KEPUASAN DAN MOTIVASI TENAGA MEDIS : STUDI KASUS TERHADAP PENDAPATAN, KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA PADA RSUD Dr. SOEDIRMAN KABUPATEN KEBUMEN

HEALTH WORKER SATISFACTION AND MOTIVATION : CASE STUDY OF INCOMES,
ALLOWANCES AND WORKING CONDITION IN RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
KEPUASAN DAN MOTIVASI TENAGA MEDIS : STUDI KASUS TERHADAP
PENDAPATAN, KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA PADA RSUD Dr.
SOEDIRMAN KABUPATEN KEBUMEN
Iwan Danardono¹, Firman Pribadi²
Program studi Manajemen Rumah Sakit, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183
Email: [email protected]
ABSTRAK
Latar Belakang: Kualitas jasa layanan rumah sakit sangat ditentukan oleh kinerja
tenaga medis yang sangat menentukan berhasil tidaknya capaian kinerja rumah sakit.
Manajemen rumah sakit harus benar-benar memperhatikan masalah kepuasan kerja
dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja tenaga medis. Tujuan penelitian
ini mengetahui hubungan pendapatan, tunjangan, dan kondisi kerja terhadap Kepuasan
Dan Motivasi Tenaga Medis.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan
studi kasus yang dilakukan di RSUD dr. Soedirman Kebumen dengan obyek penelitian
seluruh tenaga medis. Kuesioner menggunakan )mmpact Toolkit (ealth Worker
Incentives Survey (W)S dari Universitas Abeerden.
Hasil dan Pembahasan: Sebaran insentif antar jenis tenaga medis cukup beragam

dengan range yang cukup lebar antara yang paling besar hingga paling rendah, hal ini
menyebabkan ketidakpuasan. 57 % responden berpendapat bahwa gedung baru
tempat bekerja saat ini bagus. 85% responden menyatakan tidak tertarik untuk
meninggalkan profesinya sekarang sebagai tenaga medis. 15 % responden menyatakan
ragu-ragu apakah akan meninggalkan profesi sekarang atau tidak. 100 % responden
tidak ada yang menyatakan akan pindah atau keluar dari RSUD dr. Soedirman.Terhadap
pekerjaan sekarang 62 % responden menyatakan puas dengan ketegori tinggi, 27 %
responden yang kurang puas karena menyatakan sedang dengan kondisi pekerjaan
yang ada. Sejumlah 11 % responden menyatakan kepuasan kerja dengan kategori
rendah. Latar belakang responden dengan kepuasan rendah adalah tenaga medis yang
berstatus Pegawai Tidak Tetap, dan juga tenaga medis yang berlatar belakang dokter
umum maupun dokter gigi.
Simpulan: Terdapat disparitas yang cukup besar antara tenaga medis PNS dan PTT,
dan antar jenis tenaga medis dalam hal besaran pendapatan dan jasa pelayanan yang
diterima, hal menyebabkan sebagian besar responden yang memiliki pendapatan
rendah memilih tingkat kepuasan kerja pada level sedang dan rendah, namun tidak
menimbulkan keinginan berpindah tempat pekerjaan. Sedangkan kondisi lingkungan
kerja sebagian besar responden menyatakan bagus, namun masih terdapat responden
yang mengeluhkan kondisi kerja yang jelek dan hal ini menyebabkan kepuasan kerja
mereka dalam kategori rendah.

Kata kunci : Job satisfaction, motivation, remuneration, working conditions

ABSTRACT
Background: Quality of services in hospital is determined by the performance of medical
workers. It is a human resources that mostly determine the hospital performance.
Manager should pay attention to the problem of job satisfaction and the factors that affect
the work motivation of medical workers. Aim of the study to examinee the relationship
between health worker incomes and work environment to their satisfactionand
motivation.
Method: This study descriptive qualitative case study design with objects are medical
staff. Questionare based on )mmpact Toolkit (ealth Worker Incentives Survey
(W)S from University of Abeerden.
Results and Discussion: Distributionof incentivesbetweentypes ofmedical workersis
quitevaried,this causesdissatisfaction.57% of respondents believe that thenew buildingis
nowa greatplace.85% of respondents are notinterested toleave the professionnowas a
medical staff. 15% of respondentsundecidedwhether toleavethe professionnowornot.
100% of respondentsclaimedno onewould resign from RSUD dr. Soedirman.62% of
respondentsexpressed satisfaction with thehighcategory, 27% of respondent swerenot
satisfied
because

the
working
conditions.
Some
11%
of
respondentsexpressedsatisfactionwith theworkin low category. Background respondents
withlow satisfaction is general practitioner ordentist.
Conclusions:
The
amount
ofrevenuesandservicesreceivedfluctuateanddifferfrom
individual toindividual. There is adisparitybetweenmedical personnelandcivil servants
PTT,
and
betweentypes
ofmedical
personnelin
terms
ofthe

amount
ofrevenueandservicesreceived, itcauses themajority ofrespondentshave low incomeschoose
the level ofjob satisfactionat the level ofmedium and low, but caused nodesireto movethe
workplace.there arerespondentswhocomplained ofpoorworking conditionsandthis led
totheir job satisfactionin the low category.
Keywords : Job satisfaction, motivation, remuneration, working conditions

