Instrumen Penelitian T MAT 1303350 Chapter3

Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Instumen dalam penelitian ini ada dua jenis instrumen yaitu instrumen tes dan non tes. Instrumen tes terdiri dari soal tes kemampuan pemahaman dan komunikasi siswa. Instrumen non tes yang digunakan adalah angket self- efficacy, lembar observasi dan pedoman wawancara. 1. Tes Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa Instrumen tes kemampuan pemahaman dan komunikasi siswa dikembangkan dari materi yang diajarkan. Tes kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis siswa akan diberikan pada saat awal dan akhir pembelajaran. Tes ini memuat soal yang mengukur kemampuan pemahaman dan komunikasi yang disesuaikan dengan indikator dari masing-masing kemampuan. Indikator tes beserta kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada lampiran A.1 dan A.2. Penyusunan instrumen secara bertahap dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, dosen lain yang berkompeten di bidangnya dan guru matematika yang mengajar di tempat penelitian. Sebelum tes ini diberikan kepada subyek penelitian, tes ini akan divalidasi terlebih dahulu. Validitas yang dilakukan adalah validitas muka dan validitas isi. Proses validasi akan dilakukan oleh beberapa ahli yang dianggap mampu memberikan pertimbangan dalam menyusun sebuah tes. Instrumen tes yang telah disusun divalidasi lanjut oleh lima dosen yang berkompeten di bidangnya, diantaranya Al Jupri, Ph.D., Dr. Stanley Dewanto, M. Pd., Rully Charitas Indra Prahmana, S. Si., M. Pd., Bobi Rahman, M. Pd., Joseph Hayon, M.Pd. Setelah dilakukan validasi, instrumen tes direvisi sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan. Peneliti melakukan revisi penyusunan tes sebelum diberikan kepada subyek penelitian. Hasil validasi dari beberapa ahli dapat dilihat pada lampiran A.5. Setelah melalui proses validasi oleh beberapa ahli dan proses revisi, instrumen tes di ujicobakan terlebih dahulu kepada siswa bukan subyek one class yang telah mempelajari materi persamaan linear satu Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu variabel. Ujicoba dilakukan pada hari Jumat, 27 Maret 2015 pukul 13.30- 14.50 di kelas VII-5 SMPN 2 Pagedangan. Ujicoba dilakukan kepada siswa kelas VII, dimana siswa sudah memperoleh pembelajaran pada materi persamaan linear satu variabel. Ujicoba soal tes yang dilakukan terdiri dari 5 soal uraian dimana setiap soalnya ada 2 pertanyaan yang diberikan. Setelah dilakukan ujicoba kepada siswa SMPN 2 Pagedangan, peneliti memberikan penilaian berdasarkan rubrik penilaian yang telah disusun sebelumnya. Rubrik penilaian dapat dilihat pada lampiran A.6. Dari proses penilaian ini diperoleh skor siswa pada setiap butir soalnya. 2. angket self –efficacy Angket diberikan kepada siswa setelah proses pengerjaan tes kemampuan pemahaman dan komunikasi. Angket juga diberikan kepada siswa di kedua kelas yaitu kelas MBB dan kelas KONV. Angket ini berisi pernyataan dengan 4 pilihan jawaban SS Sangat Setuju, S Setuju, TS Tidak Setuju dan STS Sangat Tidak Setuju. Kisi-kisi angket dapat dilihat pada lampiran A.3 dan A.4. Angket ini juga akan divalidasi oleh ahli seperti instrumen tes. Proses validasinya hampir sama dengan instrumen tes. Setelah melalui proses validasi oleh beberapa ahli, angket di ujicobakan terlebih dahulu kepada siswa bukan subyek one class seperti pada instrumen tes. Angket self-efficacy yang diujicobakan ada 20 pernyataan dengan 4 pilihan jawaban yaitu SS Sangat Setuju, S Setuju, TS Tidak Setuju dan STS Sangat Tidak Setuju. Pernyataan yang diberikan terdiri dari 10 pernyataan positif dan 10 pernyataan negatif. Setelah siswa melakukan pengisian angket, peneliti mencatat pengisian angket siswa dan menuliskan skor jawaban tiap pernyataan. 3. lembar observasi kegiatan pembelajaran Lembar pengamatan ini akan diisi oleh observer untuk melihat proses pembelajaran di kelas, aktivitas guru dan bagaimana aktivitas siswa yang menunjukkan indikator kemampuan pemahaman dan komunikasi Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu siswa pada saat pembelajaran di kelas. Lembar pengamatan dapat dilihat pada lampiran A.7. 