MODEL PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2010-2014 DENGAN PENDEKATAN REGRESI PANEL.

MODEL PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI SUMATERA
UTARATAHUN2010-2014DENGANPENDEKATANREGRESIPANEL

Oleh:
Yayuk Mentari
NIM 4122230011
Program Studi Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sains

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017

MODEL PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI SUMATERA
UTARA TAHUN 2010-2014 DENGAN PENDEKATAN REGRESI PANEL


Oleh
YayukMentari
(4122230011)
ABSTRAK
Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan pembangunan yang
timbul di negara berkembang. Penelitian ini fokus pada model persentase
penduduk miskin di provinsi Sumatera Utara dengan pendekatan Regresi Panel.
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi model regresi panel pada data
persentase penduduk miskin menurut kabupaten/kota provinsi Sumatera Utara
tahun 2010-2014. Hasil pengujian model regresi panel yang sesuai adalah model
Fixed Effect. Model persentase penduduk miskin yang dihasilkan yaitu
��� = 16,89007 – 0,183994 SMA – 1,07E-05 LPE – 0,060474 TPT yang
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tamatan SMA, laju pertumbuhan
ekonomi dan tingkat pengangguran terbuka mempengaruhi persentase penduduk
miskin di provinsi Sumatera Utara. Koefisien pada model persentase penduduk
miskin yaitu sebesar 16,89007%. Faktor yang paling mempengaruhi dalam
penurunan tingkat persentase penduduk miskin adalah laju pertumbuhan ekonomi
yaitu sebesar 1,07E-05 %.
Kata Kunci : Kemiskinan, Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran,
Regresi, Data Panel dan dummy


iii

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil ’Aalamiin, segala puji dan syukur penulis ucapkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang
memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Judul
yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2016 adalah
”Model Persentase Penduduk Miskin Di Provinsi Sumatera Utara Tahun
2010-2014 Dengan Pendekatan Regresi Panel”.
Di dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, dimulai dari
pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi, antara
lain Ibu Arnah Ritonga S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing, Ibu Susiana S.Si,
M.Si, Bapak Dr. Hermawan Syahputra M.Si dan Ibu Faridawaty Marpaung S.Si,
M.Si yang telah banyak memberikan saran serta Ibu Dr. Izwita Dewi M.pd selaku
Dosen Pembimbing Akademik. Secara khusus, terima kasih kepada Ayah
(Wagiran), Ibu (Rukiyah), Adik-adik (Wiwik Wulandari, Riko Andika, dan
Septian Anugerah) beserta seluruh keluarga atas segala doa, kasih sayang dan

dukungannya. Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada teman-teman
seperjuangan (Wahyuni, Nadia, Ramlah, Faisal, Solihadi, Delfi, Julius dan
keluarga besar Matematika Nondik A 2012) dan ucapan terima kasih juga untuk
teman-teman di kos yang selalu memberikan semangat (Mesjuarni). Hanya do’a
yang dapat penulis panjatkan semoga TuhanYang Maha Esa berkenan membalas
kebaikan Bapak, Ibu, Saudara dan teman-teman sekalian. Akhir kata, semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Medan,

