Bahan-bahan Sistem Transmisi dan Distribusi

(1)

Bahan-Bahan Sistem Transmisi

dan Distribusi

Rizqa Alfiana

21060113060051


(2)

Pengertian

Sistem transmisi merupakan proses menyalurkan energi

listrik dari satu tempat ke tempat lain (dari pembangkit listrik ke gardu induk atau dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya), dengan menggunakan penghantar yang direntangkan antara tiang-tiang (tower) melalui isolator-isolator, dengan sistem tegangan tinggi.

Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga

listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen.


(3)

(4)

Daerah I (Generator) : Bagian pembangkitan

Daerah II (Transmisi) : Bagian penyaluran, bertegangan tinggi

(HV,UHV,EHV)

Daerah III (Distribusi) : Bagian Distribusi Primer, bertegangan

menengah (6 atau 20kV).

Daerah IV (Distribusi) : Bagian Distribusi Sekunder (di dalam

bangunan pada beban/konsumen), Instalasi, bertegangan rendah.


(5)

Sistem Transmisi

1. GARDU INDUK

Penurunan tegangan dari tingkat

tegangan transmisi pertama-pertama dilakukan pada gardu induk (GI),

dimana tegangan diturunkan ke tegangan yang lebih rendah dengan pertolongan trafo step-down,

misalnya dari 500 kV ke 150 kV atau dari 150 kV ke 70 kV.

Kemudian penurunan kedua

dilakukan pada gardu induk distribusi dari 150 kV ke 20 kV atau dari 70 kV ke 20 kV. Tegangan 20 kV ini disebut tegangan distribusi primer.


(6)

Ada dua kategori saluran transmisi yaitu ;

1. Saluran udara (overhead lines)

yaitu menyalurkan tenaga listrik melalui isolator-isolator.

Kelebihan dari penyaluran ini adalah lebih murah dan

perbaikannya lebih mudah bila ada gangguan. Namun

kekurangannya adalah penyaluran ini mudah

terpengaruh oleh cuaca buruk dan kurang estetis karena

mengganggu pandangan.


(7)

2. Saluran kabel tanah (underground cable).

yaitu menyalurkan tenaga listrik melalui kabel-kabel yang ditanam dibawah

permukaan tanah. Kelebihan dari

penyaluran ini adalah terpengaruh oleh cuaca buruk. Saluran bawah tanah lebih estetis karena tidak mengganggu

pandangan. Karena itu saluran bawah tanah banyak digunakan di kota-kota besar. Namun biaya pembangunannya cukup mahal dibandingkan dengan saluran udara, dan perbaikannya lebih sukar bila terjadi gangguan hubungan singkat.


(8)

Bahan Konduktor

Bahan yang dapat dengan mudah menghantarkan

arus listrik sehingga konduktor sering disebut juga penghantar listrik yang baik. 

Konduktor merupakan salah satu elemen dalam

transmisi tenaga listrik yang berfungsi menghantarkan listrik.

Bahan konduktor yang biasa digunakan adalah jenis


(9)

AAC (All Alumunium Conductor)

K awat aluminium selain AAAC yang digunakan dalam saluran transmisi. Berbeda dengan AAAC, AAC seluruhnya terbuat dari aluminium.


(10)

ACCC

Konduktor jenis ini akan

memiliki konduktifitas yang lebih tinggi dan

dapat menyalurkan arus yang lebih besar.  


(11)

AAAC (ALL ALUMINIUM ALLOY

CONDUCTOR)

Sebuah kawat penghantar listrik yang digunakan dalam saluran transmisi dan

distribusi tenaga listrik pada saluran sirkuit udara. AAAC memiliki ketahanan mekanik lebih besar dari AAC.


(12)

ACSR

(Aluminium Conductor Steel Reinforced)

Kawat penghantar yang terdiri

dari aluminium berinti kawat baja. Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran Transmisi

tegangan tinggi, dimana jarak antara menara/tiang

berjauhan, mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk itu digunakan kawat


(13)

ACAR

(Aluminium Conductor Alloy Reinforced)

Kawat penghantar

aluminium yang

diperkuat dengan logam campuran, sehingga

kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR.


