Tabel Peraturan Terkait Insentif Disinse
N
Peraturan
o
Penerapan
Implikasi Kebijakan
Peraturan
Insentif
1
Peraturan
Kegiatan usaha
Menteri
perikanan tangkap
Kelautan dan
terdiri dari: (a).
Perikanan RI
usaha penangkapan
Nomor
ikan; (b). usaha
Per.30/MEN/201
pengangkutan ikan;
2 tentang Usaha
(c). usaha
Perikanan
penangkapan dan
Tangkap di
pengangkutan ikan;
Wilayah
(d). usaha
Pengelolaan
perikanan tangkap
Perikanan
terpadu.
Negara Republik
Indonesia jo.
(Dasar hukum:
yakni Peraturan
Pasal 3 Permen
Menteri
KKP 30/2012)
Usaha perikanan
Kelautan dan
Perikanan RI
Nomor
26/PermenKP/2013 jo.
Peraturan
Menteri
Kelautan dan
Perikanan RI
Nomor
57/PermenKP/2014
tangkap dengan
menggunakan
kapal penangkap
ikan dan/atau kapal
pengangkut ikan
dengan jumlah
kumulatif 300 (tiga
ratus) GT keatas
hanya dapat
dilakukan oleh
perusahaan
perikanan berbadan
hukum.
[Dasar hukum:
Pasal 4 Permen
KKP 30/2012]
Insentif dapat
(a). tambahan
Disinsentif/Beban
diberikan bagi
alokasi jumlah
usaha penangkapan
kapal perikanan;
ikan dan/atau
(b). prioritas
pengangkutan ikan
pemanfaatan
yang melakukan
kawasan industri di
pengembangan
pelabuhan
usaha pengolahan
perikanan;
ikan, insentif
(c). pemberian
tersebut berupa:
pelabuhan bongkar
apda SIPI (Surat
[Dasar hukum:
Izin Penangkapan
Pasal 10 ayat (1)
Ikan) dan SIKPI
Permen KKP
(Surat Izin Kapal
30/2012 jo. Permen
Pengangkut Ikan)
57/2014]
sesuai dengan UPI
(Unit Pengolahan
Ikan) yang dimiliki.
Insentif dapat
(a). fasilitasi
diberikan bagi
promosi produk
usaha pengolahan
perikanan, baik di
ikan yang
pasar lokal ataupun
melakukan
pasar ekspor; (b).
pengembangan
peningkatan
usaha penangkapan
kapasitas
ikan
kelembagaan dan
sumber daya
[Dasar hukum:
manusia.
Pasal 10 ayat (2)
Permen KKP
30/2012 jo. Permen
57/2014]
Insentif dapat
(a). tambahan
diberikan bagi
alokasi jumlah
usaha perikanan
kapal perikanan;
tangkap terpadu
(b). prioritas
pemanfaatan
[Dasar hukum:
kawasan industri di
Pasal 9 ayat (3)
pelabuhan
Permen KKP
perikanan;
30/2012 jo. Permen
(c). pemberian
57/2014]
pelabuhan bongkar
pada SIPI dan
SIKPI sesuai
dengan UPI yang
dimiliki;
(d). fasilitasi
promosi produk
perikanan, baik di
pasar lokal ataupun
pasar ekspor;
(e). peningkatan
kapasitas
kelembagaaan dan
sumber daya
manusia.
Syarat:
Insentif berupa
(a). perusahaan
tambahan alokasi
perikanan yang
jumlah kapal
telah memiliki dan
perikanan diberikan
mengoperasikan
dengan skala
UPI (Unit
prioritas
Pengolahan Ikan);
(b). perusahaan
perikanan yang
sedang
membangun UPI;
(c). perusahaan
perikanan yang
bermitra dengan
UPI yang memiliki
SKP (Sertifikat
Kelayakan
Pengolahan)
[Pasal 10 A Permen
26/2013 jo. Permen
57/2014]
2
Peraturan
Syarat:
Pemerintah
pengurangan
Nomor 18 Tahun
(1). Kandungan
penghasilan netto
2015 tentang
lokal 70% (tujuh
15% (lima per
Fasilitas Pajak
puluh per seratus),
seratus);
Penghasilan
(2) dan menyerap
(2).Penyusutan dan
untuk
tenaga kerja
amortisasi
Penanaman
dengan jumlah
dipercepat;
Modal di
500-1000 orang;
(3). Kompensasi
Bidang-Bidang
(3). Melakukan
kerugian yang lebih
Tertentu dan atau
reinvetasi;
lama dari 5 (lima)
di Daerah-
(4). Melakukan
tahun namun tidak
Daerah (Tax
ekspor minimal
lebih dari 10
Allowance)
30% (tiga puluh
(sepuluh) tahun.
per seratus) dari
penjualan.
