MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA

a. menaati anggaran dasaranggaran rumah tangga dan keputusanperaturan organisasi; b. membela dan menjunjung tinggi nama Korpri; c. membayar iuran; d. aktif dalam melaksanakan keputusanperaturan organisasi; e. menghadiri dan mengikuti rapat, pertemuan serta kegiatan yang diadakan organisasi.

BAB VIII SUSUNAN ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN

Pasal 14 Susunan Vertikal Susunan organisasi Korpri secara vertikal adalah sebagai berikut : a. tingkat nasional meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia dipimpin oleh dewan pengurus pusat disingkat DPP Korpri; b. tingkat propinsi dipimpin oleh dewan pengurus daerah disingkat DPD Korpri; c. tingkat kabupaten dipimpin oleh dewan pengurus cabang disingkat DPC Korpri; d. tingkat kecamatan dipimpin oleh dewan pengurus anak cabang disingkat DPAC Korpri; e. tingkat desakelurahan dipimpin oleh Pengurus Ranting. Pasal 15 Susunan Organisasi KORPRI Departemen, Lembaga Kesekretariatan TertinggiTinggi Negara, Lembaga Pemerintah Non Departemen, BUMNBUMD Susunan Korpri unitsub unit departemen, lembaga kesekretariatan tertinggitinggi negara, lembaga pemerintah non departemen, BUMNBUMD secara vertikal dari tingkat pusat sampai tingkat ranting mempunyai hubungan administrasi teknis fungsional dan secara teritorial dikoordinasikan oleh dewan pengurus korpri sesuai dengan tingkat kedudukan korpri masing-masing.