(14)

TACSR (Thermal Resistant

Aluminium-Alloy Conductor)

Pada saluran transmisi yang

mempunyai kapasitas penyaluran / beban sistem tinggi namun berada di daerah yang rawan sosial dan sulit dilakukan pemadaman di semua sisi, maka dipasang

konduktor jenis TACSR. Konduktor jenis ini mempunyai kapasitas lebih besar tetapi berat kawat tidak


(15)

LVTC (Low Voltage Twisted Cable)

Kabel ini direntangkan di

antara tiang penyangga. Bagian utama adalah tiang, kabel dan suspension Clamp Bracket, yang berfungsi untuk menahan kabel pada tiang.

Kabel jenis ini sekarang banyak digunakan dalam pemasangan JTR baru karena dianggap


(16)

BCC

(Bare Copper Conductor)

Kawat Tembaga Telanjang yang biasanya digunakan untuk saluran udara dan kabel tanah.

Konduktor jenis BCC ini

digunakan untuk transmisi daya saluran udara.


(17)

Bahan Isolator

Isolator adalah bahan yang tidak dapat

menghantarkan arus listrik. Hampir seluruh

bahan non logam adalah isolator. Contoh

isolator adalah asbes, kayu kering, gelas,

plastik, karet, udara dll.


(18)

Isolator Porselin (Keramik)

Isolator pada sistem

transmisi tenaga listrik disni berfungsi untuk penahan bagian

konduktor terhadap ground. Isolator disini bisanya terbuat dari bahan porseline


(19)

Isolator Gelas

Bahan gelas juga banyak digunakan sebagai isolator pasangan luar (outdoor insulator) atau isolator saluran udara (overhead

insulator), karena bahan gelas mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut:

1. Kuat dielektriknya tinggi, sekitar 140 kV/cm

2. Koefesien muainya rendah 3. Mudah didesain (karena kuat

dielektrikanya tinggi)

4. Kuat tekannya lebih besar daripada porselin

5. Karena sifatnya yang tembus pandang, adanya keretakan, ketidakmurnian bahan, adanya gelembung udara dan pecahnya isolator mudah diketahui 6. Bahan hampir merata (homogen)


(20)

Isolator Pasak

Isolator jenis ini adalah yang pertama kali

dirancang untuk

menopang penghantar saluran. 

Isolator jenis pasak dapat dipergunakan sampai 80 kV.


(21)

Isolator Tarik

Isolator tarik biasanya dipasang di tiang tarik atau akhir dan isolator

tumpu biasanya dipasang pada tiang penyangga.


(22)

Isolator Tumpu

Material kelistrikan yang digunakan untuk

menyanggah kawat

penghantar bertegangan yang menghantarkan

tenaga listrik ke pelanggan.


(23)

TOWER

• Tower adalah menara yang

terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segi tiga, atau hanya berupa pipa panjang

(tongkat), yang bertujuan

untuk menempatkan antenna dan radio pemancar maupun penerima gelombang

telekomunikasi dan informasi.

• Terdapat beberapa jenis


(24)

Macam-macam Tower :

Lattice Tower

Tower dengan rangka kaki

4 (empat) dengan kisaran ketinggian antara 20 –

100 meter dan cocok untuk digunakan di site Greenfield atau Roof Top Terdapat beberapa macam Lattice Tower, yaitu :


(25)

Macam Lattice Tower

Tiang Delta

Tiang Zig Zag


(26)

Monopole Tower

• Tower dengan tiang

tunggal dengan

ketinggian berkisar 6 – 36 meter. Jenis tower ini umumnya digunakan di kota-kota yang

memberlakukan aturan batas tinggi maksimal tower atau karena

keterbatasan lahan dan kondisi lainnya seperti persyaratan estetika.


(27)

Tubular Steel Pole

Tubular Steel Pole

merupakan tower listrik yang berbentuk pipa-pipa dengan diameter berbeda yang saling disambung.


(28)

Step Bolt

Step bolt merupakan

sebuah baut yang

dipasang di sepanjang badan tower.

Step Bolt difungsikan

sebagai alat pijakan oleh petugas yang ingin


(29)

Busbar

Busbar merupakan

sebuah titik pertemuan Saluran Udara Tegangan Tinggi dan alat-alat

listrik lainnya untuk menyalurkan dan menerima tegangan listrik.


