HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA TERHADAP PENCEGAHAN TB PARU PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS GRUJUGAN KABUPATEN BONDOWOSO
i
KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA TERHADAP PENCEGAHAN TB PARU PADA BALITA DI WILAYAH
PUSKESMAS GRUJUGAN KABUPATEN BONDOWOSO
OLEH :
FAIZA RIZANDY WIDIANA 201010330311009
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014
(2)
ii
HASIL PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA TERHADAP PENCEGAHAN TB PARU PADA BALITA DI WILAYAH
PUSKESMAS GRUJUGAN KABUPATEN BONDOWOSO
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh:
FAIZA RIZANDY WIDIANA 201010330311009
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014
(3)
iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang Tanggal:
Pembimbing I
dr. Melany Farahdilla, M.Kes, Sp.A
Pembimbing II
dr. Indah Serinurani
Mengetahui, Fakultas Kedokteran
Dekan
dr. Irma Suswati, M.Kes NIP. 11395010320
(4)
iv
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Faiza Rizandy Widiana ini Telah Diuji dan Dipertahankan di depan Tim Penguji Pada Hari Kamis Tanggal 6 Maret 2014
Tim Penguji
dr.Melany Farahdilla Sp.A , Ketua
dr. Indah Serinurani , Anggota
(5)
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Penelitian dalam tugas akhir ini berjudul “Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Orang Tua terhadap Pencegahan TB Paru pada Balita di Wilayah Puskesmas Grujugan Kabupaten Bondowoso”.Tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas bimbingannya selama di FK UMM.
2. dr. Melany Farahdilla Sp.A, selaku Pembimbing Pertama, atas bimbingan, kesabaran dan semangatnya dalam penyusunan tugas akhir ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
3. dr. Indah Serinurani, selaku Pembimbing Kedua, atas kesabaran, motivasi dan atas bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan baik.
(6)
vi
4. dr. Febri Endra Budi S, M. Kes, selaku Penguji, terima kasih atas masukan - masukannya yang sangat membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
5. Untuk kedua orang tua saya, Mama tercinta, terima kasih banyak atas doa, motivasi, kesabaran dan kasih sayang selama ini, Papa terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini.
6. Keluarga besar ku, saudara-saudara ku terima kasih atas doa dan dukungannya. 7. Kepala Puskesmas Grujugan Kabupaten Bondowoso, terima kasih atas ijin yang
telah diberikan dan bantuannya selama ini.
8. Sahabat-sahabat ku tercinta. Terima kasih atas dukungan kalian, doa dan persahabatannya selama ini menjadikan motivasi kedepan menjadi lebih baik selama ini.
9. Staf TU FK UMM, terima kasih atas bantuan dan kemudahan dalam urusan administrasi dan tugas akhir ini.
10.Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 yang menjadi teman seperjuangan selama menempuh pendidikan ini.
11.Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
(7)
vii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini sehingga penulis sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak. Semoga tugas akhir ini sebagai suatu karya tulis ilmiah dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 24 Febuari 2014
(8)
viii ABSTRAK
Widiana, Faiza. 2014. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Orang Tua terhadap Pencegahan TB Paru pada Balita di wilayah Puskesmas Grujugan Kabupaten Bondowoso. Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (1) Melany Farahdilla* (2) Indah Serinurani*.
Latar belakang : Penyakit Tuberkulosis Paru adalah penyakit menular yang menyerang paru-paru, penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Setiap pasien TB dapat menularkan kepada orang sekitarnya melalui percikan dahak sehingga pencegahan perlu dilakukan terutama pada balita.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui adakah hubungan pengetahuan dengan sikap orang tua terhadap pencegahan TB paru pada balita di wilayah Puskesmas Grujugan Kabupaten Bondowoso.
Metode : Desain penelitian ini adalah analitik korelasional dengan case control study dengan sampel sebanyak 30 orang. Alat ukur menggunakan kuisioner. Uji statistik yang digunakan adalah Spearman.
