksaan kehamilan serta tingkat keluhan selama kehamilan dengan fasilitas
pelayanan kesehatan yang didapat responden.

58

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PEMERIKSAAN
KEHAMILAN, FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN
KONSUMSI TABLET BESI DENGAN TINGKAT KELUHAN
SELAMA KEHAMILAN

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh :
MARISSA INDRESWARI
A54104088

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

59

Judul

: Hubungan antara Intensitas Pemeriksaan Kehamilan,
Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Konsumsi Tablet
Besi dengan Tingkat Keluhan Selama Kehamilan

Nama Mahasiswa

: Marissa Indreswari

Nomor Pokok

: A54104088

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS.
NIP. 131 287 340

Dr. Drh. Rizal M. Damanik, M.Rep.Sc
NIP. 131 902 365

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr
NIP. 131 124 019

Tanggal lulus :

60

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Lumajang pada tanggal 26 Maret 1986 dari
pasangan Ariek Sulistyowati dan Achmad Bachris Sati. Penulis merupakan anak
pertama dan memiliki satu orang adik yang bernama Riandika Prameswara
Saputra. Pada tahun 1989 penulis memulai pendidikan di TK Aisyiyah Bustanul
Athfal Depok. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1991 di MI Muhammadiyah I
Depok yang kemudian dilanjutkan pada jenjang pendidikan SLTP di SLTP Negeri
5 Depok. Tahun 2003 penulis dinyatakan lulus dari SMUIT Nurul Fikri Cimanggis.
Kemudian penulis melanjutkan jenjang pendidikan di perguruan tinggi tepatnya di
Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga IPB melalui jalur
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) tahun 2004.
Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis aktif di beberapa
kepanitiaan dan organisasi kemahasiswaan. Penulis aktif di kepanitiaan yaitu
sebagai ketua kegiatan Keep n Touch with A 2005-2006, seksi humas FNC
NPGK IX, koordinator seksi humas seminar NPGK X, koordinator seksi
pubdekdok seminar SMS Bunda dan lain-lain. Penulis pernah menjabat sebagai
staf departemen informasi dan komunikasi BEM Faperta 2005-2006 serta
sebagai ketua biro hubungan masyarakat BEM KM IPB 2006-2007. Selain itu,
penulis juga pernah mewakili IPB sebagai pengawas independen Ujian Akhir
Nasional tingkat SMP tahun 2006. Masih pada tahun yang sama penulis
berpartisipasi sebagai relawan pada posko Penanganan Tumbuh Kembang Anak
Korban Gempa di Kabupaten Klaten.

61

PRAKATA
Puji dan syukur tak henti penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan kekuatan yang begitu berharga sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ini. Selama proses penelitian, penulis tak lepas dari
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak dan dengan segala kerendahan hati
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Mama dan Papa atas segala keikhlasan dan kasih yang begitu tulus.
Tiada dukungan dan bantuan yang mampu menyaingi segala hal yang
telah kalian berikan. Terima kasih untuk semua pengalaman berharga
dalam hidup ini.
2. Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS dan Dr. Drh. M Rizal Martua Damanik,
MRep.Sc selaku dosen pembimbing atas segala ilmu, arahan dan
masukan yang diberikan kepada penulis sejak awal penyusunan hingga
rampungnya karya ini.
3. Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN selaku dosen penguji yang telah memberikan
koreksi hingga saran yang begitu berarti dalam perampungan karya ini.
4. Ir. Cessilia Meti Dwiriani, MSc selaku dosen pemandu seminar yang telah
memberikan arahan dan saran hingga karya ini tersempurnakan.
5. Segenap petugas kesehatan di Puskesmas Kramat Jati dan Ragunan (Bu
Made, Bu Komang, Bu Yus dan Pak Abidin) serta para kader atas segala
informasi dan bantuan yang diberikan saat proses pengumpulan data.
6. Rekan-rekan satu penelitian, Any dan Nadiya atas segenap perjuangan
yang telah kita lalui bersama.
7. Rekan-rekan pembahas (Handaru, Firdaus, Nur Laela dan Alfinda) atas
seluruh masukan yang begitu berarti pada saat seminar.
8. Yunino Rachman atas pengertian dan perhatian selama perampungan
skripsi ini.
9. Teman-teman GMSK 41 (Nini, Tuyul, Dewi K, Mita, Noorma, Bagus, Ibnu,
Onye, Devit, Vika, Lenny, Ima, Friska, Tice, Dewi Mei dll).
10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Bogor, Juni 2008
Penulis

