Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian
Instumen dalam penelitian ini ada dua jenis instrumen yaitu instrumen tes dan non tes. Instrumen tes terdiri dari soal tes kemampuan pemahaman dan
komunikasi siswa. Instrumen non tes yang digunakan adalah angket self- efficacy, lembar observasi dan pedoman wawancara.
1. Tes Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa Instrumen tes kemampuan pemahaman dan komunikasi siswa
dikembangkan dari materi yang diajarkan. Tes kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis siswa akan diberikan pada saat awal dan akhir
pembelajaran. Tes ini memuat soal yang mengukur kemampuan pemahaman dan komunikasi yang disesuaikan dengan indikator dari
masing-masing kemampuan. Indikator tes beserta kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada lampiran A.1 dan A.2. Penyusunan instrumen secara bertahap
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, dosen lain yang berkompeten di bidangnya dan guru matematika yang mengajar di tempat penelitian.
Sebelum tes ini diberikan kepada subyek penelitian, tes ini akan divalidasi terlebih dahulu. Validitas yang dilakukan adalah validitas muka
dan validitas isi. Proses validasi akan dilakukan oleh beberapa ahli yang dianggap mampu memberikan pertimbangan dalam menyusun sebuah tes.
Instrumen tes yang telah disusun divalidasi lanjut oleh lima dosen yang berkompeten di bidangnya, diantaranya Al Jupri, Ph.D., Dr. Stanley
Dewanto, M. Pd., Rully Charitas Indra Prahmana, S. Si., M. Pd., Bobi Rahman, M. Pd., Joseph Hayon, M.Pd. Setelah dilakukan validasi,
instrumen tes direvisi sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan. Peneliti melakukan revisi penyusunan tes sebelum diberikan kepada
subyek penelitian. Hasil validasi dari beberapa ahli dapat dilihat pada lampiran A.5.
Setelah melalui proses validasi oleh beberapa ahli dan proses revisi, instrumen tes di ujicobakan terlebih dahulu kepada siswa bukan
subyek one class yang telah mempelajari materi persamaan linear satu
Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
variabel. Ujicoba dilakukan pada hari Jumat, 27 Maret 2015 pukul 13.30- 14.50 di kelas VII-5 SMPN 2 Pagedangan. Ujicoba dilakukan kepada
siswa kelas VII, dimana siswa sudah memperoleh pembelajaran pada materi persamaan linear satu variabel. Ujicoba soal tes yang dilakukan
terdiri dari 5 soal uraian dimana setiap soalnya ada 2 pertanyaan yang diberikan. Setelah dilakukan ujicoba kepada siswa SMPN 2 Pagedangan,
peneliti memberikan penilaian berdasarkan rubrik penilaian yang telah disusun sebelumnya. Rubrik penilaian dapat dilihat pada lampiran A.6.
Dari proses penilaian ini diperoleh skor siswa pada setiap butir soalnya. 2. angket self
–efficacy Angket diberikan kepada siswa setelah proses pengerjaan tes
kemampuan pemahaman dan komunikasi. Angket juga diberikan kepada siswa di kedua kelas yaitu kelas MBB dan kelas KONV. Angket ini berisi
pernyataan dengan 4 pilihan jawaban SS Sangat Setuju, S Setuju, TS Tidak Setuju dan STS Sangat Tidak Setuju. Kisi-kisi angket dapat
dilihat pada lampiran A.3 dan A.4. Angket ini juga akan divalidasi oleh ahli seperti instrumen tes. Proses validasinya hampir sama dengan
instrumen tes. Setelah melalui proses validasi oleh beberapa ahli, angket di
ujicobakan terlebih dahulu kepada siswa bukan subyek one class seperti pada instrumen tes. Angket self-efficacy yang diujicobakan ada 20
pernyataan dengan 4 pilihan jawaban yaitu SS Sangat Setuju, S Setuju, TS Tidak Setuju dan STS Sangat Tidak Setuju. Pernyataan yang
diberikan terdiri dari 10 pernyataan positif dan 10 pernyataan negatif. Setelah siswa melakukan pengisian angket, peneliti mencatat
pengisian angket siswa dan menuliskan skor jawaban tiap pernyataan. 3. lembar observasi kegiatan pembelajaran
Lembar pengamatan ini akan diisi oleh observer untuk melihat proses pembelajaran di kelas, aktivitas guru dan bagaimana aktivitas siswa
yang menunjukkan indikator kemampuan pemahaman dan komunikasi
Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
siswa pada saat pembelajaran di kelas. Lembar pengamatan dapat dilihat pada lampiran A.7.