Hasil penelitian : Dari total sampel didapatkan pengetahuan orang tua baik (56,7%) dan sebagian besar bersikap baik (53,3%). Hasil uji statistik dengan Spearman didapatkan r = 0,836 dengan signifikansi 0,000 yang berarti semakin baik pengetahuan berarti semakin baik sikap orang tua terhadap pencegahan TB paru pada balita.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap orang tua terhadap pencegahan TB paru pada balita di wilayah Puskesmas Grujugan Kabupaten Bondowoso.
Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, TB Paru
(9)
ix ABSTRACT
Widiana, Faiza. 2014. Relationship between knowledge with Parents Attitude toward Prevention of Pulmonary TB to toddler in Grujugan Health Centre Bondowoso. Minithesis, Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang. Supervisor ( 1 ) Melany Farahdilla* ( 2 ) Indah Serinurani*.
Background : Pulmonary Tuberculosis is an infectious disease that attacks the lungs, the disease is caused by Mycobacterium tuberculosis. Every TB patient can infect people around him through droplets so that prevention needs to be done, especially in toddler.
Subjective : Determine relationship between knowledge with parents attitude toward prevention of pulmonary TB to toddler in Grujugan Health Centre Bondowoso.
Methods : The design of this study is correlational analytic with case-control study. Samples taken as many as 30 people with questionnaire measuring devices The statistical test used was the Spearman.
Result : This study found a good knowledge of the parents ( 56.7 % ) and most behave well (53.3 %) from total sampel. Statistical test results obtained with the Spearman is r = 0.836 with a significance of 0.000, which means that if parents has a good knowledge so the attitude will behave well toward prevention of pulmonary tuberculosis in toddler.
Conclution : There is a relationship between knowledge with parents attitude toward prevention of pulmonary tuberculosis to toddler in Grujugan Health Centre Bondowoso.
Keywords : Knowledge , Attitude , pulmonary TB
(10)
x DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... iii
Lembar Pengujian ... iv
Kata Pengantar ... v
Abstrak ... viii
Abstract ... ix
Daftar Isi ... .x
Daftar Gambar ... xv
Daftar Tabel ... ...xvi
Daftar Lampiran ... xviii
BAB 1. Pendahuluan ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 3
1.3Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1 Tujuan umum ... 3
1.3.2 Tujuan khusus ... 4
1.4Manfaat Penelitian ... 4
1.4.1 Bagi responden ... 4
1.4.2 Bagi peneliti ... 4
1.4.3 Bagi lahan penelitian ... 5
(11)
xi
1.4.5 Bagi peneliti selanjutnya ... 5
BAB 2. Tinjauan Pustaka ... 6
2.1Konsep Dasar Pengetahuan ... 6
2.1.1 Definisi pengetahuan ... 6
2.1.2 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan... 7
2.1.3 Tingkatan pengetahuan ... 10
2.1.4 Indikator tingkat pengetahuan terhadap kesehatan ... 12
2.2Konsep Dasar Sikap ... 13
2.2.1 Definisi sikap ... 13
2.2.2 Ciri sikap ... 14
2.2.3 Aspek sikap ... 15
2.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap ... 16
2.3Konsep Dasar Penyakit TB Paru Pada Anak ... 19
2.3.1 Definisi ... 19
2.3.2 Etiologi ... 19
2.3.3 Cara penularan ... 21