62

DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA ......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................

xi

PENDAHULUAN ..............................................................................................
Latar Belakang ............................................................................................
Tujuan .........................................................................................................
Hipotesis ......................................................................................................
Kegunaan ....................................................................................................

1
1
2
3
3

TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 4
Intensitas Pemeriksaan Kehamilan ............................................................. 4
Fasilitas Pelayanan Kesehatan ................................................................... 5
Riwayat Kesehatan Ibu Hamil ..................................................................... 7
Jenis Penyakit Selama Kehamilan .............................................................. 7
Jenis Keluhan Selama Kehamilan ............................................................... 12
Pengetahuan Gizi dan Kesehatan Ibu Hamil ............................................... 16
KERANGKA PEMIKIRAN ................................................................................. 18
METODE ..........................................................................................................
Desain, Waktu dan Tempat .........................................................................
Prosedur Penarikan Contoh ........................................................................
Jenis dan Cara Pengumpulan Data .............................................................
Pengolahan dan Analisis Data ....................................................................
Definisi Operasional ....................................................................................

20
20
20
21
22
27

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................
Keadaan Umum Lokasi Penelitian ..............................................................
Karakteristik Keluarga .................................................................................
Pengetahuan Gizi dan Kesehatan Ibu Hamil ...............................................
Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengonsumsi Tablet Besi ..................
Jenis Penyakit yang Dialami Ibu Sebelum Hamil dan Selama Hamil ..........
Tingkat Keluhan Ibu selama Kehamilan ......................................................
Intensitas Pemeriksaan Kehamilan .............................................................
Fasilitas Pelayanan kesehatan Kehamilan ..................................................
Analisis Hubungan ......................................................................................
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................
Kesimpulan ..................................................................................................
Saran ...........................................................................................................

29
29
31
38
40
43
45
46
47
47
49
49
50

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 51
LAMPIRAN ....................................................................................................... 54

63

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Pertambahan kebutuhan zat besi pada ibu hamil ..............................

9

Tabel 2 Data, jenis data dan cara pengumpulan data ..................................... 23
Tabel 3 Klasifikasi tingkat pengetahuan gizi dan kesehatan ........................... 24
Tabel 4 Kategori jenis keluhan selama kehamilan .......................................... 25
Tabel 5 Jumlah penduduk di Kelurahan Kramat Jati dan Ragunan ................ 29
Tabel 6 Sebaran responden berdasarkan karakteristik keluarga .................... 31
Tabel 7 Sebaran responden berdasarkan usia kehamilan dan paritas ........... 36
Tabel 8 Pengetahuan gizi dan kesehatan ibu hamil ........................................ 38
Tabel 9 Sebaran responden berdasarkan kepatuhan ibu hamil dalam
mengonsumsi tablet besi ................................................................... 40
Tabel 10 Persentase jenis penyakit yang diderita responden selama enam bulan
sebelum hamil dan selama hamil ...................................................... 43
Tabel 11 Sebaran responden berdasarkan skoring penyakit ........................... 44
Tabel 12 Sebaran responden berdasarkan jenis keluhan yang dialami selama
kehamilan .......................................................................................... 45
Tabel 13 Sebaran responden berdasarkan kategori tingkat keluhan ............... 46
Tabel 14 Sebaran responden berdasarkan intensitas pemeriksaan kehamilan 47
Tabel 15 Sebaran responden berdasarkan kelengkapan fasilitas pelayanan
kesehatan kehamilan ......................................................................... 48