4. lembar wawancara Lembar ini digunakan peneliti sebagai pedoman pengajuan
pertanyaan dalam melakukan proses wawancara dengan siswa. Pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran A.8.
Selain instrumen penelitian, peneliti juga menyiapkan instrumen pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan juga
Lembar Kerja Siswa LKS. RPP yang dibuat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran. RPP dibuat untuk kedua kelas yaitu kelas
MMB dan kelas KONV. RPP selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.9. LKS yang dibuat hanya digunakan untuk kelas MBB saja. LKS digunakan
sebagai pedoman siswa dalam melakukan diskusi kelompok. LKS selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.10.
Instrumen tes diuji cobakan dan kemudian dilakukan analisis instrumen tes yaitu analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat
kesukaran yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Analisis Validitas Soal Hasil Tes Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa
Validitas yang akan digunakan adalah validitas isi dan validitas muka. Sebuah tes disebut valid apabila tes itu mengukur apa yang hendak
diukur Arikunto, 2002. Instrumen ini akan divalidasi oleh ahli, dalam penelitian ini dosen pembimbing, dosen yang dianggap ahli dan guru
matematika di sekolah tempat penelitian. Peneliti mengkonsultasikan semua instrumen pembelajaran kepada mereka yang dianggap ahli yaitu
dosen pembimbing dan guru. Setelah dilakukan penyusunan instrumen, peneliti melakukan validitas empiris, dimana instrumen ini diujikan
Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kepada siswa selain subyek yang memiliki kemampuan yang hampir sama dengan subyek penelitian.
Dalam menghitung validitas item soal peneliti menggunakan perhitungan dengan rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan
oleh Pearson yaitu sebagai berikut: =
∑ − ∑
∑ √{ ∑
− ∑ }{ ∑
− ∑ }
dimana: : koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y , dua variabel
yang dikorelasikan. X
: skor siswa tiap item soal Y
: skor total yang dicapai siswa n
: banyaknya subyek ujicoba Setelah diperoleh hasil perhitungannya akan dilihat besar nilai
korelasi dan akan dilakukan penafsiran. Penafsiran koefisien korelasi dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Membandingkan nilai r hitung dan r tabel. Jika nilai r hitung lebih kecil daripada r tabel maka soal tersebut tidak valid. Jika nilai r
hitung lebih besar daripada r tabel maka soal tersebut valid. b. Menginterpretasikan nilai korelasi tersebut berdasarkan Tabel 3.1
berikut ini:
Tabel 3.1 Interpretasi Nilai Korelasi
No. Nilai r hitung
Interpretasi 1.
0, 800 r ≤ 1, 000 Sangat Tinggi
2. 0, 600 r ≤ 0, 800
Tinggi 3.
0, 400 r ≤ 0, 600 Cukup
4. 0, 200 r ≤ 0, 400
Rendah 5.
0, 000 ≤ r ≤ 0, 200 Sangat Rendah
Arikunto, 2002 Dengan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil
perhitungan dan klasifikasi tingkat kevalidan dilihat dari
�
= ,3 dengan n = 30 dan
� = , sebagai berikut:
Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Hasil Penghitungan Validitas Ujicoba Soal Tes
Kemampuan Nomor Soal
Nilai Korelasi
Validtidak dan interpretasi
Keterangan Pemahaman
1a 0,338
Tidak Valid dan interpretasi rendah
Diperbaiki 2a
0,557 Valid dan interpretasi
cukup Digunakan
2b 0,567
Valid dan interpretasi cukup
Digunakan 3a
0,553 Valid dan interpretasi
cukup Digunakan
3b 0,701
Valid dan interpretasi tinggi
Digunakan Kemampuan Nomor
Soal Nilai
Korelasi Validtidak dan
interpretasi Keterangan
Komunikasi 1b
0,467 Valid dan interpretasi
cukup Digunakan
4a 0,628
Valid dan interpretasi tinggi
Digunakan 4b
0,523 Valid dan interpretasi
cukup Digunakan
5a 0,655
Valid dan interpretasi tinggi
Digunakan 5b
0,614 Valid dan interpretasi
tinggi Digunakan
Berdasarkan Tabel 3.2 diperoleh hasil bahwa terdapat satu soal pemahaman matematis yang memiliki nilai korelasi yang lebih kecil dari
�
yaitu nomor 1a dengan nilai korelasi 0,338. Soal nomor 1a dapat dikatakan tidak valid karena nilai korelasinya lebih kecil dari
�
dan tingkat interpretasinya rendah. Meskipun demikian, soal tersebut akan
tetap dipakai dalam penelitian, tetapi soal harus diperbaiki baik dari segi isimateri maupun dari segi mukaredaksi-nya. Dari hasil perhitungan
juga diperoleh lima soal yang valid dengan kriteria kevalidan cukup yaitu nomor 1b, 2a, 2b, 3a dan 4b. Selain itu terdapat empat soal yang
valid dengan kriteria kevalidan tinggi, yaitu nomor 3b, 4a, 5a dan 5b. Hasil Output SPSS validitas butir soal secara lengkap dapat dilihat di
Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
lampiran B.1. Perubahan soal yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran B.2.
