PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA PENGGUNA SEPATU (Studi Pada Anggota Komunitas Vanshead Di Kota Malang)

(1)

PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA PENGGUNA SEPATU

(Studi Pada Anggota Komunitas Vanshead Di Kota Malang)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Ilmu Komunikasi

Oleh: Samsul Arifin NIM: 201010040311243

Pembimbing: 1. Nurudin, S.Sos., M.Si. 2. Isnani Dzuhrina,S.Sos.M.Adv

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobilalamin adalah kata pertama yang penulis katakan dan Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, atas berkah dan limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA PENGGUNA SEPATU”

Penulis menyadari bahwa terselesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, petunjuk, dan saran dari semua pihak. Untuk itu, penulis dengan segala kerendahan hati ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai khususnya kepada :

1. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Sugeng Winarno, Sos,M.A. selaku Kepala Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Nurudin, S.Sos., M.Si dan Ibu Isnani Dzuhrina,S.Sos.M.Adv. selaku Dosen pembimbing terima kasih atas waktu yang telah diluangkan untuk arahan, bimbingan, petunjuk, dan nasehat dalam proses pembuatan skripsi sampai selesai.

4. Bapak Nurudin, S.Sos. selaku Dosen wali atas bimbingan dan ilmu yang bermanfaat.


(4)

5. Seluruh staf pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat.

6. Bapak dan Ibuku tercinta atas doa, kasih sayang, pengorbanan, motivasi, bimbingan, nasehat, bekal ilmu hidup, dan segalanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Istriku Lily Ainur Rosyidah dan Putra pertamaku Arzakhel Ransi Arifin tersayang,yang telah banyak memberi berkah dan tiada hentika untuk mendoakan.

8. Teman-teman komunitas Komunitas Vanshead Malang,terutama kepada ketua Vanshead Malang Alexander Leman Pratama yang telah memberikan ijin untuk penelitian ini,serta seluruh anggota Vanshead Malang yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini hingga selesai.

9. Teman-teman kuliah yang banyak membantu dan menghibur dalam

penyelesaian skripsi

ini,Fajri,Hamsah,Martha,Erwin,Wardha,Ovy,Ayu,Yanuar,Ubed,alfan,arul,Riyadi, dan masih banyak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu kalian semua is the best

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah berkenan memberikan bantuan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan sangat berguna agar pada


(5)

penulisan selanjutnya dapat menghasilkan karya yang lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.


(6)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………i LEMBAR PENGESAHAN……….………ii KATA PENGANTAR………...…iii DAFTAR ISI………..……….iv DAFTAR LAMPIRAN………...v ABSTRAKSI………..vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah………1

1.2Rumusan Masalah……….7

1.3Tujuan Penelitian………...7

1.4 Manfaat penelitian……… ……7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pemasaran………..8

2.2 Perilaku Konsumen………...9

2.3 Tipe-tipe Perilaku Konsumen………..10

2.4Faktor –faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen………11

2.5Loyalitas Merek………...18

2.6Merek……….…..21

2.7Brand Community……….…..24

2.8Komponen-Komponen Brand Community……….…27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian………..…30

3.2Tipe Penelitian ………....30

3.3Definisi konsep dan Definisi Operasional………...31

3.4Penentuan Populasi dan Sampel………..……35

3.5Jenis dan Sumber Data………..…..36

3.6Metode Pengumpulan Data……….…36

3.7Teknik Analisis Data………...37

3.8Uji Validitas ………...……38

3.9Uji Reliabilitas……….39

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN 4.1Gambaran Umum Vans Company……….……..40

4.1.1 Sejarah Berdirinya Vans Company………..……..40

4.1.2 Awal Berdirinya Vans……….…...41

4.1.3 Ketenaran Checkerboard……….…...45

4.1.4 Vans Mengalami Rugi Besar……….….47

4.1.5 Vans Berpindah Tangan……….…48

4.2 Perkembangan Vans di Indonesia……….…49

4.3 Gambaran umum Komunitas Vanshead Malang ……….51

4.3.1 Asal mula terbentuknya komunitas……….…...52

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Profil Responden ……….………56

5.1.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………56

5.1.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur ………57


(7)