Menurut Gomes (2003), motivasi

PENDAHULUAN
Rumah sakit bertugas untuk selalu

seorang pekerja merupakan hal yang

memberikan pelayanan yang sesuai

rumit, karena melibatkan faktor-faktor

dengan


individual

kebutuhan

dan

keinginan

dan

faktor-faktor

pasien. Pelayanan yang diberikan harus

organisasional. Yang bersifat individual

bermutu lebih baik, penanganan pasien

adalah kebutuhan-kebutuhan (needs),


lebih cepat, harga relatif murah dan

tujuan-tujuan (goals),sikap (attitudes),

bermanfaat. Oleh karena itu, tidak dapat

dan kemampuan (abilities), sedangkan

dipungkiri bahwa, dalam pengelolaan

yang bersifat organisasional adalah

rumah sakit, kinerja sumber daya sangat

pembayaran atau gaji (pay), keamanan

dibutuhkan untuk mencapai

pekerjaan


tujuan

(job

security),

sesama

karyawan(co workers), - pengawasan

organisasi rumah sakit.
Sumber daya manusia merupakan
sumber daya yang memiliki banyak

(supervision),

pujian

(praise)


dan

pekerjaan itu sendiri (job it self).2
Menurut Gomes (2006)

kelebihan dibanding sumber daya lain

tugas

yang ada pada organisasi. Kelebihan

manajemen sumber daya manusia

tersebut menjadi sebuah potensi yang

berkaitan dengan upaya mengelola

positif. Potensi-potensi yang dimiliki

unsur manusia dengan segala potensi


sumber daya manusia mempengaruhi

yang

organisasi dalam mencapai tujuannya.

seefektif

Manajer dituntut mampu menimbulkan

diperoleh sumber daya manusia yang

motivasi karyawan, dimana motivasi

puas

berhubungan erat dengan keberhasilan

(satisfactory) bagi organisasi.3


organisasi di dalam mencapai tujuantujuannya.

Menurut

Uno

(2006),

dimilikinya

harus

dilakukan

mungkin sehingga dapat

(satisfied)

dan


memuaskan

Kepuasan kerja adalah keadaan
emosional yang menyenangkan

atau

motivasi adalah dorongan dasar yang

tidak menyenangkan dimana karyawan

menggerakkan seseorang bertingkah

memandang pekerjaannya. Kepuasan

laku. Dorongan ini berada pada diri

kerja merupakan cerminan perasaan

seseorang yang menggerakkan untuk

karyawan

melakukan sesuatu yang sesuai dengan

Karyawan yang merasa puas, maka akan

dorongan dalam dirinya.1

terhadap

pekerjaannya.

timbul sikap positif terhadap pekerjaan

penting yang mempengaruhi bagaimana

dan lingkungannya.

dan mengapa orang-orang yang memilih

Menurut
kompensasi

Martoyo
adalah

(2007),
pengaturan

keseluruhan pemberian balas jasa bagi
employees

“employers maupun

baik

yang langsung berupa uang (finansial)

untuk bekerja disebuah organisasi dari
pada

lain.

Dalam

kompensasi

lebih

dikenal pada masa sekarang dengan
istilah remunerasi.6
Sistem
sistem

Menurut Bestari (2005) macam-

yang

perjalanannya,

maupun yang tidak langsung berupa
non uang (non finansial).4

organisasi

remunerasi

distribusi

karyawan

atas

merupakan

pembagian

hak

pelaksanaan

Job

macam kompensasi yang diberikan

Description masing-masing karyawan.

pada

Remunerasi

karyawan

meliputi

:

tidak

(a).Kompensasi financia langsung, yakni

tentang

kompensasi

komprehensif

berupa

uang

bayaran

hanya

insentif

mengatur

tetapi

yaitu

lebih
mengatur

seseorang

bagaimana penghargaan yang menjadi

dalam bentuk gaji, upah, bonus uang,

hak karyawan dapat diterimanya secara

dan komisi. (b)Kompensasi financial

benar

tidak langsung. Kompensasi ini disebut

transparan dan akuntabel.

(pay)yang

diterima

oleh

melalui

proses

yang

logis,

juga dengan tunjangan yang meliputi

Upaya peningkatan produktivitas

semua imbalan berupa uang namun

kerja perlu memperhatikan lingkungan

tidak diberikan secara langsung seperti

kerja. Keberhasilan organisasi dalam

tunjangan hari tua/ pensiun, tunjangan

mewujudkan tujuan tergantung pada

asuransi

lingkungan

kesehatan,

tunjangan

kerja

dalam

pendidikan, dan tunjangan lainnya. (c)

tersebut.

