Komparasi Teks

Komparasi Teks

Encyclical Boff, Cry of the Earth,

Book

Article

Pope Francis, Laudato si’: Cry of the Poor , terj. Paul

Boff, “Social Ecology:

On Care of Our Common Burns (Maryknoll:

Poverty and Misery,”

Home, Roma: Vatikan Orbis, 1995)

dalam Ecotheology: Voices

from South and North .,

peny. David G. Hallman (Maryknoll: Orbis, 1994)

The ecological cricis Akibat dari relasi negatif Chapter 1: What is (the loss of

happening to our connectedness):

antara element sosial

common home? tecnhology is not

dan lingkungan di

Note : green house gases, socially integrated . . . it berdampak pada:

Amerika Latin

pollution, climate change, does not produce

loss of biodiversity,

benefits for all societies the death of birds, millions of global warming, denger but only for those that

pised by fossil fuels, rain control scientific and

children were also

forest, global technolgy, technical production . .

contamined and many died,

capitalism, . ecocapitalism and

thermal invertion, acid rain

antropocentrism, etc. 48 antropocentrism, the

in summer, the air

contamined with acids,

human being, earth’s

sulfur, nitrogen and carbon

Satan, civilization

dioxide contaminates the against nature. 46 cloud water, and when it rains this water in turn poisons streams, lakes, plantations and animals. The mega project of the hamburgerization of the forest by Daniel Ludwig and volkswagen Projects, the Amazon Forest were lost to

all . 47

46 Boff, Cry of the Earth, 63-71. 47 Boff, “Poverty and Misery,” 246-247. 48 Francis, Laudato si’: On Care for our Common Home. Encyclical Letter, I, 20-

Indonesian Journal of Theology

Boff membahas ekologi Seruan Boff dalam Chapter II: The Gospel dalam perspektif

Of Creation; trinitarian dan dalam

tulisan ini berbunyi: we

Ajakan untuk melihat skema ekonomis

need a new theological

kondisi rill alam dan (Bapa,Putera, dan Roh) planet as a great sacrament

worldview that sees this

ketertindasan manusia yang tersegmentasi ke

dalam perspektif biblis, dalam struktur bab.

of God, the tample of Spirit,

teologi penciptaan, Konsep trinitarian

the place of creative

hikmat dari cerita alkitab dalam bab bukunya, di

responsibility for human

(Mazmur, Amsal), mulai dari definisi

beings, a dwelling place for

all beings created in love.The kesaksian kitab Kejadian, theosphere (panentheisme ),

dan etika panggilan yakni konstruksi

biblical precept “You shall

Kristen untuk memaknai teologia penciptaan,

not kill” (Ex. 20:13), may

persekutuan yang pneumatologi kosmik,

also refer to biocide and

trinitarian (pasal 238-40), dan konsep the cosmic

ecoside of the

yang termanifestasi Christ (inkarnasi, teologi ajakan untuk melihat

future. Tampak di sini

kedalam bahasa ekaristi,dan perayaan

dunia dari perspektif

sakramental kosmik);

liturgis). 49 biblis sekaligus

perlu juga belajar dari

mengupayakan

teladan St. Fransiskus dari

tanggungjawab manusia

Asisi. 51

dalam menatalayani bukan membunuh dan

merusak. 50

Poin ini sama dengan

Chapter III: The Human bab tentang the ecological

Di sini Boff berbicara

roots of the ecological cricis yang telah

mengenai sistem-sistem

cricis; Paus Fransiskus disebutkan di atas.

sosial yang anti-ekologi

dan memproduksi

banyak berbicara

penderitaan. Di

mengenai penyimpangan

dalamnya Boff

teknologis global, spirit

menyebutkan capitalistic

antroposentrisme

order yaitu spirit

modern, relativisme

menguasai materil dan

praktis, dan modofikasi

mengutamakan

genetika, dll. 52

keuntungan modal, namun mengabaikan keseimbangan vital. Pembangunan material masih merupakan fenomena yang sering disalahartikan, dan sering diaplikasikan secara sepihak menurut kuasa pemodal.

49 Boff, Cry of the Earth, bab VII-IX. 50 Boff, “Poverty and Misery,” 244-245. 51 Francis, Laudato si’, chapter II. 52 Francis, Laudato si’, 79, 81, 89.

63 Menemukan Teologi Leonardo Boff dalam Laudato si’

Defenisi Boff tentang ekologi bertolak dari gagasan Ernst Haeckel (1834-1919) bahwa ekologi merupakan studi interrelasi ilmu. Ekologi tak dapat didefiniskan sendiri pada dirinya, ia bukan bidang studi yang berdiri sendiri, ia banyak menggabungkan aspek psikologi, geologi, eceonografi, biologi, termodinamika, biogenetik, zoologi, antropologi, kosmologi dan teologi. Ecology is

holistic. 53

Boff menyebutkan pentingnya sebuah “holistic ecology” yaitu pola hidup yang mengutamakan kesinambungan komunitas manusia dan lingkungannya mencakup: sosialitas, budaya, ekonomi, politik, edukasi dan institusional atau kelembagaan. Ekologi selalu bermakna interdependensi dan

sistemik. 54

Chapter IV Integral Ecology: Semua saling terkait dan tersistem di antara dimensi sosial dan ekologi. Ekologi integral mencakup seluruh keutuhan hidup manusia: ekonomi sosial, budaya,mental hidup setiap hari, prinsip- prinsip kesejahteraan, dan arti keadilan antar

