EVALUASI PENATAAN KAWASAN AGROWISATA DI KEBUN BUAH MANGUNAN KECAMATAN DLINGO KABUPATEN BANTUL

EVALUASI PENATAAN KAWASAN AGROWISATA
DI KEBUN BUAH MANGUNAN
KECAMATAN DLINGO KABUPATEN BANTUL

Skripsi

Disusun oleh :
Wheny Indrian Yulianti
20120210061
Program Studi Agroteknologi

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016

EVALUASI PENATAAN KAWASAN AGROWISATA
DI KEBUN BUAH MANGUNAN
KECAMATAN DLINGO KABUPATEN BANTUL

Skripsi


Diajukan kepada Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk memenuhi sebagai syarat
Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian

Disusun oleh :
Wheny Indrian Yulianti
20120210061
Program Studi Agroteknologi

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016
ii

Skripsi yang berjudul
EVALUASI PENATAAN KAWASAN AGROWISATA
DI KEBUN BUAH MANGUNAN
KECAMATAN DLINGO KABUPATEN BANTUL

Disusun oleh:
Wheny Indrian Yulianti
20120210061

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Pada tanggal 21 Mei 2016

Skripsi tersebut telah diterima sebagai persyaratan yang diperlukan guna
memperoleh derajat Sarjana Pertanian

Pembimbing/ Penguji Utama

Anggota Penguji

Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P.
NIP : 196011201989031001

Ir. Bambang Heri Isnawan, M.P.
NIK. 19650814199409133021


Pembimbing/ Penguji Pendamping

Lis Noer Aini, S.P., M.Si.
NIK.19730724200004133051

Yogyakarta, 13 Juni 2016
Dekan
Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

(Ir. Sarjiyah, MS.)
NIP. 196109181991032001
iii

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan :
1.

2.
3.


4.

5.

Karya tulis saya, skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik, baik di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
maupun perguruan tinggi lainnya.
Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendirri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.
Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penilaian saya setelah
mendapatkan arahan dan saran dari Tim Pembimbing. Oleh karena itu, saya
menyetujui pemanfaatan karya tulis ini dalam berbagai forum ilmiah, maupun
pengembangannya dalam bentuk karya ilmiah lain oleh Tim Pembimbing.
Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh
karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya yang sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.

Yogyakarta, 13 Juni 2016

Wheny Indrian Yulianti
20120210061

iv

MOTTO
“Wa man jahada fa-innama yujahidu linafsih innallaha lakhonii a’nil
alamin”
Dan barang siapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk
dirinya sendiri. Sesungguhnya allah benar-benar maha kaya (tidak memerlukan
sesuatu)
dari semesta alam.
(QS AL-Ankabut 29 : 6)
Khairunnas anfa’ uhum linnae

“sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak memberi manfaat
bagi orang lain”.
(Rasulullah SAW)
Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah
menjadi manusia yang berguna.
(Albert Einstein)
Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang terutama bahagia,
tetapi hanya kamu sendiri yang menangis, dan pada kematianmu semua orang
menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum.
(Mahatma Gandhi)

v

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
kemudahan, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Evaluasi Penataan Kawasan Agrowisata di Kebun Buah Mangunan
Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul”. Shalawat serta salam kepada Nabi
Muhammad SAW, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang senantiasa

istiqomah di jalan-Nya. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan
dalam

memeroleh

gelar

Sarjana

pada

Fakultas

Pertanian

Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat
memberikan masukan dan informasi bagi para pemakai informasi dalam
pengambilan keputusan investasi dan memberikan ide pengembangan bagi

penelitian selanjutnya.
Penyelesaian skripsi ini dapat terwujud atas bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Bapak Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P. selaku pembimbing utama yang
telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan penuh kesabaran, dan telah
memberikan masukan selama penyusunan dan penulisan skripsi ini serta
kemudahan selama penulis menyelesaikan studi.

2.

Ibu Lis Noer Aini, S.P., M.Si. selaku pembimbing kedua yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan dengan penuh kesabaran, dan telah
memberikan masukan selama penyusunan dan penulisan skripsi ini serta
kemudahan selama penulis menyelesaikan studi.

3.


Bapak Ir. Bambang Heri Isnawan, M.P. selaku dosen penguji yang telah
memberikan pengarahan, dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

4.

Ibu Dr. Innaka Ageng Rineksane, S.P., M.P. selaku Kepala Program Studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, dan kemudahan selama penulis
menyelesaikan studi.

vi

5.

Ibu Ir. Sarjiyah, M.S. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan petunjuk, bimbingan,
dan kemudahan selama penulis menyelesaikan studi.

6.


Seluruh staf karyawan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah
memberikan bantuan dan kemudahan terhadap penyusunan skripsi ini.

7.

Keluarga tercinta Bapak, Ibu, Kakak dan Adek yang senantiasa memberikan
dukungan, perhatian, nasehat serta doa hingga dapat menyelesaikan studi.

8.

Instansi Dinas Pertanian Kabupaten Bantul dan Pengelola Kebun Buah
Mangunan yang telah membantu penulis dalam hal pengambilan data
sekunder untuk melakukan penelitian ini.

9.

Seluruh teman-teman Agroteknologi B, Agroteknologi angkatan 2012 novi,
diah, kiki, ela, rubi, irul, fiani, ara yang selalu memberikan dukungan,
bantuan, semangat bagi penulis.


10.

Seluruh teman-teman KKN 25 linda, sheary, desi, livi, nanda, kipun, aziz,
dede yang selalu memberikan dukungan dan semangat bagi penulis.

11.

Seluruh teman-teman kompleks Sahidah, Affin, Diah, Hemas, Indra Tm, Aep,
Aris, Riski, Ayub, Agung, Yakub, Aji, Rendi, Sindu, Ricky, Farid yang selalu
memberikan bantuan, dukungan dan semangat bagi penulis.

12.

Serta semua pihak yang telah membantu penulis.
Semoga semua bantuan yang telah diberikan menjadi amal baik dan

mendapatkan balasan yang lebih besar dari Allah SWT. Penulis menyadari masih
banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, Penulis
mengharapkan saran, kritik dan pengembangan penelitian selanjutnya untuk
perbaikan di masa mendatang dan kedalaman karya tulis dengan topik ini.
Wassalammualaikum.wr.wb
Yogyakarta, 13 Juni 2016
Penulis

Wheny Indrian Yulianti

vii

DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
INTISARI ........................................................................................................... xiv
ABSTRACT ......................................................................................................... xv
I.

PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
Latar Belakang ............................................................................................... 1
Perumusan Masalah ....................................................................................... 3
Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4
Batas Studi ..................................................................................................... 4
Keranga Pikir Penelitian ................................................................................ 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 7
Agrowisata ..................................................................................................... 7
Kebun Buah Mangunan ............................................................................... 10
Evaluasi Lahan dan Kesesuaian Lahan........................................................ 11
1. Kesesuaian Lahan Durian (Durio zibethinus L.) .................................... 12
2. Kesesuaian Lahan Mangga (Mangifera indica L.) ................................. 13
3. Kesesuaian Lahan Rambutan (Nephelium lappaceum L.) ...................... 14
4. Kesesuaian Lahan Belimbing (Averrhoa carambola L.) ........................ 15
5. Kesesuaian Lahan Jambu Biji (Psidium guajava L.) .............................. 16
6. Kesesuaian Lahan Jeruk (Citrus sp.) ...................................................... 16
Perencanaan Lanskap................................................................................... 17

viii

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI ................................................... 19
Kondisi Kebun Buah Mangunan ................................................................. 19
1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan ....................... 19
2. Iklim, Topografi dan Tanah .................................................................... 21
Kondisi Sosial dan Ekonomi ....................................................................... 21
1. Jumlah Penduduk .................................................................................... 21
2. Sebaran Usia ........................................................................................... 22
3. Mata Pencaharian .................................................................................... 23
4. Pendidikan............................................................................................... 24
IV. TATA CARA PENELITIAN ...................................................................... 26
Tempat dan waktu penelitian ....................................................................... 26
Metode penelitian dan Analisis Data ........................................................... 26
1. Metode Penelitian ................................................................................... 26
2. Metode Pemilihan Lokasi ....................................................................... 26
3. Metode Pengambilan Sampel ................................................................. 27
4. Teknik Analisis Data............................................................................... 30
Jenis Data ..................................................................................................... 30
Luaran Penelitian ......................................................................................... 31
F. Jadual Penelitian............................................................................................32
V. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 33
Kondisi Fisiografi ........................................................................................ 33
Kondisi Eksisting (Pola Pemanfaatan Ruang Kebun Buah) ........................ 36
1. Kondisi Eksisting Obyek Wisata Kebun Buah Mangunan ..................... 36
2. Kondisi Eksisting Fasilitas Kebun Buah Mangunan .............................. 38
Kondisi Sosial .............................................................................................. 43

ix

Identifikasi dan Evaluasi Lahan di Kebun Buah Mangunan ....................... 44
1. Identifikasi dan Evaluasi Tanaman ......................................................... 44
2. Identifikasi dan Evaluasi Infrastruktur.................................................... 58
Persepsi Masyarakat .................................................................................... 62
Konsep Penataan Agrowisata Kebun Buah Mangunan ............................... 73
VI. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 77
Kesimpulan .................................................................................................. 77
Saran ............................................................................................................ 77
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 78

x

DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Jumlah penduduk Desa Mangunan ......................................................... 21
Tabel 2. Sebaran penduduk Desa Mangunan ........................................................ 22
Tabel 3. Mata Pencaharian Desa Mangunan ......................................................... 23
Tabel 4. Pendidikan penduduk Desa Mangunan ................................................... 24
Tabel 5. Jenis Data Penelitan ................................................................................ 31
Tabel 6. Jadual Penelitian ..................................................................................... 32
Tabel 7. Kondisi Fisik Kebun Buah Mangunan .................................................... 33
Tabel 8. Komparasi kondisi kebun durian dengan teori ....................................... 45
Tabel 9. Komparasi kondisi kebun mangga dengan teori .................................... 48
Tabel 10. Komparasi kondisi kebun rambutan dan belimbing dengan teori......... 50
Tabel 11. Komparasi kondisi kebun jambu biji dengan teori ............................... 53
Tabel 12. Komparasi kondisi kebun jeruk dengan teori ....................................... 55
Tabel 13. Pengetahuan responden tentang Kebun Buah Mangunan ..................... 62
Tabel 14. Frekunsi Kunjungan .............................................................................. 63
Tabel 15. Persepsi terhadap kondisi penataan Kebun Buah Mangunan ............... 64
Tabel 16. Pendapatan pedagang di Kebun Buah Mangunan................................. 66
Tabel 17. Persepsi terhadap daya tarik Kebun Buah Mangunan .......................... 67
Tabel 18. Persepsi terhadap perencanaan Kebun Buah Mangunan ...................... 70
Tabel 19. Besaran tarif retribusi tempat rekreasi Kebun Buah Mangunan ........... 81

xi

DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir Pene .................................................................. 6
Gambar 2. Peta Wilayah Kabupaten Bantul ......................................................... 19
Gambar 3. Peta Wilayah Kecamatan Dlingo ........................................................ 20
Gambar 4. Peta Desa Mangunan ........................................................................... 27
Gambar 5. Peta Mangunan .................................................................................... 34
Gambar 6. Peta Kebun Buah Mangunan ............................................................... 35
Gambar 7. Kondisi Eksistensi Puncak Kebun Buah ............................................. 36
Gambar 8. Kondisi Eksistensi Area outbond ........................................................ 37
Gambar 9. kondisi eksisting gerbang utama dan loket retribusi ........................... 38
Gambar 10. Kondisi Eksisting Jalan ..................................................................... 39
Gambar 11. Kondisi Eksisting Halaman Parkir .................................................... 39
Gambar 12. Kondisi eksisting Kolam dan Taman ................................................ 40
Gambar 13. Kondisi Eksisting Green House ....................................................... 40
Gambar 14. Kondisi Eksisting Gubuk .................................................................. 41
Gambar 15. Kondisi Eksisting Warung Makan .................................................... 41
Gambar 16. Kondisi Eksisting Toilet Umum........................................................ 42
Gambar 17. Kondisi Eksisting Puncak Kebun Buah ............................................ 42
Gambar 18. Lahan Kebun Durian ......................................................................... 45
Gambar 19. Lahan Kebun Mangga ....................................................................... 47
Gambar 20. Lahan Rambutan dan Belimbing ....................................................... 50
Gambar 21. Tanaman Jambu Biji.......................................................................... 53
Gambar 22. Lahan Jeruk ....................................................................................... 55
Gambar 23. Tanaman lainnya di Kebun Buah Mangunan .................................... 58
Gambar 24. Desain Lanskap Kebun Buah Mangunan .......................................... 73
Gambar 25. Model Perancangan Taman Kebun Buah Mangunan ........................ 75