Kompensasi non Financial . Merupakan

mengatakan bahwa Lingkungan kerja

kompensasi yang tidak selalu dapat

adalah segala sesuatu yang ada disekitar

diuangkan, seperti penghargaan, pujian,

para

maupun

mempengaruhi

kepuasan

yang

diperoleh

Nitisemito

organisasi

pegawai

seseorang dari pekerjaan itu sendiri

menjalankan

atau dari lingkungan psikologis dan atu

diembannya.7

fisik dimana orang tersebut bekerja.5

Menurut

yang

(2002)

dapat

dirinya

dalam

tugas-tugas

yang

Robbins

(2002)

Jackson

Lingkungan kerja fisik juga merupakan

(2006) kompensasi merupakan faktor

faktor penyebab stress kerja pegawai

Menurut

mathis

dan

yang berpengaruh pada prestasi kerja.

Kabupaten Kebumen untuk kalangan

Faktor-faktor

tenaga medis.

yang

mempengaruhi

lingkungan kerja fisik adalah: suhu,
kebisingan, penerangan, mutu udara. 8

BAHAN DAN CARA
Penelitian

Jadi terdapat beberapa faktor yang

ini

merupakan

mempengaruhi kinerja tenaga medis

penelitian kualitatif dengan rancangan

yaitu antara lain kepuasan dan motivasi

penelitian studi kasus. Obyek penelitian

kerja,

adalah semua tenaga medis. Penelitian

sementara

itu

faktor

yang

mempengaruhi kepuasan dan motivasi

dilakukan

kerja dokter adalah kompensasi dan

Kebumen. Variabel penelitian meliputi

lingkungan kerja.

kompensasi, lingkungan kerja, kepuasan

Rumusan masalah pada penelitian

di

RSUD

dr.Soedirman

kerja dan motivasi kerja.. Kuesioner

ini yang pertama adalah bagaimana

menggunakan)mmpact Toolkit

pendapatan

Worker Incentives Survey (W)S

tunjangan

dalam

sistemkompensasi/remunerasi

yang

dijalankan

dan

RSUD

dr.

SoedirmanKabupatenKebumen,

yang

kedua
kerja

di

agaimanakondisi lingkungan
yang

ada

di

RSUD

SoedirmanKabupatenKebumen
rumusan

ketiga

hubungan

dr.
dan

adalah

bagaimana

pendapatan,

tunjangan

(ealth
dari

Universitas Abeerden.
Penelitian

dilakukan

melalui

tahap mengajukan ijin kepada Direktur
RSUD

dr.

Soedirman

Kebumen,

mengumpulkan data sekunder baik
data

umum

dan

data

khusus,

mengumpulkan data primer melalui
kuesioner

dan

wawancara.

adalah

analisis

Tahap

danlingkungankerjaterhadapkepuasand

selanjutnya

data,

anmotivasi kerja diRSUD dr. Soedirman

pengolahan data, penafsiran data dan

Kabupaten Kebumen untuk kalangan

pengambilan kesimpulan.

tenaga medis.
Tujuan penelitian ini adalahUntuk
mengetahui

hubungan

pendapatan,

HASIL PENELITIAN
Profil RSUD dr. Soedirman Kebumen.
RSUD dr. Soedirman merupakan

tunjangan
(kompensasi

/remunerasi)

dan

SKPD

yang

menerapkan

Pola

lingkungan kerja terhadap kepuasan

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

dan motivasi kerja RSUD dr. Soedirman

Umum Daerah. Memiliki tempat tidur
sebanyak 198 dan 553 karyawan.

Tunjangan-tunjangan

Karakteristik Responden
Jenis kelamin
Hasil

Hasil analisis deskriptif yang
analisis

deskriptif

berkaitan

dengan

tunjangan

baik

karakteristik responden berdasarkan

pendidikan dan tunjangan lain bagi

jenis kelamin diketahui sebagian besar

tenaga medis tersaji pada tabel 5 dan

responden berjenis kelamin laki-laki

tabel 6

(61%).
Kondisi kerja

Pendidikan
Karakteristik
menurut
mayoritas

pendidikan
adalah

Hasil analisis dekskriptif kondisi

responden

dokter

diketahui
spesialis

kerja,

diketahui

menyatakan

57%

kondisi

responden

bagus,

28%

(64%)

menyatakan kondisi sedan dan 15%

Status pernikahan

menyatakan kondisi jelek. Hasil di

Hasil

analisis

deskriptif

sajikan pada tabel 7

responden diketahui 92% berstatus

Kepuasan kerja

menikah dan 8% belum menikah.