5.3 Variabel pengaruh (independen) Brand Community ………..59

5.3 Variabel terpengaruh (dependen) Loyalitas Merek………...72

5.4 Hasil uji Validitas………..85

5.5 Hasil Uji Reliabilitas………..……90

5.6Hasil uji F………..…91

5.7Pembahasan ………..……...93

BAB VI PENUTUP 6.1Kesimpulan………..……..96

6.2Saran 6.36.2.1 Secara Akademis………..……97


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Identitas Responden ... 98

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian ... 100

Lampiran 3. Uji Validitas ... 107

Lampiran 4. Uji Reliabilitas ... 112


(9)

DAFTAR PUSTAKA

Sugiono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfa Beta.

Hamidi, 2007.Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: Umm Press

Durianto, D., Sitinjak, T. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Engel et all. 1995. Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara.

Kotler, P dan Amstrong. 2001 .Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi ke 8. Jakarta: Erlangga.

Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta: Media Pressindo.

Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, Philip. 2003. Marketing Manajemen. 11th ed. New Jersey: Pearson Education.

Rangkuti, F. 1997. Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta: Indeks. Mc Carthy, J and William. 1993. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Mowen, C. & Minor, M. 2001. Perilaku konsumen. Bandung : Erlangga.

Schiffman, Leon G. & Kanuk, Leslie L. 2004. Consumer Behaviour (8th ed). New Jersey: Printice Hall.

Simamora, B. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Simamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional. Jakarta : Salemba Empat.

Stanton, J. 1996. Prinsip Pemasaran. Edisi 7. Jakarta: Erlangga.

Suliyanto. 2005. Analisis Program Aplikasi Data Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.


(10)

Sugiarto, D. 2000. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Fischer, Brown R.J. 1976. Explaining intergroup differentiation in a community. Journal of occupational of psychology.

Gusfel S.B. 1975. The Psycological sense of community: perspective for community psycology. San francisco: journal of psycology.

Muniz, A.M. Jr. And T.C. O’Guinn. 1995. „Brand Community฀, Journal of Consumer Research, 27(4): 412-32.

Internet

http://labsky2012.blogspot.co.id/2012/08/tugas5-perkembangan-vans-off-wall.html

http://www.gaganstore.com

www.tnol.co.id Written by Budi Yanto Wednesday, 05 March 2014

http://www.sneakersholic.com/2015/05/ketika-kode-waffle-menjadi-tolak-ukur-sepatu-vans-original.html

www.facebook.com/vanskeadkaskus www.kaskus.co.id/vansofthewall


(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan mempengaruhi suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat, maka produsen dituntut lebih memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen terutama pada strategi untuk mempertahankan loyalitas konsumennya. Pada umumnya loyal konsumen tidak mencari alternatif dan tidak mudah berpaling pada merek produk lain. Dengan alasan tersebut perusahaan berusaha untuk menciptakan konsumen yang loyal.

Menurut Kotler (2000) para pesaing adalah perusahaan-perusahaan yang memuaskan pelanggan yang sama. Begitu perusahaan mengidentifikasi pesaingnya, maka harus mengetahui dengan pasti karakteristik, khususnya strategi, tujuan, kelemahan, dan pola reaksi pesaing ketika mendapat ancaman pasar. Persaingan yang semakin ketat saat ini untuk semu kategori produk melahirkan berbagai macam merek yang semakin menjadi identitas masingmasing produk tersebut. Peranan merek bukan lagi sekedar nama atau pembeda dengan produk-produk pesaing, tetapi sudah menjadi salah satu faktor penting dalam keunggulan bersaing. Merek memberikan konsumen suatu sumber pilihan, mnyederhanakan keputusan, menawarkan jaminan mutu dan mengurangi resiko, membantu ekspresi diri, serta menawarkan persahabatan dan kesenangan.