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1. Besaran Tarif Retribusi..................................................................... 81
Lampiran 2. Daftar Kuisioner Wisatawan ............................................................ 82
Lampiran 3. Daftar Kuisioner Pengelola Kebun Buah ......................................... 85
Lampiran 4. Daftar Kuisioner Pedagang ............................................................... 87

xiii

Skripsi yang berjudul
EVALUASI PENATAAN KAWASAN AGROWISATA
DI KEBUN BUAH MANGUNAN
KECAMAT AN DLINGO KABUPATEN BANTUL

Disusun oleh:
Wheny Indrian Yulianti

20120210061

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Pad a tanggal 21 Mei 2016

Skri psi tersebut telah diterima sebagai persyaratan yang diperlukan guna
memperoleh derajat Sarjana Pertanian

Pembimbingl Penguj i Utama

セ@
If. Bambang Heri Isnawan, M.P.
NlK.19650814199409133021

Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P.
NIP: 196011201989031001
Pembimbingl Penguji Pendamping
!

\:

Lis Noer AinrS.P. : . i.
NIK.19730724200004133051

111

EVALUASI PENATAAN KAWASAN AGROWISATA
DI KEBUN BUAH MANGUNAN
KECAMATAN DLINGO KABUPATEN BANTUL
(The evaluation of structuring of Agrotourism Ragion at Orchard Mangunan,
Dlingo District, Bantul Regency)
Wheny Indrian Yulianti
Gunawan Budiyanto/ Lis Noer Aini
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian UMY
INTISARI
Penelitian yang berjudul evaluasi penataan kawasan agrowisata di Kebun
Buah Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul dilaksanakan pada bulan
Desember 2015 sampai Februari 2016.
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan sampel 23 orang
pengelola Kebun Buah Mangunan, 5 orang pedagang, dan 100 orang wisatawan
lokal dengan insidental sampel kuota. Penelitian ini dilengkapi dengan
pengumpulan data primer dan sekunder yang dianalisis secara deskriptif dan
spasial untuk menentukan konsep penataan kawasan agrowisata.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan eksistensi tanaman
buah-buahan, Kebun Buah Mangunan perlu mendapatkan perawatan yang intensif
seperti pemupukan dan penyiraman. Perencanan pengembangan agrowisata
Kebun Buah Mangunan diawali dengan perbaikan jalan, tempat parkir, mushola,
toilet, dan wahana bermain seperti outbond serta wahana sepeda air di kolam.
Kata Kunci : Penataan Agrowisata, Kebun Buah Mangunan, Pengembangan
Infrastruktur
ABSTRACT
The research entitled the evaluation of structuring of Agrotourism Ragion
at Orchard Mangunan, Dlingo District, Bantul Regency was conducted from
December 2015 up to February 2016.
The research was done using survey method with 23 staff of Orchard
Mangunan, 5 tradisional traders, and 100 local tourist who were choosen by
incidental sampling quota. The research was completed by primary and
secondary datas collecting which would be analyzed descriptively and spatially to
determine the concept of Agroturism structuring.
The result showed that based on fruit plant existences, Orchard Mangunan
need intensively agronomic treatments such as fertilizing and watering. The plan
of Agroturism development Orchard Mangunan should be started with the
building of physical infrastructure (road, parking park, mosque, gazebo, and
toilets) and playground zone (outbound and water park).
Keywords : Agrotourism Structuring, Orchard Mangunan and Infrastructure
Development

I.

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Pengembangan pariwisata menduduki posisi sangat penting setelah
minyak bumi dan gas. Kepariwisataan nasional merupakan bagian kehidupan
bangsa yang dapat meningkatkan perekonomian. Hal ini diamanatkan dalam
Garis-Garis Besar Haluan Negara Republik Indonesia, bahwa tahun 1998
perkembangan pariwisata perlu ditingkatkan untuk menjadikan sektor tersebut
sebagai sumber devisa Negara nomor dua setelah minyak bumi dan gas
(Depparpostel, 1997).
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan,
wisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang dengan mengunjungi tempat tertentu dengan tujuan rekreasi, pengembangan
pribadi, atau mempelajari keunikan yang terdapat dalam tempat wisata itu sendiri.
Unsur pengembangan agrowisata adalah mengemas berbagai aktivitas
pertanian sehingga menimbulkan daya tarik yang unik (Unique Selling Point)
untuk disajikan sebagai agrowisata seperti; (1) Budidaya, berbagai budidaya mulai
dari pembibitan, pengolahan tanah, penanaman dan pemeliharaan hingga panen
dapat menjadi kegiatan-kegiatan yang sangat menarik wisatawan apabila kita
dapat mengemasnya menjadi satu kegiatan yang unik atau langka, (2) Penataan
kawasan yang akan dijadikan sebagai obyek agrowisata. Penataan kawasan tidak
hanya ditujukan untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung, namun juga
memperhatikan segi-segi kelestarian lingkungan dan kelestarian obyek. Penataan

1

2

kawasan dapat dilakukan dengan cara menerapkan sistem zonasi. Zonasi ini
dimaksudkan untuk menjaga kelestarian lingkungan/kebun dan menjaga
keselamatan pengunjung (Usman, 2008).
Objek wisata alam yang dimiliki Kabupaten Bantul sangat beragam dan
menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan. Objek wisata ini berupa air terjun,
pegunungan, goa, hutan, pantai dan wisata pertanian. Salah satu agrowisata yang
terdapat di kabupaten ini adalah Kebun Buah Mangunan yang berlokasi di Dusun
Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kebun Buah Mangunan merupakan wisata alam yang berada di perbukitan
Mangir dengan ketinggian antara 320 mdpl serta luas 24 hektar.
Sumadi

(2015)

menyatakan

bahwa

dari

seluruh

tanaman

yang

dibudidayakan banyak yang tumbuh subur namun tidak berbuah, bahkan sampai
saat ini ada sekitar 4.235 batang pohon buah yang dibudidayakan di Kebun Buah
Mangunan meliputi buah durian, belimbing, rambutan, sirsak madu, pisang,
srikaya, mangga dan jambu.
Agrowisata Kebun Buah Mangunan ini terkenal sebagai satu-satunya
kebun buah di Yogyakarta dengan destinasi keindahannya yang dapat menarik
minat wisatawan baik domestik ataupun mancanegara, namun wisatawan lebih
banyak mengunjungi puncak kebun buahnya saja. Dengan demikian perlu adanya
perhatian khusus dari pihak pengelola dan adanya evaluasi penataan kawasan
mencakup kesesuaian lahan terhadap kualitas buah yang dihasilkan dan kegiatan
pengelolaan sehingga dapat menyajikan buah siap petik dan konsumsi sebagai
buah tangan wisatawan.