Hasil analisis deskriptif kepuasan kerja

Pendapatan dan insentif

diketahui 62% menyatakan kepuasan
tenaga

kerja pada level tinggi, 27% pada level

medis berasal dari gaji sebagai pegawai

sedang dan 11% pada level rendah.

dan insentif atau jasa pelayanan. Gaji

Hasil disajikan pada tabel 8

tetap terbesar adalah dokter spesialis

Motivasi kerja.

dan gaji tetap terkecil dari dokter

Kuesioner tentang motivasi adanya

umum dan dokter gigi PTT. Sedangkan

keinginan untuk pindah ke RS lain, dari

insentif terbesar diterima oleh dokter

39 responden, 85% menyatakan tidak

spesialis penyakit dalam, dan terendah

ada keinginan untuk pindah, dan 15%

dari golongan dokter gigi. Besaran gaji

menyatakan ragu-ragu. Hasil disajikan

dan insentif disajikan pada tabel 3 dan

pada tabel 10.

Sumber

tabel 4.

pendapatan

Tabel 3. Deskripsi gaji tetap tenaga medis di RSUD dr, Soedirman
NO

Penerima

1

dr. Umum & dr. Gigi PNS

2
3

dr. Umum & dr. Gigi PTT
Dr. Spesialis PNS

4

Dr. Spesialis PTT

Jumlah
Keterangan
Gaji
3.500.000 Jumlah gaji terendah, naik
berjenjang sesuai lama kerja
dan golongan
1.250.000 Tidak ada kenaikan jenjang
3.700.000 Jumlah gaji terendah, naik
berjenjang sesuai lama kerja
dan golongan
2.000.000 Tidak ada kenaikan jenjang

Tabel.4. Penerimaan Jasa Pelayanan/ Insentif bulan Januari-Maret 2015.
N
O

Penerima

1

Sp. Dalam 1

2

Sp. Dalam 2

3

Sp. Dalam 3

4

Sp. Bedah 1

5

Sp. Bedah 2

6

Sp. Obsgyn 1

7

Sp. Obsgyn 2

8

Sp. Obsgyn 3

9

Sp. Anak 1

10

Sp. Anak 2

11

Sp. Syaraf 1

12

Sp. Syaraf 2

13
14

Sp. Paru
Sp. Kulit
Sp. Radiologi
1
Sp. Radiologi

15
16

Januari

Februari

Maret

57.317.39
0
33.746.23
5
19.370.05
6
20.624.66
6
17.125.45
6
33.202.63
6
27.861.53
7
21.998.63
9
23.828.02
5
28.004.59
0
11.906.21
2
6.696.613
13.196.57
0
4.035.967

71.051.80
7
32.549.58
9
28.721.68
9
24.996.01
4
27.455.85
2
20.464.94
6
22.105.17
4
37.823.62
2
25.838.53
8
22.068.57
6
23.605.05
0
18.630.42
7
17.769.89
7
6.390.587

9.773.941
7.015.788

9.835.500
11.039.39

95.941.81
1
46.472.50
2
44.250.82
5
41.516.57
0
38.285.14
3
31.082.32
1
29.741.53
5
50.481.35
8
31.246.01
8
49.495.89
3
25.857.85
2
12.460.40
4
30.551.78
6
7.952.015
12.969.47
9
10.070.68

RataKeterangan
Rata/
bulan
74.770.33
6 Tertinggi
37.589.44
2
30.780.85
7
29.045.75
0
27.622.15
0
28.249.96
8
26.569.41
5
36.767.87
3
26.970.86
0
33.189.68
6
20.456.37
1
12.595.81
5
20.506.08
4
6.126.190
10.859.64
0
9.375.289

20
21

2
Sp. Patologi
1
Sp. Patologi
2
Sp.
Anasthesi 1
Sp.
Anasthesi 2
Sp. Gigi

22

Sp. THT

23

Sp. Mata

24
25

Sp. Jantung
Sp.
Orthopedi
Dokter
Umum

17
18

19

26

27

Dokter Gigi

15.913.99
0
22.562.25
1
997.262
10.472.97
4
24.187.31
6

4
18.935.59
1
13.770.65
9
15.862.38
4
29.638.83
9
1.500.744
12.543.08
0
25.085.60
0

960.575

1.936.013

3.544.550

3.890.117

4
30.916.20
4
26.874.86
8
22.176.82
4
47.821.22
0
1.781.730
17.915.46
3
55.554.39
0
12.872.87
4
23.743.56
4
6.430.425

912.338

1.590.194

1.653.044

22.966.62
6
2.607.470

24.272.80
7
21.626.49 efektif 2
9 bulan
17.984.39
9
33.340.77
0
1.426.579
13.643.83
9
34.942.43
5
5.256.487
23.743.56 efektif 1
4 bulan
4.621.697 ratarata/oran
g
1.385.192 Terendah

Tabel 5. Pemberian Tunjangan Pelatihan bagi tenaga medis
NO
URAIAN
20 Pernah mendapatkan in-house
training selama bekerja
21 Pernah mendapatkan in-house
training dalam 12 bulan
terakhir
22 Jika dibandingkan dengan
teman sejawat yang lain,
bagaimana in-house training
yang anda terima selama ini

1.
Jauh
lebih
tinggi.

YA
34 (87%)

TIDAK
5 (13%)

20 (51%)

19 (49%)

2.
Sediki
t lebih
tinggi.

0

23

Bagaimana jumlah pelatihan
in-house training yang anda
terima dalam 12 bulan
terakhir

1.
Sanga
t
meni
ngkat
0

12
(30%)
2.
Sediki
t
menin
gkat
7
(18%)

3.
4.
Sam Sedik
a
it
tingg lebih
i.
rend
ah
5
14
(13 (36%
%)
)
3.
4.
Teta Men
p
urun

27
(69
%)

5.