Durianto, sitinjak (2001) menyatakan bahwa fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perkonomian Indonesaia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar (market


(12)

2

share).Hal seperti ini dapat terlihat pada persaingan produk fhasion style, dimana Indonesia merupakan bangsa yang masyarakatnya mudah terpengaruh dengan fhasion-fhasion luar negeri, seperti Amerika, Korea dan lain sebagainya. Untuk mengikuti trend tersebut tidak semuakalangan bias mengikutinya di karenakan barang-barang tersebut mahal harganya di karenekan import langsung dari luar negeri.

Perilaku konsumen dalam pemilihan berbagai produk dipengaruhi faktor pribadi yaitu pekerjaan, keadaan ekonomi, dan gaya hidup, Jumlah produk Indonesia yang tinggi dan perekonomian Indonesia yang dalam masa perkembangan sehingga keadaan ekonomi mayoritas penduduk Indonesia pada kalangan menengah ke bawah. Melihat keadaan ekonomi masyarakat Indonesia pada kalangan menengah ke bawah, maka yang untuk pengikut trend ini kebanyakan kalangan menengah ke atas mengingat barang-barang import itu tidak murah dan karena mereka sangat menyukai brand-brand import yang terkenal, seperti produk dari brand Vans.

Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan dunia fhasion hingga saat ini masih mampu memikat perhatian. Kebutuhan akan fhasion tidak hanya menjadi sekedar pakaian biasa tetapi bagi sebagian kalangan masyarakat telah menjadi bagian dari gaya hidup dan up to date. Antusiasme sebagian kalangan masyarakat terhadap barang import adalah salah satu gambaran dari fenomena tersebut. Komunitas penggemar merek import (Brand Community) selaku konsumen. Barang import dalam hal ini telah terlibat pada jenis perilaku pembelian yang rumit, dimana perilaku pembelian yang rumit itu lazim terjadi bila produknya mahal, jarang dibeli, beresiko, dan sangat mengekpresikandiri (Kotller,2000).

Karena seperti diketahui bahwa produk import itu identik dengan harga yang relatif mahal. Hal ini menunjukkan bahwak keputusan konsumen dalam membeli bukan hanya mengacu pada pertimbangan ekonomis semata, tetapi lebih berorientasi pada seberapa


(13)

3

berkualitas dan nilai kepuasan yang didapat dari apa yang dikorbankan; serta bagaimana suatu produk dapat mewakili kebutuhannya.

Kondisi ini tentunya menuntut setiap produsen fashion untuk senantiasa mengembangkan konsep produk yang ditawarkan, mengingat produk fashion style sangat peka terhadap selera konsumen dan tuntutan perkembangan jaman, Dalam dunia usaha dengan tingkat persainganya yang kompetitif, perusahaanyang tidak mempersiapkan produk barunya akan menghadapi resiko yangberat, yaitu bahwa perusahaan semacam ini akan mendapatkan produk-produknya menjadi korban kebutuhan dan selera konsumen yang berubah-ubah, teknologi baru dandaur hidup praduk yang pandek serta persaingan yang meningkat baik itu dari dalam maupun dari luar negeri (Kotler,1994).

Disisi lain era globalisasi sudah tidak bisa ditawar lagi kedatangannya, sehingga semua pihak yang telah menyepakati munculnya era tersebut mau tidak mau harus segera berbenah diri untuk memasukinya, karena pasar era ini berbagai jenis industri konveksi maupun unit bisnis lain akan kedatangan pesaing-pesaing potensial yang sebelumnya terhambat projeksi yang diciptakan antar negara. Seiring dengan kemajuan yang ada baik kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dilihat dari adanya inovasi-inovasi baru telah menyebabkan konsumen melakukan tindakan pengeluaran uang yang selektif dalam melakukan pembelian.