4. lembar wawancara Lembar ini digunakan peneliti sebagai pedoman pengajuan pertanyaan dalam melakukan proses wawancara dengan siswa. Pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran A.8. Selain instrumen penelitian, peneliti juga menyiapkan instrumen pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan juga Lembar Kerja Siswa LKS. RPP yang dibuat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran. RPP dibuat untuk kedua kelas yaitu kelas MMB dan kelas KONV. RPP selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.9. LKS yang dibuat hanya digunakan untuk kelas MBB saja. LKS digunakan sebagai pedoman siswa dalam melakukan diskusi kelompok. LKS selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.10. Instrumen tes diuji cobakan dan kemudian dilakukan analisis instrumen tes yaitu analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran yang akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Analisis Validitas Soal Hasil Tes Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa Validitas yang akan digunakan adalah validitas isi dan validitas muka. Sebuah tes disebut valid apabila tes itu mengukur apa yang hendak diukur Arikunto, 2002. Instrumen ini akan divalidasi oleh ahli, dalam penelitian ini dosen pembimbing, dosen yang dianggap ahli dan guru matematika di sekolah tempat penelitian. Peneliti mengkonsultasikan semua instrumen pembelajaran kepada mereka yang dianggap ahli yaitu dosen pembimbing dan guru. Setelah dilakukan penyusunan instrumen, peneliti melakukan validitas empiris, dimana instrumen ini diujikan Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kepada siswa selain subyek yang memiliki kemampuan yang hampir sama dengan subyek penelitian. Dalam menghitung validitas item soal peneliti menggunakan perhitungan dengan rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson yaitu sebagai berikut: = ∑ − ∑ ∑ √{ ∑ − ∑ }{ ∑ − ∑ } dimana: : koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y , dua variabel yang dikorelasikan. X : skor siswa tiap item soal Y : skor total yang dicapai siswa n : banyaknya subyek ujicoba Setelah diperoleh hasil perhitungannya akan dilihat besar nilai korelasi dan akan dilakukan penafsiran. Penafsiran koefisien korelasi dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Membandingkan nilai r hitung dan r tabel. Jika nilai r hitung lebih kecil daripada r tabel maka soal tersebut tidak valid. Jika nilai r hitung lebih besar daripada r tabel maka soal tersebut valid. b. Menginterpretasikan nilai korelasi tersebut berdasarkan Tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1 Interpretasi Nilai Korelasi No. Nilai r hitung Interpretasi 1. 0, 800 r ≤ 1, 000 Sangat Tinggi 2. 0, 600 r ≤ 0, 800 Tinggi 3. 0, 400 r ≤ 0, 600 Cukup 4. 0, 200 r ≤ 0, 400 Rendah 5. 0, 000 ≤ r ≤ 0, 200 Sangat Rendah Arikunto, 2002 Dengan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil perhitungan dan klasifikasi tingkat kevalidan dilihat dari � = ,3 dengan n = 30 dan � = , sebagai berikut: Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Hasil Penghitungan Validitas Ujicoba Soal Tes Kemampuan Nomor Soal Nilai Korelasi Validtidak dan interpretasi Keterangan Pemahaman 1a 0,338 Tidak Valid dan interpretasi rendah Diperbaiki 2a 0,557 Valid dan interpretasi cukup Digunakan 2b 0,567 Valid dan interpretasi cukup Digunakan 3a 0,553 Valid dan interpretasi cukup Digunakan 3b 0,701 Valid dan interpretasi tinggi Digunakan Kemampuan Nomor Soal Nilai Korelasi Validtidak dan interpretasi Keterangan Komunikasi 1b 0,467 Valid dan interpretasi cukup Digunakan 4a 0,628 Valid dan interpretasi tinggi Digunakan 4b 0,523 Valid dan interpretasi cukup Digunakan 5a 0,655 Valid dan interpretasi tinggi Digunakan 5b 0,614 Valid dan interpretasi tinggi Digunakan Berdasarkan Tabel 3.2 diperoleh hasil bahwa terdapat