3

Perumusan Masalah
Kebun Buah Mangunan merupakan satu-satunya objek wisata kebun buah di
Yogyakarta yang cukup diminati banyak wisatawan. Namun kenyataannya Kebun
Buah Mangunan belum dapat menghasilkan produksi buah yang maksimal.
Wisatawan yang berkunjung ke Kebun Buah Mangunan tidak bisa melakukan
buah petik dan merasa kecewa terhadap arti dari kebun buah itu sendiri.
Kurangnya penataan dan perawatan tanaman yang tepat dalam suatu kawasan
agrowisata dapat menyebabkan wisatawan dari tahun ke tahun terus menurun
karena semakin berkurangnya daya tarik objek wisata tersebut.
Evaluasi penataan agrowisata kebun buah diharapkan dapat menjadi salah
satu solusi untuk mengoptimalkan agrowisata serta fasilitas pendukung yang ada
sehingga dapat meningkatkan daya tarik suatu tempat wisata yang merupakan
salah satu modal utama untuk meningkatkan jumlah wisatawan. Dalam kegiatan
pengelolaan agrowisata kebun buah diperlukan manajemen yang baik mencakup
kesesuaian tanaman dan lahan tersebut, serta kegiatan pengelolaan. Berdasarkan
uraian di atas, maka Kebun Buah Mangunan ini mempunyai permasalahan :
1. Bagaimana karakteristik tanaman yang ada di Kebun Buah Mangunan
Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul.
2. Bagaimana konsep penataan kawasan agrowisata di Kebun Buah
Mangunan Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul.

4

Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan :
1.

Mengidentifikasi dan mengevaluasi karakteristik tanaman yang ada di
Kebun Buah Mangunan Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul.

2.

Menyusun suatu konsep penataan kawasan agrowisata di Kebun Buah
Mangunan Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

identifikasi dan evaluasi tanaman yang sudah ada di Kebun Buah Mangunan dan
menghasilkan konsep penataan kawasan agrowisata sebagai bahan kajian yang
dapat memberikan saran kepada pengelola Kebun Buah Mangunan dan Lembaga
Pemerintahan yang terkait, sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan minat
wisatawan untuk berkunjung.
Batas Studi
Penelitian ini hanya dilakukan di kawasan agrowisata Kebun Buah
Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Studi mengenai evaluasi tata
letak kawasan agrowisata kebun buah diantaranya yaitu jenis tanaman yang sudah
ditanam, fasilitas yang ada di area kebun dan rencana penataan kawasan
agrowisata Kebun Buah Mangunan di Kabupaten Bantul dengan luas kebun
23,341 hektar.

5

Keranga Pikir Penelitian
Santun, R.P. Sitorus (2004) menyatakan bahwa evaluasi sumberdaya lahan
berfungsi untuk memberikan pengertian tentang hubungan-hubungan antara
kondisi lahan dan penggunaannya serta memberikan kepada perencana sebagai
perbandingan dan alternatif pilihan penggunaan yang dapat diharapkan berhasil.
Kondisi fisiografi di Kebun Buah Mangunan tampak kurang tertata dengan rapi
dan beragam. Hal ini diketahui bahwa informasi mengenai sebaran tanaman yang
ditanam kurang jelas bagi wisatawan yang berkunjung ke Kebun Buah Mangunan.
Dengan demikian pola pemanfaatan ruang kebun buah belum maksimal.
Penyebaran tanaman yang ditanam seharusnya didasarkan oleh kesesuaian
lahannya, sehingga tanaman dapat menghasilkan produksi yang berkualitas dan
terlihat lebih menarik wisatawan untuk melakukan buah petik.
Dasar dari evaluasi lahan adalah membandingkan persyaratan tumbuh
yang diperlukan untuk penggunaan suatu lahan dengan potensi dari lahan tersebut.
Oleh karena itu kerangka pikir evaluasi penataan kawasan agrowisata ini pada
dasarnya menganalisis potensi lahan yang datanya dapat diperoleh dari analisis
kondisi fisiografi wilayah Mangunan kemudian membandingkannya dengan
persyaratan tumbuh pertanaman. Kondisi sosial berperan sebagai masyarakat
sekitar yang ada di kawasan kebun baik pedagang, pengelola, maupun wisatawan
yang berkunjung ke Kebun Buah Mangunan.
Kerangka Pikir Penelitian yang disajikan dalam gambar 1 menjelaskan
bahwa hal pertama yang dapat dilakukan yaitu mengidentifikasi kondisi fisiografi
wilayah. Analisis kondisi fisiografi wilayah adalah mengkaji kondisi iklim dan

6

tanah secara fisik yang berada di wilayah penelitian yaitu dengan cara mengetahui
data karakteristik dan fisiografi wilayah Kawasan Kebun Buah Mangunan
Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, data ini
dapat diperoleh dari BMKG setempat. Kemudian selanjutnya identifikasi kondisi
eksisting pola pemanfaatan lahan di kawasan tersebut dengan mebandingkan
syarat tumbuh tanaman. Identifikasi kondisi fisiografi dan eksisting merupakan
data sekunder dalam penelitian karena didapatkan dari BAPPEDA. Selain itu,
perlu diketahui juga kondisi sosial masyarakat sekitar sebagai data primer.
Data-data tersebut kemudian dievaluasi dengan cara membandingkan
antara kondisi fisiografi wilayah dan kondisi eksisting tanaman, serta
menyesuaikan dengan presepsi masyarakat sekitar. Output yang dihasilkan
memiliki

desain

yang

berwawasan

edukasi

dan

wisata

sehingga

memunculkanpersepsi positif bagi pelaku wisata dan wisatawan, sebagaimana
disajikan pada gambar 1.
Kabupaten Bantul
Kebun Buah Mangunan Dlingo Bantul
Kondisi
Fisiografi

Eksisting (Pola Pemanfatan
Ruang Kebun Buah)

Kondisi
Sosial

Identifikasi dan Evaluasi Lahan
Persepsi Wisatawan
Konsep penataan Kebun Buah Mangunan

Gambar 1. Skema Kerangka Pikir Penataan Agrowisata Kebun Buah Mangunan di
Kabupaten Bantul

II.