(30)

Transformator

Transformator Tegangan atau Trafo Tegangan

berguna untuk

mengurangi listrik

tegangan tinggi menjadi tegangan rendah sehingga dapat diukur dengan


(31)

Komponen dari Transformator

Inti Besi

Berfungsi untuk

mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari

lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current.


(32)

Kumparan

Kumparan trafo terdiri dari kumparan primer dan

kumparan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap

antar kumparan dengan isolasi padat seperti

karton, pertinak dan lain-lain.


(33)

Bushing

Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah bushing

yaitu sebuah konduktor  

yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus

berfungsi sebagaipenyekat antara konduktor tersebut dengan tangki trafo.


(34)

Tangki Konservator

Pada umumnya

bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada (ditempatkan) dalam tangki. Untuk

menampung pemuaian minyak trafo, tangki

dilengkapi dengan konservator.


(35)

Pendingin transformator

Untuk mengurangi kenaikan suhu

transformator yang

berlebihan maka perlu dilengkapi dengan

alat/sistem pendingin

untuk menyalurkan panas keluar transformator.


(36)

Tap changer

Alat perubah perbandingan transformasi untuk

mendapatkan tegangan

operasi sekunder yang lebih baik (diinginkan) dari

tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah.


(37)

Dehydrating Breather

Untuk mencegah agar minyak trafo tidak bersentuhan

dengan udara maka ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi dengan alat

pernapasan berupa tabung berisi kristal zat hygrokopis (silicagel).


(38)

Indikator

Untuk mendeteksi transformator yang

beroperasi maka dilengkapi dengan indikator suhu

minyak, indikator suhu kumparan, indikator level minyak, indikator sistem pendingin serta indikator kedudukan tap changer.


(39)

Contah Peralatan Proteksi

Relai tangki tanah Relai tekanan lebih


(40)

Transformator Arus

Transformator Arus berguna untuk mengukur arus yang mengalir pada saluran

tegangan tinggi. Di samping itu trafo arus berfungsi juga untuk pengukuran daya dan energi, pengukuran jarak jauhdan rele proteksi.


(41)

Sakelar Pemisah ( PMS )

Disebut juga

Disconnecting Switch (DS),

berfungsi untuk

mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan.


(42)

Sakelar Pemutus Tenaga

( PMT )

Disebut juga Circuit Breaker (CB), Berfungsi untuk

penghubung & pemutus

rangkaian pada saat berbeban (pada kondisi arus beban

normal atau pada saat terjadi arus gangguan).


(43)

Kompensator

Kompensator adalah alat pengubah fasa yang dipakai untuk mengatur jatuh

tegangan pada saluran

transmisi atau transformator. SVC (Static Var Compensator) berfungsi sebagai pemelihara kestabilan.


(44)

SCADA

(Supervisory Control And Data Acquistion)

Kepanjangan dari SCADA yaitu (Supervisory Control And Data Acquisition) berfungsi sebagai sarana komunikasi suara dan komunikasi data serta tele proteksi dengan

memanfaatkan penghantarnya.


(45)

Rele Proteksi

Rele proteksi adalah alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan suatu peralatan listrik saat terjadi gangguan, menghindari atau mengurangi terjadinya kerusakan peralatan akibat gangguan


(46)

Grounding

Grounding dipasang di sepanjang jalur SUTT. Berfungsi untuk

mengetanahkan arus listrik saat terjadinya gangguan (sambaran) petir secara langsung.


(47)

Pentanahan

Untuk menyalurkan arus listrik dari kawat tanah (ground wire) akibat terjadinya sambaran

petir. Terdiri dari kawat

tembaga atau kawat baja yang di klem pada pipa pentanahan dan ditanam di dekat pondasi tower (tiang) SUTT.


(48)

Jaringan Pengaman

Jaringan pengaman berfungsi untuk pengaman SUTT dari gangguan yang dapat

membahayakan SUTT tersebut dari lalu lintas yang berada di bawahnya yang tingginya


(49)

Alat Pengaman Tabung Pelindung

(Protector Tube)

Alat pengaman tabung pelindung ini digunakan untuk melindungi isolator dan mengurangi besarnya tegangan surya yang mengalir pada kawat penghantar. Selain itu digunakan juga pada gardu induk untuk

melindungi peralatan disconnect switches, ril bus, dan sebagainya.