3
(1).Fasilitas
Peraturan
Wajib pajak badan
Menteri
dalam negeri dapat
Kelautan dan
diberikan fasilitas
Perikanan RI
pajak penghasilan
Nomor
17/Permen-
[Dasar hukum:
KP/2015 tentang
Pasal 2 ayat (1)
Kriteria dan/atau
Permen KKP
Persyaratan
17/2015]
Syarat:
Pemberian
Fasilitas Pajak
Penghasilan
Untuk
(a). memiliki nilai
investasi tinggi
atau untuk ekspor;
Penanaman
(b). memiliki
Modal di
penyerapan tenaga
Bidang-Bidang
kerja yang besar
Usaha Tertentu
dan/atau di
[Dasar hukum:
Daerah-Daerah
Pasal 2 ayat (2)
Tertentu Pada
Permen KKP
Sektor Kelautan
17/2015]
dan Perikanan
4
Peraturan
Pungutan
Pemerintah
pengusahaan
Nomor 75 Tahun
perikanan dan
2015 tentang
pungutan hasil
Jenis dan Tarif
perikanan dikenai
atas Penerimaan
kepada perusahaan
Negara Bukan
perikanan di
Pajak yang
bidang
Berlaku pada
penangkapan ikan
Kementrian
dan/atau
Kelautan dan
pengangkutan ikan
Perikanan
dengan
menggunakan
kapal penangkap
ikan dan/atau kapal
pengangkut ikan
berukuran di atas
30 (tiga puluh)
Gross Tonage (GT)
[Dasar hukum:
Pasal 5 PP
75/2015]
Pungutan hasil
perikanan dibagi
menjadi 3:
Skala kecil: 5% x
produktivitas kapal
x harga patokan
ikan x ukuran GT
Kapal
Skala menengah:
10% x
produktivitas kapal
x harga patokan
ikan x ukuran GT
Kapal
Skala Besar: 25% x
produktivitas kapal
x harga patokan
ikan x ukuran GT
Kapal
5
Peraturan
Sertifikat hasil
Menteri
tangkapan ikan
Kelautan dan
(SHTI) adalah
Perikanan RI
surat keterangan
Nomor
yang menyatakan
Per.13/MEN/201
bahwa hasil
2 tentang
perikanan yang
Sertifikasi Hasil
diekspor bukan
Tangkapan Ikan
dari kegiatan
(Berita Negara
illegal, unreported,
RI Tahun 2012
and unregulated
Nomor 669)
(IUU) Fishing
Dasar hukum:
Pasal 1 angka 1
a.memperlancar
kegiatan
perdagangan hasil
tangkapan ikan dari
laut oleh kapal
penangkap ikan
Indonesia dan/atau
kapal penangkap
ikan asing baik
secara langsung
maupun tidak
langsung
dipasarkan ke Uni
Eropa;
b. membantu upaya
nasional dan
internasional dalam
memberantas
(menghindari,
melawan dan
memerangi)
kegiatan IUU
Fishing;
c. memastikan
penelusuran
(traceability) hasil
tangkapan ikan
pada tahapan
penangkapan,
pengolahan,
pengangkutan dan
pemasaran; dan
d. melaksanakan
ketentuan
konservasi dan
pengelolaan
sumberdaya
perikanan secara
berkelanjutan.
Dasar hukum:
Pasal 2
SHTI digunakan
sebagai
kelengkapan
dokumen ekspor
untuk hasil
tangkapan ikan di
laut yang berasal
dari kapal
penangkap ikan
Indonesia dan
kapal penangkap
ikan asing.