Jauh
lebih
rendah.

8 (21%)
5.
Sang
at
Men
urun

4
(10%
)
0

24

Pernah Mendapatkan
Beasiswa PPDS (Spesialis)

Dana Pemda
5

Dana Pemerintah
Pusat
11

Tabel 6. Tunjangan Lain yang diterima oleh Tenaga Medis
Uraian
Ya
a. Tunjangan daerah terpencil
b. Tunjangan rumah/ rumah
7 (18%)
dinas
c. Tunjangan akomodasi
d. Tunjangan transportasi
2 (5%)
e. Tunjangan kesehatan
30 (77%)
f. Tunjangan pensiun
30 77(%)
g. Tunjangan lembur
h. Tunjangan seragam
39 (100%)
i. Tunjangan resiko
2 (5%)
j. Tunjangan non praktek
tabel 7. Analisis deskriptif kondisi kerja
47

1.Sangat
bagus
0

Bagaimana
anda
menjelaskan
gedung
tempat
bekerja
anda
%
0%

Tidak
39 (100%)
8 (20%)

Ragu-ragu
24 (62%)

39 (100%)
37 (95%)
9 (23%)
9 (23%)
39 (100%)
37 (95%)
39 (100%)

2.Bagus

3.Sedang

4.Jelek

22

11

6

5.Sangat
jelek
0

57%

28%

15%

0%

5.Sangat
rendah

Tabel 8. Analisis deskriptif Kepuasan kerja
Uraian

1.Sangat
tinggi
0

Bagaimana
anda
menjelaskan
tingkat
kepuasan
dengan
pekerjaan
anda
%
0

2.Tinggi

3.Sedang

4.Rendah

24

11

4

62%

27%

11%

Tabel 9. Persepsi responden terhadap tingkat remunerasi

0

44

1.Jauh lebih

2.Sedikit

3.Sama

4.Sedikit

tinggi

lebih tinggi

tinggi

lebih rendah rendah

2

2

11

4

6%

56%

28%

10%

Seberapa

5.Jauh lebih

tinggi tingkat
remunerasi
pekerjaan
anda
dibandingkan
teman
sejawat yang
lain
%

0

Tabel 10. Analisis deskriptif motivasi kerja
53
1.Ya
Apakah anda
0
sedang
mempertimbangkan
rencana untuk
pindah ke tempat
kerja/ RS yang lain.
%
0

2.Tidak
33

3.Ragu-ragu
6

85%

15%

B. PEMBAHASAN

Gaji pokok Tenaga Medis PNS berasal

Implementasi kompensasi finansial

dari dana APBN yang diterima daerah

Pendapatan Tenaga Medis di
RSUD

dr.

Soedirman

Kabupaten

dalam bentuk Dana Alokasi Umum, dan
dibayarkan

sesuai

peraturan

yang

dan

berlaku sesuai jenjang kepangkatan.

tunjangan-tunjangan yang diterima oleh

Sedangkan untuk Tenaga Medis Non

masing-masing tenaga medis setiap

PNS maupun dokter tamu, diberikan gaji

bulannya.

yang

Kebumen

berupa

Gaji

Sedangkan

pokok

Kompensasi

bersumber

dari

belanja

berupa insentif/ Jasa Pelayanan yang

operasional dan besarnya diatur dengan

dibayarkan secara bulanan atas jasa/

Peraturan Direktur rumah sakit. Gaji

tindakan

dalam

tersebut tidak lebih besar dari gaji

memberikan pelayanan kepada pasien.

tenaga medis PNS karena tidak ada

yang

dilaksanakan

tunjangan-tunjangan. Hal ini juga rawan

kompensasi yang sebanding dengan

menyebabkan terjadinya kecemburuan

kebutuhan

karena

antara

menyediakan pelayanan yang lengkap.

maupun

yang

tenaga
non

medis

PNS

PNS

beberapa

rumah

Implementasi

sakit

kompensasi

diantaranya bertugas ditempat yang

finansial

sama dengan beban kerja yang tidak

Tunjangan pendidikan
Sebanyak

jauh berbeda.