November 2016

Penulis,

Yayuk Mentari
NIM. 4122230011

iv

DAFTAR ISI


Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi


v

Daftar Gambar

vii

Daftar Tabel

ix

Daftar Lampiran

x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

1

1.2 Rumusan Masalah


4

1.3 Batasan Masalah

5

1.4 Tujuan Penelitian

5

1.5 Manfaat Penelitian

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kemiskinan

7


2.1.1

Teori Kemiskinan

7

2.1.2

Kriteria Kemiskinan

9

2.1.3

Bentuk-bentuk Kemiskinan

10

2.1.4


Faktor Penyebab kemiskinan

11

2.2 Pendidikan

12

2.3 Pertumbuhan Ekonomi

14

2.4 Pengangguran

17

2.4.1

Pengertian Pengangguran


17

2.4.2

Jenis dan Macam Pengangguran

17

2.5 Analisis Regresi dan Korelasi

19

v

2.5.1

Analisis Regresi

19


2.5.2

Analisis Korelasi

20

2.6 Regresi Data Panel

21

2.6.1

Pengertian Regresi Data Panel

21

2.6.2

Model Data Panel


23

2.6.3

Pemilihan Model

25

2.6.4

Pengujian Parameter Model Regresi

26

2.6.5

Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

31

3.2 Data dan Sumber Data

31

3.3 Variabel Penelitian

31

3.4 Definisi Variabel

31

3.5 Menganalisis Data

32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sumber Data

37

4.2 Analisis Data

42

4.2.1

Pengujian Signifikansi Parameter Individual
(Uji Statistik t)

55

4.2.2

Koefisien Determinasi R2

56

4.2.3

Pengujian Signifikansi Simultan (Uji F)

58

4.2.4

Uji Multikolinearitas

60

4.2.5

Uji Autokorelasi

60

4.2.6

Uji Heteroskedastisitas

63

4.3 Interpretasi Hasil

64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

67

5.2 Saran

67
69

DAFTAR PUSTAKA

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Lingkaran Perangkap Kemiskinan
Gambar 2.2 Kurva Penghasilan dan Biaya Pribadi

8
13

Gambar 4.1 Contoh Data Ms.Excel Yang Akan Diimpor Ke Dalam
Eviews

43

Gambar 4.2 Menu Untuk Membuat Lembar Kerja Baru Pada Eviews

44

Gambar 4.3 Menentukan Jenis Data Dan Menentukan Banyaknya
Objek

45

Gambar 4.4 Layar Kerja Program Eviews

45

Gambar 4.5 Menu Untuk Membuat Objek Untuk Data Pool

46

Gambar 4.6 Membuat Objek Untuk Data Pool

46

Gambar 4.7 Menuliskan Nama Kabupaten/Kota Yang Harus
Didahului Dengan Tanda Garis Bawah

47

Gambar 4.8 Menuliskan Nama Kabupaten/Kota Dengan Menggunakan
Tanda Garis Bawah

47

Gambar 4.9 Mengisikan Empat Variabel Pada Names Series

48

Gambar 4.10 Variabel Yang Sudah Diimpor

48

Gambar 4.11 Persamaan Regresi Untuk Data Panel

49

Gambar 4.12 Hasil Analisis Regresi Panel

49

Gambar 4.13 Persamaan Regresi Panel Dengan Model Fixed Effect

50

Gambar 4.14 Hasil Analisis Regresi Panel Dengan Model
50

Fixed Effect
Gambar 4.15 Menu Untuk Menghitung Koefisien Antarvariabel
Independent

51

Gambar 4.16 Tampilan Untuk Menghitung Koefisien Korelasi
Antarvariabel Independen

51

Gambar 4.17 Hasil Koefisien Korelasi Antarvariabel Independent

52

Gambar 4.18 Menu Untuk Melihat Heteroskedastisitas Dalam
Model Regresi

52

v

Gambar 4.19 Tampilan Untuk Menggunakan Koreksi White

53

Gambar 4.20 Tampilan Hasil Dengan Menggunakan Koreksi White

53

Gambar 4.21 Menu untuk Melihat Autokorelasi Dalam Model Regresi

54

Gambar 4.22 Tampilan Untuk Isian Lags Untuk Uji Breusch-Godfrey

54

Gambar 4.23 Tampilan Hasil Uji Breusch-Godfrey

55

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kriteria Uji Durbin-Watson

30

Tabel 4.1 Persentase Penduduk Miskin (persen) Provinsi
Sumatera Utara Menurut Kabupaten /Kota Tahun
2010-2014

37

Tabel 4.2 Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut
Tingkat Pendidikan Di Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2010-2014

38

Tabel 4.3 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan 2000 Menurut Kabupaten /Kota Di Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2010 - 2014

40

Tabel 4.4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk
Umur 15 Tahun Ke Atas Menurut Kabupaten /Kota
Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2014