2.3.4 Gejala klinis TB pada anak ... 25
2.3.5 Diagnosa TB pada anak ... 27
2.3.5.1Sistem skoring ... 26
2.3.5.2Uji tuberkulin ... 31
(12)
xii
2.3.5.4Uji interferon ... 34
2.3.5.5Patologi anatomi ... 35
2.3.6 Penatalaksanaan ... 36
2.3.7 Pencegahan ... 38
2.3.7.1Pencegahan primer ... 39
2.3.7.2Pencegahan sekunder ... 42
2.3.7.3Pencegahan tersier ... 43
2.3.8 Prognosa ... 44
BAB 3. Kerangka Konsep dan Hipotesis Penelitian ... 46
3.1 Kerangka Konsep ... 46
3.2 Hipotesis ... 47
BAB 4. Metodologi Penelitian ... 48
4.1Rancangan Penelitian ... 48
4.2Lokasi dan Waktu Penelitian ... 48
4.3Populasi dan Sampel ... 48
4.3.1 Populasi ... 48
4.3.2 Sampel ... 48
4.3.3 Teknik pengambilan sampel ... 48
4.3.4 Karakteristik sampel penelitian ... 49
4.3.4.1Kriteria inklusi ... 49
4.3.4.2Kriteria eksklusi ... 49
4.3.5 Variabel penelitian ... 49
(13)
xiii
4.3.5.2Variabel tergantung ... 49
4.3.6 Definisi operasional ... 49
4.4Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 50
4.4.1 Instrumen penelitian ... 50
4.4.2 Pengumpulan data ... 50
4.5Uji Validitas dan Reliabilitas ... 50
4.5.1 Uji validitas ... 50
4.5.2 Uji reliabilitas ... 51
4.5.3 Analisis data ... 52
4.6Etika Penelitian ... 53
4.6.1 Informed consent ... 53
4.6.2 Anonimity ... 53
4.6.3 Confidentiality (kerahasiaan) ... 53
4.7Keterbatasan Penelitian ... 54
4.8Kerangka Kerja ... 55
BAB 5. Hasil Penelitian ... 56
5.1 Data Umum ... 56
5.1.1 Distribusi umur responden ... 56
5.1.2 Distribusi jenis kelamin responden ... 57
5.1.3 Distribusi pekerjaan responden ... 57
5.1.4 Distribusi pendidikan responden ... 58
(14)
xiv
5.2.1 Pengetahuan orang tua tentang TB paru di Puskesmas Grujugan
Kabupaten Bondowoso ... 59
5.2.2 Sikap orang tua dalam pencegahan TB paru pada balita di Puskesmas Grujugan Kabupaten Bondowoso ... 62
5.2.3 Hubungan pengetahuan dengan sikap orang tua dalam pencegahan TB paru pada balita di Puskesmas Grujugan Kabupaten Bondowoso... 65
BAB 6. Pembahasan ... 68
6.1 Pengetahuan Orang Tua tentang TB Paru di Puskesmas Grujugan Kabupaten Bondowoso ... 68
6.2 Sikap Orang Tua terhadap Pencegahan TB Paru pada Balita di Puskesmas Grujugan Kabupaten Bondowoso ... 71
6.3 Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Orang tua dalam Pencegahan TB Paru pada Balita di Puskesmas Grujugan Kabupaten Bondowoso ... 73
BAB 7. Kesimpulan ... 73
7.1 Kesimpulan ... 75
7.2 Saran ... 75
7.2.1 Bagi responden ... 75
7.2.2 Bagi pengambil kebijakan ... 76
7.2.3 Bagi lahan penelitian ... 76
7.2.4 Bagi institusi pendidikan ... 76
(15)
xv
Daftar Pustaka ... 78 Lampiran
(16)
xvi
DAFTAR GAMBAR
2.1 Mycobacterium Tuberculosis Ziehl-Neelsen Stain ... 20
2.2 Konsep kejadian TB Paru yang Meningkat Beserta Faktor-faktornya .. 23
2.3 Kemungkinan Berkembangnya Penyakit TB Paru ... 24
2.4 Alur Diagnosis dan Penatalaksanaan Dini TB Anak ... 30
3.1 Kerangka Konsep ... 46
(17)
xvii
DAFTAR TABEL
2.1 Tabel Skoring Pada TB Anak ... 27
2.2 Jenis dan Dosis Obat TB Anak ... 38
4.1 Kriteria Indeks Koefisien reliabilitas ... 52
5.1 Distribusi Umur Responden ... 56
5.2 Distribusi Jenis Kelamin Responden ... 57
5.3 Distribusi Pekerjaan Responden ... 57
5.4 Distribusi Pendidikan Responden ... 58