untuk

tiga

puluh

non

empat

Jasa pelayanan/ insentif adalah

responden (87%) menyatakan pernah

imbalan yang diterima oleh semua

memperoleh pelatihan terkait bidang

komponen

yang

rangka

tugasnya, kecuali dokter tidak tetap

observasi,

diagnosis,

pengobatan,

yang kurang dari 2 tahun bekerja

dalam

konsultasi, visite/pengawasan medis,

sebanyak

dan / atau pelayanan lainnya yang

Terdapat kesepakatan tidak tertulis

diberikan oleh tenaga medis, tenaga non

bahwa setiap Satuan Medis Fungsional

medis, dan semua komponen yang

berhak mendapatkan pelatihan setiap

terlibat dalam mendukung pelayanan

dua tahun satu kali. Namun pemberian

kesehatan di RSUD. Diperoleh gambaran

pelatihan

bahwa sebaran insentif antar jenis

secara

tenaga medis cukup beragam dengan

ketersediaan anggaran dan ada atau

range

tidaknya kegiatan dari penyelenggara

yang cukup lebar antara yang

lima

responden

tersebut

reguler,

karena

diberikan
disesuaikan

paling besar hingga paling rendah. Jasa

pelatihan.

medis yang besar didominasi oleh 4

mendapatkan porsi lebih sering dalam

spesialis

yang

mengikuti pelatihan, sedangkan untuk

terendahmerupakan jasa yang diterima

dokter umum jarang. Untuk biaya/

dokter gigi dan dokter umum. Dengan

tunjangan mengikuti pelatihan sendiri

utama,

melakukan

cross

wawancara,

hal

sedangkan

spesialis

terdapat kebijakan dilakukan sharing

menyebabkan

atau iur biaya antara pihak rumah sakit

ketidakpuasan. . Namun diharapkan ada
solusi

dokter

hasil

sectional
ini

Untuk

tidak

(13%).

untuk mengurangi

disparitas

tersebut dengan pemberian tunjangan

dengan tenaga medis yang mengikuti.
Tunjangan perumahan, transportasi,
kesehatan dan lainnya

yang bersifat tetap agar dokter spesialis

Pemberian tunjangan merupakan

tertentu yang tidak populer atau dokter

mekanisme sebagai kompensasi untuk

umum dan dokter gigi tetap memiliki

menutup

permasalahan

kesenjangan

perbedaan

status

Tunjangan kesehatan bagi dokter

dan

sistem

PNS beserta keluarganya sudah melekat

pengajian.Tunjangan berupa pemberian

di gaji berupa iuran pemerintah kepada

jasa pelayanan/ insentif sebagaimana

BPJS selaku pengelola dana kesehatan.

dijelaskan

sebelumnya

Tunjangan ini memang tidak diterima

kompensasi

atas

yang

diakibatkan

kepegawaian

hanyalah
yang

secara langsung oleh PNS, namun PNS

diberikan, namun tidak mencerminkan

mendapat keringanan berupa sharing

adanya

iuran BPJS dimana peserta BPJS Sosial

pelayanan

upaya

mempersempit

(PNS) wajib membayar iuran sebesar 4

kesenjangan.
RSUD dr. Soedirman memiliki

% dari gaji pokok, negara menanggung

beberapa rumah dinas yang ditempati

iuran 3 % dan PNS bersangkutan

dokter

paramedis.

menanggung 1 %. PNS beserta keluarga

Karena jumlahnya terbatas sehingga

yang tertanggung meliputi istri/ suami

hanya sedikit yang dapat menikmati

dan

rumah dinas tersebut, yakni hanya 7

menikmatifasilitas

tenaga medis (18%). Sedangkan untuk

berjenjang sesuai kelasnya.

maupun

tenaga

tiga

orang

anak

kesehatan

dapat
secara

Tunjangan pensiun mirip dengan

tunjangan perumahan dalam bentuk
uang/ kompensasi 24 responden (61%)

iuran

menyatakan tidak menerima, namun

ditanggung

jawaban

karena

membayar iuran dana pensiun kepada

ketidaktahuan responden akan adanya

PT. Taspen (Persero) selaku pengelola

tabungan perumahan/ Taperum. Bagi

dana pensiun. PNS yang bersangkutan

dokter PNS mendapatkan tunjangan

dapat menikmati dana pensiun tersebut

berupa penyertaan dana pemerintah

setelah

dalam bentuk tabungan perumahan

Namun untuk dokter tamu dan dokter

yang jumlahnya terbatas, yang hanya

PTT

diberikan satu kali selama bekerja

kesehatan maupun tunjangan pensiun,

sebagai PNS, itupun besarannya hanya

dan memang belum ada kebijakan yang

sebagai bantuan uang muka perumahan,

memayungi

hal

dan dapat diuangkan hanya apabila

wawancara

diperoleh

yang

bahwa hal ini cukup membuat adanya

tersebut

bersangkutan

lebih

pensiun

tabungan tersebut belum diambil.

dan

BPJS,

namun
oleh

memasuki

tidak

seluruhnya

negara.

Negara

masa

diberikan

pensiun.

tunjangan

tersebut.

