12
melalui pelayanan di posyandu. Guna menanggulangi kekurangan vitamin A pemerintah memberikan bantuan berupa
pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita dua kali dalam setahun.
Pelaksanaan pemberian kapsul vitamin A dilakukan melalui posyandu. Hal ini juga dilakukan untuk upaya pencegahan
terhadap munculnya kekurangan zat gizi pada masyarakat di masa yang akan datang. Selain itu program pencegahan yang
dilakukan pemerintah adalah dengan melakukan fortifikasi zat gizi. Fortifikasi adalah penambahan zat gizi tertentu dalam bahan
makanan. Bahan makanan yang difortifikasi adalah bahan makanan yang banyak dikonsumsi, dan dikonsumsi oleh semua
masyarakat.
Program fortifikasi yang dilakukan oleh pemerintah adalah penambahan iodium pada garam. Ini bertujuan untuk
menanggulangan GAKI khususnya di beberapa daerah dan untuk pencegahan di masa yang akan datang.
Selain itu fortifikasi juga dilakukan dengan penambahan Fe zat besi pada tepung terigu yang bertujuan untuk
penanggulangan dan pencegahan anemia pada masyarakat. Terigu dipilih sebgai bahan yang difortifikasi, karena sebagian
besar makanan, baik yang diolah sendiri maupun yang di beli, menggunakan terigu sebagai bahan pokok.
A. Definisi
Untuk dapat hidup sehat dan produktif, setiap individu perlu mengatur makanan sehari-harinya. Pengaturan makanan harus
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh akan zat gizi. Pada orang yang sehat kondisi kesehatannya normal akan berbeda cara
pengaturan makanannya dibandingkan dengan orang yang sedang dalam masa penyembuhan atau pengobatan. Perbedaan
itu dimulai dari jenis makanan yang akan dikonsumsi, jumlah makanan porsi kuantitas, waktu pemberian, frekuensi pem-
berian, cara pemberian, hingga kualitas makanan yang terkait dengan kandungan zat gizinya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
13
Gambar 1.18: Makanan keluarga
Pengaturan makanan untuk sebuah keluarga terutama dalam menu makanan sehari-hari akan berbeda dengan
pengaturan makanan bagi oarang sakit. Makanan yang diberikan tersebut juga akan berbeda menurut umur, keadaan
fisiologis, aktifitas kegiatan, jenis kelamin, ukuran tubuh,serta suhu iklim.
Gambar 1.19: Faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi individu
Pengaturan makanan dapat diartikan sebagai suatu proses perencanaan, pengolahan dan penyajian makanan, yang
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh agar dapat mempertahankan kesehatan seseorang individu. Makanan
tersebut harus direncanakan sesuai dengan kopndisi fisiologis seseorang.
Di unduh dari : Bukupaket.com
14
Perencanaan di mulai dari bagaimana menu disusun, bagaimana bahan makanan dipilih, bagaimana metode
pengolahan yang dilakukan serta berapa jumlah atau porsi dari makanan yang akan disajikan. Semua harus terencana dengan
baik agar setiap makanan yang akan dikonsumsi tersebut memiliki kualitas gizi dan kesehatan. Makanan yang berkualitas
tentu akan baik bagi kesehatan.
Mengutip tulisan Kelen Andrews Guthrie 1983, gizi dasar atau prinsip-prinsip dasar gizi adalah ilmu yang mempelajari
tentang makanan dan zat gizi, proses pencernaan, metabolisme dan penyerapannya di dalam tubuh, fungsi dan berbagai akibat
kekurangan serta kelebihannya bagi tubuh. Jadi ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang zat-zat makanan dan
hubungannya dengan kesehatan
Pada awalnya untuk bisa hidup sehat kita mengenal slogan “empat sehat lima sempurna”. Slogan ini masih belum bisa
merubah pola makan masyarakat menjadi lebih baik dan lebih sehat. Slogan ini jika dijalankan dengan baik, diharapkan dapat
mencegah timbulnya masalah kekurangan gizi maupun kelebihan gizi. Saat ini pola makan masyarakat Indonesia mulai
berubah. Disebabkan oleh faktor ekonomi dan gaya hidup, pola makan masyarakat lebih cendrung pada makanan yang praktis
dan siap saji bahkan instan yang cendrung tinggi kalori.
Di unduh dari : Bukupaket.com
15
Gambar 1.20: Pengelompokkan bahan makanan berdasarkan fungsinya
Seiring berjalannya waktu, pemerintah sejak tahun 1993 mulai mensosialisasikan “Pedoman Umum Gizi Seimbang”.
Namun dampaknya belum menjangkau masyarakat secara meluas. Sosialisasi belum merata ke semua lapisan masyarakat.
PUGS baru diperkenalkan kepada masyarakat pengguna posyandu, sementara yang tidak menggunakan layanan
posyandu belum mendapatkan informasi yang memadai.
Tubuh manusia perlu adanya keseimbangan. Untuk mempertahankan berat badan normal perlu diatur makanan
sehari-hari dengan jumlah kalori dan nilai gizi makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Melalui pengaturan makanan
yang baik, tubuh menerima sejumlah makanan yang mengandung nilai gizi yang seimbang.
Dengan perkataan lain, gizi seimbang adalah keadaan dimana tubuh memperoleh makanan yang cukup mengandung
semua zat-zat gizi dalam jumlah yang dibutuhkan tubuh.
Gambar 1.21: Kelebihan zat gizi obesitas
Selanjutnya zat-zat gizi tersebut dapat digunakan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi organ tubuh. Dengan gizi
seimbang dapat dicapai kehidupan yang lebih baik, memberi kebahagiaan, kesempatan untuk tumbuh dan berkembang
Di unduh dari : Bukupaket.com
16
dengan baik, serta mampu malakukan aktifitas sehari-hari dan tidak mudah terkena penyakit. Gizi seimbang dapat dicapai
dengan mengatur menu yang terdiri dari berbagai golongan bahan makanan.
Gambar 1.22: Kekurangan zat gizi
Sumber zat itu beragam, yaitu golongan sumber zat pemberi tenaga atau energi , golongan sumber zat pembangun
dan golongan sumber zat pengatur. Sebagai contoh: Menu yang mengandung beras atau penggantinya seperti mie, umbi-
umbian, daging atau penggantinya tempe dan tahu serta sayuran dan buah-buahan. Selain ketentuan di atas, menu
tersebut harus memenuhi kecukupan gizi dari golongan umur, jenis kelamin dan aktifitasnya.
Gambar 1.23: Menu lengkap sehari-hari
Di unduh dari : Bukupaket.com
17
Berdasarkan pemikiran-pemikiran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pengaturan gizi makan an adalah suatu
langkah perencanaan, pengolahan dan penyajian makanan bagi individu pada setiap kelompok umur sesuai dengan kebutuhan
tubuh akan zat-zat gizi, agar setiap individu dapat hidup sehat.
Sedangkan teknik
perencanaan gizi
dapat diartikan sebagai cara-cara atau tahapan dalam merencanakan makanan
yang baik, dimulai dari penyusunan menu, teknik mengolah dan menyajikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan individu di
setiap kelompok umur dalam upaya pemenuhan akan zat-zat gizi, agar setiap individu dapat hidup sehat.
B. Ruang Lingkup Materi