5.5 Distribusi Pengetahuan Orang Tua tentang TB Paru ... 58
5.6 Tabulasi Silang antara Umur dengan Pengetahuan Orang Tua tentang TB Paru ... 59
5.7 Hubungan antara Umur dengan Pengrtahuan ... 59
5.8 Tabulasi Silang antara Pendidikan dan Pengetahuan ... 60
5.9 Hubungan antara Pendidikan dan Pengetahuan ... 60
5.10 Tabulasi silang antara Pekerjaan dan Pengetahuan ... 61
5.11 Hubungan antara Pekerjaan dan Pengetahuan ... 61
5.12 Distribusi Sikap Orang Tua ... 62
5.13 Tabulasi Silang Umur dengan Sikap Orang Tua... 62
5.14 Hubungan antara Umur dan Sikap ... 63
5.15 Tabulasi Silang Pendidikan dengan Sikap ... 63
(18)
xviii
5.17 Tabulasi Silang Pekerjaan dan Sikap ... 64
5.18 Hubungan antara Pekerjaan dan Sikap ... 65
5.19 Tabulasi Silang Pengetahuan dan Sikap Orang Tua ... 65
(19)
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin penelitian Lampiran 2. Lembar Inform Consent Lampiran 3. Kuisioner
Lampiran 4. Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5. Data Penelitian
(20)
xx
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, 2011. Dasar-dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. Jakarta : Penerbit Rajawali Press.
Aisyah. 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Pencegahan TB dengan Perilaku Penderita di Puskesmas Ketapang Probolinggo. Skripsi. Universitas Brawijaya.
Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
Arikunto S. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Alatas, Husein et all. 1997. Ilmu Kesehatan anak. Jakarta : Penerbit EGC.
Azwar, Saifudin. 2009. Sikap manusia, Perubahan Serta Pengukurannya. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar.
Behrman et all. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta : Penerbit EGC. CDC. 2012. Tuberculosis Data and Statistic.
www.cdc.gov/TB/statistics/ diakses tanggal 20 Februari 2014 Corwin. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : Penerbit EGC. Depkes RI. 2008. Jurnal Konsensus Nasional Tuberkulosis.
http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/STRANAS_TB.pdf diakses 12 oktober
2013
Dinkes Bondowoso. 2012. Pola Kesehatan Kabupaten Bondowoso 2013
www.dinkesbondowoso.web.id diakses 12 oktober 2013
(21)
xxi
www.dinkes.jatimprov.go.id diakses 12 oktober 2013
Djuanda, Adhi et all. 2009. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta : Penerbit FK UI. Effendi N. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Keluarga. Jakarta : Penerbit
EGC.
Fibriana. 2011. Hubungan antara Sikap dengan Perilaku Keluarga tentang Pencegahan Tuberkulosis. Jurnal Keperawatan. Volume I nomor 11.
Friedman M. 1998. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek. Jakarta : Penerbit EGC. Global TB. 2009. Primary, Secondary, and Tertiary Prevention.
http://globaltb.njms.rutgers.edu/downloads/products/corecomptency/Instructor/ EPI Fact Sheet 1 diakses tanggal 20 Februari 2014
Hudoyo A. 2008. Tuberkulosis Mudah Diobati. Jakarta : Penerbit FK UI. IDAI. 2008. Tuberkulosis.
http://perpustakaan.depkes.go.id diakses 12 oktober 2013
Jaji. 2010. Upaya Keluarga dalam Pencegahan Penularan TB ke Anggota Keluarga Lain di Puskesmas Sidorejo Pagaralam. Skripsi. Universitas Sriwijaya.