41

Tabel 4.5 Uji Statistik t

56

Tabel 4.6 Koefisien Variabel Bebas dan Dummy Wilayah

57

Tabel 4.7 Hasil Uji F

59

Tabel 4.8 Correlation Matrix Antar Variabel Bebas

60

Tabel 4.9 Kriteria uji Durbin-Watson

61

Tabel 4.10 Hasil Regresi Utama (FEM)

61

Tabel 4.11 Hasil White Heteroskedasticity Test

63

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Data Persentase Penduduk Miskin,Tingkat Pendidikan
Usia 10 Tahun Ke Atas, Laju Pertumbuhan Ekonomi
dan Tingkat Pengangguran Terbuka

71

Lampiran 2: Hasil Regresi Utama

76

Lampiran 3: Multikolinearitas

78

Lampiran 4: Autokorelasi

79

Lampiran 5: Heteroskedastisitas

80

Lampiran 6: Tabel Distribusi F

81

Lampiran 7: Tabel Distribusi t

83

Lampiran 8: Tabel Chi-Square

87

Lampiran 9: Dokumentasi Penelitian

88

Lampiran 10. Surat Ketersediaan Menjadi Dosen Pembimbing Skripsi

89

Lampiran 11. Surat Permohonan Izin Penelitian dari jurusan

90

Lampiran 12. Surat Permohonan Izin dari Fakultas

91

Lampiran 13. Surat Selesai Penelitian dari Tempat Penelitian

92

x

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini kemiskinan menjadi topik yang dibahas dan diperdebatkan di
berbagai forum nasional maupun internasional, walaupun kemiskinan itu sendiri
telah muncul ratusan tahun yang lalu. Fakta menunjukkan pembangunan yang
telah dilakukan belum mampu meredam meningkatnya jumlah penduduk miskin
di dunia, khususnya negara-negara berkembang.
Diperkirakan ada yang kurang tepat dalam perumusan dan implementasi
kebijakan untuk memberantas kemiskinan dan memberdayakan penduduk miskin.
Selama ini kemiskinan lebih sering dikaitkan dengan dimensi ekonomi karena
dimensi inilah yang paling mudah diamati, diukur, dan diperbandingkan. Padahal
kemiskinan juga berkaitan dengan berbagai dimensi sosial, budaya, sosial politik,
lingkungan (alam dan geografis), kesehatan, pendidikan, agama dan budi pekerti.
Menelaah kemiskinan secara multidimensional sangat diperlukan untuk
perumusan kebijakan pengentasan kemiskinan (Suryawati, 2005).
Kemiskinan yang terjadi sekarang tidak lagi dipahami hanya sebatas
ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan
perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani
kehidupan secara bermartabat. Hak-hak dasar yang diakui secara umum meliputi
terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air
bersih, pertanahan, sumber daya alam, lingkungan hidup, rasa aman dari
perlakuan atau ancaman tindak kekerasan, dan hak berpartisipasi dalam kehidupan
sosial politik.
Kemiskinan merupakan masalah yang muncul saat masyarakat selalu
mempunyai kekurangan secara material maupun non material seperti kurang
makan, kurang gizi, kurang pendidikan, kurang akses informasi, dan kekurangankekurangan lainnya yang menggambarkan kemiskinan. Masalah lain yang sangat
nyata tentang kemiskinan terutama di kota-kota besar Indonesia, dapat dilihat dari