64

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka pemikiran hubungan intensitas pemeriksaan kehamilan
dengan jenis keluhan yang dialami oleh ibu hamil ......................... 19
Gambar 2 Kerangka penarikan contoh ........................................................... 21

65

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner ..................................................................................... 55
Lampiran 2 Hasil uji analisis korelasi Spearman ............................................. 61

66

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kondisi terpenuhinya kebutuhan zat gizi pada seorang anak bukan hanya
bergantung pada asupan makanannya saat ini namun juga terkait dengan status
gizi pada masa lalu bahkan sejak ia masih berada dalam rahim seorang ibu.
Status gizi janin yang masih berada dalam kandungan bergantung pada status
gizi ibu. Hal ini dikarenakan asupan makanan janin hanya dapat melalui tali pusat
yang terhubung kepada tubuh ibu. Oleh karena itu, seorang wanita yang sedang
mengandung hendaknya lebih memerhatikan asupan gizi dari makanan agar
tumbuh kembang janin berlangsung optimal.
Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rawan akan masalahmasalah gizi. Ibu hamil yang diindikasikan menderita anemia yaitu sejumlah 40,1
persen dari jumlah total wanita usia subur (WUS) di Indonesia (Depkes RI 2003).
Prevalensi anemia, angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan
berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dapat memperlihatkan adanya indikasi
kerawanan gizi pada ibu hamil. BBLR dapat menimbulkan dampak kesehatan
yang cukup serius di kalangan anak-anak. Mulai dari berat badan rendah,
kekerdilan, risiko besar terkena penyakit degeneratif hingga kematian pada usia
satu tahun. Hal ini semakin menguatkan akan pentingnya memenuhi asupan gizi
yang dibutuhkan selama kehamilan.
Bagi ibu hamil status gizi yang baik saja belumlah cukup untuk
menunjang kualitas kehamilan. Status gizi yang baik ini juga haruslah ditunjang
dengan pemeriksaan diri ibu selama kehamilan. Pemeriksaan kehamilan
dianjurkan dilakukan oleh ibu hamil minimal sebanyak empat kali selama
kehamilan. Pemeriksaan pertama atau kunjungan pertama dilakukan sebelum
usia kehamilan mencapai empat bulan atau antara 0-3 bulan (trimester 1).
Kunjungan kedua pada usia kehamilan 4-6 bulan (trimester 2). Sedangkan untuk
kunjungan ketiga dan keempat dilakukan pada usia kehamilan 7-9 bulan
(trimester 3). Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan di posyandu, pondok
bersalin, puskesmas, rumah sakit, tempat praktek dokter atau bidan swasta
(Depkes RI 1993). Pemeriksaan kesehatan yang umum dilakukan oleh tenaga
kesehatan di kalangan masyarakat adalah pengukuran berat badan dan tinggi
badan, pengukuran tekanan darah (tensi), pemeriksaan tinggi fundus uteri
(bagian atas punggung rahim), suntikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT), serta
pemberian tablet besi (BPS 2004).

67

Pelayanan yang belum dapat memenuhi standar minimal 5T (pengukuran
tinggi badan dan berat badan, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan tinggi
fundus uteri, imunisasi tetanus toksoid dan pemberian tablet besi) belum dapat
dikatakan sebagai pelayanan antenatal. Hal ini dilandasi oleh ketetapan
pemerintah yang menyatakan bahwa standar pelayanan antenatal minimal yaitu
5T. Hasil survey dalam lima tahun terakhir menunjukkan bahwa ibu yang
menerima jenis pelayanan sesuai standar minimal 5T baru sekitar 22 persen
(Kisnawati 2007).
Thompson (2004) menyatakan bahwa keluhan kehamilan yang paling
umum dijumpai pada masa-masa awal kehamilan (trimester I) adalah morning
sick, yaitu mual dan muntah yang terjadi di pagi hari. Kondisi ini umum ditemui
pada sebagian besar wanita hamil dan akan berlangsung hingga usia kehamilan
memasuki minggu ke-12 atau bulan ketiga kehamilan. Pemeriksaan kehamilan
secara rutin dapat mendeteksi secara dini apabila terdapat kelainan selama
masa hamil dan mengambil tindakan antisipasi sesegera mungkin sehingga
dapat menghidarkan ibu hamil dan janin yang dikandungnya dari situasi yang
tidak diinginkan.