Seorang konsumen akan memilih produk atau merek tertentu berdasarkan kriteria yang berlaku pada dirinya yang merupakan bentukan dari pengaruh faktor lingkungan dan faktor individu. Dalam menentukan pilihan ini konsumen melewati fase serta proses tertentu dan akan memilih produk atau merek yang mempunyai kepuasan tertinggi menurutnya berdasarkan jangkauan ekonominya. Demikian pula halnya untuk menggambarkan tentang apa yang terjadi


(14)

4

pada diri komunitas pencinta produk Vans (Vanshead Malang) ditanahair khusunyadi kotaMalang.

Durianto,Sitinjak (2001) berpendapat bahwa salah satu aset untuk merebut pangsa pasar tersebut adalah merek produk yang dewasa ini berkembang menjadi sumber aset terbesar bagi perusahaan. Kotler (dalam Simamora, 2002) menyebutkan bahwa merek merupakan nama, simbol, desain, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang ditunjukkan untuk mengidentifikasi dan mendeferensiasi atau membedakan barang atau layanan suatu penjualan lain.

Merek memberi konsumen suatu sumber pilihan, menyederhanakan keputusan, menawarkan jaminan mutu dan mengurangi resiko, membantu ekspresi diri, serta menawarkan persahabatan dan kesenangan. Lebih lanjut Kotler (1996) mengatakan bahwa merek adalah suatu hal yang mendasar, sama halnya dengan segmentasi dan positioning di dalam pemasaran. Ini merupakan hal yang paling utama untuk masuk dan tinggal di benak konsumen. Diperlukan sebuah cara yang dapat menjadi alternatif bagi pengembangan dan pembangunan bagi sebuah

brand yang bertujuan untuk menarik perhatian dan mempertahankan konsumen.

Seperti diketahui bahwa merek Vans sudah melekat di benak masyarakat, khususnya anak muda jaman sekarang. Meskipun banyak brand-brand terkenal lainnya seperti Nike, Adidas New Balanee dll, yang banyak beredar di Indonesia atau khususnya di Kota Malang, ternyata belum sepenuhnya merebut hati masyarakat dan anak-anak muda di Kota Malang. Terlebih angan-angan atau kesukaan konsumen terhadap sebuah Trend Fhasion. Terbukti di setiap kota tertentu di Indonesia pasti ada komunitras Vanshead (Komunitas Pencinta Produk Vans).

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa merek mempunyai peranan penting dan merupakan aset terbesar bagi perusahaan. Namun agar merek produk dapat bertahan


(15)

5

lama dalam kondisi pasar yang semakin kompetitif dan keluar sebagai pemenang, dibutuhkan konsumen yang memiliki loyalitas merek yang tinggi (Durianto ,sitinjak2001).

Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa loyalitas merek yang umum dipakai oleh para pemasar adalah suatu bentuk sikap dan perilaku konsumen terhadap suatu merek. Konsumen akan memiliki preferensi terhadap satu merek meski banyak tersedia merek alternatif. Pengukuran sikap konsumen terhadap suatu merek menyangkut seluruh perasaan konsumen mengenai produk dan merek serta kecenderungan mereka untuk membeli produk dan merek tersebut. Pengukuran perilaku bergantung pada respon periaku konsumen yang telah diberi sebuah stimulus yang bertujuan untuk mempromosikan produk atau merek alternatif.

Loyalitas merek dapat diartikan bahwa konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya di masa mendatang (Mowen dan Minor, 1998). Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Hasan (2008) dimana loyalitas merek mencerminkan psikologis terhadap merek tertentu.. Hal ini juga terjadi di dalam komunitas Vanshead Malang yang loyal akan merek tersebut. Keloyalan anggota ini akan merek tersebut dapat diketahui dari beberapa yang melakukan pembelian ulang akan kendaraan tersebut.