1

2

banyaknya warga masyarakat yang kekurangan makan dan minum, tidak memiliki
tempat tinggal yang layak, bahkan digusur dari pemukimannya, ribuan pekerja
berunjuk rasa memprotes ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pembangunan pada prinsipnya merupakan usaha pertumbuhan dan
perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara,
dan pemerintah untuk menuju modernisasi dalam rangka mensejahterakan rakyat
baik secara lahir maupun batin. Dalam pembangunan terjadi suatu proses
perubahan yang berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan. Disinilah
peran pemerintah harus lebih jeli menggerakkan masyarakat agar berpartisipasi
dalam pembangunan serta mampu mengembangkan potensi yang dimiliki negara
itu, untuk mencapai tujuan dan cita-cita bangsa, karena pada dasarnya
pembangunan diselenggarakan oleh rakyat bersama pemerintah.
Faktor yang mempengaruhi persentase kemiskinan adalah pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan Ekonomi yang dibutuhkan untuk mengurangi jumlah
penduduk miskin adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas, yang
mampu meningkatkan pendapatan perkapita dan mengurangi pengangguran.
Menurut Mankiew (2007) pertumbuhan ekonomi yang dihitung dari pertumbuhan
produk domestik bruto adalah rangkuman aktivitas ekonomi suatu masyarakat
selama periode waktu tertentu. Dengan meningkatnya aktivitas ekonomi
masyarakat maka akan meningkatkan jumlah nilai barang dan jasa yang
dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian, sehingga akan meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan dalam masyarakat yang akan meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan dalam masyarakat yang akan diikuti dengan
penurunan tingkat kemiskinan (Nugroho, 2012).
Penelitian yang dilakukan Yuniarti (2010), menemukan bahwa terdapat
hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat kemiskinan. Hal
ini dapat dilihat dari model FEM dengan cross section weight yaitu ��� = �0� +
0,640

0,212

� − 1,359 � ,

� − 0,569 �

− 1,075 � ,

� − 0,661 � ,

� + 0,826 � − 0,808 �

+ 1,141





1,148 �� yang berarti jika pertumbuhan ekonomi meningkat dan tingkat

3

kemiskinan akan mengalami penurunan. Hubungan ini menunjukkan pentingnya
mempercepat pertumbuhan ekonomi untuk menurunkan tingkat kemiskinan.
Pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja sangat erat kaitannya. Dilihat
dari sudut pandang makro, perluasan kesempatan kerja dapat terjadi melalui
pertumbuhan ekonomi yaitu melalui proses kenaikan output per kapita secara
konstan dalam jangka panjang. Semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi,
maka semakin luasnya kesempatan kerja atau dapat dikatakan tingkat
pengangguran rendah (Maulidya, 2015).
Menurut

penelitian

yang

dilakukan

Nugroho

(2012)

pendidikan

berpengaruh signifikan terhadap penurunan jumlah kemiskinan. Semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang, maka pengetahuan dan keahlian juga akan
meningkat sehingga akan mendorong peningkatan produktivitas yang lebih tinggi,
sehingga perusahaan akan bersedia memberikan upah/gaji yang lebih tinggi
kepada yang bersangkutan. Pada akhirnya seseorang yang memiliki produktivitas
yang tinggi akan memperoleh kesejahteraan yang lebih baik, yang diperlihatkan
melalui peningkatan pendapatan maupun konsumsinya. Menurut catatan Statistik
Indonesia, rata-rata lama sekolah penduduk Indonesia mencapai angka 7,6 tahun
pada tahun 2012. Hal ini masih sangat jauh jika dibandingkan dengan target
pemerintah Indonesia yang menginginkan angka rata-rata sekolah sampai 12
tahun. Rata-rata lama sekolah penduduk yang hanya mencapai 7,6 tahun ini hanya
setara dengan tingkat SMP kelas 7, sehingga dapat diartikan bahwa penduduk
Indonesia hanya menamatkan pendidikan sampai jenjang SD saja (Astuti, 2015).
Permasalahan kemiskinan masih merupakan agenda serius yang dihadapi
dan perlu ditanggulangi salah satunya oleh kota/kab di Provinsi Sumatera Utara.
Untuk mengurangi tingkat kemiskinan, perlu diketahui sebenarnya faktor – faktor
apa sajakah yang berhubungan atau mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat
kemiskinan (jumlah penduduk miskin) di Indonesia sehingga kedepannya dapat
diformulasikan sebuah kebijakan publik yang efektif untuk mengurangi tingkat
kemiskinan dan tidak hanya sekedar penurunan angka-angka saja melainkan
secara kualitatif juga.