Tujuan
Tujuan Umum
Menganalisis hubungan antara intensitas pemeriksaan kehamilan,
fasilitas pelayanan kesehatan dan konsumsi tablet besi dengan tingkat keluhan
yang dialami ibu selama kehamilan.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat pengetahuan gizi dan kesehatan ibu hamil
2. Mengetahui tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet besi
3. Mengidentifikasi jenis penyakit yang dialami ibu hamil antara sebelum
hamil dan selama kehamilan
4. Mengidentifikasi jenis keluhan yang dialami ibu hamil
5. Mengetahui intensitas pemeriksaan kehamilan dan fasilitas pelayanan
kesehatan yang didapat ibu hamil
6. Menganalisis hubungan antara tingkat keluhan yang dialami ibu selama
kehamilan dengan intensitas pemeriksaan kehamilan, fasilitas pelayanan
kesehatan dan konsumsi tablet besi.

68

Hipotesis
Intensitas pemeriksaan kehamilan hendaknya dilakukan paling tidak
sebanyak empat kali selama masa kehamilan. Ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan kesehatan di pelayanan kesehatan setempat akan mendapatkan
beragam fasilitas pelayanan kesehatan. Semakin sering ibu hamil memeriksakan
kehamilannya maka semakin lengkap fasilitas pelayanan kesehatan yang
didapatkan. Pemeriksaan kehamilan ini terkait dengan deteksi dini kelainan yang
dapat terjadi pada ibu hamil sehingga meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak
diinginkan. Dengan intensitas pemeriksaan kehamilan yang memenuhi syarat
diharapkan dapat mengurangi keluhan atau gangguan kesehatan pada masa
kehamilan.
Hipotesis yang diambil melalui penelitian ini ialah tidak terdapatnya
hubungan

antara

tingkat

keluhan

selama

kehamilan

dengan

intensitas

pemeriksaan kehamilan, fasilitas pelayanan kesehatan dan konsumsi tablet besi.

Kegunaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
hubungan

antara

tingkat

keluhan

selama

kehamilan

dengan

intensitas

pemeriksaan kehamilan, fasilitas pelayanan kesehatan dan konsumsi tablet besi..
Selain itu diharapkan juga pemerintah daerah setempat mendapatkan gambaran
mengenai akses pelayanan kesehatan di masyarakat terutama oleh kelompok
ibu hamil dan melakukan upaya-upaya perbaikan yang dirasa perlu untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum dan secara khusus
pada ibu hamil.

69

TINJAUAN PUSTAKA
Intensitas Pemeriksaan Kehamilan
Seseorang yang sedang menjalani masa kehamilan perlu melakukan
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara teratur. Hal ini juga diperlukan
untuk mengantisipasi segala gangguan yang dapat membahayakan kesehatan
ibu maupun bayi yang dikandungnya sedini mungkin. Menurut Rachmawati
(2004) apabila kesehatan merupakan hak asasi manusia, maka mendapatkan
pelayanan kesehatan yang memadai adalah hak setiap orang dalam hal ini
terkait pula dengan ibu hamil.
Pemeriksaan kehamilan dianjurkan dilakukan oleh ibu hamil minimal
sebanyak empat kali selama kehamilan. Pemeriksaan pertama atau kunjungan
pertama dilakukan sebelum usia kehamilan mencapai empat bulan atau antara 03 bulan (trimester 1). Kunjungan kedua pada usia kehamilan 4-6 bulan (trimester
2). Sedangkan untuk kunjungan ketiga dan keempat dilakukan pada usia
kehamilan 7-9 bulan (trimester 3). Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan di
posyandu, pondok bersalin, puskesmas, rumah sakit, tempat praktek dokter atau
bidan swasta (Depkes RI 1993).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertimbangan ibu hamil dalam memilih
tempat periksa kehamilan antara lain adalah biaya, jarak dan faktor kepercayaan.
Besarnya