(50)

Pengaman Arrester Jenis Thyrite

Elemen kran (valve) untuk arrester

jenis thyrite ini terbuat dari bahan lempengan keramik yang

berkualitas baik, yang bertindak sebagai penghantar tegangan tinggi surja dan memperli-hatkan tahanan tinggi untuk tenaga


(51)

Gardu Distribusi

Berfungsi merubah tegangan listrik dari jaringan distribusi primer menjadi tegangan

terpakai yang digunakan untuk konsumen dan disebut sebagai jaringan distribusi sekunder.


(52)

Reclocker

Peralatan yang bertugas untuk memberikan

perintah memutus / menghubungkan daya secara otomatis dalam

waktu yang sangat singkat (beberapa detik).


(53)

Alat Pengaman Celah Batang (rod

gap)

Alat pengaman celah batang (rod gap) merupakan alat pengaman paling

sederhana, yang terdiri dari dua batang logam dengan penampang tertentu. Batang logam bagian atas diletakkan di puncak isolator jenis pos (post type insulator) dihubungkan dengan kawat penghantar jaringan distribusi, sedangkan batang logam bagian bawah diletakkan pada bagian dasar isolator jenis pos yang langsung


(54)

Alat Pengaman Tanduk Api (arcing horn)

Alat pengaman tanduk api ini diletakkan dikedua ujung isolator gantung (suspension insulator) atau isolator batang panjang (long rod insulator). Tanduk api dipasang pada ujung kawat penghantar dan ujung isolator yang berhubungan langsung dengan ground (tanah) yang dibentuk sedemikian rupa, sehingga busur api tidak akan mengenai isolator saat terjadi loncatan api.


(55)

Pengaman Arrester Jenis Katup

Alat pengaman arrester jenis katup (valve) ini terdiri dari sebuah celah api (spark gap) yang dihubungkan secara seri dengan sebuah tahanan non linier atau tahanan katup (valve resistor). Dimana ujung dari celah api dihubungkan dengan kawat fasa, sedangkan ujung dari tahanan katup dihubungkan ke ground


(56)

Pengaman Arrester Katup (Valve) Jenis Saluran

Arrester jenis saluran ini dipakai untuk melindungi transformator dan

pemutus daya serta dipakai pada system

tegangan 15 kV sampai 69 kV.


(57)

Pengaman Arrester Jenis Expulsion

Lightning arrester jenis expulsion ini mempunyai dua celah api, yang satu berada di luar dan satu lagi berada di dalam. Ketika terjadi tegangan lebih pada jaringan maka pada elektroda batang sebagai celah api 1 akan terjadi loncatan busur api (flshover). Loncatan busur api ini akan turun ke dalam tabung fiber (fiber tube) diantara elektroda atas dan bawah yang merupakan celah api 2.


(58)

Pengaman Fuse Cut Of

Fuse cut out (sekring) adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan terhadap arus beban lebih (over load

current) yang mengalir melebihi dari batas maksimum, yang

disebabkan karena hubung

singkat (short circuit) atau beban lebih (over load).


(59)

Anchor Shackle

Sebuah jenis clevis

biasanya digunakan untuk mengangkat.


(60)

Thimble

Logam berlekuk yang

dirancang untuk mencegah penghancuran atau terlalu menekankan tali kawat di ujung terminal yang

digunakan untuk melindungi mata dari tali kawat atau


(61)

Kawat Tembaga

Tembaga murni merupakan logam liat berwarna kemerah merahan, yang mempunyai tahanan jenis 0,0175 dengan berat jenis 8,9 dan titik cair sampai 1083° C, lebih tinggi dari kawat aluminium. Kawat

tembaga ini mempunyai

konduktivitas dan daya hantar yang tinggi.


(62)

Kawat Alumunium

Aluminium merupakan suatu logam yang sangat ringan, beratnya kira-kira sepertiga dari tembaga, dan mempunyai tahanan jenis tiga kali dari


(63)

Forged Socket Tongue

Tempa baja dengan hot dip galvanis. Klip

keamanan stainless steel atau perunggu


(64)

Die Forged Parallel Link

Die Forged Parallel Link memiliki fungsi untuk memperkokoh suatu instalasi.


