PENGGUNAAN TEKNOLOGI HAND PHONE DANPOLA INTERAKSI PEMBANTU RUMAH TANGGA (PRT) DENGANMAJIKAN DI JL. IJEN KOTA MALANG
PENGGUNAAN TEKNOLOGI HAND PHONE DANPOLA INTERAKSI
PEMBANTU RUMAH TANGGA (PRT) DENGANMAJIKAN DI JL. IJEN
KOTA MALANG
Oleh: DINA AULIA ( 02240022 )
Sociology
Dibuat: 2007-03-29 , dengan 2 file(s).
Keywords: Pola Interaksi
Masyarakat di negara berkembang khususnya Negara Indonesia tidak dapat melepaskan diri dari
modernisasi terutama dalam hal teknologi baik itu teknologi komunikasi maupun teknologi
informasi. Teknologi komunikasi saat ini mulai mengalami suatu kemajuan mulai dari telp
rumah sampai hand phone (HP). Sebagai mahluk sosial manusia tidak pernah lepas dari yang
namanya komunikasi dan manusia tidak dapat hidup seorang diri. Bentuk umum dari proses
sosial yaitu interaksi sosial oleh karena itu proses sosial merupakan syarat utama terjadinya
aktivitas-aktivitas sosial.
Kehidupan keluarga di JL. Ijen Malang mayoritas banyak menggunakan tenaga orang lain untuk
menyelesaikan tugas rumah tangga yaitu pembantu rumah tangga (PRT). PRT jaman dulu
berbeda dengan PRT saat ini artinya PRT jaman dulu tidak diberi upah oleh majikannya tetapi
hanya diberi makan dan tempat tinggal dirumah majikan (mengabdi sampai tua). Sedangkan
PRT saat ini tidak hanya sekedar membantu melainkan mereka bekerja untuk mendapatkan gaji.
PRT saaat ini tidak kalah ketinggalan dengan arus perkembangan teknologi artinya cara
berkomunikasi mereka lebih modern yaitu dengan menggunakan HP salah satu contoh yaitu PRT
di JL. Ijen Malang.
Adapun rumusan masalah ini adalah bagaimanakah pemahaman PRT dalam penggunaan
teknologi HP dan bagaimanakan pola interaksi PRT dalam menggunakan teknologi HP. Pada
penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus
spesifik kolektif. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi langsung dan wawancara
mendalam sedangkan analisa datanya yaitu analisa data model interaktif. Sebagai kerangka
analisa data penulis menggunakan teori interaksionisme simbolik.
Dari hasil penelitian ini diperoleh penjelasan bahwa HP bagi PRT merupakan alat komunikasi
yang paling penting karena dengan adanya HP mereka bisa berkomunikasi dengan siapa saja
terutama dengan majikan laki-laki dan majikan perempuan. Meskipun pekerjaan mereka hanya
sebagai PRT tetapi HP merupakan image, gaul, tren, gaya dan mereka juga merasa percaya diri.
HP yang dimiliki oleh PRT bukan hanya sekedar untuk kepentingan pribadi melainkan juga
untuk kepentingan dengan majikan baik itu majikan laki-laki atau majikan perempuan.
Kesimpulannya adalah PRT merasa minder dan iri hati dengan orang lain jika mereka tidak
punya HP di jaman modern seperti saat ini. Bagi majikan yang bekerja di Malang PRT bisa
bertemu setiap hari bahkan mereka juga bisa ngobrol. Alat komunikasi yang sering digunakan
antara majikan dan pembantu yaitu telp rumah atau telp ke HP kalau SMS jarang. HP yang
dimiliki oleh PRT adalah hasil dari gaji mereka bekerja dan bukan pemberian dari majikannya.
PRT membeli HP tidak melihat merek asalkan HP yang dimiliki bisa dibuat komunikasi.
Hasil penelitian Skripsi ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak khususnya bagi
Mahasiswa Jurusan Sosiologi Konsentrasi Sosiologi Industri di Universitas Muhammadiyah
Malang. Oleh karena itu perlu adanya penelitian dan pengembangan lebih lanjut bagi penelitipeneliti berikutnya.