TINJAUAN PUSTAKA
Agrowisata

Salah satu sektor pariwisata di Indonesia yang potensial untuk
dikembangkan adalah agrowisata. Agrowisata adalah pengembangan industri
wisata alam yang bertumpu pada pembudidayaan wisata alam, memanfaatkan
alam tanpa melakukan eksploitasi yang berlebihan agar tetap terlindungi (Perda
RTRW No.26 Tahun 2013). Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata
ekologi (eco-tourism), yaitu kegiatan perjalanan wisata dengan tidak merusak atau
mencemari alam dengan tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam,
hewan atau tumbuhan liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan
(Deptan, 2005).
I Gede Pitana (2005) menyatakan bahwa pengembangan agrowisata sesuai
dengan kapabilitas, tipologi, dan fungsi ekologis lahan akan berpengaruh
langsung terhadap kelestarian sumber daya lahan dan pendapatan petani serta
masyarakat sekitarnya. Beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk
mengembangkan agrowisata, antara lain :
1. Menekan serendah-rendahnya dampak negatif terhadap alam dan
kebudayaan yang dapat merusak daerah tujuan wisata.
2. Memberikan pembelajaran kepada wisatawan mengenai pentingnya suatu
pelestarian.
3. Menekan pentingnya bisnis yang bertanggung jawab yang bekerjasama
dengan unsur pemerintah dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
penduduk lokal dan memberikan manfaat pada usaha pelestarian.

7

8

4. Mengarahkan keuntungan ekonomi secara langsung untuk tujuan
pelestarian, manajemen sumberdaya alam dan kawasan yang dilindungi.
5. Memberikan penekanan pada kebutuhan zona pariwisata regional dan
penataan serta pengelolaan tanaman-tanaman untuk tujuan wisata di
kawasan-kawasan yang ditetapkan untuk tujuan wisata tersebut.
6. Memberikan penekanan pada kegunaan studi-studi berbasiskan lingkungan
dan sosial, dan program-program jangka panjang, untuk mengevaluasi dan
menekan serendah-rendahnya dampak pariwisata terhadap lingkungan.
7. Mendorong peningkatan manfaat ekonomi untuk negara, pebisnis, dan
masyarakat, terutama penduduk yang tinggal di wilayah kawasan.
8. Berusaha untuk meyakinkan bahwa perkembangan tidak melampaui batasbatas sosial dan lingkungan yang diterima seperti yang ditetapkan para
peneliti yang bekerjasama dengan penduduk lokal.
9. Mempercayakan pemanfaatan sumber energi, melindungi tumbuhtumbuhan dan binatang liar, dan menyesuaikan dengan lingkungan alam
dan budaya.
Syamsu (2001) dalam I Gusti Bagus Rai Utama (2005) mengidentifikasi
faktor-faktor keberhasilan dalam pengembangan agrowisata, antara lain:
1. Kelangkaan
Jika wisatawan melakukan wisata di suatu kawasan agrowisata, wisatawan
mengharapkan suguhan hamparan perkebunan atau taman yang mengandung
unsur kelangkaan karena tanaman tersebut jarang ditemukan di tempat wisata
berasal.

9

2. Kealamiahan
Kealamiahan

atraksi

agrowisata,

juga

akan

sangat

menentukan

keberlanjutan dari agrowisata yang dikembangkan. Obyek wisata yang tercemar
atau penuh dengan kepalsuan, akan membuat wisatawan merasa tertipu dan tidak
akan berkunjung kembali.
3. Keunikan
Keunikan dalam hal ini adalah sesuatu yang benar-benar berbeda dengan
obyek wisata yang ada. Keunikan dapat saja berupa budaya, tradisi, dan teknologi
lokal dimana obyek wisata tersebut dikembangkan.
4. Pelibatan Tenaga Kerja
Pengembangan agrowisata diharapkan dapat melibatkan tenaga kerja
setempat, setidaknya meminimalkan tergusurnya masyarakat lokal akibat
pengembangan obyek wisata.
5. Optimalisasi Penggunaan Lahan
Obyek wisata agro berfungsi dengan baik bila lahan-lahan pertanian atau
perkebunan dimanfaatkan secara optimal. Apabila pengembangan agrowisata
berdampak positif terhadap pengelolaan lahan, sikap mengeksploitasi dengan
semena-mena harus dapat dihindari.
6. Keadilan dan Pertimbangan Pemerataan
Pengembangan agrowisata diharapkan dapat menggerakkan perekonomian
masyarakat petani/desa, penanaman modal/investor, regulator. Dengan melakukan
koordinasi didalam pengembangan secara detail dari input-input yang ada.

10

7. Penataan Kawasan
Agrowisata

pada

hakekatnya

merupakan

suatu

kegiatan

yang

mengintegrasikan sistem pertanian dan sistem pariwisata sehingga membentuk
obyek wisata yang menarik.
Kebun Buah Mangunan
Kebun Buah Mangunan terletak di Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo,
Kabupaten Bantul. Lokasi Kebun Buah Mangunan berjarak sekitar 15 km dari
Kabupaten Bantul dan 35 km dari pusat Yogyakarta. Lokasi ini mulai dibangun
oleh Permerintah Kabupaten Bantul pada tahun 2003 di atas lahan seluas 23,34
hektar pada ketinggian 320 mdpl Titik ketinggian tersebut membuat kawasan
agrowisata ini memiliki udara yang sejuk serta pemandangan pegunungan seribu
(Siti Munawaroh, 2013).
Wisatawan dapat menikmati keindahan pemandangan dari Kebun Buah
Mangunan yaitu Pantai Parangritis pada bagian selatan, pemandangan Kebupaten
Bantul yang berada di bagian barat serta keelokan sungai oyo yang sangat curam.
Potensi wisata yang bisa dilakukan wisatawan dengan mengamati berbagai
macam buah yang ditata sesuai kondisi kemiringan bukit (Siti Munawaroh, 2013).
Chafid Fandeli dan Muhammad (2009) mengungkapkan bahwa definisi
lanskap yaitu seluruh kenampakan dari suatu region bumi. Secara lanskap,
kawasan agrowisata Kebun Buah sangat menarik dan unik. Salah satu lokasi
menarik ada di gardu pandang. Wisatawan yang berkunjung ke kebun buah juga
bisa melihat sungai dari kejauhan dan di tengah kawasan tersebut terdapat
cekungan mata air, serta perbukitan dengan berbagai macam tanaman buah-