Jawetz, et all. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Penerbit Salemba Medika. Judith et al. 2010. Health Attitude
http://medicine.jrank.org/pages/764/Health-Attitude.html diakses 24 Februari 2014
Kartasasmita, Cissy B. 2009. Epidemiologi. Sari Pediatri Vol. 11, No. 2. Kartono. 1997. Psikologi Anak. Jakarta : Penerbit Mandar Maju.
Kementrian Kesehatan. 2010. 3B Bukan Batuk Biasa Bisa Jadi TB.
(22)
xxii KPDT. 2014. Info Umum Daerah Tertinggal.
http://kpdt.bps.go.id/index.php?InfoUmum/index diakses tanggal 20 februari 2014
Maslow. 1970. Motivation and Personality. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo. Munadhiroh, 2008. Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga dan Pengetahuan Gizi
Ibu dengan Status Kadarzi di Desa Subah Kecamatan Subah Kabupaten Batang. Thesis. Universitas Negeri Semarang.
Notoatmojo. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Penerbit PT Asdi Mahasatya.
Notoatmojo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
Nursalam. 2009. Landasan Filsafat dan Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Penerbit EGC.
Nursalam. 2007. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit EGC. Nursalam. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : Penerbit EGC.
Pemerintah Kabupaten Bondowoso. 2012. Masterplan Kesehatan Kabupaten Bondowoso. Bondowoso : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bondowoso.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2010. Konsensus TB. http://perpustakaan.depkes.go.id diakses 12 oktober 2013 Purwanto. 2008. Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta : Penerbit EGC.
Rahajoe, Nastiti et all. 2008. Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak. Jakarta : Penerbit IDAI.
(23)
xxiii
Sadiman, 2002. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : Penerbit Raja Grafindo Persaja.
Saifuddin, Azwar. 2006. Reliabilitas dan Validitas : Interpretasi dan Komputasi. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar.
Saptaning, Catur. 2013. Gizi Bayi dan Balita.
www.digitallibusu.comdiakses 2 Februari 2014
Sastroasmoro, Ismail. 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Penerbit Binarupa Aksara.
Sudoyo, Aru et all. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Penerbit Interna Publishing.
Suhardi. 2008. Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Pasien TB dengan Perilaku Pencegahan Penularan TB Paru di Puskesmas Pringsurat Temanggung. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : Penerbit EGC.
Tan, Hoan Tjay dan Rahardja, Kirana. 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta : Penerbit EGC.
Tobing, T L. 2009. Pengaruh Perilaku Penderita TB Paru dan Kondisi Rumah Terhadap Pencegahan Potensi Penularan TB Paru Pada Keluarga. Thesis, Universitas Sumatra Utara.
www.digitallibusu.com diakses 27 April 2013
Waspaji, Soparman dan Waspaji, Sarwono. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Penerbit EGC.
(24)
xxiv
Werdhani, Retno Asti. 2009. Patofisiologi, Diagnosis, dan Klasifikasi Tuberkulosis. Universitas Indonesia.
www.fk.ui.ac.id diakses 2 Februari 2014 WHO.2012. Global Tuberculosis Report.
(25)
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TB terutama menyerang paru-paru sebagai tempat infeksi primer. Selain itu, TB juga dapat menyerang kulit, kelenjar limfe, tulang, dan selaput otak. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB paru dan 3 juta kematian akibat TB di seluruh dunia. Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB di dunia, terjadi pada negara-negara berkembang. Demikian juga kematian wanita akibat TB lebih banyak daripada kematian karena kehamilan, persalinan, dan nifas (Depkes RI, 2008).