generasi. 55

Pada Bab X, Boff menyebutkan bahwa eco-spirituality adalah prinsip hidup, akal dan perasaan yang menaruh respek terhadap lingkungan sekitar, seolah-olah alam adalah subjek relasi yang hidup dan memiliki hak-hak asasi. Manusia dalam pengertian spiritualitas mesti mengagendakan dalam kehidupannya sebuah nilai “Feeling, loving, and thinking as

earth.” 56

Spirit antroposentrisme yang berakar pada manusia baiknya ditinggalkan. Urgensi menatalayani alam dan mereka yang miskin seyogianya mengusung spiritualitas ekologis yang penuh solidaritas persahabatan, membatasi diri dari godaan materil untuk melawan alam hanya karena tawaran modal dengan alasan pembangunan, mengupayakan habit atau gaya hidup

ugahari. 57

Chapter V: Beberapa pedoman orientasi dan aksi: Dialog di tataran internasional, lokal dan nasionalmengenai kebijakan ekologis, transparansi ekonomi, demi pemenuhan kebutuhan manusia. Dialog lintas agama, dialog antar disiplin ilmu tentang ekologi, mengupayakan pendidikan berwawasan ekologis dan berkomitmen dalam meghidupi spiritualitas ekologis setiap hari (ugahari, hemat, daur

ulang, dll). 58

Mengupayakan pola hidup bermotifkan “An

Perlunya pertobatan ekologis dari budaya

Chapter VI: Pendidikan dan spiritualitas ekologis

53 Boff, Cry of the Earth, 3 54 Boff, “Poverty and Misery,” 240. 55 Francis, Laudato si’, Bab II, 138-140. 56 Boff, Cry of the Earth, 187. 57 Boff, “Poverty and Misery,” 244-245. 58 Francis, Francis, Laudato si’, bab V, 146-199.

Indonesian Journal of Theology

ecologically sustainable

menuju pertobatan dan spirituality” yang lahir

antropesentrisme dan

perubahan gaya hidup. dari cinta kepada

gaya hidup konsumtif.

Inilah tujuan dari ensiklik sesama, dan

“we may speak

ecological sin” 60 Paus Laudato si’. 61 persahabatan dengan alam. 59

Demikianlah, dari komparasi di atas dapat disimpulkan bahwa teologi Boff sangat bersesuaian dengan ensiklik Laudato si’. Literatur dari Boff tentang ekologi dan kemiskinan sangat mungkin digunakan oleh tim penyusun ensiklik Paus, sebagaimana dilansir oleh John Vennari. Dari komparasi yang sudah saya tunjukkan, dapat disimpulkan bahwa eko-teologi kedua tokoh ini mengandung kesamaan.

Dokumen yang terkait

ANALISA KOROSI RETAK REGANGAN TEGANGAN PADA PIPA BAJA KARBON API 5L-X65 DALAM LARUTAN 7900 ML AIR LAUT DAN 100 ML AMONIAK DENGAN DIISI GAS CO2 DAN H2 S DALAM KEADAAN JENUH

0 0 9

View of APLIKASI COMMUNITY DEVELOPMENT ANALYSIS (CDA) DAN NETWORKING DALAM MEMBANGUN MANAJEMEN PESANTREN BER-COMPETITIVE ADVANTAGE

0 0 9

View of EKSTRAKSI ALUMINA DALAM LUMPUR LAPINDO MENGGUNAKAN PELARUT ASAM KLORIDA

0 0 5

View of PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG KENDALI MUTU PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN KECEPATAN RENDAH INDONESIA

0 1 6

PEREMPUAN, TUBUHNYA DAN NARASI PERKOSAAN DALAM IDEOLOGI PATRIARKI: Kajian Hermeneutik Feminis Terhadap Narasi Perkosaan Tamar dalam II Samuel 13:1-22 Suryaningsi Mila Abstract - Perempuan, Tubuhnya dan Narasi Perkosaan dalam Ideologi Patriarki: Kajian Her

0 3 22

IMPLIKASI PEMIKIRAN KRISTOLOGI LOGOS DALAM BINGKAI PERSPEKTIF TEOLOGI PROSES TERHADAP RELASI ANTAR AGAMA Boydo Rajiv Evan Duvano Hutagalung Abstract - Implikasi Pemikiran Kristologi Logos dalam Bingkai Perspektif Teologi Proses terhadap Relasi Antar Agama

0 0 24

MENUJU TEOLOGI IDENTITAS: Kajian atas Rekonstruksi dan Representasi Moral Kristen Barat terhadap Makna Mu’kur di Minahasa Denni H.R. Pinontoan Abstract - Menuju Teologi Identitas: Kajian atas Rekonstruksi dan Repesentasi Moral Kristen Barat terhadap Makna

0 0 34

HAPUS PERILAKU PELECEHAN SPIRITUAL DALAM PENANGANAN KASUS PEREMPUAN KORBAN PERKOSAAN

0 0 19

KESATUAN DAN PERBEDAAN DALAM GEREJA PERDANA

0 3 27

PERAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN KEAGAMAAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN: Kasus di GPIB Jemaat ”EKKLESIA” DKI Jakarta dan GPIB Jemaat ”NEHEMIA” Desa Cipayung, Kabupaten Bogor Rohadi Joshua Sutisna Abstract - Peran Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan dala

0 0 17