Abstract
Communities in developing countries especially Indonesia State can not escape from modernization,
especially in terms of both technology and communication technology information technology.
Communications technology are now starting to experience an improvement ranging from home phone
to mobile phone (HP). As social human beings never be separated from the name of communication and
human beings can not live alone. The general form of the social process of social interaction is therefore
a social process is the primary condition of social activities.
Family life in JL. Ijen Malang majority many employ others to complete the task of household domestic
servants (PRT). PRT PRT is different from earlier times when this means that domestic workers in the
past were not given wages by his employer but was given only food and shelter at home employers
(served until the elderly). While the PRT is not just helpful but they are working to get a salary. Saaat PRT
is no less lag with the current developments in technology mean they are more modern way of
communicating is by using the HP one example of PRT in JL. Ijen Malang.
The formulation of this problem is how the understanding of domestic workers in the use of HP
technology and how is the interaction pattern of domestic workers in using HP technology. In this study,
the authors use this type of qualitative research with specific collective case study approach.
Engineering data collection through direct observation and in-depth interviews, while data analysis is an
interactive model of data analysis. As a frame of data analysis the author uses the theory of symbolic
interactionism.
From the research results obtained by the explanation that the HP for domestic workers is the most
important communication tool because with HP they can communicate with anyone, especially with the
male employer and employer of women. Although they only work as domestic workers but HP is the
image, slang, trends, styles and they also feel confident. HP which are owned by the PRT is not just for
personal interest but also to the interests of the employer whether the male employer or employers of
women.
The conclusion was that workers feel insecure and jealous with others if they do not have a cell phone in
modern times such as this. For those employers who work in Malang PRT can meet every day and even
they can talk. Frequently used means of communication between the employer and the maid of the
house phone or phone to HP if SMS is rare. HP which are owned by the PRT is a result of their salary to
work and not a gift from her employer. PRT buy HP does not see the brand as long as the HP-owned
communications can be made.
The results of this thesis is expected to be useful for all parties, especially for students of Sociology
Department of Sociology Concentration of Industry in Muhammadiyah University of Malang. Hence the
need for further research and development for subsequent researchers.
PEMBANTU RUMAH TANGGA (PRT) DENGANMAJIKAN DI JL. IJEN
KOTA MALANG
Oleh: DINA AULIA ( 02240022 )
Sociology
Dibuat: 2007-03-29 , dengan 2 file(s).
Keywords: Pola Interaksi
Masyarakat di negara berkembang khususnya Negara Indonesia tidak dapat melepaskan diri dari
modernisasi terutama dalam hal teknologi baik itu teknologi komunikasi maupun teknologi
informasi. Teknologi komunikasi saat ini mulai mengalami suatu kemajuan mulai dari telp
rumah sampai hand phone (HP). Sebagai mahluk sosial manusia tidak pernah lepas dari yang
namanya komunikasi dan manusia tidak dapat hidup seorang diri. Bentuk umum dari proses
sosial yaitu interaksi sosial oleh karena itu proses sosial merupakan syarat utama terjadinya
aktivitas-aktivitas sosial.
Kehidupan keluarga di JL. Ijen Malang mayoritas banyak menggunakan tenaga orang lain untuk
menyelesaikan tugas rumah tangga yaitu pembantu rumah tangga (PRT). PRT jaman dulu
berbeda dengan PRT saat ini artinya PRT jaman dulu tidak diberi upah oleh majikannya tetapi
hanya diberi makan dan tempat tinggal dirumah majikan (mengabdi sampai tua). Sedangkan
PRT saat ini tidak hanya sekedar membantu melainkan mereka bekerja untuk mendapatkan gaji.
PRT saaat ini tidak kalah ketinggalan dengan arus perkembangan teknologi artinya cara
berkomunikasi mereka lebih modern yaitu dengan menggunakan HP salah satu contoh yaitu PRT
di JL. Ijen Malang.