4

Pentingnya masalah kemiskinan ini untuk dipahami lebih dalam menjadi
salah satu alasan dilakukan analisis kemiskinan dengan menggunakan regresi
panel. Regresi dengan menggunakan data panel disebut model regresi data panel.
Data panel merupakan gabungan antara data cross-section dan data time series.
Pada data panel, unit cross-section yang sama disurvei pada beberapa periode
waktu. Jadi, data panel memiliki dimensi ruang dan waktu. Jika masing-masing
unit cross- section memiliki jumlah pengamatan time series yang sama maka data
panel tersebut dinamakan data panel seimbang (balanced panel data), sebaliknya
jika jumlah pengamatan time series berbeda pada masing-masing unit maka
disebut data panel tidak seimbang (unbalanced panel data) (Gujarati, 2004).
Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan data panel
yaitu mampu menyediakan data yang lebih informatif, lebih variatif, kurang
korelasi antar variabelnya, lebih besar derajat kebebasannya, dan lebih efisien.
Ada tiga pendekatan dalam model regresi data panel yaitu pendekatan dengan
model common effect, fixed effect, dan random effect.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian “Model Persentase Penduduk Miskin Di Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2010-2014 Dengan Pendekatan Regresi Panel”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, permasalahan
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana model persentase penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara
dengan pendekatan regresi panel?
2. Faktor mana yang dominan mempengaruhi persentase penduduk miskin di
Sumatera Utara?

5

1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adala:
1. Pendekatan dalam model regresi data panel yang digunakan adalah model
fixed effect.
2. Variabel dependen ialah persentase penduduk miskin
3. Variabel independen ialah Tingkat Pendidikandari SMA sederajat
(persen), Laju Pertumbuhan Ekonomi (miliar rupiah) dan Tingkat
Pengangguran Terbuka (persen).
4. Data diambil dari tahun 2010-2014 dari BPS Provinsi Sumatera Utara.

1.4 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Untuk mengetahui pemodelan persentase penduduk miskin di Sumatera
Utara dengan pendekatan regresi panel pada tahun 2010-2014.

2.

Untuk mengetahui faktor yang dominan mempengaruhi persentase
penduduk miskin di Sumatera Utara.

1.5

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
a.

Kegunaan Secara Teoritis
Untuk menambah pengetahuan bagi peneliti maupun pembaca tentang
bagaimana

perkembangan

persentase

penduduk

miskin

di

kabupaten/kota Sumatera Utara tahun 2010-2014.
b.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan terutama mengenai bagaimana
model persentase penduduk miskin di kab/kota Sumatera Utara 20102014.

6

2.

Kegunaan Secara Praktis

a.

Sebagai tambahan referensi bagi peneliti sendiri untuk melihat
pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen dalam penelitian ini.

b.

Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
pemerintahan yang terkait agar memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi kemiskinan sehingga dapat diketahui faktor-faktor
yang perlu mendapat perhatian lebih untuk mengatasi kemiskinan,
khususnya untuk masing-masing kabupaten/ kota di Provinsi Sumatera
Utara.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:
1. Model regresi panel yang sesuai untuk data persentase penduduk miskin
menurut kabupaten/kota di provinsi Sumatera Utara tahun 2010-2014
adalah model fixed effect(FEM) yaitu:
��� =�0� - 0,183994SMA – 1,07E-05 LPE – 0,060474 TPT dengan

�0� untuk masing-masing kabupaten/kota di provinsi Sumatera Utara
ditunjukkan pada tabel 4.12.

2. Kenaikan tingkat pendidikan tamatan SMA, laju pertumbuhan ekonomi
(LPE), dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 1%, akan
menurunkan

persentase penduduk miskin

berturut-turut sebesar

0,183994%, 1,07E-05% dan 0,060474%.
3. Variabel laju pertumbuhan ekonomi merupakan faktor yang paling
dominan untuk menurunkan

persentase penduduk miskin yaitu

sebesar1,07E-05% .