biaya

sangat

mempengaruhi

pilihan

dan

keputusan

tempat

pemeriksaan kehamilan. Dalam hal ini biaya yang dimaksud adalah biaya
pelayanan yang diterima, biaya transportasi, biaya tenaga kesehatan dan harga
pengobatan. Jarak rumah dengan tempat pelayanan juga menjadi pertimbangan
dalam memilih tempat pemeriksaan kehamilan. Pertimbangan ini juga terkait
dengan biaya transportasi yang harus dikeluarkan untuk menuju tempat
pemeriksaan kesehatan. Namun kadang bagi sebagian ibu hamil, jarak yang jauh
dan biaya yang dikeluarkan menjadi tidak berarti ketika senioritas dan
pengalaman menjadi pilihan. Dengan demikian faktor kepercayaan juga menjadi
salah satu penentu pemilihan tempat pemeriksaan kesehatan (Rachmawati
2004).
Cakupan kunjungan ibu hamil adalah kunjungan ibu hamil yang
memperoleh pelayanan antenatal dibandingkan dengan jumlah ibu hamil yang
ada. Cakupan kunjungan ibu hamil ini menggambarkan kesadaran ibu hamil
akan kesehatan dan keselamatan bayinya. Hal ini juga memiliki kaitan yang
sangat erat dengan risiko saat melahirkan (Hartoyo etal 2003).

70

Fasilitas Pemeriksaan Kesehatan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) (1998) diacu
dalam Rachmawati (2004) menyebutkan bahwa antenatal care atau pemeriksaan
kehamilan meliputi (1) pemeriksaan tekanan darah, (2) memperhatikan tandatanda tubuh sehat, (3) pengukuran berat dan tinggi badan, (4) pemeriksaan
konjungtiva atau selaput yang melapisi permukaan dalam kelopak mata dan bola
mata serta pemeriksaan kuku, (5) pemeriksaan adanya pembengkakan pada
tangan, wajah dan mata kaki (untuk mengetahui gejala pre-eklampsia), (6)
melakukan tes refleks lutut (untuk mengetahui gejala pre eklampsia), (7)
pemeriksaan punggung di bagian ginjal, (8) melihat dan meraba payudara, tinggi
fundus dan mendengarkan denyut jantung janin, (9) pemeriksaan vulva (untuk
melihat kemungkinan terjadinya pembengkakan, luka, pembesaran kelenjar atau
nyeri pada kandung kencing) dan (10) pemeriksaan tes laboratorium sederhana
untuk pemeriksaan Hb. Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) (2004)
pemeriksaan kesehatan yang lebih umum dilakukan oleh tenaga kesehatan di
kalangan masyarakat adalah pengukuran berat badan dan tinggi badan,
pengukuran tekanan darah (tensi), pemeriksaan tinggi fundus uteri (bagian atas
punggung rahim), suntikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT), serta pemberian
tablet besi.
Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
Tetanus Neonatorum adalah penyakit pada bayi baru lahir yang
disebabkan karena masuknya kuman tetanus melalui luka tali pusat akibat
pemotongan dan perawatan luka tali pusat yang tidak bersih atau ditaburi
ramuan. Tetanus dapat terjadi karena ketika ibu sedang dalam masa kehamilan
tidak mendapat imunisasi TT lengkap, sehingga ibu dan bayi yang dikandungnya
tidak kebal terhadap kuman tetanus. Tetanus mengakibatkan sebagian besar
bayi yang menderita tetanus neonatorum akan meninggal dalam beberapa hari
saja.
Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil dilakukan sebanyak dua kali. Hal
ini bertujuan agar ibu dan bayinya menjadi kebal terhadap tetanus. Pemberian
imunisasi TT sebanyak dua kali dimaksudkan karena suntikan pertama belum
menjadikan bayi dalam kandungan kebal sepenuhnya terhadap tetanus sehingga
pada waktu lahir bayi masih mungkin terkena tetanus bila ada kuman tetanus
yang masuk ke dalam tubuh melalui luka tali pusat.