Selain soal tes yang dihitung validitasnya, instrumen angket juga akan dilihat validitasnya. Hasil output SPSS dapat dilihat pada lampiran
B.3. Hasil penghitungannya sebagai berikut:
Tabel 3.3 Hasil Penghitungan Validitas Angket Self-Efficacy
Pernya taan
Nilai korelasi Validtidak dan interpretasi
Keterangan
1 0,445
Valid dan interpretasi cukup Digunakan
2 0,414
Valid dan interpretasi cukup Digunakan
3 0,476
Valid dan interpretasi cukup Digunakan
4 0,412
Valid dan interpretasi cukup Digunakan
5 0,680
Valid dan interpretasi tinggi Digunakan
6 0,436
Valid dan interpretasi cukup Digunakan
7 0,482
Valid dan interpretasi cukup Digunakan
8 0,124
Tidak valid dan interpretasi sangat rendah
Tidak Digunakan
9 0,527
Valid dan interpretasi cukup Digunakan
10 0,590
Valid dan interpretasi cukup Digunakan
Pernya taan
Nilai korelasi Validtidak dan interpretasi
Keterangan
11 0,365
Valid dan interpretasi rendah Digunakan
12 0,552
Valid dan interpretasi cukup Digunakan
Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
13 0,678
Valid dan interpretasi tinggi Digunakan
14 0,529
Valid dan interpretasi tinggi Digunakan
15 0,086
Tidak valid dan interpretasi sangat rendah
Tidak Digunakan
16 0,412
Valid dan interpretasi cukup Digunakan
17 0,483
Valid dan interpretasi cukup Digunakan
18 0,618
Valid dan interpretasi tinggi Digunakan
19 0,702
Valid dan interpretasi tinggi Digunakan
20 0,369
Valid dan interpretasi rendah Digunakan
Dari hasil perhitungan terdapat dua pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 8 dan nomor 15, sehingga kedua pernyataan tidak digunakan
dalam penelitian ini. 2. Analisis Reliabilitas Soal Hasil Tes Prestasi
Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan Arikunto, 2002. Artinya apabila tes tersebut
diberikan lagi kepada orang yang sama dalam waktu yang berlainan, maka akan menunjukkan hasil yang hampir sama atau bila terjadi
perubahan dapat dikatakan tidak berarti. Perhitungan reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach:
= − × { − ∑ �
�
� } dimana:
: reliabilitas tes yang dicari ∑ �
�
: jumlah varian dari skor tes tiap item � : varian total dari skor tes
i : 1, 2, 3,…..
n : banyak item butir soal
Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
No. Nilai r hitung
Interpretasi 1.
0, 900 ≤ 1, 000
Sangat Tinggi 2.
0,700 0,900
Tinggi 3.
0,400 0,700
Cukup
Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4. 0,200
0,400 Rendah
5. 0, 200
Sangat Rendah Hasil penghitungan reliabilitas soal dan angket dengan
menggunakan SPSS 15 secara lengkap dapat dilihat pada lampiran B.4. Hasil penghitungan reliabilitas soal ditunjukkan sebagai berikut:
Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Menggunakan SPSS
Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Menggunakan SPSS
Dari perhitungan SPSS dapat dilihat nilai reliabilitas dari soal ujicoba dan angket yaitu 0,732. Hasil ini termasuk dalam kategori tinggi.
3. Analisis Daya Pembeda
Case Processing Summary
30 100.0
.0 30
100.0 Valid
Excluded
a
Total Cases
N
Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.
a.
Reliabi lity Statisti cs
.732 11
Cronbachs Alpha
N of Items
Case Processing Summary
31 100.0
.0 31
100.0 Valid
Excluded
a
Total Cases
N
Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.
a.