Dalam

keterangan

perbedaan / gap dengan sesama teman
sejawat, dan baik langsung atau tidak

mempengaruhi

persepsi

terhadap

Sebagian

besar

responden

yang

kepuasan dalam bekerja.

menyatakan kondisi yang lebih baik dan

Kondisi lingkungann kerja

lebih terstruktur di gedung baru dalam
setelah

wawancara menyatakan hal tersebut

perpindahan dari gedung lama ke

meningkatkan motivasi mereka dalam

gedung baru selesai, sehingga jawaban

bekerja, terutama daya dukung gedung

responden

dalam

Penelitian

dilakukan

merupakan

informasi

mempermudah

pemberian

mengenai kondisi terkini, dan layak

pelayanan, peningkatan patient safety,

untuk

dan

dijadikan

data

penarikan

mencegah

kegagalan

kesimpulan dalam penelitian ini. 57 %

pemberian pelayanan.

jawaban responden berpendapat bahwa

Hubungan

gedung tempat bekerja saat ini bagus,

tunjangan

28 % menyatakan sedang, dan 15 %

motivasi

dalam

pendapatan
dengan

dan

kepuasan

dan

responden berpendapat bahwa gedung

Tanggapan terhadap pernyataan

itu jelek. Responden yang berpendapat

kepuasan kerja menunjukkan bahwa 62

bahwa gedung yang baru jelek dapat

%

dimaklumi karena memang beberapa

walaupun

sisi dan sarana gedung masih kurang

tertinggi. Dari hasil wawancara mereka

baik, karena pembangunan yang sudah

menganggap pendapatan total meliputi

dimulai sejak lima tahun lalu, sehingga

gaji dan jasa pelayanan/ insentif sudah

beberapa sisi yang sudah jadi lebih dulu

cukup

menjadi tidak terawat. jauh lebih jelek

dengan kondisi gedung baru yang jauh

apabila dibandingkan gedung tempat

lebih baik dari gedung lama cukup

bekerja rekan sejawat mereka di RS lain.

membuat responden termotivasi untuk

Ketika diminta membandingkan

bekerja. 27 % respondenkurang puas

Responden

menyatakan

puas,

mencapai

grade

tidak

memadai.

Demikian

dengan kondisi gedung rumah sakit lain

dengan

di Kabupaten Kebumen, hanya 2%

ada.Responden

responden menyatakan kondisi gedung

sejumlah

jauh

menyebabkan berkurangnya motivasi

lebih

baik,

80%

menyatakan

kondisi

halnya

11

pekerjaan
yang

%.

yang

tidak

puas

Kondisi

ini

kondisi gedung sedikit lebih baik,

dalam melaksanakan tugas.

sedangkan 8 % menyatakan sama

menunjukkan masih ada pekerjaan yang

baiknya, dan 10% menyatakan sedikit

harus dibenahi oleh manajemen untuk

lebih jelek dari gedung rumah sakit lain.

mengurangi

ketimpangan

Hal ini

yang ada

dalam hal penggajian dan pengurangan
disparitaspendapatan

antara

Angka drop out
88,6% responden menyatakan

jenis

tenaga medis khususnya antara dokter

tidak

spesialis dengan dokter umum dan

profesinya sekarang sebagai tenaga

dokter gigi.

medis. 11,4% responden menyatakan

Hubungan kondisi lingkungan kerja

ragu-ragu apakah akan meninggalkan

dengan kepuasan kerja

profesi sekarang atau tidak. Dari hasil

57% menyatakan bahwa kondisi

tertarik

wawancara

untuk

meninggalkan

diperoleh

informasi

lingkungan tempat bekerja bagus dan

tambahan bahwa keraguan mereka

sedikit lebih baik dari rumah sakit lain,

dikarenakan adanya pilihan jabatan

dan setelah dilihat persepsi mereka

sebagai pejabat struktural di rumah

terhadap

mereka

sakit tanpa meninggalkan profesi tenaga

menyatakan memiliki kepuasan kerja

medis secara total, dan faktor usia yang

tinggi.

memang

kepuasan

Sedangkan

kerja

tiga

dari empat

sudah

memasuki

masa

responden adalah dokter gigi yang

pensiun, namun telah diperpanjang

menyatakan

puas

dalam

karena

mengatakan

bahwa

penggantinya.

tidak

pekerjaannya

kondisi lingkungan tempat bekerjanya

minimnya

Hasil

tenaga

penelitian

menunjukkan

jelek dan sedikit lebih jelek dari

bahwa

lingkungan kerja/ rumah sakit lain

menyatakan akan pindah atau keluar

tempat

bekerja.

dari RSUD dr. Soedirman. Namun 18 %

Setelah dilakukan penelusuran melalui

dari responden atau sebanyak enam

wawancara

keterangan

tenaga medis yang ragu-ragu apakah

bahwa kondisi lingkungan kerja mereka

akan berpindah atau keluar dari RSUD

anggap jelek dikarenakan daya dukung

dr. Soedirman. Empat berstatus Pegawai

peralatan kerja yang sangat minim.