11

buahan. Jenis buah-buahan yang ada di kebun buah Mangunan, antara lain:
Durian, Jeruk, Belimbing, Mangga, Rambutan, Jambu Air, Jambu Kristal, Jambu
Dersono, dan Pisang. Untuk menambah kesejukan selain tanaman buah-buahan
terdapat pula tanaman Jati, Magium dan Pinus. Tempat ini sesuai bagi wisatawan
yang ingin berwisata keluarga, pertemuan, pelatihan, wisata pendidikan
lingkungan, dan outbond.
Dalam perkembangannya berbagai fasilitas diberikan kenyamanan kepada
pengunjung, antara lain kolam renang, jalan setapak, ruang pertemuan,
penginapan, gazebo, lokasi parkir, kantin dan berbagai fasilitas yang lain.
Infrastruktur jalan untuk menuju lokasi kebun buah juga sudah cukup bagus,
sehingga pengunjung pun bisa langsung sampai ke lokasi kebun buah.
Evaluasi Lahan dan Kesesuaian Lahan
Husein (1981) dalam Puja Kurnia Megantara (2013) menyatakan bahwa
evaluasi

lahan

adalah

penilaian

penampilan

suatu

lahan

atau

usaha

mengelompokkan tanah sesuai kebutuhan tanaman. Evaluasi lahan berhubungan
dengan berbagai aspek dan kualitas fisik, biologi, dan teknologi penggunaan lahan
dengan tujuan sosial ekonominya. Fungsi evaluasi semberdaya lahan adalah
memberikan pengertian tentang hubungan-hubungan antara kondisi lahan dan
penggunaannya serta memberikan kepada perencana berbagai perbandingan dan
alternatif pilihan penggunan yang diharapkan berhasil dalam perencanaan.
Sarwono Hardjowigeno dan Widiatmaka (2007) menyatakan bahwa
kesesuaian lahan adalah penggambaran tingkat kecocokan suatu lahan untuk

12

penggunaan tertentu. Kondisi lahan dinilai sesuai keadaan saat ini (kesesuaian
lahan aktual) atau setelah diadakan perbaikan (kesesuaian lahan potensial).
Sarwono Hardjowigeno dan Widiatmaka (2007) menyatakan bahwa
kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahan berdasarkan data sifat biofisik
tanah atau sumber daya lahan sebelum lahan tersebut diberikan masukan-masukan
untuk mengatasi kendala. Data biofisik tersebut berupa karakteristik tanah dan
iklim yang berhubungan dengan persyaratan tumbuh tanaman yang dievaluasi.
Kesesuaian lahan potensial menggambarkan kesesuaian lahan yang akan dicapai
apabila dilakukan usaha-usaha perbaikan. Lahan yang dievaluasi dapat berupa
hutan konversi, lahan terlantar atau tidak produktif, atau lahan pertanian yang
produktifnya kurang memuaskan tetapi masih memungkinkan untuk dapat
ditingkatkan bila komoditasnya diganti dengan tanaman yang lebih sesuai.
Kesesuaian lahan tanaman yang ada di Kebun Buah Mangunan, antara lain :
1. Kesesuaian Lahan Durian (Durio zibethinus L.)
Tempat yang paling disukai tanaman durian adalah tempat yang subur,
bertanah gembur dan tidak bercadas kedalaman air tanahnya tidak lebih dari 1
meter atau paling dalam 2 meter. Partikel penyusunan tanah seimbang antara pasir
liat dan debu sehingga mudah membentuk remah. Tanah yang cocok untuk durian
adalah jenis tanah grumosol dan andosol. Tanah yang memiliki ciri-ciri warna
hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas bebutir-butir, sedangkan
bagian bawah bergumpal, dan kemampuan mengikat air tinggi (Setiadi, 1999).
pH tanah yang dikehendaki dalam budidaya durian adalah pH netral (pH
antara 6-7). Tetapi banyak yang mengatakan, tanah yang memiliki pH 6,5 lebih

13

cocok untuk durian, sebab tanah yang seperti ini mudah sekali menetralkan
kandungan N, P dan K. Selain itu ketinggian tanahnya antara 400-600 mdpl. Tapi
durian masih bisa ditemukan berbuah meski tidak begitu lebat, di daerah-daerah
berketinggian 1.000 mdpl. Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dengan
perakaran dalam, sehingga kedalaman air tanah yang dibutuhkan yaitu antara 50150 cm. Jika kedalaman air tanah terlalu dalam atau dangkal, rasa buah tidak
manis, tanaman akan kekeringan dan akarnya busuk akibat selalu tergenang.
Curah hujan untuk tanaman durian maksimum 3.000-3.500 mm/tahun dan
minimal 500-3.000 mm/tahun. Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20300C. Pada suhu 150C durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal.
Bila suhu mencapai 350C daun akan terbakar. Pemupukan dilakukan dengan
memberikan pupuk kandang 60-100 kg/pohon dan NPK 135 g/tanaman setahun
sekali untuk menunjang pertumbuhan yang optimal. Pemupukan dilakukan
dengan cara menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah tajuk paling
luar dari tanaman (Setiadi, 1999).
2. Kesesuaian Lahan Mangga (Mangifera indica L.)
Tanaman mangga cocok hidup di daerah dengan musim kering selama 3
bulan. Musim kemarau antara 5-6 bulan dapat mendukung pembungaan mangga.
Jika ditanam di daerah basah, tanaman akan mengalami banyak serangan hama
dan penyakit serta gugur bunga/buah. Suhu udara yang ideal adalah antara 270340C dan tidak ada angin kencang atau angin panas. Produksi optimal tanaman
mangga membutuhkan kelembaban antara 50%-80% (Rahmat Rukmana, 1997).