Setiap pasien TB dapat menularkan kepada 10-15 orang pertahun yang berada di sekitarnya melalui percikan dahak (Depkes RI, 2008). Menyikapi hal tersebut, pada tahun 1993, WHO mencanangkan TB sebagai kedaruratan dunia (Global Emergency). Di Indonesia, TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TB di Indonesia merupakan ke-4 di dunia setelah India, China dan Afrika Selatan (WHO, 2012).
Resiko penularan setiap tahunnya ditunjukkan dengan Annual Risk Tuberculosis Infection (ARTI) yaitu proporsi penduduk yang beresiko terinfeksi TB selama 1 tahun. ARTI di Indonesia bervariasi antara 1-3%. Dengan ARTI 1%, diperkirakan antara 100.000 penduduk rata-rata terjadi 1000 kasus infeksi TB dan 10% diantaranya (100 orang) akan menjadi sakit TB setiap tahun. Sekitar 50 diantaranya adalah pasien TB BTA positif (Depkes RI, 2008)
(26)
2
Di Jawa Timur sendiri, angka prevalensi mencapai 244/100.000 penduduk/tahun. Sedangkan angka kejadian TB paru masih cukup tinggi. Tahun 2008 ditemukan 23.679 kasus baru, dan tahun 2009 ditemukan 21.916 kasus baru (Depkes Jatim, 2010). Di Jawa Timur, Bondowoso termasuk kabupaten yang memiliki prevalensi TB yang tinggi merata. Pada tahun 2012, telah ditemukan 579 kasus baru dengan BTA positif (+) di Kabupaten Bondowoso dan total kasus TB 817 kasus (Dinkes Bondowoso, 2012). Daerah berkasus TB tertinggi adalah di Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso (Dinkes Bondowoso, 2010).
Dari data diperoleh bahwa 90% dari penduduk Bondowoso suka meludah disembarang tempat dan 50% penduduk tidak mempunyai kebiasaan membuka jendela di pagi hari (Pemkab Bondowoso, 2012). Selain itu Kabupaten Bondowoso juga memiliki tingkat pendidikan terendah di Jatim (Dinkes Jatim, 2010) dan termasuk kabupaten dengan angka kemiskinan lebih tinggi dibandingkan kabupaten lain di Jawa Timur (BPS, 2012). Hal inilah yang menyebabkan cakupan PHBS Kabupaten Bondowoso terendah kedua setelah kabupaten Pamekasan (Riskesda, 2012) dan kabupaten Bondowoso masih merupakan kabupaten yang tertinggal tahun 2010-2014 (KPDT, 2014).
Pola kejadian TB paru di wilayah Kabupaten Bondowoso ini masih terhitung tinggi dikarenakan masih banyaknya daerah yang terpencil dan belum terjamah oleh usaha pemerintah dalam pencegahannya. Selain itu masih tingginya angka kejadian penularan TB sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, maupun perilaku pasien TB dan juga Orang tua yang tinggal serumah.
Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan
(27)
3
pemeriksaan serologi (Werdhani, Retno Asti, 2009). Resiko tinggi untuk sakit TB antara lain umur kurang dari 5 tahun (balita), malnutrisi dan imunosupresan (Kartasasmita, Cissy B, 2009)
Oleh karena itu, penting bagi orang tua dengan salah satu anggota Orang tua menderita TB paru untuk melakukan pencegahan TB paru di dalam Orang tua, agar anggota Orang tua yang lain tidak tertular. Pencegahan penyakit adalah bagian dari perilaku kesehatan yang bersifat aktif. Perilaku tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah pengetahuan dengan sikap. Pengetahuan dengan sikap orang tua akan menentukan bagaimana perilaku orang tua dalam melakukan pencegahan TB. Terutama terhadap balita yang masih tidak bisa melakukan pencegahan sendiri tetapi harus dengan bantuan orang-orang di sekitarnya.
