Reproduksi Ikan Rejung Sillago sihama di Perairan Pantai Mayangan, Subang, Jawa Barat
REPRODUKSI IKAN REJUNG Sillago sihat~zaDL PERALRAN PANTAI
MAYANGAN, SUBANG, JAWA BARAT
Oleh :
LILIK WIDYANINGSM
C02499014
DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAS DAN ILMU KELAUTAS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Agustus 2004
REPRODUKSI IKAN REJUNG Sillago sihama DI PERAIRAN PANTAI
MAYANGAN, SUBANG, JAWA BARAT
Oleh :
LILIK WIDYANINGSIH
C02499014
SKRDPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dau Ilmu Kelautan
DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANlAN BOGOR
Agustus 2004
Lilik Widyaningsih. C02499014. Reproduksi Ikan Rejung Sitlago siltama Di Perairan
Pantai Mayangan, Subang, Jawa Barat. (Dibawah bimbingan Sulistiono dan Etty Riani
H.)
Ikan sillaginid inernpunyai banyak kelebihan sebagai ikan konsumsi yaitu wamanya putih,
dagingnya lembut dan rasanya cukup enak. Ikan ini mempunyai potensi yang cukup besar
untuk budidaya ikan terutama dalam perairan estuari seperti pada perairan kolam payau, yang
dapat memberikan keuntungan ekonomi terutama di Asia. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi dasar mengenai beberapa aspek reproduksi ikan rejung (Sillago
sihanza) yang tedapat di perairan mangrove Pantai Mayangan dengan melihat rasio kelamin,
faktor kondisi, Tingkat Kematangan Gonad, Indeks Kematangan Gonad, fekunditas dan
diameter telur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam usaha pengelolaan
ikan rejung (Sillago sihama) di perairan Pantai Mayangan, Subang, Jawa Barat.
Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Desember 2003 di perairan Pantai Mayangan,
Subang, Jawa Barat. Ikan contoh diperoleh dari hasil tangkapan nelayan setempat. Ikan
contoh hasil tangkapan langsung diawetkan dengan formalin 10% dalam ember plastik untuk
kemudian dianalisa di Laboratorium Ekobiologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB.
Panjang total diukur, berat tubuh ditimbang, ikan dibedah untuk diambil organ reproduksinya
yang kemudian diawetkan dengan menggunakan formalin 4%, penentuan TKG dengan
metode modifikasi antara metode Paleker dan Bal(1961) dengan metode Effendie (1992).
Fekunditas dihitung dengan menggunakan metode gaviinetrik pada ikan dengan TKG 111dan
TKG IV. Pengukuran diameter telur dilakukan terhadap gonad-gonad dari TKG I, TKG 11,
TKG 111, TKG IV dan TKG V.
Analisa data yang dilakukan meliputi sebaran frekuensi panjang, hubungan panjang berat, faktor kondisi, rasio kelamin dengan membandingkan jumlah ikan jantan dan ikan
betina, Tingkat Kematangan Gonad secara histologis dan morfologis, lndeks Kematangan
Gonad dengan membandingkan persentase berat gonad dengan berat tubuh. Fekunditas
dihitung pada gonad yang sudah matang dengan menggunakan metode gavimetrik dan
diameter telur diukur dengan mengambil bagian anterior, tengah dan posterior kemudian
diukur dibawah mikroskop yang telah dilengkapi mikrometer ~ k u l eyang
r
telah ditera dengan
mikrometer objektif.
Jumlah ikan rejung yang diperoleh selama penelitian sebanyak 554 ekor terdiri dari 252
ekor ikan jantan dan 302 ekor ikan betina, dengan kisaran panjang bervariasi 65-234 min.
Analisa terhadap hubungan panjang berat ikan rejung baik pada ikan jantan maupun betina
menunjukkan hubungan yang nyata dan mempunyai pola pertumbuhan allonzetrik negatf
(b
MAYANGAN, SUBANG, JAWA BARAT
Oleh :
LILIK WIDYANINGSM
C02499014
DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAS DAN ILMU KELAUTAS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Agustus 2004
REPRODUKSI IKAN REJUNG Sillago sihama DI PERAIRAN PANTAI
MAYANGAN, SUBANG, JAWA BARAT
Oleh :
LILIK WIDYANINGSIH
C02499014
SKRDPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dau Ilmu Kelautan
DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANlAN BOGOR
Agustus 2004
Lilik Widyaningsih. C02499014. Reproduksi Ikan Rejung Sitlago siltama Di Perairan
Pantai Mayangan, Subang, Jawa Barat. (Dibawah bimbingan Sulistiono dan Etty Riani
H.)
Ikan sillaginid inernpunyai banyak kelebihan sebagai ikan konsumsi yaitu wamanya putih,
dagingnya lembut dan rasanya cukup enak. Ikan ini mempunyai potensi yang cukup besar
untuk budidaya ikan terutama dalam perairan estuari seperti pada perairan kolam payau, yang
dapat memberikan keuntungan ekonomi terutama di Asia. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi dasar mengenai beberapa aspek reproduksi ikan rejung (Sillago
sihanza) yang tedapat di perairan mangrove Pantai Mayangan dengan melihat rasio kelamin,
faktor kondisi, Tingkat Kematangan Gonad, Indeks Kematangan Gonad, fekunditas dan
diameter telur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam usaha pengelolaan
ikan rejung (Sillago sihama) di perairan Pantai Mayangan, Subang, Jawa Barat.
Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Desember 2003 di perairan Pantai Mayangan,
Subang, Jawa Barat. Ikan contoh diperoleh dari hasil tangkapan nelayan setempat. Ikan
contoh hasil tangkapan langsung diawetkan dengan formalin 10% dalam ember plastik untuk
kemudian dianalisa di Laboratorium Ekobiologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB.
Panjang total diukur, berat tubuh ditimbang, ikan dibedah untuk diambil organ reproduksinya
yang kemudian diawetkan dengan menggunakan formalin 4%, penentuan TKG dengan
metode modifikasi antara metode Paleker dan Bal(1961) dengan metode Effendie (1992).
Fekunditas dihitung dengan menggunakan metode gaviinetrik pada ikan dengan TKG 111dan
TKG IV. Pengukuran diameter telur dilakukan terhadap gonad-gonad dari TKG I, TKG 11,
TKG 111, TKG IV dan TKG V.
Analisa data yang dilakukan meliputi sebaran frekuensi panjang, hubungan panjang berat, faktor kondisi, rasio kelamin dengan membandingkan jumlah ikan jantan dan ikan
betina, Tingkat Kematangan Gonad secara histologis dan morfologis, lndeks Kematangan
Gonad dengan membandingkan persentase berat gonad dengan berat tubuh. Fekunditas
dihitung pada gonad yang sudah matang dengan menggunakan metode gavimetrik dan
diameter telur diukur dengan mengambil bagian anterior, tengah dan posterior kemudian
diukur dibawah mikroskop yang telah dilengkapi mikrometer ~ k u l eyang
r
telah ditera dengan
mikrometer objektif.
Jumlah ikan rejung yang diperoleh selama penelitian sebanyak 554 ekor terdiri dari 252
ekor ikan jantan dan 302 ekor ikan betina, dengan kisaran panjang bervariasi 65-234 min.
Analisa terhadap hubungan panjang berat ikan rejung baik pada ikan jantan maupun betina
menunjukkan hubungan yang nyata dan mempunyai pola pertumbuhan allonzetrik negatf
(b