Polimer Kimia Kesehatan Kelas 12 Zulfikar 2008

Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007 269 Untuk lebih jelasnya bagaimana monomer membentuk sebuah polimer dapat kita perhatikan struktur molekul polimer pada Bagan 13.2.

13.2. Klasifikasi Polimer

Banyak cara yang diajukan oleh kimiawan dalam mengklasifikasikan polimer, seperti berdasarkan asal atau sumbernya, berdasarkan struktur molekulnya dan adapula yang didasari atas sifat panasnya. Namun demikian pengklasifikasian yang paling sederhana dan sering dipergunakan didasari atas asal atau sumbernya. Berdasarkan hal ini diketahui dua jenis polimer yaitu polimer alam dan polimer sintetik.

13.2.1. Polimer Alam

Polimer alam adalah senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme mahluk hidup. Contoh sederhana polimer alam adalah karet alam, pati, selulosa dan protein. Jumlahnya yang terbatas dan sifat polimer alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena pemanasan dan sukar dibentuk menyebabkan penggunaanya amat terbatas. Pembahasan polimer alam secara detil disajikan pada Bab 14.

13.2.2. Polimer sintetik

Polimer sintetik merupakan jenis polimer yang dihasilkan melalui sintesis kimia, produksi umumnya dilakukan dalam skala besar untuk kepentingan hidup manusia. Bentuk polimer sintetik yang dihasilkan dapat berupa plastik dan serat buatan. Plastik merupakan polimer yang memiliki sifat mencair atau mudah mengalir jika dipanaskan, sehingga mudah dibentuk atau dicetak. Beberapa produk dari plastik misalnya pipa, mainan anak Ͳanak, dapat pula berbentuk lembaran seperti pembungkus makanan atau bahan dan berupa cairan pelapis cat mobil, pernis perhatikan Gambar 13.3. Polimer sintetik lainnya adalah polimer termoset, polimer ini dapat dilebur pada tahap tertentu selanjutnya menjadi keras selamanya, dan tidak dapat dicetak ulang. Bakelit adalah contoh yang mudah kita temukan sebagai casing pada peralatan elektronika, toilet, dan lain Ͳlain. Serat buatan merupakan produk polimer berupa untaian atau seperti benang yang dapat ditenun atau dijalin membentuk lembaran Ͳlembaran tipis dan panjang yang kuat dan ulet. Produk polimer bentuk ini dapat dilihat pada Gambar 13.4. Bagan 13.2. sejumlah n monomer membentuk polimer Gambar 13.3. Produk polimer berupa plastik Gambar 13.4. Produk polimer berupa serat buatan Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007 270

13.3. Monomer

Seperti telah dibahas sebelumnya monomer adalah unit terkecil sebagai penyusun polimer. Penelitian di bidang monomer sangat pesat, mengngat banyak tantangan yang dihadapi oleh manusia, jika kita menggali terus menerus barang tambang, tentunya akan merusak lingkungan, para ahli mencari pengganti besi, sebagai pipa, tembaga sebagai penghantar listrik. Monomer pengganti tersebut masih dipelajari, misalnya polimer yang dapat menghantarkan listrik seperti polianilin, polipirol dan lainnya. Beberapa monomer yang sudah banyak dimanfaatkan oleh kita dan telah dikomersialisasikan seperti, etilen, kloro etilen, tetrafloro etilen, isobutilena dan stirena. Pada Table 13.1 disajikan beberapa monomer yang sudah kita kenal beserta nama polimer dan unit terkecil penyusun polimernya. Tabel 13.1 Monomer, rumus molekul unit ulangannya dan nama polimer No Monomer Unit ulangan Nama polimer 1 CH 2 = CH 2 Ͳ CH 2 CH 2 – Polietilen 2 CH 2 = CHCl Ͳ CH 2 CHCl – Poli vinil klorida 3 CF 2 = CF 2 PolitetraetilenTeflon 4 Poliisobutilena 5 Polistirena

13.4. Polimerisasi

Penggabungan molekul Ͳmolekul kecil atau monomer menjadi molekul yang sangat besar siberi istilah reaksi polimerisasi. Berdasarkan peristiwa yang terjadi selama reaksi, maka polimerisasi dibagi menjadi tiga jenis yaitu: polimerisasi adisi dan polimer kondensasi.