lengkap tersebut menjadi pendukung bagi pembentukan mineralisasi emas dan logam lainnya di Indonesia.
Pergerakan lempeng saling menjauh menyebabkan penipisan dan perenggangan kerak bumi sehingga terjadi pengeluaran material
baru dari mantel membentuk jalur magmatik atau gunung api. Pada jalur gunung apimagmatik biasanya akan terbentuk zona mineralisasi seperti
emas dan logam lainnya, sedangkan pada jalur penunjaman akan ditemukan mineral yang lain pula. Setiap wilayah tektonik memiliki cirri
atau indikasi tertentu baik batuan, mineralisasi, struktur maupun kegempaannya. Proses mineralisasi dapat terjadi karena kristalisasi
magma, sublimasi metasomatisme kontak dan sublimasi.
2.2 Karakteristik Emas
Warna emas alami bervariasi tergantung ukuran partikelnya. Emas
precipitated biasanya berwarna coklat, tetapi ada juga yang mempunyai bayangan hitam, ungu, biru, dan merah muda pink. Dalam
lembaran tipis, biasanya tembus cahaya dan memancarkan cahaya kehijauan. Sebagai paduan, warna kuningnya bervariasi tergantung jenis
logam paduannya. Paduan emas–perak misalnya, membuat warna kuning emas menjadi lebih muda, sedangkan dengan tembaga warna kuning
tersebut akan menjadi lebih tua atau agak kemerahan. Para ahli perhiasan menyebut emas putih monel apabila emas dipadukan dengan
platinum sejumlah 25 atau 12 palladium. Kemurnian emas diukur dengan karat, menunjukan seberapa
murni emas yang terkandung dalam suatu paduan. Satu karat sama dengan 124 bagian emas atau 4,1667, emas 24 karat berarti emas
murni, sedangkan 18 karat mengandung 18 bagian emas dan 6 bagian paduan. Emas murni biasanya digunakan dalam industry karena sifatnya
yang lunak dan kuat tariknya 20.000 lb per inci kuadrat encyclopedia Britannica, 1768.
Sebagai logam bersifat lunak dan mudah ditempa malleable, emas memiliki kekerasan 2,5–3 skala mosh. Berat jenisnya bergantung
pada perlakuannya, jenis dan kandungan logam lain yang terpadu dengannya. Sebagai contoh emas tuang mempunyai BJ 19.3, emas suling
19.26, drawn gold 19,25, cold rolled sheet 19.296 dan precipated gold by
CH
2
O 19,29. Titik leburnya adalah 1.045
o
C dan titik didihnya sekitar 2500
o
C Mc Graw Hill Encyclopedia of science and technology. Dalam tabel
periodik , emas berada pada posisi kelompok B dari family I bersama dengan perak dan tembaga. Posisi emas pada bagian bawah rangkaian
logam elektromotif mengindikasikan sifat unsur kimianya. Emas murni biasanya mudah berlekuk, mudah dibengkokan, dan dapat ditempa
sampai dengan ketebalan 0,000001 mm. Mineral pembawa emas yang penting adalah emas
native dan campuran, telurida, selenida, sulfide, dan antimonida. Mineral–mineral
pengotor yang umum dijumpai bersama bijjh emas adalah kuarsa selain itu karbonat, turmalin dan flourit sering pula berasoisasi dengannya.
Emas umumnya terikat di dalam sulfida–sulfida logam dan hasil pelapukannya. Sulfida yang dimaksudkannya antara lain pirit, kalkopirit,
galenit, stibnit, tetrahedrit, sfalerit, arsenopirit, dan molibdenit
2.3 Model dan jenis endapan emas di Indonesia