Inversi Kurva HVSR Mikrozonasi

Zhao 2012 merumuskan hubungan antara frekuensi dominan dengan Vs 30 yakni dengan Persamaan 10: T Vs30 = 120Vs 30 10 T Vs30 = Periode s, Vs 30 = Kecepatan gelombang sekunder pada 30m ms.

7. Amplifikasi

Amplifikasi merupakan perbesaran gelombang seismik yang terjadi akibat adanya perbedaan yang signifikan antar lapisan, dengan kata lain gelombang seismik akan mengalami perbesaran, jika merambat pada suatu medium ke medium lain yang lebih lunak dibandingkan dengan medium awal yang dilaluinya. Semakin besar perbedaan itu, maka perbesaran yang dialami gelombang tersebut akan semakin besar. Konsep dasar fenomena amplifikasi gelombang seismik Gambar 10 adalah keberadaan batuan sedimentanah permukaan soft soil di atas batuan dasar basement dengan perbedaan densitas ρ dan cepat rambat gelombang S Vs yang mencolok di antara keduanya. Frekuensi resonansi banyak ditentukan oleh fisik dari lapisan sedimen yaitu ketebalan h dan kecepatan gelombang S Vs. Gambar 10. Konsep dasar amplifikasi gelombang seismik dan frekuensi resonansi di tanah permukaan Nakamura, 1989. Amplifikasi berbanding lurus dengan nilai perbandingan spektral horizontal dan vertikalnya HV. Nilai amplifikasi bisa bertambah, jika batuan telah mengalami deformasi pelapukan, pelipatan atau pesesaran yang mengubah sifat fisik batuan. Pada batuan yang sama, nilai amplifikasi dapat bervariasi sesuai dengan tingkat deformasi dan pelapukan pada tubuh batuan tersebut Marjiyono, 2010. Berdasarkan pengertian tersebut, maka amplifikasi dapat dituliskan pada Persamaan 11 sebagai suatu fungsi perbandingan nilai kontras impedansi, yaitu: Ao = {ρ .v ρ 1 .v 1 } 11 ρ = densitas batuan dasar grml, ρ 1 = rapat massa dari batuan lunak grml, v = kec. gel. di batuan dasar mdt, v 1 = kec. gel. di batuan lunak mdt. . Adapun besaran amplifikasi menurut Wakamatsu 2006 dalam membuat hazard zoning map untuk wilayah Jepang. Amplifikasi dihitung dengan persamaan sebagai berikut: Log Amp = 2,367 – 0,82 log Vs

Dokumen yang terkait

STUDI MITIGASI BENCANA GEMPABUMI DENGAN PEMETAAN MIKROZONASI DAERAH MAKASSAR SULAWESI SELATAN MENGGUNAKAN DATA MIKROTREMOR BERDASARKAN ANALISIS HVSR (HORIZONTAL TO VERTICAL SPECTRA RATIO)

4 38 77

Penentuan Model Kecepatan Bawah Permukaan Menggunakan Metode Seismik Inversi Kecepatan Gelombang Permukaan.

0 0 16

ANALISIS LITOLOGI LAPISAN SEDIMEN BERDASARKAN METODE HORIZONTAL TO VERTICAL SPECTRAL RATIO HVSR DAN DATA BOR DI KAWASAN JALUR SESAR OPAK.

5 26 190

Karakteristik Mikrotremor di Permukaan Sungai Bawah Tanah Bribin, Kawasan Karst Gunung Sewu, Berdasarkan Analisis Spektrum, Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR), dan Time Frequency Analysis(TFA).

0 0 2

Analisis Mikrotremor Kawasan Palu Barat Berdasarkan Metode Horizontal To Vertical Spectral Ratio (HVSR) | Toiba | Gravitasi 7887 25888 1 PB

0 0 7

Estimasi Kecepatan Gelombang Geser (Vs) Berdasarkan Inversi Mikrotremor Spectrum Horizontal to Vertikal Spectral Ratio (HVSR) Studi Kasus : Tanah Longsor Desa Olak-Alen, Blitar

0 1 5

Profiling Kecepatan Gelombang Geser (Vs) Surabaya Berdasarkan Pengolahan Data Mikrotremor

0 1 6

Identifikasi Indeks Kerentanan Seismik di Bendungan Bili-bili Kabupaten Gowa dengan Metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 129

ANALISIS DAMPAK GANGGUAN FREKUENSI TERHADAP KETAHANAN GEDUNG REKTORAT UIN ALAUDDIN MAKASSAR BERDASARKAN MIKROTREMOR DENGAN METODE HORIZONTAL TO VERTICAL SPECTRAL RATIO (HVSR)

0 0 170

Estimasi Kecepatan Gelombang Geser (Vs)Berdasarkan Inversi Mikrotremor Spectrum Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR)Studi Kasus: Tanah Longsor Desa Olak Alen, Blitar - ITS Repository

0 0 107