Berdasarkan pada masalah-masalah yang ada maka peneliti akan melakukan penelitian terhadap hubungan antara pengetahuan dengan sikap orang tua dalam pencegahan TB paru pada balita di wilayah kabupaten Bondowoso. 1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka rumusan masalah yang diajukan peneliti adalah adakah hubungan antara pengetahuan dengan sikap orang tua dalam pencegahan TB paru pada balita di wilayah Kecamatan Grujugan Kabupaten bondowoso?
(28)
4
1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap orang tua dalam pencegahan TB paru pada balita di Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso. 1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini antara lain :
1. Mengidentifikasi pengetahuan orang tua terhadap pencegahan TB paru pada balita di wilayah Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso. 2. Mengidentifikasi sikap orang tua terhadap pencegahan TB paru pada balita
di wilayah Kecamatan Grujugan Kabupaten bondowoso. 1.4Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan antara lain :
1.4.1 Bagi Responden
Dengan diinformasikannya hasil penelitian, maka akan menambah pengetahuan responden tentang penyakit TB paru sehingga dapat digunakan sebagai masukan bagi orang tua dan selanjutnya digunakan dalam upaya pencegahan TB paru pada balita.
1.4.2 Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti tentang hubungan pengetahuan dengan sikap orang tua dengan pencegahan TB paru pada balita dan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan selama perkuliahan.
(29)
5
1.4.3 Bagi Lahan Penelitian
Sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang ditujukan kepada masyarakat khususnya dalam memberikan penyuluhan tentang TB paru.
1.4.4 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan referensi didalam mengembangkan proses belajar mengajar dalam program pendidikan.
1.4.5 Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan acuan bagi para peneliti untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam dan relevan tentang TB paru pada balita.
(1)
www.fk.ui.ac.id diakses 2 Februari 2014 WHO.2012. Global Tuberculosis Report.
(2)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TB terutama menyerang paru-paru sebagai tempat infeksi primer. Selain itu, TB juga dapat menyerang kulit, kelenjar limfe, tulang, dan selaput otak. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB paru dan 3 juta kematian akibat TB di seluruh dunia. Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB di dunia, terjadi pada negara-negara berkembang. Demikian juga kematian wanita akibat TB lebih banyak daripada kematian karena kehamilan, persalinan, dan nifas (Depkes RI, 2008).
Setiap pasien TB dapat menularkan kepada 10-15 orang pertahun yang berada di sekitarnya melalui percikan dahak (Depkes RI, 2008). Menyikapi hal tersebut, pada tahun 1993, WHO mencanangkan TB sebagai kedaruratan dunia (Global Emergency). Di Indonesia, TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TB di Indonesia merupakan ke-4 di dunia setelah India, China dan Afrika Selatan (WHO, 2012).
Resiko penularan setiap tahunnya ditunjukkan dengan Annual Risk Tuberculosis Infection (ARTI) yaitu proporsi penduduk yang beresiko terinfeksi TB selama 1 tahun. ARTI di Indonesia bervariasi antara 1-3%. Dengan ARTI 1%, diperkirakan antara 100.000 penduduk rata-rata terjadi 1000 kasus infeksi TB dan 10% diantaranya (100 orang) akan menjadi sakit TB setiap tahun. Sekitar 50 diantaranya adalah pasien TB BTA positif (Depkes RI, 2008)
(3)
Di Jawa Timur sendiri, angka prevalensi mencapai 244/100.000 penduduk/tahun. Sedangkan angka kejadian TB paru masih cukup tinggi. Tahun 2008 ditemukan 23.679 kasus baru, dan tahun 2009 ditemukan 21.916 kasus baru (Depkes Jatim, 2010). Di Jawa Timur, Bondowoso termasuk kabupaten yang memiliki prevalensi TB yang tinggi merata. Pada tahun 2012, telah ditemukan 579 kasus baru dengan BTA positif (+) di Kabupaten Bondowoso dan total kasus TB 817 kasus (Dinkes Bondowoso, 2012). Daerah berkasus TB tertinggi adalah di Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso (Dinkes Bondowoso, 2010).