BAB IX MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA

Pasal 16 Musyawarah dan Rapat Kerja Jenis musyawarah dan rapat kerja diatur sebagai berikut : a. Musyawarah terdiri dari : a musyawarah nasional munas; b musyawarah pimpinan muspim; c musyawarah daerah musda; d musyawarah cabang muscab; e musyawarah anak cabang munascab; f musyawarah ranting musran. b. Rapat kerja terdiri dari : a rapat kerja nasional rakernas; b rapat kerja daerah rakerda; c rapat kerja cabang rakercab; d rapat kerja anak cabang rakerancab; e rapat kerja ranting rakeran. Pasal 17 Musyawarah Nasional 1 Musyawarah nasional atau munas merupakan pemegang kedaulatan dan pelaksana kekuasaan tertinggi organisasi. 2 Musyawarah nasional diadakan setiap lima tahun sekali dan dihadiri oleh : a. Dewan Pengurus Pusat DPP Korpri; b. Utusan Pengurus Pusat Korpri departemen, lembaga pemerintahan non departemen, kesekretariatan lembaga tertinggitinggi negara, BUMN; c. Utusan Dewan Pengurus Daerah DPD Korpri; d. Utusan Dewan Pengurus Cabang DPC Korpri. 3 Musyawarah Nasional berwenang : a. menyatakan atau mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Korpri; b. menilai laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus Pusat Korpri; c. menetapkan program umum organisasi; d. memilih Pengurus DPP Korpri; e. membentuk Komisi Verifikasi apabila diperlukan; f. menetapkan panji, lambang, lagu, doktrin dan kode etik Korpri. 4 Dalam keadaan luar biasa musyawarah nasional dapat dipercepat atas permintaan sekurang-kurangnya 23 dua pertiga korpri departemen, lembaga pemerintahan non departemen, kesekretariatan lembaga tertinggitinggi negara, BUMN dan 23 dua pertiga Dewan Pengurus Daerah Korpri; 5 Munas Luar Biasa dapat dilaksanakan bilamana : a. organisasi berada dalam keadaan darurat atau keadaan yang membahayakan persatuan dan kesatuan danatau keadaan lainnya yang membahayakan kelangsungan hidup organisasi; b. adanya suatu keadaan yang dihadapi oleh organisasi yang mengharuskan perlunya perubahan Anggaran DasarAnggaran Rumah Tangga. 6 Kewenangan Musyawarah Nasional Luar Biasa sama dengan Musyawarah Nasional. 7 Penundaan Musyawarah Nasional : a. Musyawarah Nasional dapat ditunda paling lama 1 satu tahun atas permintaan Musyawarah Pimpinan; b. Apabila setelah ditunda selama 1 satu tahun ternyata tidak dapat dilaksanakan Musyawarah Nasional maka atas kesepakatan sekurang- kurangnya 23 dua pertiga dari seluruh pengurus DPP Korpri dibentuk caretaker dengan tugas melaksanakan Musyawarah Nasional. Pasal 18 Musyawarah Pimpinan 1 Musyawarah pimpinan adalah kekuasaan tertinggi antara dua musyawarah nasional. 2 Musyawarah pimpinan dihadiri oleh : a. Dewan Pengurus Pusat DPP Korpri; b. Utusan pengurus pusat korpri departemen, lembaga pemerintahan non departemen, lembaga kesekretariatan tertinggitinggi negara, BUMN, utusan Dewan Pengurus Daerah DPD Korpri. 3 Musyawarah pimpinan dipimpin oleh Dewan Pengurus Pusat DPP Korpri. 4 Musyawarah pimpinan diadakan selambat-lambatnya 3 tiga tahun setelah Musyawarah Nasional. 5 Musyawarah pimpinan berwenang untuk : a. menilai, memusyawarahkan serta mengesahkan laporan Dewan Pengurus Pusat DPP Korpri antara 2 dua musyawarah nasional; b. menilai, mengembangkan serta menyempurnakan pelaksanaan program umum organisasi. Pasal 19 Musyawarah Daerah 1 Musyawarah daerah diadakan lima tahun sekali dan dihadiri oleh : a. Utusan Dewan Pengurus Pusat Korpri; b. Dewan Pengurus Daerah Korpri; c. Utusan pengurus korpri departemen, lembaga pemerintahan non departemen, kesekretariatan lembaga tertinggitinggi negara, BUMNBUMD; d. Utusan Dewan Pengurus Cabang Korpri. 2 Musyawarah Daerah berwenang untuk : a. menilai laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus Daerah Korpri; b. menetapkan program kerja daerah sebagai penjabaran dari Program Umum Organisasi; c. memilih dan menetapkan Dewan Pengurus Daerah Korpri; d. membentuk komisi verifikasi apabila diperlukan. Pasal 20 Musyawarah Cabang 1 Musyawarah cabang diadakan 5 lima tahun sekali dan dihadiri oleh : a. Utusan Dewan Pengurus Daerah Korpri; b. Dewan Pengurus Cabang Korpri; c. Utusan pengurus cabang departemen, non departemen BUMNBUMD; d. Utusan cabang Korpri; e. Utusan pengurus anak cabang Korpri. 