14

Pertumbuhan dan produksi mangga yang optimal membutuhkan jenis
tanah berpasir, lempeng atau agak liat. Keadaan tanah yang ideal untuk tanaman
mangga adalah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, drainase baik,
dan pH optimum antara 5,5-6,0. Jenis tanah Aluvial mempunyai pengaruh baik
terhadap kualitas buah cocok ditanam di dataran rendah dan menengah dengan
ketinggian 0-500 mdpl. Buah yang dihasilkan lebih banyak di ketinggian sedang
daripada tinggi. Pemupukan dilakukan saat tanaman mangga umur 1-2 bulan
menggunakan NPK 300 gram/pohon dan urea 300 gram/pohon. Umur 1-2 tahun
menggunakan NPK 1,5-2 kg/pohon dan pupuk kandang 5 kg/pohon. Umur 8-10
tahun menggunakan pupuk kandang 100 kg/pohon (Rahmat Rukmana, 1997).
3. Kesesuaian Lahan Rambutan (Nephelium lappaceum L.)
Tanaman rambutan dapat tumbuh dan berbuah dengan optimal pada suhu
sekitar 250C yang diukur pada siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat
menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna. Rambutan tumbuh baik
pada lahan yang subur dan gembur serta sedikit mengandung pasir atau tanah
yang keadaannya liat dan banyak bahan organik (Mahisworo, dkk., 1991).
Pada dasarnya derajat keasaman tanah (pH) tidak terlalu jauh berbeda
dengan tanaman perkebunan lainnya di Indonesia yaitu 6-6,7 dan kalau kurang
dari 5,5 perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu. Kandungan air dalam tanah
idealnya yang diperlukan untuk penanaman rambutan antara 100-150 cm dari
permukaan tanah. Rambutan dapat tumbuh subur di dataran rendah dengan
ketinggian antara 30-500 mdpl. Pada ketinggian dibawah 30 mdpl rambutan dapat
tumbuh namun hasil produksi tidak optimal. Pemupukan tanaman rambutan

15

dilakukan saat tanaman berumur 1 tahun pupuk kandang 40 kg/pohon, urea 100
g/pohon, SP-36 50 g/pohon, dan KCl 20 g/pohon. Umur >2 tahun pupuk kandang
50 kg, urea 150 g, SP-36 60 g/pohon, dan KCl 25 g/pohon. Pemupukan dilakukan
dengan sistem tabur di sekeliling tajuk (kanopi) terluar tanaman sedalam 10-25
cm (Mahisworo, dkk., 1991).
4. Kesesuaian Lahan Belimbing (Averrhoa carambola L.)
Tanaman belimbing bisa ditemukan tumbuh liar tropis yang beriklim
panas dan lembab. Tanaman belimbing berbentuk pohon, tingginya mencapai 1012 meter. Percabangan banyak yang arahnya agak mendatar. Daun belimbing
berupa daun majemuk menyirip ganjil dengan anak daun berbentuk bulat telur,
ujung runcing, tepi rata, permukaan atas mengkilap, permukaan bawah buram,
panjang 1,75-9 cm, dan lebar 1,25-4,5 cm. Lahan untuk tanaman belimbing
adalah di dataran rendah sampai ketinggian 500 mdpl, dengan kedalaman air
tanah antara 50-200 cm dibawah pemukaan tanah dan memiliki pH 5,5-7. Jenis
tanah yang dibutuhkan tanaman belimbing adalah subur, gembur, banyak
mengandung bahan organik, aerasi dan drainasenya baik. Daerah yang paling
cocok untuk penanaman tanaman belimbing ini adalah daerah yang mempunyai
iklim antara 7,5 bulan basah dan 4,5 bulan kering. Tanaman belimbing ini dapat
tumbuh optimal pada suhu 270C dengan curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun.
Pemupukan tanaman belimbing dilakukan dengan pemberian pupuk kandang 50
kg yang diberikan pada awal musim hujan atau akhir musim hujan dan NPK 500
g/batang pada awal atau akhir musim hujan (Hendro Sunarjono, 2004).

16

5. Kesesuaian Lahan Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan tanaman buah
daerah tropis dan dapat juga tumbuh di daerah sub-tropis dengan intensitas curah
hujan 1.000-2.000 mm/tahun dan pada suhu 23-280C di siang hari. Tanaman
jambu biji sebenarnya dapat tumbuh pada tanah yang subur dan gembur serta
banyak mengandung unsur nitrogen, bahan organik atau pada tanah yang keadaan
liat dan sedikit pasir dengan derajat keasaman (pH) 4,5-8,2 dan pada ketinggian 51.200 mdpl. Angin berperan dalam penyerbukan, namun angin yang kencang
menyebabkan kerontokan pada bunga. Pembibitan jambu biji dilakukan melalui
sistem pencakokan dan okulasi, dan dapat juga dengan menanam biji secara
lansung. Tanaman dari biji biasanya berbuah 2-3 kali setahun. Tanaman dari
okulasi dan cangkok dapat berbuah tiap bulan. Pemupukan jambu biji dilakukan
dengan cara pemberian NPK 250 gram/pohon dan pupuk kandang 100 kg/pohon.
Cara pemupukan dilakukan dengan cara ditaburkan di sekeliling pohon atau
dengan cara menggali di sekeliling pohon sedalam 30 cm dan lebar antara 40-50
cm (Parimin, 2006).
6. Kesesuaian Lahan Jeruk (Citrus sp.)
Tanaman jeruk cocok untuk ditanam di daerah ketinggian antara 500 s/d
1.200 mdpl yang memiliki musim kering cukup panjang. Pembungaan jenis jeruk
sangat dipengaruhi oleh iklim. Saat periodenya pendek, tanaman hanya mampu
membentuk daun muda saja tanpa disertai keluarnya bunga. Di Indonesia tanaman
jeruk memerlukan air yang cukup terutama di bulan Juli-Agustus. Kecepatan