Dari data diperoleh bahwa 90% dari penduduk Bondowoso suka meludah disembarang tempat dan 50% penduduk tidak mempunyai kebiasaan membuka jendela di pagi hari (Pemkab Bondowoso, 2012). Selain itu Kabupaten Bondowoso juga memiliki tingkat pendidikan terendah di Jatim (Dinkes Jatim, 2010) dan termasuk kabupaten dengan angka kemiskinan lebih tinggi dibandingkan kabupaten lain di Jawa Timur (BPS, 2012). Hal inilah yang menyebabkan cakupan PHBS Kabupaten Bondowoso terendah kedua setelah kabupaten Pamekasan (Riskesda, 2012) dan kabupaten Bondowoso masih merupakan kabupaten yang tertinggal tahun 2010-2014 (KPDT, 2014).
Pola kejadian TB paru di wilayah Kabupaten Bondowoso ini masih terhitung tinggi dikarenakan masih banyaknya daerah yang terpencil dan belum terjamah oleh usaha pemerintah dalam pencegahannya. Selain itu masih tingginya angka kejadian penularan TB sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, maupun perilaku pasien TB dan juga Orang tua yang tinggal serumah.
Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan
(4)
pemeriksaan serologi (Werdhani, Retno Asti, 2009). Resiko tinggi untuk sakit TB antara lain umur kurang dari 5 tahun (balita), malnutrisi dan imunosupresan (Kartasasmita, Cissy B, 2009)
Oleh karena itu, penting bagi orang tua dengan salah satu anggota Orang tua menderita TB paru untuk melakukan pencegahan TB paru di dalam Orang tua, agar anggota Orang tua yang lain tidak tertular. Pencegahan penyakit adalah bagian dari perilaku kesehatan yang bersifat aktif. Perilaku tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah pengetahuan dengan sikap. Pengetahuan dengan sikap orang tua akan menentukan bagaimana perilaku orang tua dalam melakukan pencegahan TB. Terutama terhadap balita yang masih tidak bisa melakukan pencegahan sendiri tetapi harus dengan bantuan orang-orang di sekitarnya.
Berdasarkan pada masalah-masalah yang ada maka peneliti akan melakukan penelitian terhadap hubungan antara pengetahuan dengan sikap orang tua dalam pencegahan TB paru pada balita di wilayah kabupaten Bondowoso.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka rumusan masalah yang diajukan peneliti adalah adakah hubungan antara pengetahuan dengan sikap orang tua dalam pencegahan TB paru pada balita di wilayah Kecamatan Grujugan Kabupaten bondowoso?
(5)
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap orang tua dalam pencegahan TB paru pada balita di Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini antara lain :
1. Mengidentifikasi pengetahuan orang tua terhadap pencegahan TB paru pada balita di wilayah Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso. 2. Mengidentifikasi sikap orang tua terhadap pencegahan TB paru pada balita
di wilayah Kecamatan Grujugan Kabupaten bondowoso. 1.4Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan antara lain :
1.4.1 Bagi Responden
Dengan diinformasikannya hasil penelitian, maka akan menambah pengetahuan responden tentang penyakit TB paru sehingga dapat digunakan sebagai masukan bagi orang tua dan selanjutnya digunakan dalam upaya pencegahan TB paru pada balita.
1.4.2 Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti tentang hubungan pengetahuan dengan sikap orang tua dengan pencegahan TB paru pada balita dan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan selama perkuliahan.
(6)
1.4.3 Bagi Lahan Penelitian
Sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang ditujukan kepada masyarakat khususnya dalam memberikan penyuluhan tentang TB paru.
1.4.4 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan referensi didalam mengembangkan proses belajar mengajar dalam program pendidikan.
1.4.5 Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan acuan bagi para peneliti untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam dan relevan tentang TB paru pada balita.