2 Musyawarah cabang berwenang untuk : a. menilai laporan pertanggungjawaban Dewan Pengurus Cabang Korpri; b. menetapkan program kerja cabang sebagai penjabaran dari Program Umum Organisasi dan program kerja daerah Korpri; c. memilih dan menetapkan Dewan Pengurus Cabang Korpri; d. membentuk komisi verifikasi apabila diperlukan. Pasal 21 Musyawarah Anak Cabang 1 Musyawarah anak cabang diadakan 5 lima tahun sekali dan dihadiri oleh : a. Utusan Dewan Pengurus Cabang Korpri; b. Dewan Pengurus Anak Cabang Korpri; c. Utusan anggota korpri instansi departemen; d. Utusan ranting. 2 Musyawarah Anak Cabang berwenang untuk : a. menilai laporan pertanggungjawaban dewan pengurus anak cabang Korpri; b. menetapkan program kerja anak cabang sebagai penjabaran dari Program Umum Organisasi dan program kerja anak cabang Korpri; c. memilih dan menetapkan dewan pengurus anak cabang Korpri; d. membentuk komisi verifikasi apabila diperlukan. Pasal 22 Musyawarah Ranting 1 Musyawarah ranting diadakan 5 lima tahun sekali dan dihadiri oleh : a. Utusan pengurus ranting Korpri; b. Pengurus ranting Korpri; c. Utusan anggota Korpri tingkat desakelurahan. 2 Musyawarah ranting berwenang untuk : a. menilai laporan pertanggungjawaban pengurus ranting; b. menetapkan program kerja ranting Korpri sebagai penjabaran program; c. memilih dan menetapkan pengurus ranting Korpri; d. membentuk komisi verifikasi apabila diperlukan. Pasal 23 Rapat Kerja Nasional 1 Rapat kerja nasional adalah forum evaluasi, konsultasi dan informasi dalam rangka mengembangkan keterpaduan dan koordinasi pelaksanaan program organisasi. 2 Rapat kerja nasional dihadiri oleh : 1. Dewan Pengurus Pusat Korpri; 2. Utusan Pengurus Pusat Korpri departemen, lembaga kesekretariatan tertinggitinggi negara, lembaga pemerintahan non departemen dan BUMN; 3. Utusan Dewan Pengurus Daerah. 3 Rapat kerja nasional diadakan sekali dalam dua tahun; 4 Rapat kerja nasional dipimpin oleh Dewan Pengurus Pusat Korpri. Pasal 24 Rapat Kerja Daerah 1 Rapat kerja daerah adalah forum evaluasi, konsultasi dan informasi dalam rangka mengembangkan keterpaduan dan koordinasi pelaksanaan operasional di tingkat daerah. 2 Rapat kerja daerah dihadiri oleh : a. Utusan Dewan Pengurus Pusat Korpri; b. Dewan Pengurus Daerah Korpri; c. Pengurus daerah Korpri departemen, lembaga kesekretariatan tertinggitinggi negara, lembaga pemerintahan non departemen, BUMNBUMD; d. Dewan Pengurus Cabang Korpri. 3 Rapat Kerja Daerah sekurang-kurangnya sekali dalam dua tahun. 4 Rapat Kerja Daerah dipimpin oleh Dewan Pengurus Daerah Korpri. Pasal 25 Rapat Kerja Cabang 1 Rapat kerja cabang adalah forum evaluasi, konsultasi dan informasi dalam rangka mengembangkan keterpaduan dan koordinasi pelaksanaan program operasional di tingkat cabang. 2 Rapat kerja cabang dihadiri oleh : a. Utusan Dewan Pengurus Daerah Korpri; b. Dewan Pengurus Cabang Korpri; c. Pengurus cabang korpri departemen, lembaga kesekretariatan tertinggitinggi negara, lembaga pemerintahan non departemen, BUMNBUMD. 3 Rapat kerja cabang sekurang-kurangnya sekali dalam dua tahun. 4 Rapat kerja cabang dipimpin oleh Dewan Pengurus Cabang Korpri. Pasal 26 Rapat Kerja Anak Cabang 1 Rapat kerja anak cabang adalah forum evaluasi, konsultasi dan informasi dalam rangka mengembangkan keterpaduan dan koordinasi pelaksanaan program operasional di tingkat anak cabang. 2 Rapat kerja anak cabang dihadiri oleh : a. Utusan Dewan Pengurus Cabang Korpri; b. Dewan Pengurus anak cabang Korpri; c. Utusan anggota Korpri instansi dan BUMNBUMD; d. Utusan Pengurus Ranting Korpri. 3 Rapat kerja anak cabang sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun. 4 Rapat kerja cabang dipimpin oleh Dewan Pengurus Anak Cabang Korpri. Pasal 27 Rapat Kerja Ranting 1 Rapat kerja ranting adalah forum evaluasi, konsultasi dan informasi dalam rangka mengembangkan keterpaduan dan koordinasi pelaksanaan program operasional di tingkat ranting. 2 Rapat kerja ranting dihadiri oleh : a. Utusan Dewan Pengurus Anak Cabang Korpri; b. Pengurus ranting Korpri; c. Utusan anggota Korpri tingkat desakelurahan. 3 Rapat kerja ranting sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun. 4 Rapat kerja pengurus ranting dipimpin oleh pengurus ranting.

BAB X DEWAN PENGURUS KORPRI