(65)

Bimetal P.G Clamp

Untuk menghubungkan semua konduktor menurut DIN 48201 & konduktor ACSR menurut

DIN 48204 dengan tembaga tekan-of konduktor menurut DIN 48201.


(66)

Die Forged Eye Nut

Die Forged Eye Nut memiliki fungsi untuk memperkuat suatu instalasi tertentu.


(67)

Staple U-Nail

Staple U-Nail memiliki tubuh membungkuk ke dalam bentuk "U" dan menunjuk pada kedua ujungnya. Fungsinya untuk melampirkan pagar rusa (baik polypropylene dan logam hexagrid) pada pohon dan posting kayu.


(68)

Stay Wire Clamp

Untuk mengklem kawat

agar berada pada


(69)

U-Bolt

Sebuah U-Bolt adalah baut berbentuk U dengan dua lengan berulir menonjol dari basis melengkung. Salah satu kegunaannya adalah melampirkan pipa untuk mesin.


(70)

Square Head Machine Bolt & Nut

Baut persegi saat ini paling umum digunakan untuk

tujuan estetika untuk

memberikan tampilan

pedesaan dalam struktur

baru atau untuk

mencocokkan pengencang yang ada dalam struktur yang lebih tua.


(71)

Die Forged Ball Eye or Ball Clevis

Die Forged Eye or Ball Clevis berfungsi untuk

memperkuat suatu


(72)

Alumunium P.G Clamp

Alumunium PG Clamp berfungsi untuk mengklem agar berada pada posisi yang tepat.


(73)

Stud Ring & Hook

Biasanya dipasang di ujung tali kawat, rantai, atau berfungsi mengatasi rigging lainnya.


(74)

Pigtail Hook

Pigtail Hook berfungsi untuk memasang suspension clamp.


(75)

Malleable Iron Tension Clamp

Malleable Iron Tension Clamp berfungsi untuk rumah konduktor pada saat pembelokan konduktor.


(76)

Square and Hex Nuts

Pasangan sekrup dan mur dapat digunakan untuk mengkonversi torsi berlaku linier. Sebagai sekrup (atau baut) diputar, sekrup bergerak sepanjang sumbu melalui mur tetap, atau mut bergerak tidak berputar sepanjang sekrup timah.


(77)

Screws with 4 Square Nut

Square and Hex Nuts

terbuat dari logam

bermutu tinggi dan

dikenal karena daya tahan mereka.


(78)

Pole Tap Insulator Pin

Pole Tap Insulator Pin adalah tempat untuk memasang insulator.


(79)

Dead End Tube

Terbuat dari PVC, Grease harus diisi ke dalam

tabung buntu untuk

menghindari air dan

kelembaban masuk ke dalam tabung.


(80)

Dead End Clamp

Dead End Clamp berfungsi sebagai klem atau penghubung dengan dead and.


(81)

Tee Connector

Konektor Tee ini sebagai konduktor ACSR Bundle kembar minyak di kedua ujung atas dan sebagai konduktor ACSR tunggal di tingkat bawah.


(82)

Insulated Piercing Conector for LV

ABC

Insulated Piercing

Connector dapat ini tahan

korosi shell,

Anti-perubahan iklim, bahan isolasi ultraviolet intensitas

tinggi. Tusuk konstan

pengencang mur torsi

diinstal lebih sederhana, aman, cepat.


(83)

Preformed Armor Rods

Preformed Armor Rods berfungsi untuk melapisi

permukaan konduktor


(84)

Stocbridge Vibration Damper

Sebuah peredam Stockbridge

adalah peredam massa

digunakan untuk menekan angin-diinduksi getaran pada kabel tegang, seperti kabel listrik overhead.


(85)

Performed Guy Grip for Stay Wire

Performed Guy Grip for Stay Wire berfungsi untuk memperkuat kawat dan juga bisa dijadikan sebagai pengaman kawat.


(86)

Strain Clamp

Strain clamp berfungsi untuk mengklem kawat agar berada pada posisi yang tepat.


(87)

Bi-Metal Cable Lugs

Bi-Metal Cable Lugs

berfungsi untuk untuk koneksi transisi melingkar Cycle kabel aluminium

Hemi kabel Sektor

Aluminium dan kabel power supply.