(Dasar hukum:
Pasal 4)
6
Peraturan
Insentif atau
Menteri
disinsentif
Lingkungan
diberikan
Hidup RI
berdasarkan
Nomor 06
Penilaian kinerja
Tahun 2013
penanggung jawab
Tentang
usaha dan/atau
Program
kegiatan dalam:
Penilaian
a) Pengendalian
Peringkat
pencemaran
Kinerja
lingkungan
Perusahaan
hidup;
Dalam
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
b) Pengendalian
perusakan
lingkungan
hidup;
c) Pengelolaan
limbah bahan
berbahaya dan
beracun;
(Dasar hukum:
Pasal 3)
c. biru, diberikan
a. hitam, diberikan kepada
kepada penanggung
penanggung jawab usaha
jawab usaha
dan/atau kegiatan yang
dan/atau kegiatan
sengaja melakukan perbuatan
yang telah
atau melakukan kelalaian
melakukan upaya
yang mengakibatkan
pengelolaan
pencemaran dan/atau
lingkungan sesuai
kerusakan lingkungan serta
dengan persyaratan
pelanggaran terhadap
sebagaimana diatur
peraturan perundang-
dalam peraturan
undangan atau tidak
perundangundanga
melaksanakan sanksi
n;
administrasi
d. hijau, diberikan
b. merah, diberikan kepada
kepada penanggung
penanggung jawab usaha
jawab usaha
dan/atau kegiatan yang upaya
dan/atau kegiatan
pengelolaan lingkungan
yang telah
hidup dilakukannya tidak
melakukan
sesuai dengan persyaratan
pengelolaan
sebagaimana diatur dalam
lingkungan lebih
peraturan
Dasar Hukum:
dari yang
perundangundangan;
Pasal 5
dipersyaratkan
Penilaian meliputi
kriteria ketaatan
sebagaimana
tercantum dalam
Lampiran II
Permen dengan
memberi peringkat
biru, merah, dan
hitam dan kriteria
penilaian aspek
lebih dari yang
dipersyaratkan
(beyond
compliance)
sebagaimana
tercantum dalam
Lampiran II
Permen dengan
memberi peringkat
hijau atau emas.
dalam peraturan
(beyond
compliance)
melalui
pelaksanaan sistem
manajemen
lingkungan,
pemanfaatan
sumberdaya secara
efisien dan
melakukan upaya
pemberdayaan
masyarakat dengan
baik; dan
e. emas, diberikan
kepada penanggung
jawab usaha
dan/atau kegiatan
yang telah secara
konsisten
menunjukkan
keunggulan
lingkungan
(environmental
excellency) dalam
proses produksi
dan/atau jasa,
melaksanakan
bisnis yang
beretika dan
bertanggung jawab
terhadap
masyarakat.
(Dasar Hukum:
Pasal 9)
Pemberian sertifkat
peringkat merah dan hitam
penghargaan dan
dikenai sanksi sesuai dengan
trofi bagi yang
peraturan perundang-
berwarna emas,
undangan.
hijau, biru
Peraturan
o
Penerapan
Implikasi Kebijakan
Peraturan
Insentif
1
Peraturan
Kegiatan usaha
Menteri
perikanan tangkap
Kelautan dan
terdiri dari: (a).
Perikanan RI
usaha penangkapan
Nomor
ikan; (b). usaha
Per.30/MEN/201
pengangkutan ikan;
2 tentang Usaha
(c). usaha
Perikanan
penangkapan dan
Tangkap di
pengangkutan ikan;
Wilayah
(d). usaha
Pengelolaan
perikanan tangkap
Perikanan
terpadu.
Negara Republik
Indonesia jo.
(Dasar hukum:
yakni Peraturan
Pasal 3 Permen
Menteri
KKP 30/2012)
Usaha perikanan
Kelautan dan
Perikanan RI
Nomor
26/PermenKP/2013 jo.
Peraturan
Menteri
Kelautan dan
Perikanan RI
Nomor
57/PermenKP/2014
tangkap dengan
menggunakan
kapal penangkap
ikan dan/atau kapal
pengangkut ikan
dengan jumlah
kumulatif 300 (tiga
ratus) GT keatas
hanya dapat
dilakukan oleh
perusahaan
perikanan berbadan
hukum.
[Dasar hukum:
Pasal 4 Permen
KKP 30/2012]
Insentif dapat
(a). tambahan
Disinsentif/Beban
diberikan bagi
alokasi jumlah
usaha penangkapan
kapal perikanan;
ikan dan/atau
(b). prioritas
pengangkutan ikan
pemanfaatan
yang melakukan
kawasan industri di
pengembangan
pelabuhan
usaha pengolahan
perikanan;
ikan, insentif
(c). pemberian
tersebut berupa:
pelabuhan bongkar
apda SIPI (Surat
[Dasar hukum:
Izin Penangkapan
Pasal 10 ayat (1)
Ikan) dan SIKPI
Permen KKP
(Surat Izin Kapal
30/2012 jo. Permen
Pengangkut Ikan)
57/2014]
sesuai dengan UPI
(Unit Pengolahan
Ikan) yang dimiliki.