satu soal pemahaman matematis yang memiliki nilai korelasi yang lebih kecil dari � yaitu nomor 1a dengan nilai korelasi 0,338. Soal nomor 1a dapat dikatakan tidak valid karena nilai korelasinya lebih kecil dari � dan tingkat interpretasinya rendah. Meskipun demikian, soal tersebut akan tetap dipakai dalam penelitian, tetapi soal harus diperbaiki baik dari segi isimateri maupun dari segi mukaredaksi-nya. Dari hasil perhitungan juga diperoleh lima soal yang valid dengan kriteria kevalidan cukup yaitu nomor 1b, 2a, 2b, 3a dan 4b. Selain itu terdapat empat soal yang valid dengan kriteria kevalidan tinggi, yaitu nomor 3b, 4a, 5a dan 5b. Hasil Output SPSS validitas butir soal secara lengkap dapat dilihat di Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu lampiran B.1. Perubahan soal yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran B.2. Selain soal tes yang dihitung validitasnya, instrumen angket juga akan dilihat validitasnya. Hasil output SPSS dapat dilihat pada lampiran B.3. Hasil penghitungannya sebagai berikut: Tabel 3.3 Hasil Penghitungan Validitas Angket Self-Efficacy Pernya taan Nilai korelasi Validtidak dan interpretasi Keterangan 1 0,445 Valid dan interpretasi cukup Digunakan 2 0,414 Valid dan interpretasi cukup Digunakan 3 0,476 Valid dan interpretasi cukup Digunakan 4 0,412 Valid dan interpretasi cukup Digunakan 5 0,680 Valid dan interpretasi tinggi Digunakan 6 0,436 Valid dan interpretasi cukup Digunakan 7 0,482 Valid dan interpretasi cukup Digunakan 8 0,124 Tidak valid dan interpretasi sangat rendah Tidak Digunakan 9 0,527 Valid dan interpretasi cukup Digunakan 10 0,590 Valid dan interpretasi cukup Digunakan Pernya taan Nilai korelasi Validtidak dan interpretasi Keterangan 11 0,365 Valid dan interpretasi rendah Digunakan 12 0,552 Valid dan interpretasi cukup Digunakan Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 13 0,678 Valid dan interpretasi tinggi Digunakan 14 0,529 Valid dan interpretasi tinggi Digunakan 15 0,086 Tidak valid dan interpretasi sangat rendah Tidak Digunakan 16 0,412 Valid dan interpretasi cukup Digunakan 17 0,483 Valid dan interpretasi cukup Digunakan 18 0,618 Valid dan interpretasi tinggi Digunakan 19 0,702 Valid dan interpretasi tinggi Digunakan 20 0,369 Valid dan interpretasi rendah Digunakan Dari hasil perhitungan terdapat dua pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 8 dan nomor 15, sehingga kedua pernyataan tidak digunakan dalam penelitian ini. 2. Analisis Reliabilitas Soal Hasil Tes Prestasi Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan Arikunto, 2002. Artinya apabila tes tersebut diberikan lagi kepada orang yang sama dalam waktu yang berlainan, maka akan menunjukkan hasil yang hampir sama atau bila terjadi perubahan dapat dikatakan tidak berarti. Perhitungan reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach: = − × { − ∑ � � � } dimana: : reliabilitas tes yang dicari ∑ � � : jumlah varian dari skor tes tiap item � : varian total dari skor tes i : 1, 2, 3,….. n : banyak item butir soal Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas No. Nilai r hitung Interpretasi 1. 0, 900 ≤ 1, 000 Sangat Tinggi 2. 0,700 0,900 Tinggi 3. 0,400 0,700 Cukup Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. 0,200 0,400 Rendah 5. 0, 200 Sangat Rendah Hasil penghitungan reliabilitas soal dan angket dengan menggunakan SPSS 15 secara lengkap dapat dilihat pada lampiran B.4. Hasil penghitungan reliabilitas soal ditunjukkan sebagai berikut: Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Menggunakan SPSS Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Menggunakan SPSS Dari perhitungan SPSS dapat dilihat nilai reliabilitas dari soal ujicoba dan angket yaitu 0,732. Hasil ini termasuk dalam kategori tinggi. 