B INDONESIA

I. Pemakaian Huruf
1. D. pe-na-lar-an-nya
Alasan: karena imbuhan, termasuk yang mengalami perubahan bentuk, dan
partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dalam penyukuan
kata dipisahkan sebagai satu kesatuan.
2. C. kon-struk-si
Alasan: karena ditengah kata konstruksi ada tiga konsonan atau lebih, pemisahan
tersebut dilakukan di antara konsonan yang pertama dengan yang kedua.
3. D. rakyat, mikraj, gaib, fakir
Alasan: karena pemakaian gabungan huruf gh tidak digunakan dalam bahasa
Indonesia. Kata yang baku dalam bahasa Indonesia juga tidak memakai tanda
petik.
4. A. ber-gu-rau
Alasan: Imbuhan (awalan dan akhiran), termasuk yang mengalami perubahan
bentuk. Dalam penyukuan kata dipisahkan sebagai satu kesatuan.
5. B. sosiologi, em te ki, t eve er i
Alasan: kata tersebut merupakan singkatan/kata asing yang harus dilafalkan secara
lafal Indonesia. Terdapat dibuku Cermat Berbahasa Indonesia halaman 169.
6. C. Mohon maaf lahir dan batin.
Alasan: karena kata yang baku adalah maaf dan batin.
7. C. ce, ef, pe, ki, te, ye

Alasan: karena merupakan lafal yang baku.
8. A. pu-lau, pan-tai, am-boi
Alasan: untuk kata pulau, kalau ditengah kata ada konsonan di antara dua vocal,
pemisahan tersebut dilakukan sebelum konsonan itu. Untuk kata pantai dan
amboi, di tengah ada dua konsonan yang berurutan, pemisahan tersebut terdapat
diantara kedua konsonan itu.
9. D. per-kumpul-an, ke-lurah-an, di-garam-i
Alasan: Imbuhan (awalan dan akhiran), termasuk yang mengalami perubahan
bentuk. Dalam penyukuan kata dipisahkan sebagai satu kesatuan.
10. C. masyarakat, tidak sah, kompleks
Alasan: karena merupakan ejaan bahasa Indonesia yang baku.

II. Penulisan Huruf
1. C. Kapan Paman akan datang, Bu.
Alasan: huruf kapital pada paman dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk
hubungan kekerabatan. Huruf kapital pada Bu digunakan sebagai sapaan.
2. B. Dalam surat kabar Suara Karya terdapat berita menarik.
Alasan: kata Suara Karya menggunakan huruf miring karena huruf miring dalam
cetakan untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar.
3. B. Kita harus mengindonesiakan kata-kata Asing.

Alasan: kata Indonesia menggunakan huruf kecil karena sudah diberi awalan dan
akhiran sekaligus.
4. C. Menurut Undang-Undang Dasar 1945 semua warga negara mempunyai kedudukan
yang sama.
Alasan: huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga
pemerintahan, serta nama dokumentasi resmi.
5. C. Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
Alasan: kata kakak dan adik tidak memakai huruf kapital karena bukan sebagai kata
ganti atau sapaan melainkan hanya kata petunjuk hubungan kekerabatan.
6. C. Banyak penduduk Jakarta yang tidak ber-KTP.
Alasan: karena ber-KTP merupakan kata yang baku.
7. C. Politik divide et impera pernah merajalela di negeri ini.
Alasan: kata divide et impera digaris bawahi merupakan ungkapan bahasa asing.
8. C. Mari kita bersyukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa.
Alasan: kata Tuhan dan Mahakuasa memakai huruf besar karena ungkapan yang
berhubungan dengan hal-hal keagamaan.
9. C. Untuk keperluan ini kami mencharter tiga buah mobil.
Alasan: merupakan kaliman yang benar dan baku.
10. B. Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.
Alasan: karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan

bahasa.
III. Penulisan kata
1. B. pascasarjana
Alasan: ditulis serangkai dengan unsur lainnya karena salah satu unsurnya tidak dapat
berdiri sendiri sebagai satu kata yang mengandung arti penuh.