Insentif dapat
(a). fasilitasi
diberikan bagi
promosi produk
usaha pengolahan
perikanan, baik di
ikan yang
pasar lokal ataupun
melakukan
pasar ekspor; (b).
pengembangan
peningkatan
usaha penangkapan
kapasitas
ikan
kelembagaan dan
sumber daya
[Dasar hukum:
manusia.
Pasal 10 ayat (2)
Permen KKP
30/2012 jo. Permen
57/2014]
Insentif dapat
(a). tambahan
diberikan bagi
alokasi jumlah
usaha perikanan
kapal perikanan;
tangkap terpadu
(b). prioritas
pemanfaatan
[Dasar hukum:
kawasan industri di
Pasal 9 ayat (3)
pelabuhan
Permen KKP
perikanan;
30/2012 jo. Permen
(c). pemberian
57/2014]
pelabuhan bongkar
pada SIPI dan
SIKPI sesuai
dengan UPI yang
dimiliki;
(d). fasilitasi
promosi produk
perikanan, baik di
pasar lokal ataupun
pasar ekspor;
(e). peningkatan
kapasitas
kelembagaaan dan
sumber daya
manusia.
Syarat:
Insentif berupa
(a). perusahaan
tambahan alokasi
perikanan yang
jumlah kapal
telah memiliki dan
perikanan diberikan
mengoperasikan
dengan skala
UPI (Unit
prioritas
Pengolahan Ikan);
(b). perusahaan
perikanan yang
sedang
membangun UPI;
(c). perusahaan
perikanan yang
bermitra dengan
UPI yang memiliki
SKP (Sertifikat
Kelayakan
Pengolahan)
[Pasal 10 A Permen
26/2013 jo. Permen
57/2014]
2
Peraturan
Syarat:
Pemerintah
pengurangan
Nomor 18 Tahun
(1). Kandungan
penghasilan netto
2015 tentang
lokal 70% (tujuh
15% (lima per
Fasilitas Pajak
puluh per seratus),
seratus);
Penghasilan
(2) dan menyerap
(2).Penyusutan dan
untuk
tenaga kerja
amortisasi
Penanaman
dengan jumlah
dipercepat;
Modal di
500-1000 orang;
(3). Kompensasi
Bidang-Bidang
(3). Melakukan
kerugian yang lebih
Tertentu dan atau
reinvetasi;
lama dari 5 (lima)
di Daerah-
(4). Melakukan
tahun namun tidak
Daerah (Tax
ekspor minimal
lebih dari 10
Allowance)
30% (tiga puluh
(sepuluh) tahun.
per seratus) dari
penjualan.
3
(1).Fasilitas
Peraturan
Wajib pajak badan
Menteri
dalam negeri dapat
Kelautan dan
diberikan fasilitas
Perikanan RI
pajak penghasilan
Nomor
17/Permen-
[Dasar hukum:
KP/2015 tentang
Pasal 2 ayat (1)
Kriteria dan/atau
Permen KKP
Persyaratan
17/2015]
Syarat:
Pemberian
Fasilitas Pajak
Penghasilan
Untuk
(a). memiliki nilai
investasi tinggi
atau untuk ekspor;
Penanaman
(b). memiliki
Modal di
penyerapan tenaga
Bidang-Bidang
kerja yang besar
Usaha Tertentu
dan/atau di
[Dasar hukum:
Daerah-Daerah
Pasal 2 ayat (2)
Tertentu Pada
Permen KKP
Sektor Kelautan
17/2015]
dan Perikanan
4
Peraturan
Pungutan
Pemerintah
pengusahaan
Nomor 75 Tahun
perikanan dan
2015 tentang
pungutan hasil
Jenis dan Tarif
perikanan dikenai
atas Penerimaan
kepada perusahaan
Negara Bukan
perikanan di
Pajak yang
bidang
Berlaku pada
penangkapan ikan
Kementrian
dan/atau
Kelautan dan
pengangkutan ikan
Perikanan
dengan
menggunakan
kapal penangkap
ikan dan/atau kapal
pengangkut ikan
berukuran di atas
30 (tiga puluh)
Gross Tonage (GT)
[Dasar hukum:
Pasal 5 PP
75/2015]
Pungutan hasil
perikanan dibagi
menjadi 3:
Skala kecil: 5% x
produktivitas kapal
x harga patokan
ikan x ukuran GT
Kapal
Skala menengah:
10% x
produktivitas kapal
x harga patokan
ikan x ukuran GT
Kapal
Skala Besar: 25% x
produktivitas kapal
x harga patokan
ikan x ukuran GT
Kapal
5
Peraturan
Sertifikat hasil
Menteri
tangkapan ikan
Kelautan dan
(SHTI) adalah
Perikanan RI
surat keterangan
Nomor
yang menyatakan
Per.13/MEN/201
bahwa hasil
2 tentang
perikanan yang
Sertifikasi Hasil
diekspor bukan
Tangkapan Ikan
dari kegiatan
(Berita Negara
illegal, unreported,
RI Tahun 2012
and unregulated
Nomor 669)
(IUU) Fishing
Dasar hukum:
Pasal 1 angka 1
a.memperlancar
kegiatan
perdagangan hasil
tangkapan ikan dari
laut oleh kapal
penangkap ikan
Indonesia dan/atau
kapal penangkap
ikan asing baik
secara langsung
maupun tidak
langsung
dipasarkan ke Uni
Eropa;
b. membantu upaya
nasional dan
internasional dalam
memberantas
(menghindari,
melawan dan
memerangi)
kegiatan IUU
Fishing;
c. memastikan
penelusuran
(traceability) hasil
tangkapan ikan
pada tahapan
penangkapan,
pengolahan,
pengangkutan dan
pemasaran; dan
d. melaksanakan
ketentuan
konservasi dan
pengelolaan
sumberdaya
perikanan secara
berkelanjutan.