71

Imunisasi TT diperuntukkan bagi ibu hamil, calon pengantin wanita dan
anak usia sekolah kelas enam SD. Pada ibu hamil imunisasi ini diberikan dua
kali. Imunisasi pertama dilakukan segera pada saat terlihatnya tanda-tanda
kehamilan. Kemudian suntikan kedua diberikan setelah suntikan pertama dengan
jeda waktu minimal selama satu bulan. Imunisasi TT dapat diberikan oleh tempat
pelayanan kesehatan yang terdapat di masyarakat seperti posyandu, pondok
bersalin, puskesmas, rumah sakit, praktek dokter atau bidan swasta. Ibu hamil
selambat-lambatnya harus sudah mendapatkan imunisasi TT pada usia
kehamilan delapan bulan (Depkes RI 1993).
Pemberian Tablet Besi
Suplementasi tablet besi diperuntukkan bagi ibu hamil, ibu nifas, anak
usia sekolah, remaja putri dan wanita usia subur (WUS). Ibu hamil mendapat
prioritas utama karena kelompok ini mempunyai prevalensi anemia tertinggi yaitu
51 persen (SKRT 1995 diacu dalam Darlina 2003). Kelompok ibu hamil juga
dianggap paling rentan karena anemia dapat membahayakan ibu dan bayinya
(Darlina 2003). Fauzi (2002) diacu dalam Wijianto (2002) menyatakan bahwa
program suplementasi tablet besi (dalam hal ini berupa pemberian tablet besi)
untuk ibu hamil di Indonesia masih kurang efektif. Hal ini terutama disebabkan
oleh masalah distribusi (cakupan) dan kepatuhan ibu hamil untuk mengonsumsi
tablet besi.
Suplementasi tablet besi diberikan dengan maksud menghindari ibu hamil
dari risiko anemia. Konsumsi tablet besi sangat dipengaruhi oleh kesadaran dan
kepatuhan ibu hamil. Kesadaran merupakan faktor pendukung bagi ibu untuk
patuh mengonsumsi secara baik. Namun demikian, kepatuhan juga dipengaruhi
oleh adanya beberapa faktor diantaranya adalah bentuk tablet, warna, rasa dan
efek samping. Efek samping dari tablet besi antara lain mengakibatkan nyeri
lambung, mual, muntah, konstipasi dan diare (WHO 1986 diacu dalam Wijianto
2002). Pemberian tablet besi setiap hari dalam jangka waktu tiga bulan seperti
yang dilakukan sekarang seringkali menimbulkan kebosanan, terutama dibarengi
dengan adanya efek samping yang negatif dari tablet besi tersebut (Wijianto
2002). Konsumsi tablet besi untuk ibu hamil minimal sebanyak 90 tablet selama
masa kehamilan. Namun sebaiknya tablet besi diminum secara teratur satu tablet
setiap hari (Depkes RI 1993).

72

Riwayat Kesehatan Ibu Hamil
Masa kehamilan bukan hanya merupakan masa-masa yang rawan akan
gangguan kesehatan. Masa kehamilan juga merupakan masa-masa yang sangat
menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Hal ini disebabkan
karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh kondisinya pada saat
masa janin dalam kandungan. Jika keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil
baik, maka janin yang dikandungnya akan baik pula serta keselamatan ibu waktu
melahirkan akan terjamin. Kondisi ini dapat direalisasikan dengan memenuhi
kecukupan gizi bagi ibu hamil. Apabila kecukupan akan energi dan protein telah
terpenuhi, maka kecukupan zat-zat gizi lain umumnya akan terpenuhi atau
setidaknya tidak terlalu sukar untuk memenuhinya (Khumaidi 1994).
Rachmawati (2004) menyatakan bahwa banyak faktor yan