3. Analisis Daya Pembeda Case Processing Summary 30 100.0 .0 30 100.0 Valid Excluded a Total Cases N Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a. Reliabi lity Statisti cs .732 11 Cronbachs Alpha N of Items Case Processing Summary 31 100.0 .0 31 100.0 Valid Excluded a Total Cases N Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a. Reliabi lity Statisti cs .732 19 Cronbachs Alpha N of Items Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daya pembeda soal merupakan suatu kemampuan soal untuk membedakan siswa dengan kemampuan tinggi dan rendah Arikunto: 2002. Dalam menghitung daya pembeda akan digunakan rumus berikut: � = − dimana: � = indeks daya pembeda suatu butir soal = jumlah skor yang dicapai siswa pada kelompok atas = jumlah skor yang dicapai siswa pada kelompok bawah = jumlah skor ideal salah satu kelompok Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda No. Nilai r hitung Interpretasi 1. DP≤ 0,000 Sangat Kurang Baik 2. 0,000 DP 0,200 Kurang Baik 3. 0,200 DP 0,400 Cukup 4. 0,400 DP 0,700 Baik 5. 0,700 DP 1,000 Sangat Baik Perhitungan secara rinci dapat dilihat pada lampiran B.5. Hasil perhitungan ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 3.6 Hasil Penghitungan Daya Pembeda No. Soal Daya Pembeda Kriteria 1a 0,2 Kurang baik 1b 0,133 Kurang baik 2a 0,32 Cukup 2b 0,35 Cukup 3a 0,32 Cukup 3b 0,35 Cukup 4a 0,307 Cukup 4b 0,2 Kurang baik 5a 0,493 Baik 5b 0,333 Cukup Diperoleh tiga soal yang kurang baik yaitu nomor 1a, 1b dan 4b; enam soal kategori cukup yaitu nomor 2a, 2b, 3a, 3b, 4a, 5b; dan satu soal kategori baik yaitu nomor 5a. 4. Analisis Tingkat Kesukaran Soal Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa derajad kesukaran suatu soal Arikunto: 2002. Suatu tes yang baik hendaknya tidak terlalu sukar maupun tidak terlalu mudah. Untuk menganalisis tingkat kesukaran soal digunakan rumus berikut: = + × � �� dimana: = Tingkat kesukaran = jumlah skor yang dicapai siswa kelompok atas = jumlah skor yang dicapai siswa kelompok bawah = jumlah siswa pada kelompok atas dan bawah Tabel 3.7 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal No. Nilai r hitung Interpretasi 1. 0,000 TK 0,300 Soal sukar 2. 0,300 TK 0,700 Soal sedang 3. 0,700 TK 1,000 Soal mudah Perhitungan secara rinci dapat dilihat pada lampiran B.5. Hasil perhitungan ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 3.8 Hasil Penghitungan Tingkat Kesukaran Soal No. Soal Tingkat Kesukaran Kriteria 1a 0,233 Sukar 1b 0,133 Sukar 2a 0,307 Sedang 2b 0,258 Sukar 3a 0,307 Sedang 3b 0,325 Sedang 4a 0,473 Sedang 4b 0,407 Sedang 5a 0,487 Sedang 5b 0,273 Sukar Dari hasil perhitungan diperoleh enam soal kategori sedang yatu nomor 2a, 3a, 3b, 4a, 4b dan 5a; empat soal kategori sukar yaitu nomor 1a, 1b, 2b dan 5b. Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Uji coba Soal No. Soal Validitas Reliabilitas Daya Tingkat Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pembeda Kesukaran 1a Tidak Valid dan interpretasi rendah Reliabel, kategori tinggi Kurang baik Sukar 1b Valid dan interpretasi cukup Kurang baik Sukar 2a Valid dan interpretasi cukup Cukup Sedang 2b Valid dan interpretasi cukup Cukup Sukar 3a Valid dan interpretasi cukup Cukup Sedang 3b Valid dan interpretasi tinggi Cukup Sedang 4a Valid dan interpretasi tinggi Cukup Sedang 4b Valid dan interpretasi cukup Kurang baik Sedang 5a Valid dan interpretasi tinggi Baik Sedang 5b Valid dan interpretasi tinggi Cukup Sukar Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Uji coba Angket No. Pernyataan Validitas Reliabilitas 1 Valid dan interpretasi cukup Reliabel dengan kategori tinggi 2 Valid dan interpretasi cukup 3 Valid dan interpretasi cukup 4 Valid dan interpretasi cukup 5 Valid dan interpretasi tinggi 6 Valid dan interpretasi cukup 7 Valid dan interpretasi cukup 9 Valid dan interpretasi cukup 10 Valid dan interpretasi cukup 11 Valid dan interpretasi rendah 12 Valid dan interpretasi cukup 13 Valid dan interpretasi tinggi 14 Valid dan interpretasi tinggi 16 Valid dan interpretasi cukup 17 Valid dan interpretasi cukup 18 Valid dan interpretasi tinggi 19 Valid dan interpretasi tinggi 20 Valid dan interpretasi rendah Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Analisa Data