Pengolahan Limbah Cair usaha Peternakan Sapi Perah dengan Eceng Gondok
RINGKASAN
Salundik
Pengolahan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah dengan
Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes (Mart) Solms.). Dibawah biibiigan Prof.
Dr. D.T.H. Sihombing (ketua), Dr. Ir. Rachyan G. Pratas, MSc., dan Drs. Mido
Suhapri, MSc. (masing-masing sebagai anggota).
Peningkatan usaha peternakan selain memberikan dampak positip dengan
meningkatnya produksi daging, telur, susu dan kulit; juga memberikan dampak
negatip dengan dihashnnya limbah yang akan mencemari liigkungan hidup sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan suatu alternatif pengolahan limbah untuk meminimalisasikan dampak negatif dari peningkatan usaha peternakan. Pengolahan secara
fisik, kimia dan biologis merupakan langkah untuk mengurangi beban polutan air.
Salah satu cara pengolahan limbah secara biologis yang praktii dan murah ialah dengan
menggunakan tanaman air. Salah satu tumbuhan air yang dapat diynakan ialah eceng
gondok (Eichhornia crassipes (Mart) Solms.) yang dapat berperan dalam proses
pemurnian @uriJikasi) air dan siklus nutrien sebagai penyaring biologis (biofilter)
dalam ekosistem perairan tawar.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengurangan beban pencemaran dari
limbah cair usaha peternakan sapi perah dengan menggunakan eceng gondok pada
tingkat kepadatan dan waktu penyerapan yang berbeda.
Penelitian ini diksanakan di Kandang C, Fakultas Peternakan IPB Kampus
Dermaga dan Lab. Analisis Fisika Kimia, Fakultas Perikanan IPB dari bulan Maret
sampai dengan Juni 1997. Miteri yang diynakan adalah eceng gondok berasal dari
Sawah Baru Darmaga-Bogor, dipilih yang seragam dan limbah cair usaha peternakan
sapi perah yang diperoleh dari kandang peternakan sapi perah kandang A Fakultas
Peternakan IPB.
Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Pola
Faktorial3 x 7 dengan faktor pertama adalah tingkat kepadatan eceng gondok (0,25,
dan 50%) dan faktor kedua adalah waktu penyerapan (0,4,8, 12, 16,20 dan 24 hari)
dengan tiga ulangan.
Parameter kualitas air yang diukur adalah temperatur, zat padat tersuspensi
(TSS), zat padat terlarut (TDS), kekeruhan, derajat keasaman (pH), kebutuhan
oksigen biologi (BOD), kebutuhan oksigen k i a (COD), oksigen terlarut (DO),
N H 3 , NO3, NO*, PO4 dan SO4 (APHA, 1989). Juga diukur kecepatan pertumbuhan
relatif (RGR) dan waktu berganda (DT) eceng gondok (diukur pada awal dan akhir
penelitian).
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan sangat nyata
terhadap temperatur dan nyata terhadap pH, nitrat, dan BOD sedangkan waktu
penyerapan sangat nyata terhadap kekeruhan, TDS, TSS, ammonia, nitrit, sulfat,
posfat, DO dan COD. Eceng gondok mampu menurunkan tingkat pencemaran dari
limbah cair usaha
peternakan sapi perah, dengan hasid terbaik pada perlakuan
kepadatan 25% dan lama penyerapan 16 dan 24 hari.
Salundik
Pengolahan Limbah Cair Usaha Peternakan Sapi Perah dengan
Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes (Mart) Solms.). Dibawah biibiigan Prof.
Dr. D.T.H. Sihombing (ketua), Dr. Ir. Rachyan G. Pratas, MSc., dan Drs. Mido
Suhapri, MSc. (masing-masing sebagai anggota).
Peningkatan usaha peternakan selain memberikan dampak positip dengan
meningkatnya produksi daging, telur, susu dan kulit; juga memberikan dampak
negatip dengan dihashnnya limbah yang akan mencemari liigkungan hidup sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan suatu alternatif pengolahan limbah untuk meminimalisasikan dampak negatif dari peningkatan usaha peternakan. Pengolahan secara
fisik, kimia dan biologis merupakan langkah untuk mengurangi beban polutan air.
Salah satu cara pengolahan limbah secara biologis yang praktii dan murah ialah dengan
menggunakan tanaman air. Salah satu tumbuhan air yang dapat diynakan ialah eceng
gondok (Eichhornia crassipes (Mart) Solms.) yang dapat berperan dalam proses
pemurnian @uriJikasi) air dan siklus nutrien sebagai penyaring biologis (biofilter)
dalam ekosistem perairan tawar.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengurangan beban pencemaran dari
limbah cair usaha peternakan sapi perah dengan menggunakan eceng gondok pada
tingkat kepadatan dan waktu penyerapan yang berbeda.
Penelitian ini diksanakan di Kandang C, Fakultas Peternakan IPB Kampus
Dermaga dan Lab. Analisis Fisika Kimia, Fakultas Perikanan IPB dari bulan Maret
sampai dengan Juni 1997. Miteri yang diynakan adalah eceng gondok berasal dari
Sawah Baru Darmaga-Bogor, dipilih yang seragam dan limbah cair usaha peternakan
sapi perah yang diperoleh dari kandang peternakan sapi perah kandang A Fakultas
Peternakan IPB.
Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Pola
Faktorial3 x 7 dengan faktor pertama adalah tingkat kepadatan eceng gondok (0,25,
dan 50%) dan faktor kedua adalah waktu penyerapan (0,4,8, 12, 16,20 dan 24 hari)
dengan tiga ulangan.
Parameter kualitas air yang diukur adalah temperatur, zat padat tersuspensi
(TSS), zat padat terlarut (TDS), kekeruhan, derajat keasaman (pH), kebutuhan
oksigen biologi (BOD), kebutuhan oksigen k i a (COD), oksigen terlarut (DO),
N H 3 , NO3, NO*, PO4 dan SO4 (APHA, 1989). Juga diukur kecepatan pertumbuhan
relatif (RGR) dan waktu berganda (DT) eceng gondok (diukur pada awal dan akhir
penelitian).
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan sangat nyata
terhadap temperatur dan nyata terhadap pH, nitrat, dan BOD sedangkan waktu
penyerapan sangat nyata terhadap kekeruhan, TDS, TSS, ammonia, nitrit, sulfat,
posfat, DO dan COD. Eceng gondok mampu menurunkan tingkat pencemaran dari
limbah cair usaha
peternakan sapi perah, dengan hasid terbaik pada perlakuan
kepadatan 25% dan lama penyerapan 16 dan 24 hari.