Usaha untuk mendapatkan loyalitas konsumen diperlukan strategi yang lebih sulit dibandingkan menciptakan kepuasan konsumen. Adanya keunggulan produk dibanding produk pesaing mutlak dibutuhkan karena dapat menjadi daya tarik pertama dan utama bagi konsumen. Selanjutnya jika konsumen telah memiliki kepuasan atas produk tersebut, dibutuhkan dukungan dari lingkungan sosial konsumen yang dapat menahan keinginan konsumen untuk berganti pilihan konsumsinya ke produk lain. Kedua hal diatas pada akhirnya akan berpadu pada diri konsumen dan menciptakan tingkat loyalitas tertinggi dari konsumen.


(16)

6

Tumbuhnya berbagai komunitas pelanggan belakangan ini sedikitbanyak berpengaruh terhadap strategi pengembangan sebuah merek. Pasalnya, komunitas terbukti punya pengaruh yang sangat besar bagi preferensi merek yang digunakan oleh anggota komunitasnya. Hal ini sudah sangat disadari oleh sebagian pemilik merek.

Sejumlah produsen yang jeli seperti Produk Vans, telah berhasil menangkap fenomena

komunitas ini dan memanfaatkannya sebagai tool untuk semakin memahami konsumennya,

sekaligus mendapatkan banyak masukan berharga untuk perbaikan kualitas maupun produk layanannya. Bagaimanapun, inilah jenis pasar yang paling fokus, karena itu juga bisa digarap secara efektif. Dengan mengunjungi komunitas konsumen, akan lebih mudah mengembangkan program-program loyalitas, yang akhirnya diharapkan mampu meningkatkan penjualan. Bahkan, seperti yang terjadi di negara maju, ide-ide inovasi produk atau jasa sering bersumber dari anggota-anggota komunitasnya.

Salahsatu fenomena Komunitas Vanshead Malang dimanapara membernya wajib mempunyai produk dari Vans, dan wajib memakainya ketika menghadiri gathering.Komunitas ini didirikan atas inisiatif komsumen. Komunitas adalah pasar potensial masa depan, potensi dan manfaat komunitas belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai sarana pemasaran,belum banyak produsen yang sadar memanfaatkan atau mengantisipasi kelahiran komunitas yang kian marak ini. Saat komunitas berkumpul, sesungguhnya mereka sedang berinteraksi intens dengan sebuah merek. Merek-merek itu bahkan berfungsi menjadi pengikat yang menyatukan anggota komunitas.


(17)

7 1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh brand community terhadap loyalitas merek anggota komunitas Vanshead di Kota Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh brand community terhadap loyalitas merek anggota komunitas Vanshead di Kota Malang.

1.4Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara akademis maupun praktis:

1. Secara akademis dapat memberikan gambaran secara konkrit mengenai aplikasi ilmu

komunikasi di lapangan, memberikan referensi wacana keilmuan bagi peneliti lain, dan di harapkan Dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya dan memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang pemasaran.

2. Secara praktis, penelitian ini di harapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran

kepada sales marketing untuk meningkatkan penjualan produk dan penguatan sebuah brand.dan sebagai persyaratan dalam menyelesaikan studi di Jurusan Ilmu Komunikasi sekaligus sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan dalam melakukan komunikasi dalam bidang marketing dan branding produk dalam setiap komunitas.


(1)

share).Hal seperti ini dapat terlihat pada persaingan produk fhasion style, dimana Indonesia merupakan bangsa yang masyarakatnya mudah terpengaruh dengan fhasion-fhasion luar negeri, seperti Amerika, Korea dan lain sebagainya. Untuk mengikuti trend tersebut tidak semuakalangan bias mengikutinya di karenakan barang-barang tersebut mahal harganya di karenekan import langsung dari luar negeri.

Perilaku konsumen dalam pemilihan berbagai produk dipengaruhi faktor pribadi yaitu pekerjaan, keadaan ekonomi, dan gaya hidup, Jumlah produk Indonesia yang tinggi dan perekonomian Indonesia yang dalam masa perkembangan sehingga keadaan ekonomi mayoritas penduduk Indonesia pada kalangan menengah ke bawah. Melihat keadaan ekonomi masyarakat Indonesia pada kalangan menengah ke bawah, maka yang untuk pengikut trend ini kebanyakan kalangan menengah ke atas mengingat barang-barang import itu tidak murah dan karena mereka sangat menyukai brand-brand import yang terkenal, seperti produk dari brand Vans.

Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan dunia fhasion hingga saat ini masih mampu memikat perhatian. Kebutuhan akan fhasion tidak hanya menjadi sekedar pakaian biasa tetapi bagi sebagian kalangan masyarakat telah menjadi bagian dari gaya hidup dan up to date. Antusiasme sebagian kalangan masyarakat terhadap barang import adalah salah satu gambaran dari fenomena tersebut. Komunitas penggemar merek import (Brand Community) selaku konsumen. Barang import dalam hal ini telah terlibat pada jenis perilaku pembelian yang rumit, dimana perilaku pembelian yang rumit itu lazim terjadi bila produknya mahal, jarang dibeli, beresiko, dan sangat mengekpresikandiri (Kotller,2000).

Karena seperti diketahui bahwa produk import itu identik dengan harga yang relatif mahal. Hal ini menunjukkan bahwak keputusan konsumen dalam membeli bukan hanya mengacu pada pertimbangan ekonomis semata, tetapi lebih berorientasi pada seberapa


(2)

berkualitas dan nilai kepuasan yang didapat dari apa yang dikorbankan; serta bagaimana suatu produk dapat mewakili kebutuhannya.

Kondisi ini tentunya menuntut setiap produsen fashion untuk senantiasa mengembangkan konsep produk yang ditawarkan, mengingat produk fashion style sangat peka terhadap selera konsumen dan tuntutan perkembangan jaman, Dalam dunia usaha dengan tingkat persainganya yang kompetitif, perusahaanyang tidak mempersiapkan produk barunya akan menghadapi resiko yangberat, yaitu bahwa perusahaan semacam ini akan mendapatkan produk-produknya menjadi korban kebutuhan dan selera konsumen yang berubah-ubah, teknologi baru dandaur hidup praduk yang pandek serta persaingan yang meningkat baik itu dari dalam maupun dari luar negeri (Kotler,1994).

Disisi lain era globalisasi sudah tidak bisa ditawar lagi kedatangannya, sehingga semua pihak yang telah menyepakati munculnya era tersebut mau tidak mau harus segera berbenah diri untuk memasukinya, karena pasar era ini berbagai jenis industri konveksi maupun unit bisnis lain akan kedatangan pesaing-pesaing potensial yang sebelumnya terhambat projeksi yang diciptakan antar negara. Seiring dengan kemajuan yang ada baik kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dilihat dari adanya inovasi-inovasi baru telah menyebabkan konsumen melakukan tindakan pengeluaran uang yang selektif dalam melakukan pembelian.

Seorang konsumen akan memilih produk atau merek tertentu berdasarkan kriteria yang berlaku pada dirinya yang merupakan bentukan dari pengaruh faktor lingkungan dan faktor individu. Dalam menentukan pilihan ini konsumen melewati fase serta proses tertentu dan akan memilih produk atau merek yang mempunyai kepuasan tertinggi menurutnya berdasarkan jangkauan ekonominya. Demikian pula halnya untuk menggambarkan tentang apa yang terjadi


(3)

pada diri komunitas pencinta produk Vans (Vanshead Malang) ditanahair khusunyadi kotaMalang.

Durianto,Sitinjak (2001) berpendapat bahwa salah satu aset untuk merebut pangsa pasar tersebut adalah merek produk yang dewasa ini berkembang menjadi sumber aset terbesar bagi perusahaan. Kotler (dalam Simamora, 2002) menyebutkan bahwa merek merupakan nama, simbol, desain, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang ditunjukkan untuk mengidentifikasi dan mendeferensiasi atau membedakan barang atau layanan suatu penjualan lain.