Adapun rumusan masalah ini adalah bagaimanakah pemahaman PRT dalam penggunaan
teknologi HP dan bagaimanakan pola interaksi PRT dalam menggunakan teknologi HP. Pada
penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus
spesifik kolektif. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi langsung dan wawancara
mendalam sedangkan analisa datanya yaitu analisa data model interaktif. Sebagai kerangka
analisa data penulis menggunakan teori interaksionisme simbolik.
Dari hasil penelitian ini diperoleh penjelasan bahwa HP bagi PRT merupakan alat komunikasi
yang paling penting karena dengan adanya HP mereka bisa berkomunikasi dengan siapa saja
terutama dengan majikan laki-laki dan majikan perempuan. Meskipun pekerjaan mereka hanya
sebagai PRT tetapi HP merupakan image, gaul, tren, gaya dan mereka juga merasa percaya diri.
HP yang dimiliki oleh PRT bukan hanya sekedar untuk kepentingan pribadi melainkan juga
untuk kepentingan dengan majikan baik itu majikan laki-laki atau majikan perempuan.
Kesimpulannya adalah PRT merasa minder dan iri hati dengan orang lain jika mereka tidak
punya HP di jaman modern seperti saat ini. Bagi majikan yang bekerja di Malang PRT bisa
bertemu setiap hari bahkan mereka juga bisa ngobrol. Alat komunikasi yang sering digunakan
antara majikan dan pembantu yaitu telp rumah atau telp ke HP kalau SMS jarang. HP yang
dimiliki oleh PRT adalah hasil dari gaji mereka bekerja dan bukan pemberian dari majikannya.
PRT membeli HP tidak melihat merek asalkan HP yang dimiliki bisa dibuat komunikasi.
Hasil penelitian Skripsi ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak khususnya bagi
Mahasiswa Jurusan Sosiologi Konsentrasi Sosiologi Industri di Universitas Muhammadiyah
Malang. Oleh karena itu perlu adanya penelitian dan pengembangan lebih lanjut bagi penelitipeneliti berikutnya.
Abstract
Communities in developing countries especially Indonesia State can not escape from modernization,
especially in terms of both technology and communication technology information technology.
Communications technology are now starting to experience an improvement ranging from home phone
to mobile phone (HP). As social human beings never be separated from the name of communication and
human beings can not live alone. The general form of the social process of social interaction is therefore
a social process is the primary condition of social activities.
Family life in JL. Ijen Malang majority many employ others to complete the task of household domestic
servants (PRT). PRT PRT is different from earlier times when this means that domestic workers in the
past were not given wages by his employer but was given only food and shelter at home employers
(served until the elderly). While the PRT is not just helpful but they are working to get a salary. Saaat PRT
is no less lag with the current developments in technology mean they are more modern way of
communicating is by using the HP one example of PRT in JL. Ijen Malang.
The formulation of this problem is how the understanding of domestic workers in the use of HP
technology and how is the interaction pattern of domestic workers in using HP technology. In this study,
the authors use this type of qualitative research with specific collective case study approach.
Engineering data collection through direct observation and in-depth interviews, while data analysis is an
interactive model of data analysis. As a frame of data analysis the author uses the theory of symbolic
interactionism.
From the research results obtained by the explanation that the HP for domestic workers is the most
important communication tool because with HP they can communicate with anyone, especially with the
male employer and employer of women. Although they only work as domestic workers but HP is the
image, slang, trends, styles and they also feel confident. HP which are owned by the PRT is not just for
personal interest but also to the interests of the employer whether the male employer or employers of
women.
The conclusion was that workers feel insecure and jealous with others if they do not have a cell phone in
modern times such as this. For those employers who work in Malang PRT can meet every day and even
they can talk. Frequently used means of communication between the employer and the maid of the
house phone or phone to HP if SMS is rare. HP which are owned by the PRT is a result of their salary to
work and not a gift from her employer. PRT buy HP does not see the brand as long as the HP-owned
communications can be made.
The results of this thesis is expected to be useful for all parties, especially for students of Sociology
Department of Sociology Concentration of Industry in Muhammadiyah University of Malang. Hence the
need for further research and development for subsequent researchers.