Reliabi lity Statisti cs
.732 19
Cronbachs Alpha
N of Items
Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Daya pembeda soal merupakan suatu kemampuan soal untuk membedakan siswa dengan kemampuan tinggi dan rendah Arikunto:
2002. Dalam menghitung daya pembeda akan digunakan rumus berikut: � =
− dimana:
� = indeks daya pembeda suatu butir soal = jumlah skor yang dicapai siswa pada kelompok atas
= jumlah skor yang dicapai siswa pada kelompok bawah = jumlah skor ideal salah satu kelompok
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda
No. Nilai r hitung
Interpretasi 1.
DP≤ 0,000 Sangat Kurang Baik
2. 0,000
DP 0,200 Kurang Baik
3. 0,200
DP 0,400 Cukup
4. 0,400
DP 0,700 Baik
5. 0,700
DP 1,000 Sangat Baik
Perhitungan secara rinci dapat dilihat pada lampiran B.5. Hasil perhitungan ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Hasil Penghitungan Daya Pembeda
No. Soal Daya Pembeda
Kriteria 1a
0,2 Kurang baik
1b 0,133
Kurang baik 2a
0,32 Cukup
2b 0,35
Cukup 3a
0,32 Cukup
3b 0,35
Cukup 4a
0,307 Cukup
4b 0,2
Kurang baik 5a
0,493 Baik
5b 0,333
Cukup Diperoleh tiga soal yang kurang baik yaitu nomor 1a, 1b dan 4b;
enam soal kategori cukup yaitu nomor 2a, 2b, 3a, 3b, 4a, 5b; dan satu soal kategori baik yaitu nomor 5a.
4. Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa derajad kesukaran suatu soal Arikunto: 2002. Suatu tes yang baik
hendaknya tidak terlalu sukar maupun tidak terlalu mudah. Untuk menganalisis tingkat kesukaran soal digunakan rumus berikut:
= +
× � �� dimana:
= Tingkat kesukaran = jumlah skor yang dicapai siswa kelompok atas
= jumlah skor yang dicapai siswa kelompok bawah = jumlah siswa pada kelompok atas dan bawah
Tabel 3.7 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
No. Nilai r hitung
Interpretasi 1.
0,000 TK 0,300
Soal sukar 2.
0,300 TK 0,700
Soal sedang 3.
0,700 TK 1,000
Soal mudah Perhitungan secara rinci dapat dilihat pada lampiran B.5. Hasil
perhitungan ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 3.8 Hasil Penghitungan Tingkat Kesukaran Soal
No. Soal
Tingkat Kesukaran Kriteria
1a 0,233 Sukar
1b 0,133 Sukar
2a 0,307 Sedang
2b 0,258 Sukar
3a 0,307 Sedang
3b 0,325 Sedang
4a 0,473 Sedang
4b 0,407 Sedang
5a 0,487 Sedang
5b 0,273 Sukar
Dari hasil perhitungan diperoleh enam soal kategori sedang yatu nomor 2a, 3a, 3b, 4a, 4b dan 5a; empat soal kategori sukar
yaitu nomor 1a, 1b, 2b dan 5b.
Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Uji coba Soal
No. Soal Validitas Reliabilitas Daya
Tingkat
Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pembeda Kesukaran
1a Tidak Valid dan
interpretasi rendah
Reliabel, kategori
tinggi Kurang baik
Sukar 1b
Valid dan interpretasi cukup
Kurang baik Sukar
2a Valid dan
interpretasi cukup Cukup
Sedang 2b
Valid dan interpretasi cukup
Cukup Sukar
3a Valid dan
interpretasi cukup Cukup
Sedang 3b
Valid dan interpretasi tinggi
Cukup Sedang
4a Valid dan
interpretasi tinggi Cukup
Sedang 4b
Valid dan interpretasi cukup
Kurang baik Sedang
5a Valid dan
interpretasi tinggi Baik
Sedang 5b
Valid dan interpretasi tinggi
Cukup Sukar
Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Uji coba Angket
No. Pernyataan
Validitas Reliabilitas
1 Valid dan interpretasi cukup
Reliabel dengan kategori tinggi
2 Valid dan interpretasi cukup
3 Valid dan interpretasi cukup
4 Valid dan interpretasi cukup
5 Valid dan interpretasi tinggi
6 Valid dan interpretasi cukup
7 Valid dan interpretasi cukup
9 Valid dan interpretasi cukup
10 Valid dan interpretasi cukup
11 Valid dan interpretasi rendah
12 Valid dan interpretasi cukup
13 Valid dan interpretasi tinggi
14 Valid dan interpretasi tinggi
16 Valid dan interpretasi cukup
17 Valid dan interpretasi cukup
18 Valid dan interpretasi tinggi
19 Valid dan interpretasi tinggi
20 Valid dan interpretasi rendah
Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
F. Analisa Data