Merek memberi konsumen suatu sumber pilihan, menyederhanakan keputusan, menawarkan jaminan mutu dan mengurangi resiko, membantu ekspresi diri, serta menawarkan persahabatan dan kesenangan. Lebih lanjut Kotler (1996) mengatakan bahwa merek adalah suatu hal yang mendasar, sama halnya dengan segmentasi dan positioning di dalam pemasaran. Ini merupakan hal yang paling utama untuk masuk dan tinggal di benak konsumen. Diperlukan sebuah cara yang dapat menjadi alternatif bagi pengembangan dan pembangunan bagi sebuah brand yang bertujuan untuk menarik perhatian dan mempertahankan konsumen.

Seperti diketahui bahwa merek Vans sudah melekat di benak masyarakat, khususnya anak muda jaman sekarang. Meskipun banyak brand-brand terkenal lainnya seperti Nike, Adidas New Balanee dll, yang banyak beredar di Indonesia atau khususnya di Kota Malang, ternyata belum sepenuhnya merebut hati masyarakat dan anak-anak muda di Kota Malang. Terlebih angan-angan atau kesukaan konsumen terhadap sebuah Trend Fhasion. Terbukti di setiap kota tertentu di Indonesia pasti ada komunitras Vanshead (Komunitas Pencinta Produk Vans).

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa merek mempunyai peranan penting dan merupakan aset terbesar bagi perusahaan. Namun agar merek produk dapat bertahan


(4)

lama dalam kondisi pasar yang semakin kompetitif dan keluar sebagai pemenang, dibutuhkan konsumen yang memiliki loyalitas merek yang tinggi (Durianto ,sitinjak2001).

Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa loyalitas merek yang umum dipakai oleh para pemasar adalah suatu bentuk sikap dan perilaku konsumen terhadap suatu merek. Konsumen akan memiliki preferensi terhadap satu merek meski banyak tersedia merek alternatif. Pengukuran sikap konsumen terhadap suatu merek menyangkut seluruh perasaan konsumen mengenai produk dan merek serta kecenderungan mereka untuk membeli produk dan merek tersebut. Pengukuran perilaku bergantung pada respon periaku konsumen yang telah diberi sebuah stimulus yang bertujuan untuk mempromosikan produk atau merek alternatif.

Loyalitas merek dapat diartikan bahwa konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya di masa mendatang (Mowen dan Minor, 1998). Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Hasan (2008) dimana loyalitas merek mencerminkan psikologis terhadap merek tertentu.. Hal ini juga terjadi di dalam komunitas Vanshead Malang yang loyal akan merek tersebut. Keloyalan anggota ini akan merek tersebut dapat diketahui dari beberapa yang melakukan pembelian ulang akan kendaraan tersebut.

Usaha untuk mendapatkan loyalitas konsumen diperlukan strategi yang lebih sulit dibandingkan menciptakan kepuasan konsumen. Adanya keunggulan produk dibanding produk pesaing mutlak dibutuhkan karena dapat menjadi daya tarik pertama dan utama bagi konsumen. Selanjutnya jika konsumen telah memiliki kepuasan atas produk tersebut, dibutuhkan dukungan dari lingkungan sosial konsumen yang dapat menahan keinginan konsumen untuk berganti pilihan konsumsinya ke produk lain. Kedua hal diatas pada akhirnya akan berpadu pada diri konsumen dan menciptakan tingkat loyalitas tertinggi dari konsumen.


(5)

Tumbuhnya berbagai komunitas pelanggan belakangan ini sedikitbanyak berpengaruh terhadap strategi pengembangan sebuah merek. Pasalnya, komunitas terbukti punya pengaruh yang sangat besar bagi preferensi merek yang digunakan oleh anggota komunitasnya. Hal ini sudah sangat disadari oleh sebagian pemilik merek.

