herpes zoster

ASUHAN
KEPERAWATAN
HERPES ZOSTER
Kelompok 5
Rona Desmita
Maryamah
Syafrizal

PENGERTIAN


Herpes zoster adalah radang kulit akut,
mempunyai sisfat khas yaitu vesikelvesikel yang tersusun berkelompok
sepanjang persarafan sensorik kulit
sesuai dermatom (Siregar, 2005).



Herpes zoster (dampa, cacar ular)
adalah penyakit yang disebabkan infeksi
virus varisela zoster yang menyerang

kulit mukosa (Arif, 2000).

PATOFISIOLOGI
Masa tunasnya 7-12 hari. Masa aktif
penyakit berupa lesi baru yang tetap
timbul berlangsung kira-kira 1-2
minggu. Virus berdiam di ganglion
posterior susunan saraf tepi dan
kranialis. Lokasi kelainan kulit setingkat
dengan daerah persarafan ganglion.
Kadang-kadang virus ini juga
menyerang ganglion anterior bagian
motorik kranalis sehingga memberikan
gejala-gejala gangguan motorik.

ETIOLOGI


Herpes zoster disebabkan oleh Varicella Zoster Virus
(VZV). VZV mempunyai kapsid yang tersusun dari

162 subunit protein dan bebrbentuk simetri ikosehedral
dengan diameter 100 nm. Virion lengkapnya
berdiameter 150-200 nm dan hanya virion yang
berselubung yang bersifat infeksius.



Herpes zoster terjadi karena reaktivasi dari virus
varicella (cacar air). Frekuensi meningkat pada pasien
dengan imunitas yang lemah dan menderita malignitas

MANIFESTASI KLINIS
GEJALA
 Demam
 Pusing
 Lemas
 Nyeri otot tulang
 Gatal
 pegal
 Kulit kebal


KOMPLIKASI

1. Sikatrik
2. Neuralgia pascaherpatik

CARA PENULARAN


Terjadi  setelah kita mengalami cacar
air, jika orang yang sudah menderita
cacar air, cairan dari lepuhan HZ
menyebabkan kita akan tertular HZ.



Herpes zoster dapat juga ditularkan
melalui udara

JENIS-JENIS HERPES

ZOSTER
Menurut daerah penyerangannya di kenal
ada 6 tempat yaitu :
1. Herpes zoster oftalmika
2. Herpes zoster servikalis
3. Herpes zoster torakalis
4. Herpes zoster lumbalis
5. Herpes zoster sakralis
6. Herpes zoster otikum

PENGOBATAN
1. Terapi sistemik hanya bersifat
simtomatik
2. Lokal
3. Pemberian secara oral prednisone atau
triamsinolon
4. Pengobatan dengan imunomodulator
5. Asiklovir

PENATALAKSANAAN

 Istirahat
 Untuk

mengurangi neuralgia dapat diberikan analgesik

 Supaya

vesikel tidak pecah usahakan untuk

menghindari infeksi sekunder, yaitu dengan bedak
salisil 2%.
 Pengobatan

spesifik belum ada sehingga vitamin B 1,

suntikan hipofisis 0,5-1 cc/hari dan untuk mengurangi
neuralgia pascaherpatika dapat diberikan
kortikosteroid seperti prednisone.

SUHAN KEPERAWATAN

PADA
HERPES ZOSTER

PENGKAJIAN
1. Riwayat
 Riwayat menderita penyakit cacar
 Riwayat immunocompromised (HIV/AIDS,
leukimia)
 Adanya keluhan demam, pusing,
malaise, nyeri otot-tulang, gatal dan
pegal
2. Riwayat psikososial
Kondisi psikologis pasien, Kecemasan,
Respon pasien terhadap penyakit

PEMERIKSAAN FISIK
Adanya

eritema,


berkelompok,
Munculnya

vesikel

pustule

infeksi

yang

dan

krusta.

sekunder

berupa

ulkus atau sikatrik. Terjadi pembesaran

kelenjar getah bening.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Gangguan

rasa nyaman nyeri b.d infeksi

virus.
 Gangguan

integritas kulit b.d vesikel yang

mudah pecah.
 Cemas

b.d adanya lesi pada wajah.

 Potensial

terjadi penyebaran penyakit b.d


infeksi virus

INTERVENSI
1.Gangguan rasa nyaman nyeri b.d infeksi virus ditandai
dengan pusing, nyeri otot, tulang, pegal, erupsi kulit
berupa papul eritema, vesikel, pustula, dan krusta.
Tujuan : Rasa nyaman terpenuhi setelah tindakan
keperawatan.
Intervensi :
 Kaji

kualitas dan kuantitas nyeri
 Kaji respon klien terhadap nyeri
 Jelaskan tentang proses penyakitnya
 Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
 Hindari rangsangan nyeri
 Libatkan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang
terapeutik
 Kolaborasi pemberian analgetik sesuai program


2.Gangguan integritas kulit b.d vesikel
yang mudah pecah ditandai dengan
kulit eritema vesikel, dan krusta
pustula.
Tujuan : Integritas kulit tubuh kembali
dalam waktu 7-10 hari
Intervensi :
 Kaji

tingkat kerusakan kulit
 Jauhkan lesi dari manipulasi dan
kontaminasi
 Kelola tx topical sesuai program
 Berikan diet TKTP

3. Cemas b.d adanya lesi pada wajah
ditandai dengan merasa takut kulit wajah
cacat dan tampak khawatir lesi pada
wajah.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan cemas akan hilang/berkurang
Intervensi :
 Kaji tingkat kecemasan klien
 Jelaskan tentang penyakitnya dan
prosedur perawatan
 Tingkat hubungan terapeutik
 Libatkan keluarga untuk sumber dukungan
 

4. Potensial terjadi penyebaran penyakit b.d
infeksi virus
Tujuan : Setelah perawatan tidak terjadi
penyebaran penyakit
Intervensi :
 Isolasikan klien
 Gunakan teknik aseptik dalam perawatannya
 Batasi pengunjung dan minimalkan kontak
langsung
 Jelaskan pada klien/keluarga proses
penularannya

EVALUASI
 Tidak

terjadi ganggguan pasien merasa
nyaman dan nyeri berkurang/hilang
 Tidak terjadi gangguan pada integritas
kulit
 Keyakinan pasien akan sembuh dari
penyakitnya.
 Tidak terjadi penyebaran penyakit.

Terima Kasih