(88)

Bus Bar Support

Untuk memberikan fleksibilitas untuk

integrator. Rel lampiran sistem dan mendukung busbar dapat diinstal di hampir semua posisi horizontal atau vertikal dalam tempat yang memungkinkan bus yang akan diposisikan sesuai dengan lokasi sambungan listrik atau beban dari komponen listrik yang digunakan.


(89)

Conductor Brush

Setiap sikat kawat bisa diputar atau diganti dengan melonggarkan 2 setscrews.


(90)

Filer Paste Gun

Untuk mendempul bekas jepitan di kabel.


(91)

Insulated Piercing Connector For LV ABC

Insulated Piercing

Connector adalah alat yang digunakan sebagai konektor LV ABC.


(92)

Suspension Clamp for Messenger

Terbuat dari aluminium paduan kekuatan tinggi, dilapisi dengan UV dan cuaca fiberglass tahan diperkuat termoplastik.


(93)

Single String Sheave

Sheave bisa berputar bebas dan katrol memiliki kait di kedua sisi.


(94)

Socket Eye

Pelengkap pada bidang transmisi dan distribusi.


(95)

Waterproof Insulared Compression Sleves

Waterproof Insulared

Comparison Sleves berfungsi

untuk menyambungkan


(96)

Fixing Nail

Memperbaiki nail dengan

cleat dinding untuk

memperbaiki kabel ke dinding.


(97)

Armor Grip Suspension Clamp

Armour Grip penjepit suspensi adalah solusi terbaik untuk perlindungan terhadap kerusakan konduktor kelelahan. 2 bagian Neoprene yang pertama diterapkan pada konduktor dan satu set batang heliks dibungkus di atasnya. Dua aluminium casting setengah memiliki profil batin yang sesuai dengan profil baja batang kandang dan disambung oleh tali pendukung yang terbuat dari paduan aluminium seperti yang digambarkan dalam foto. Untuk keandalan mekanik tinggi aluminium perumahan juga diproduksi oleh paduan aluminium tempa.


(98)

Preformed Line Splices

Preformed Line Splices

adalah bahan yang mudah untuk menginstal, melakukan

seperti konduktor dan

memberikan keselamatan


(99)

Core Separator Conductor

Core Separator Conductor digunakan untuk memisahkan fase konduktor udara selama instalasi pas


(100)

Sistem Distribusi

Jaringan Distribusi

Jaringan distribusi

Tegangan Menengah a. System Saluran Udara (SUTM)

b. Sistem Kabel (SKTM)

A. Saluran Udara Tegangan Menengah

merupakan jaringan kawat tidak berisolasi dan berisolasi.


(1)

Pengaman Distribusi

Pengaman Lebur :

a. Pengaman Tegangan

Rendah ( NH- Fuse )

b. Pengaman Tegangan

Menengah ( Fuse Cut

Out )


(2)

Fuse Cut Out

Merupakan peralatan

proteksi yang bekerja apabila terjadi gangguan arus lebih. Alat ini akan memutuskan rangkaian listrik yang satu dengan yang lain apabila dilewati arus yang melewati


(3)

Pengaman Tegangan Lebih :

Lightning Aresster

Merupakan alat penangkal petir yang berfungsi menangkal

gelombang berjalan dari petir yang akan masuk ke instalasi pusat pembangkit listrik.

Gelombang berjalan juga dapat berasal dari pembukaan dan

penutupan pemutus tenaga atau circuit breaker (switching).


(4)

Pengaman Trafo (Gardu Induk) :

Relay Bucholz

adalah relai yang

berfungsi mendeteksi dan

mengamankan terhadap

gangguan transformator

yang menimbulkan gas.


(5)

Daftar Pustaka

http://electricholic.blogspot.com/ http://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.com/2013/04/sistem-distribusi-listrik.html#.Upg9GuK1NyY • http://rizal-qjuth.blogspot.com/2012/02/sistem-transmisi-dan-d istribusi-listrik.html • http://yantekbansel.wordpress.com/2012/04/17/jaringan-te gangan-menengah-jtm/ • http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/05/lightning-arrester.h tml • http://rasdu.blogspot.com/2012/01/isolator-porselin.htmlhttp://blogerpoter.blogspot.com/2011/04/jenis-jenis-kabel-list rik.html


(6)