Sejumlah produsen yang jeli seperti Produk Vans, telah berhasil menangkap fenomena komunitas ini dan memanfaatkannya sebagai tool untuk semakin memahami konsumennya, sekaligus mendapatkan banyak masukan berharga untuk perbaikan kualitas maupun produk layanannya. Bagaimanapun, inilah jenis pasar yang paling fokus, karena itu juga bisa digarap secara efektif. Dengan mengunjungi komunitas konsumen, akan lebih mudah mengembangkan program-program loyalitas, yang akhirnya diharapkan mampu meningkatkan penjualan. Bahkan, seperti yang terjadi di negara maju, ide-ide inovasi produk atau jasa sering bersumber dari anggota-anggota komunitasnya.

Salahsatu fenomena Komunitas Vanshead Malang dimanapara membernya wajib mempunyai produk dari Vans, dan wajib memakainya ketika menghadiri gathering.Komunitas ini didirikan atas inisiatif komsumen. Komunitas adalah pasar potensial masa depan, potensi dan manfaat komunitas belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai sarana pemasaran,belum banyak produsen yang sadar memanfaatkan atau mengantisipasi kelahiran komunitas yang kian marak ini. Saat komunitas berkumpul, sesungguhnya mereka sedang berinteraksi intens dengan sebuah merek. Merek-merek itu bahkan berfungsi menjadi pengikat yang menyatukan anggota komunitas.


(6)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh brand community terhadap loyalitas merek anggota komunitas Vanshead di Kota Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh brand community terhadap loyalitas merek anggota komunitas Vanshead di Kota Malang.

1.4Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara akademis maupun praktis:

1. Secara akademis dapat memberikan gambaran secara konkrit mengenai aplikasi ilmu komunikasi di lapangan, memberikan referensi wacana keilmuan bagi peneliti lain, dan di harapkan Dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya dan memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang pemasaran. 2. Secara praktis, penelitian ini di harapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran

kepada sales marketing untuk meningkatkan penjualan produk dan penguatan sebuah brand.dan sebagai persyaratan dalam menyelesaikan studi di Jurusan Ilmu Komunikasi sekaligus sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan dalam melakukan komunikasi dalam bidang marketing dan branding produk dalam setiap komunitas.


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA PENGGUNA HONDA MEGAPRO DI JEMBER

0 9 116

ANALISIS PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA PENGGUNA HONDA MEGAPRO DI JEMBER

1 55 16

ANALISIS PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA PENGGUNA HONDAMEGAPRO DI JEMBER

0 8 16

Analisis Pengaruh Brand Community Terhadap Loyalitas Merek Pada Pengguna Satria FU 150 Di Kabupaten Situbondo

1 12 17

ANALISIS PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA PENGGUNA SATRIA FU 150 DI KABUPATEN SITUBONDO

1 41 18

ANALISIS PENGARUH BRAND COMMUNITY TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA PENGGUNA SATRIA FU 150 DI KABUPATEN SITUBONDO

0 11 18

PENGARUH ELEMEN KOMUNITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK (Studi Eksplanatif Kuantitatif tentang Pengaruh Elemen Komunitas Merek 3 Foil Indonesia terhadap Loyalitas Merek Sepatu Adidas Originals pada Anggota Komunitas 3 Foil Indonesia).

0 3 15

PENDAHULUAN PENGARUH ELEMEN KOMUNITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK (Studi Eksplanatif Kuantitatif tentang Pengaruh Elemen Komunitas Merek 3 Foil Indonesia terhadap Loyalitas Merek Sepatu Adidas Originals pada Anggota Komunitas 3 Foil Indonesia).

0 4 45

PENUTUP PENGARUH ELEMEN KOMUNITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK (Studi Eksplanatif Kuantitatif tentang Pengaruh Elemen Komunitas Merek 3 Foil Indonesia terhadap Loyalitas Merek Sepatu Adidas Originals pada Anggota Komunitas 3 Foil Indonesia).

0 3 56

Analisis pengaruh brand community terhadap loyalitas merek (studi kasus pada anggota Komunitas Volkswagen Club Yogyakarta).

1 2 134