Dasar hukum:
Pasal 2
SHTI digunakan
sebagai
kelengkapan
dokumen ekspor
untuk hasil
tangkapan ikan di
laut yang berasal
dari kapal
penangkap ikan
Indonesia dan
kapal penangkap
ikan asing.
(Dasar hukum:
Pasal 4)
6
Peraturan
Insentif atau
Menteri
disinsentif
Lingkungan
diberikan
Hidup RI
berdasarkan
Nomor 06
Penilaian kinerja
Tahun 2013
penanggung jawab
Tentang
usaha dan/atau
Program
kegiatan dalam:
Penilaian
a) Pengendalian
Peringkat
pencemaran
Kinerja
lingkungan
Perusahaan
hidup;
Dalam
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
b) Pengendalian
perusakan
lingkungan
hidup;
c) Pengelolaan
limbah bahan
berbahaya dan
beracun;
(Dasar hukum:
Pasal 3)
c. biru, diberikan
a. hitam, diberikan kepada
kepada penanggung
penanggung jawab usaha
jawab usaha
dan/atau kegiatan yang
dan/atau kegiatan
sengaja melakukan perbuatan
yang telah
atau melakukan kelalaian
melakukan upaya
yang mengakibatkan
pengelolaan
pencemaran dan/atau
lingkungan sesuai
kerusakan lingkungan serta
dengan persyaratan
pelanggaran terhadap
sebagaimana diatur
peraturan perundang-
dalam peraturan
undangan atau tidak
perundangundanga
melaksanakan sanksi
n;
administrasi
d. hijau, diberikan
b. merah, diberikan kepada
kepada penanggung
penanggung jawab usaha
jawab usaha
dan/atau kegiatan yang upaya
dan/atau kegiatan
pengelolaan lingkungan
yang telah
hidup dilakukannya tidak
melakukan
sesuai dengan persyaratan
pengelolaan
sebagaimana diatur dalam
lingkungan lebih
peraturan
Dasar Hukum:
dari yang
perundangundangan;
Pasal 5
dipersyaratkan
Penilaian meliputi
kriteria ketaatan
sebagaimana
tercantum dalam
Lampiran II
Permen dengan
memberi peringkat
biru, merah, dan
hitam dan kriteria
penilaian aspek
lebih dari yang
dipersyaratkan
(beyond
compliance)
sebagaimana
tercantum dalam
Lampiran II
Permen dengan
memberi peringkat
hijau atau emas.
dalam peraturan
(beyond
compliance)
melalui
pelaksanaan sistem
manajemen
lingkungan,
pemanfaatan
sumberdaya secara
efisien dan
melakukan upaya
pemberdayaan
masyarakat dengan
baik; dan
e. emas, diberikan
kepada penanggung
jawab usaha
dan/atau kegiatan
yang telah secara
konsisten
menunjukkan
keunggulan
lingkungan
(environmental
excellency) dalam
proses produksi
dan/atau jasa,
melaksanakan
bisnis yang
beretika dan
bertanggung jawab
terhadap
masyarakat.
(Dasar Hukum:
Pasal 9)
Pemberian sertifkat
peringkat merah dan hitam
penghargaan dan
dikenai sanksi sesuai dengan
trofi bagi yang
peraturan perundang-
berwarna emas,
undangan.
hijau, biru