Larva Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh

36 terdiri dari subcosta Sc, radius R yang terdiri atas R1, R2, R3, R4, dan R5, media M meliputi M1, M2, dan M3, cubitus ada dua yaitu Cu1 dan Cu2, rangka CuP dan satu vena anal A1. Gambar 3.9A. Tidak ditemukan retinaculum pada sayap depan. Sayap belakang memiliki venasi subcosta Sc dan radius R1 bergabung Sc+R1 Gambar 3.9B dan terdapat frenulum berwarna coklat Gambar 3.9B. Sayap belakang mempunyai enam vena yang muncul dari sel, CuP dan satu vena anal A1. Abdomen ngengat jantan tampak ramping sedangkan abdomen yang betina tampak gemuk dan ditumbuhi oleh banyak sisik dan rambut. Warna juga dapat mencirikan kelamin, yaitu jantan lebih gelap dan mengkilap sedangkan betina berwarna coklat agak terang dan kusam. Karakterisasi Ngengat Parasitoid Pradewasa a. Telur Tabel 3.1 Ukuran telur Epipyropidae Variabel Ukuran mm Rata-rata panjang telur ×±Sd 0.35 ± 0,04 Rata-rata lebar telur ×±Sd 0.22 ± 0,03 Kisaran panjang telur 0,27 - 0,38 Kisaran lebar telur 0,13 - 0,27 Dari Tabel 3.1 tampak bahwa rata-rata panjang dan lebar telur Epipyropidae adalah masing-masing 0,35 mm dan 0,22 mm. Telur berbentuk oval berwarna coklat Gambar 3.10.

b. Larva

Larva memiliki dua bentuk yang berbeda, yaitu instar pertama mirip atau mendekati triungulin semi-triungulin dan instar yang lebih besar berbentuk eruciform seperti bentuk larva ordo Lepidoptera pada umumnya. Stemata mata tunggal lateral tampak berjejer membentuk lingkaran sebanyak enam biji Gambar 3.11A, memiliki sepasang mandibel yang berbentuk seperti jarum melengkung Gambar 3.11B. Tugkai palsu terdapat pada ruas 3,4,5,6 dan akhir abdomen Gambar 3.11C, setiap tungkai palsu terdapat 30-35 croket Gambar 3.11D, satu buah spinneret Gambar 3.11E, 37 dan sepasang antena Gambar 3.11F. Tungkai toraks memiliki kuku yang kokoh dan runcing. Gambar 3.10 Bentuk telur Epipyropidae. Gambar 3.11 Karakter larva ngengat parasitoid: A. stemata St, B. mandible Md, C. proleg Prl, D. spinneret Spnt, E. croket Crkt, dan F antenna Ant. Larva instar pertama memiliki panjang tubuh rata-rata 0,45 mm n =50, berwarna coklat muda dengan tiga pasang tungkai pada ruas toraksnya. Larva instar pertama berbentuk semi-triungulin dengan 13 ruas tubuhnya, kepala besar hampir sama dengan lebar toraksnya, panjang kepala dan toraksnya hampir setengah ukuran tubuhnya. Noktah atau noda coklat tua tegas terdapat pada ruas pertama toraks Gambar 3.12. Warna abdomen dan toraks tampak terlihat sangat kontras, yaitu berwarna coklat tua untuk 0,5 mm 38 abdomen dan coklat muda untuk toraks. Bentuk tubuh semakin ke arah posterior meruncing dengan proleg analnya. Gambar 3.12 Bentuk perkembangan larva Epipyropidae. Larva instar kedua tampak berwarna kuning muda dan noktah coklat tua tegas masih tampak, kepala berukuran lebih kecil dari toraks dan agak masuk ke ruas pertama toraks Gambar 3.12. Ukuran larva instar kedua ini berkisar antara 0,6-1,0 mm atau rata-rata mencapai 0,87 mm dari hasil pengukuran 50 individu larva instar dua Tabel 3.2 . Larva instar ketiga berwarna coklat tua dan tidak ada noktah pada ruas pertama, tapi kadang kadang noktah tersebut masih tampak pada toraksnya. Kepalanya tampak masuk pada ruas pertama toraks Gambar 3.12. Instar ke tiga ini mencapai ukuran sekitar 1-2,5 mm atau rata-ratanya sekitar 1,94 mm n = 50 Tabel 3.2 . Larva instar keempat berwarna menjadi kuning muda dengan tubuh mulai dilapisi oleh lilin yang tipis. Tubuh memendek gemuk Gambar 3.12 dengan ukuran berkisar 2,5-3,25 mm atau rata-rata mencapai 2,54 mm n=50 Tabel 3.2. Setiap tungkai palsu proleg pada abdomen ruas 3-6 terdapat lingkar kroket kait berjumlah 30-35 kait. Larva instar akhir kelima berlapis lilin tebal dengan ukuran tubuh mencapai sekitar 2,75 mm hingga 5 mm atau rata-rata mencapai 3,53 mm n=50 Gambar 3.12 dan Tabel 3.2. 0,5 mm 0,25 mm 0,5 mm 1 mm 1 mm 39 Tabel 3.2 Rata-rata lebar kepala, toraks dan pajang tubuh larva Epipyropidae mm ± Sd Instar Larva Lebar Kepala mm± Sd Lebar Toraks mm± Sd Panjang Tubuh mm± Sd I 0,06 ± 0,01 0,08 ± 0,02 0,45 ± 0,07 II 0,11 ± 0,02 0,19 ± 0,05 0,87 ± 0,12 III 0,24 ± 0,03 0,40 ± 0,05 1,94 ± 0,46 IV 0,38 ± 0,03 0,74 ± 0,07 2,54 ± 0,46 V 0,52 ± 0,03 1,18 ± 0,53 3,53 ± 1,17

c. Pupa