17

angin yang lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. Untuk daerah
yang intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik
ditanam berderet tegak lurus dengan arah angin. Tanaman jeruk dapat tumbuh
optimal pada suhu antara 25-300C. Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yang
terlindung dari sinar matahari. Kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman
ini sekitar 70-80%. Jenis tanah yang baik untuk penanaman jeruk adalah regosol
coklat kekuningan. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk
budidaya jeruk adalah 5,5–6,5. Air tanah yang optimal berada pada kedalaman
150–200 cm di bawah permukaan tanah. Tanaman jeruk dapat tumbuh dengan
baik di daerah yang memiliki kemiringan sekitar 300. Pemupukan tanaman jeruk
dilakukan pada umur 1 tahun urea 300 gram/pohon, SP-36 50 gram/pohon, dan
KCl 125 gram/pohon. Umur 2 tahun urea 350

gram/pohon, SP-36 70

gram/pohon, dan KC1 175 gram/pohon. Umur 3 tahun urea 1300 gram/pohon,
SP-36 380 gram/pohon, KC1 720 gram/pohon, dan pupuk kandang 20 kg/pohon.
(AAK, 2005).
Perencanaan Lanskap
Perencanaan lanskap adalah salah satu bentuk produk utama dalam
kegiatan arsitektur lanskap. Perencanaan ini merupakan suatu bentuk kegiatan
penataan yang berbasiskan lahan (land based planning) melalui kegiatan
pemecahan masalah yang dijumapai dan merupakan proses untuk pengambilan
keputusan berjangka panjang guna mendapatkan suatu model lanskap atau
bentang alam yang fungsional, estetik, dan lestari yang mendukung berbagai
kebutuhan dan keinginan manusia dalam upaya meningkatkan kenyamanan dan

18

kesejahteraanya. Secara ringkas dinyatakan bahwa kegiatan merencanakan suatu
lanskap adalah suatu proses pemikiran dari suatu ide, gagasan atau konsep ke
arah suatu bentuk lanskap atau bentan alam nyata (Siti Nurisyah, dkk., 2001).
Patusuri (2004) menyatakan bahwa pengertian perencanaan adalah
suatu perencanaan yang lingkupnya menyeluruh mencakup bidang yang sangat
luas, kompleks dan berbagai komponennya saling kait-mengait. Untuk
mewujudkan rencana agrowisata yang berwawasan lingkungan memerlukan
kebersamaan dengan rencana lain, seperti perencanaan pengolahan tanah,
perencanaan mengembangkan jenis tanaman yang ada pada saat ini, namun belum
dikelola sebagai tanaman berdaya tarik wisata, perencanaan budidaya tanaman,
yaitu mengembangkan jenis-jenis tanaman tertentu dan beberapa perencanaan
lainya dalam kaitanya dalam membangun agrowisata.

III.

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI
Kondisi Kebun Buah Mangunan

1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan
Wilayah Kabupaten Bantul merupakan salah satu wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta yang terletak paling selatan di mana secara geografis,
Kabupaten Bantul terletak antara 7,73440-8,00750 Lintang Selatan dan
110,209440-110,518890 Bujur Timur, dengan batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara

:

Yogyakarta dan Kabupaten Sleman;

- Sebelah Selatan :

Samudra Indonesia;

- Sebelah Barat

:

Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Sleman;

- Sebelah Timur

:

Kabupaten Gunung kidul.

Peta Kabupaten Bantul disajikan dalam gambar 2.

Gambar 1. Peta Wilayah Kabupaten Bantul
Sumber : Bappeda, 2013

19

20

Desa Mangunan terletak di Kabupaten Bantul, Yogyakarta dengan
koordinat 7°56’25,16” Lintang Selatan dan 110°25’28,72” Bujur Timur.
Kecamatan Dlingo, berjarak sekitar 28 kilometer dari pusat Yogyakarta.
Lokasi Desa Mangunan tepatnya berada di Kecamatan Dlingo. Desa
Mangunan terdapat sebuah kebun buah yang dikelola oleh Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Bantul seluas 23,4 hektar. Kawasan Kebun Buah
Mangunan memiliki batas-batas sebagai berikut:
-

Sebelah Utara

:

Dusun Beni Bendo

-

Sebelah Timur

:

Dusun Kaligoro

-

Sebelah Selatan :

Sungai Oya di Dusun Kedungmiri, Imogiri

-

Sebelah Barat

Dusun Cempluk

:

Peta Kecamatan Dlingo disajikan dalam Gambar 3.
PETA WILAYAH KECAMATAN DLINGO

Gambar 2. Peta Wilayah Kecamatan Dlingo
Sumber : Kantor Kecamatan Dlingo, 2015

21

2. Iklim, Topografi dan Tanah
Ditinjau dari segi topografi dan klimatologi, Kebun Buah Mangunan
berada di ketinggian tanah di atas 320 mdpl. dengan kemiringan 14,4% dan
temperatur udara rata-rata berkisar antara 240C-320C dengan CH (Curah Hujan)
2288,2 mm/tahun, serta kelembaban udara 70% - 85%. Bentang alam di
Kecamatan Dlingo 100% berombak sampai berbukit dengan jenis tanah mediteran
yang berasal dari batugamping karang, batugamping berlapis, batupasir, dan juga
jenis tanah latosol yang berasal dari batuan induk breksi (BPN, 2010).
Kondisi Sosial dan Ekonomi
3. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang meningkat mengakibatkan tingginya kepadatan
penduduk. Kepadatan penduduk seringkali menimbulkan permasalahan dalam
penataan keruangan akibat besarnya tekanan penduduk di suatu wilayah. Jumlah
penduduk dan luas wilayah Desa Mangunan dapat dilihat dalam tabel 1.
Tabel 1. Jumlah penduduk Desa Mangunan Kecamatan Dlingo
Jumlah Penduduk
L
P
2.355
2.390

Jumlah

Luas Wilayah

4.745

952,3715 hektar

Sumber : Dinas Catatan Penduduk Sipil
Jumlah penduduk dari kelompok umur terendah sampai tertua paling
banyak terdapat pada perempuan yaitu 2.390 jiwa, sedangkan untuk laki-laki
adalah 2.355 jiwa. Luas wilayah Desa Mangunan sebesar 952,37 hektar (tabel 1).

4. Sebaran Usia

22

Pada daerah-daerah yang penduduknya padat dan persebaran yang tidak
merata akan menghadapi masalah-masalah seperti masalah perumahan, masalah
pekerjaan, masalah pendidikan, masalah pangan, masalah keamanan dan dapat
berdampak pada kerusakan lingkungan (Moh Soerjani, dkk., 1987).
Sebaran usia penduduk Desa Mangunan dapat dilihat dalam tabel 2.
Tabel 2. Sebaran penduduk Desa Mangunan Kecamatan Dlingo
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Jumlah

Umur
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
>75

Laki-Laki
106
165
177
172
183
162
166
190
189
173
147
145
113
86
80
101
2.355

Perempuan
100
145
156
155
201
1