Tidak Tetap, sehingga

Peralatan merupakan peralatan lama

mereka

yang tidak sebanding dengan kemajuan

untuk memperpanjang kontrak atau

teknologi dan jumlah dokter, sehingga

tidak.

pelayanan harus antri antara satu

diperoleh informasi tambahan bahwa

dokter dengan dokter lain. Akibatnya

keputusan ragu-ragu untuk pindah lebih

dalam sehari satu dokter hanya bisa

disebabkan pilihan alternatif untuk

melayani 3-5 pasien saja.

pindah yang selalu ada, namun juga

rekan

sejawatnya

diperoleh

responden

medis

masih

Dari

tidak

yang

wajar apabila

memiliki

olah

ada

hasil

kebebasan

wawancara

tidak memilik kepastian perolehan yang

tenaga

lebih baik dari hasil sekarang. Hal ini

penilaian

menyebabkan

terhadap apa yang diperolehnya dari

mereka

ragu

untuk

medis

dalam

atas

kepuasan

menjawab tidak, dengan harapan tetap

pekerjaan

bekerja di RSUD dr. Soedirman, namun

meningkatkan kinerja.

masih berharap perbaikan status PNS

DAFTAR PUSTAKA

atau perolehan kompensasi sehingga
pendapatan

mereka

setara

dengan

tenaga medis PNS. Hal ini menunjukkan
faktor

terhadap

pendapatan,

jasa

memberikan

dan

dirinya

motivasi

untuk

1. Hamzah B Uno, 2006, Teori Motivasi
dan Pengukurannya, edisi 1, cetakan
10, PT Bumi Aksara, Jakarta
2. Gomes,

Faustino

Cardoso,

2003,

pelayanan, maupun kondisi lingkungan

Manajemen Sumber Daya Manusia

masih dapat diterima oleh tenaga medis.

Penerbit Andi, Yogyakarta.

SIMPULAN

3. Gomes,

Terdapat disparitas yang cukup

Faustino

edisi 2

dalam hal besaran jasa pelayanan yang

Yogyakarta.

tanpa

ada

mekanisme

2006,

Manajemen Sumber Daya Manusia ,

mencolok antar jenis tenaga medis

diterima,

Cardoso,

Cetakan 1, Andi Offset,

4. Martoyo,

Susilo,

S.E.

2007.

pemberian kompensasi lain diluar hal

Manajemen Sumber Daya Manusia ,

tersebut. Hal ini menyebabkan sebagian

Yogyakarta, BPFE- Yogyakarta.

besar

responden

kepuasan

pada

memilih

tingkat

5. Bestari Tim Mitra. 2005. Manajemen

level

sedang.

Sumber Daya Manusia, Yogyakarta,

Lingkungan kerja digedung baru cukup

UPFE-UMY

daya

6. Robert L. Mathis & John H. Jackson,

dukung untuk melaksanakan tugas.

2006. Human Resources Management

Sebagian besar responden menyatakan

Edisi

kondisi

lingkungan

Empat

kategori

bagus.

baik,

nyaman,

dan

memiliki

kerja

masuk

Namun

untuk

7. Alex.

sepuluh,

S.

Penerbit

Salemba

Nitisemito,

2002,

ketersediaan peralatan kerja yang masih

ManajemenPersonalia.

terbatas,

PenerbitGhalia Indonesia.

menyebabkan

terdapat

beberapa responden kurang termotivasi
untuk meningkatkan kinerja.
Pendapatan, Insentif, dan Lingkungan
Kerja memiliki kontribusi besar bagi

EdisiRevisi,

8. Robbins, P. Stephen. (2002). Perilaku
Organisasi. Jakarta: Prenhalindo

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. GUJATI 59 Pengaruh Kompensasi, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Gujati 59 Utama sukoharjo.

0 4 10

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Kompensasi, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Gujati 59 Utama sukoharjo.

0 4 14

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Kantor PD. BPR Bank Pasar Kabupaten Sukoharjo ).

0 3 16

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI RSUD PANDAN ARANG Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Rsud Pandan Arang Boyolali.

1 3 16

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI RSUD PANDAN ARANG Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Rsud Pandan Arang Boyolali.

0 3 15

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA,KOMUNIKASI, LINGKUNGAN KERJA DAN PENGAWASAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja, Komunikasi, Lingkungan Kerja, dan Pengawasan Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

0 1 15

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI APOTEK Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan di Apotek RSUD. Dr. Moewardi.

0 1 15

PENGARUH STRES KERJA DAN WORK-FAMILY CONFLICT TERHADAP KINERJA PERAWAT RSUD Dr. SOEDIRMAN KABUPATEN KEBUMEN.

0 1 134

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PABRIK GENTENG MASSOKKA KEBUMEN, JAWA TENGAH.

0 2 117

KEPUASAN DAN MOTIVASI TENAGA MEDIS : STUDI KASUS TERHADAP PENDAPATAN, KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA PADA RSUD Dr. SOEDIRMAN KABUPATEN KEBUMEN | Danardono | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 817 6580 1 PB

0 0 10