2. A. kerja sama
Alasan: gabungan kata termasuk yang lazim disebut kata majemuk bagian-bagiannya
ditulis terpisah.
3. B. abad ke-XXI
Alasan: terdapat dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia halaman 193.
4. B. pen-Amerikanisme
Alasan: karena bentuk tersebut diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf besar,
diantara kedua unsur itu ditulsikan tanda hubung (-).
5. C. halalbihalal
Alasan: gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata dituliskan serangakai.
6. A. lipatgandakan
Alasan: gabungan kata haya mendapat awalan atau akhiran, awalan atau akhiran itu
dituliskan serangkai dengan kata yang bersangkutan saja.
7. D. ultramodern

Alasan: ditulis serangkai dengan unsur lainnya karena salah satu unsurnya tidak dapat
berdiri sendiri sebagai satu kata yang mengandung arti penuh.
8. C. bumiputra
Alasan: gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata dituliskan serangakai.
9. B. dasadarma
Alasan: gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata dituliskan serangakai.
10. A. caturtunggal
Alasan: gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata dituliskan serangakai.
IV. Penulisan Unsur Serapan
1. B. risiko
Alasan: unsur kata asing yang pengucapan dan penulisannya sudah disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia. Terdapat dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia
halaman 196.
2. B. efektif
Alasan: unsur kata asing yang pengucapan dan penulisannya sudah disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia. Terdapat dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia
halaman 196.

3. A. deskripsi
Alasan: unsur kata asing yang pengucapan dan penulisannya sudah disesuaikan

dengan kaidah bahasa Indonesia. Terdapat dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia
halaman 196.
4. C. karier
Alasan: unsur kata asing yang pengucapan dan penulisannya sudah disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia. Terdapat dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia
halaman 196.
5. A. apotek
Alasan: unsur kata asing yang pengucapan dan penulisannya sudah disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia. Terdapat dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia
halaman 197.
6. C. media massa
Alasan: unsur kata asing yang pengucapan dan penulisannya sudah disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia. Terdapat dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia
halaman 197.
7. A. hipotesis
Alasan: unsur kata asing yang pengucapan dan penulisannya sudah disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia. Terdapat dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia
halaman 197.
8. B. manajemen
Alasan: unsur kata asing yang pengucapan dan penulisannya sudah disesuaikan

dengan kaidah bahasa Indonesia. Terdapat dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia
halaman 196.
9. C. analisis
Alasan: unsur kata asing yang pengucapan dan penulisannya sudah disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia. Terdapat dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia
halaman 197.
10. B. persentase
Alasan: unsur kata asing yang pengucapan dan penulisannya sudah disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia. Terdapat dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia
halaman 196.

V. Pemakaian Tanda Baca
1. C. Abdul Hadi W.M.
Alasan: tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
2. D. A. Suseno, S.H.
Alasan: tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama keluarga atau marga.
3. C. DR. Fulan, Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Jawa Barat.
Alasan: tanda koma digunakan diantara (1) nama dan alamat, (2) bagian-bagianalamat, (3) tempat dan tanggal, dan (4) nama tempat dan wilayah atau negeri yang
ditulis berurutan.

4. D. Saya menerima hadiah dari Ibu berupa sepatu, jam tangan, dan uang.
Alasan: tanda koma harus digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian
atau pembilang.
5. C. Kasihan, dia harus mengganti uang yang hilang itu.
Alasan: karena tanda koma harus digunakan dibelakang kata kasihan.
6. B. Kata Ayah, “Kamu harus berhati-hati”.
Alasan: tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung.
7. B. Seorang warga, selaku wakil RT 02, mengemukakan pendapatnya.
Alasannya: tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan dan
keterangan oposisi.
8. D. Sajak “Aku” karangan Khaeril Anwar.
Alasan: tanda petik dipakai untuk mengapit judul syair.
9. B. Ia memakai celana “cutbrai”
Alasan: tanda petik dipakai untuk mengapit istilah yang mempunyai arti khusus atau
kurang dikenal.
10. D. Rapat itu dipimpin oleh Ny. Maemunah, M.A.
Alasan: tanda titik dipakai pada singkatan sapaan dan akhir singkatan nama orang

TUGAS
BAHASA INDONESIA


Disusun Oleh :
HANIN AZIZAH
NIM : 1113015000054

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH
TAHUN 2013