5.2

Saran
1. Dalam upaya menurunkan persentase penduduk miskin di Sumatera Utara,
pemerintah kabupaten/kota perlu memperhatikan aspek-aspek apa saja
yang menghambat penurunan persentase penduduk miskin di setiap
kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Perlu dikeluarkannya berbagai
kebijakan untuk melihat bagaimanatingkat kenaikan dan penurunan
persentase penduduk miskin di tiap kabupaten/kota di Sumatera Utara.
2. Model dalam penelitian ini masih terbatas karena adanya keterbatasan
data. Penelitian ini hanya menitik beratkan pada persentase penduduk
miskin yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan tamatan SMA, laju

67

68

pertumbuhan

ekonomi

dantingkat

pengangguran

terbuka

untuk

mewujudkan penurunan tingkat persentase penduduk miskin di Sumatera
Utara . Masih

banyak aspek yang bisa di jadikan indicator dalam

penurunan tingkat persentase penduduk miskin, seperti aspek inflasi,
angka melek huruf, tingkat partisipasi sekolah, dan berbagai aspek lainnya
yang nantinya dapat melanjutkan penelitian ini. Oleh karenanya diperlukan
studi lanjutan yagng lebih mendalam dengan data dan metode yang lebih
lengkap, sehingga dapat melengkapi hasil penelitian yang telah ada dan
hasilnya dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan berbagai pihak
yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk mencapai penurunan tingkat
persentase penduduk miskin.

69

DAFTAR PUSTAKA

Astut, Restu R., (2015), Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Pertumbuhan
Ekonomi, Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin
di Indonesia Tahun

2004-2012, Yogyakarta, FE Universitas Negeri

Yogyakarta.
Baltagi, Badi H., (2005), Econometric Analysis of Panel Data 3rd Edition, New
York, Jhon Willey

Cita, E, (2014), Analisis Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Pengangguran di Kota Ambon, Jurnal Ekonomi, VIII(1).

Djalal, Nachrowi., (2005), Penggunaan Teknik Ekonometrik, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.

Gujarati, D. N., ( 2004), Basic Econometric 4th Edition, New York, Mc Graw Hill
Companies.

Jhingan, M.L., (2000), Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Penerjemah: D.
Guritno. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Gio, Prana. U., (2013), Aplikasi Statistika dalam SPSS, Medan, USU Press.

Maulidya, Sitti, ( 2015), Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Kemiskinan di Provinsi Sulawesi Bara, Makasar, FEB Universitas
Hasanuddin.

Naf`an, (2014), Ekonomi Makro: Tinjauan Ekonomi Syariah, Graha Ilmu,
Yogyakrta.

69

70

Nugroho, Widiatma, ( 2012), Analisis Pengaruh PDRB, Agrishare, Rata-Rata
lama Sekolah dan Angka Melek Huruf Terhadap Jumlah Penduduk Miskin
di Indonesia, Semarang, FEB Universitas Diponegoro.

Setiawan, D. E., (2010), Ekonometrika, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sukirno, S., (2006), Ekonomi Pembangunan, Proses, Masalah dan Dasar
Kebijakan, Kencana, Jakarta.

Todaro, M. P., (2000), Pembangunan Ekonomi Jilid 2.di Dunia Ketiga Edisi
Ketujuh, Terjemahan oleh Harris Munandar, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Wing, W. W., (2015): Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews edisi
4, Unit Penerbit dan Percetakan, Yogyakarta.

70

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Rambung Susu pada 10 Agustus 1993. Ayah
bernama Wagiran dan Ibu bernama Rukiyah. Penulis merupakan anak pertama
dari empat bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Perumnas Kerasaan I
dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah di MTS
Al- Jihad Kerasaan I, dan lulus pada tahun 2009. Kemudian pada tahun 2009
penulis melanjutkan pendidikan SMA di MAN Pematang Bandar dan lulus pada
tahun 2012. Setelah menamatkan pendidikan SMA, pada tahun 2012 penulis
melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Jurusan Matematika
Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.

ii