KECEPATAN ARUS BEBAS ANALISA DAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN PARAGON CITY DI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

35

2.6 KECEPATAN ARUS BEBAS

Seperti pada analisa kapasitas, derajat kejenuhan, kecepatan arus bebas pada jalan-jalan di sekitar Paragon City juga ditentukan oleh karakteristik jalan-jalan tersebut. Kecepatan arus bebas FV diperoleh dengan menggunakan rumus : Keterangan : FV = kecepatan arus bebas kmjam FVo = kecepatan arus bebas dasar kmjam FV W = faktor koreksi kecepatan arus bebas dasar akibat lebar jalan FFV SF = faktor koreksi kecepatan arus bebas akibat hambatan samping FFV CS = faktor koreksi kecepatan arus bebas akibat ukuran kota Tabel 2.12. Kecepatan arus bebas dasar Tipe Jalan Kecepatan Arus Bebas Dasar FVo LV HV MC rata-rata 62 D atau 31 61 52 48 57 42 D atau 21 57 50 47 55 42 UD 53 46 43 51 22 UD 44 40 40 42 Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 Kecepatan arus bebas untuk jalan 8 lajur dianggap sama seperti jalan 6 lajur pada Tabel 2.12 di atas. 36 Tabel 2.13. Faktor koreksi kecepatan arus bebas akibat lebar jalan Tipe Jalan Lebar lalu lintas m FVw kmjam 42 D atau jalan satu arah per lajur 3,00 -4 3,25 -2 3,50 0 3,75 2 4,00 4 42 UD per lajur 3,00 -4 3,25 -2 3,50 0 3,75 2 4,00 4 22 UD total dua arah 5 -9,5 6 -3 7 0 8 3 9 4 10 6 11 7 Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 Untuk jalan lebih dari 4 lajur banyak lajur, nilai faktor koreksi FVw untuk jalan 4 lajur dua arah terbagi 42 UD pada Tabel 2.13 di atas dapat digunakan. 37 Tabel 2.14. Faktor koreksi kecepatan arus bebas akibat hambatan samping untuk jalan yang mempunyai bahu jalan Tipe Jalan Hambatan Samping Faktor Koreksi Lebar Efektif Bahu Jalan m ≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0 42 D VL 1,02 1,03 1,03 1,04 L 0,98 1,00 1,02 1,03 M 0,94 0,97 1,00 1,02 H 0,89 0,93 0,96 0,99 VH 0,84 0,88 0,92 0,96 42 UD VL 1,02 1,03 1,03 1,01 L 0,98 1,00 1,02 1,00 M 0,93 0,96 0,99 0,97 H 0,87 0,91 0,94 0,93 VH 0,80 0,86 0,90 0,90 22 UD atau jalan satu arah VL 1,00 1,01 1,01 1,01 L 0,96 0,98 0,99 1,00 M 0,90 0,93 0,96 0,98 H 0,82 0,86 0,90 0,95 VH 0,73 0,79 0,85 0,91 Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 38 Tabel 2.15. Faktor koreksi kecepatan arus bebas akibat hambatan samping untuk jalan yang mempunyai kerb Tipe Jalan Hambatan Samping Faktor Koreksi Jarak kerb - penghalang m ≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0 42 D VL 1,00 1,01 1,01 1,02 L 0,97 0,98 0,99 1,00 M 0,93 0,95 0,97 0,99 H 0,87 0,90 0,93 0,96 VH 0,81 0,85 0,88 0,92 42 UD VL 1,00 1,01 1,01 1,02 L 0,96 0,98 0,99 1,00 M 0,91 0,93 0,96 0,98 H 0,84 0,87 0,90 0,94 VH 0,77 0,81 0,85 0,90 22 UD atau jalan satu arah VL 0,98 0,99 0,99 1,00 L 0,93 0,95 0,96 0,98 M 0,87 0,89 0,92 0,95 H 0,78 0,81 0,84 0,88 VH 0,68 0,72 0,77 0,82 Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 Sedangkan untuk jalan 6 lajur, faktor koreksi akibat hambatan samping FFVsf dapat ditentukan dengan menggunakan nilai FFVsf untuk jalan 4 lajur pada Tabel 2.15 di atas yang disesuaikan dengan menggunakan rumus : , , , keterangan : FFV 6,SF = faktor koreksi akibat hambatan samping untuk jalan 6 lajur FFV 4,SF = faktor koreksi akibat hambatan samping untuk jalan 4 lajur 39 Tabel 2.16. Faktor koreksi kecepatan arus bebas akibat ukuran kota Ukuran Kota juta jiwa FFVcs 0,1 0,90 0,1 – 0,5 0,93 0,5 – 1,0 0,95 1,0 – 3,0 1,00 ≥ 3,0 1,03 Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997

2.7 PERSIMPANGAN