2.1.8. Overview Penelitian Sebelumnya
Peneltiian Ni Made Dwi Kumala Ratih, berupa tesis berjudul Pengaruh Risiko Kredit Pada Kinerja Perusahaan dengan Good Corporate Governance
Sebagai Variabel Pemoderasi Tesis Magister Manajemen Universitas Udayana, Bali, 2012 menjelaskan hasil penelitiannya yakni Non performing loan
merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur kualitas aset. Perbankan yang memiliki risiko kredit yang semakin tinggi menyebabkan memiliki
tingkat kinerja yang menurun. Adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya mengenai hal tersebut, menyebabkan isu ini menjadi topik yang
menarik untuk diteliti. Ketidakkonsistenan hasil memerlukan adanya pendekatan kontijensi. Pendekatan kontinjensi memberikan gagasan bahwa hubungan antara
non performing loan return on equity diduga dipengaruhi oleh variabel moderating. Variabel pemoderasi dalam penelitian ini adalah good corporate
governance. Teknis analisis yang digunakan adalah regresi linear sederhana dan moderated regression analysis MRA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pertama, risiko kredit berpengaruh negatif pada kinerja perusahaan. Dan kedua, good corporate governance memoderasi pengaruh negatif antara risiko kredit
pada kinerja perusahaan. Selain itu, Penelitian Dewa Kadek Oka Kusumajaya dengan judul
Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
Tesis Magister Manajemen Universitas Udayana, Bali, 2011 menjelaskan bahwa Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat
keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang
tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan. Berdasarkan penelitian terdahulu, ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya: keputusan pendanaan, kebijakan deviden, keputusan investasi, pertumbuhan
perusahaan, dan ukuran perusahaan. Beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai perusahaan yang tidak konsisten.
Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Populasi penelitian tersebut adalah industri manufaktur yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tahun
penelitian 2006 sampai dengan 2009. Metode penentuan sampel dengan metode purposive sampling, dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan maka jumlah
sampel adalah sebanyak 27 perusahaan manufaktur. Data penelitian merupakan data sekunder diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory ICMD tahun
2006 sampai dengan tahun 2009. Menjawab masalah penelitian dan pengujian hipotesis penelitian digunakan teknik analsis jalur path analysis, dengan alat
bantu aplikasi SPSS versi 13.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1 struktur modal berpengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas, 2 pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, 3 struktur modal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, 4 pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan 5
profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk tidak meneliti pada sektor
manufaktur saja, melainkan seperti perbangkan, pelayanan transportasi dan
telekomunikasi yang memiliki karakteristik yang baik untuk dijadikan populasi, serta meneliti variabel keuangan yang lain yang mempengaruhi nilai perusahaan,
dan untuk perusahaan disarankan memperhatikan penentuan struktur modal yang optimal, pertumbuhan perusahaan yang positif, dan profitabilitas untuk
meningkatkan nilai perusahaan. Beberapa penelitian terkait pengaruh non performing loan NPL pada
return on equity ROE telah dilakukan juga sebelumnya oleh diantaranya Utomo 2008, Irani 2012, dan Yufaidah 2008. Hasil penelitian yang didapatkan oleh
penelitian-penelitian tersebut mengalami ketidakkonsistenan hasil. Vijay Govindarajan 1986 dalam Sumarno 2005 menyatakan bahwa untuk
mengatasi ketidakkonsistenan hasil-hasil penelitian tersebut diperlukan pendekatan kontinjensi. Pendekatan kontinjensi dimaksud adalah diduga
hubungan antara risiko kredit yang diprosikan dengan NPL dan kinerja perusahaan yang diproksikan dengan ROE dipengaruhi oleh variabel moderating
maupun intervening. Penelitian ini menggunakan variabel moderating, dimana variabel yang terpilih adalah good corporate governance. Dikaitkannya atau
dipilihnya good corporate governance sebagai variabel moderating dalam penelitian ini dikarenakan terdapat keterkaitan erat antara GCG dan non
performing loan, yang diharapkan juga dapat meningkatkan kinerja perusahaan Razak et al., 2008.
Beberapa penelitian sebelumnya memberikan gambaran persamaan dan perbedaan dengan rencana peneliti untuk mengkaji masalah pengaruh risiko
kredit dan risiko likuiditas terhadap tingkat provitabilitas pada PT. Bank Rakyat Indonesia Periode 2012. Beberapa persamaan tema dapat peneliti identifikasi
diantaranya sama menggunakan konsep kredit dan profitabilitas sebagai salah
satu variabelnya. Sedangkan ditinjau dari aspek perbedaan, banyak perbedaan signifikan antara rencana penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Peneliti
mengidentifikasi perbedaan dari jumlah variable, lokasi dan periode penelitian, serta tema dan arah kajian penelitian sebelumnya berbeda dengan penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti.
2.2. Kerangka Pemikiran
Bank merupakan lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit pada masyarakat lainnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 pengertian bank
adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak ”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dianalisis bahwa bank
merupakan badan usaha yang berperan menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, bentuknya dapat berupa simpanan ataupun kredit serta bentuk-
bentuk lain. Pengertian bank menurut SK Menteri Keuangan RI Nomor 792 tahun 1990 pengertian b
ank adalah “suatu badan yang kegiatannya di bidang keuangan melakukan penghimopunan dan penyaluran dana kepada masyarakat
terutama guna membiayai investasi perusahaan”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bank
merupakan suatu lembaga yang bergerak di bidang keuangan, dengan kegiatan utama bank ialah sebagai penghimopun dana dari masyarakat lalu
menyalurkannya dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat lainnya.