Konsep Sistem Informasi Penjualan Konsep Pencatatan Persediaan Brang Dagang

4 Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer JTIIK, Vol. x, No. x, April 2014, hlm. x-y penjualan yang besar, namun terjalinnya hubungan pelanggan yang baik yang menjurus pada pembelian ulang Basu Swastha, 2001. Sedangkan untuk bentuk bentuk dari penjualan antara lain sebagai berikut: 1 Penjualan tunai. Penjualan yang bersifat cash and carry dimana penjualan setelah terdapat kesepakatan harga antara penjual dengan pembeli, maka pembeli menyerahkan pembayaran secara kontan dan bisa langsung dimiliki oleh pembeli. 2 Penjualan Kredit. Penjualan non-cash, dengan tenggang waktu tertentu, rata-rata diatas satu bulan. 3 Penjualan secara Tender. Penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memenuhi permintaan pihak pembeli yang membuka tender. 4 Penjualan Ekspor. Penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli, luar negeri yang mengimpor barang yang biasanya menggunakan fasilitas letter of credit. 5 Penjualan secara Konsinyasi. Penjualan barang secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual. Apabila barang tersebut tidak terjual maka akan dikembalikan kepada penjual. 6 Penjualan secara Grosir. Penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang perantara yang menjadi perantara pabrik atau importir dengan pedagang eceranBasu Swastha, 2001.

2.4 Konsep Sistem Informasi Penjualan

Sistem informasi penjualan diartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku Niswonger, C. Rolling; E.Fess , Philip; S.Warre, Carl. 1999. 2.5 Konsep Persediaan Persediaan diartikan sebagai Aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa, dalam proses produksi untuk penjualan tersebut atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa Ikatan Akutansi Indonesia, 2008. Maka dari itu mengapa suatu penjualan yang berdasarkan stok gudang atau persediaan barang sangat s ensitif. Persediaan inventory adalah meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual atau dikonsumsi dalam siklus operasi normal perusahaan. Aktiva lain yang dimiliki perusahaan, tetapi tidak untuk dijual atau dikonsumsi tidak termasuk dalam klasifikasi persediaan. Persediaan inventory untuk setiap perusahaan akan berbeda, tergantung kepada jenis perusahaan yang bersangkutan: Pada perusahaan dagang, berupa persediaan barang daganganmerchandise inventory, Sementara pada perusahaan pabrik manufaktur persediaan terdiri atas: a.Persediaan bahan baku direct materials inventory b. Persediaan barang dalam proses work in process inventory c.Persediaan barang jadi finished good inventory Ahmed Riahi dan Belkaoui, 2000.

2.6 Konsep Pencatatan Persediaan Brang Dagang

Selain itu, karena penjualan berdasarkan stok gudang atau persediaan barang sangat sensitif maka diperlukanlah pencatatan persediaan barang yang akan membantu pemilik toko untuk memantau berapa banyak persediaan barangnya secara langsung serta jika persediaan yang dimiliki masih banyak pemilik dapat melakukan pembatasan pembelian barang sehingga persediaan tidak melebihi kapasitas dari gudang yang dimiliki. Pengelolaan transaksi pembelian dan penjualan persediaan barang dagang akutansi memiliki dua metode pencatatan persediaan dan sebuah perusahaan dapat memilih salah satu diantaranya, metode tersebut antara lain metode pencatatan persediaan perpetual dan metode pencatatan persediaan fisikperiodik. Pencatatan Perpetual yaitu pencatatan atas transaksi persediaan yang dilaksanakan setiap waktu, baik terhadap pemasukan maupun terhadap pengeluaran persediaan, dalam penggunaan metode ini, pencatatan persediaan dilakukan dalam kartu persediaan yang menggambarkan persediaan sebenarnya. Pencatatan atas transaksi dilakukan secara terus-menerus untuk setiap jenis persediaan dan untuk menjamin keakuratan jumlah persediaan perhitungan fisik persediaan biasanya dilakukan setahun sekali. Pencatatan persediaan dengan menggunakan metode ini ditujukan terutama untuk barang yang bernilai tinggi dan untuk barang yang mudah dicatat pemasukan dan pengeluarannya digudangA. Dunia, Firdaus, 2005, sistem perpetual perpetual inventory system, adalah pencatatan terhadap mutasi persediaan yang selalu diikuti secara konsisten, dengan mencatat semua transaksi yang menyebabkan berkurang atau bertambahnya persediaan. Penghitungan fisik persediaan menjadi tidak wajib diselenggarakan mandatory procedure. Untuk lebih jelasnya, sistem fisik memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Transaksi pembelian barang dagang, dicatat debit pada akun “persediaan”, kredit akun “kas” atau “utang dagang”. Satu, dkk, Judulsingkat … 5 b. Transaksi penjualan barang dagang dicatat sebagai berikut: o Harga hasil penjualan dicatat debit pada akun “kas” atau akun “piutang dagang”, dan kredit “akun penjualan”. o Harga pokok barang dagang yang dijual, dicatat debit pada akun “harga pokok penjualan” dan kredit akun “persediaan”. c. Saldo akun “persediaan” menunjukkan harga pokok nilai persediaan barang yang masih ada didalam gudang James M. Reeve, 2008. sedangkan pencatatan persediaan fisikperioik dikutip dari Kieso, Weygant Warfield memberikan pengertian metode pencatatan persediaan fisikperiodik sebagai berikut “The quantity of inventory in the hands of determined, as implied by its name, periodically. All purchase of inventory during the by debiting the account purchase accounting period are recorded” Penjelasan kutipan tersebut adalah Kuantitas persediaan ditangan ditentukan, seperti yang tersirat oleh namanya, secara periodik. Semua pembelian persediaan selama periode akuntansi dicatat dengan mendebet akun pembelian. Pada metode ini setiap pemasukan dan pengeluaran dicatat dalam perkiraan yang berbeda yaitu pembelian dan penjualan. Kelemahannya yaitu perusahaan tidak dapat mengetahui besarnya persediaan yang ada pada suatu saat tertentu dan tidak dapat mengetahui harg a pokok barang yang dijual untuk setiap transaksi penjualan yang terjadi. Pada umumnya metode periodik digunakan pada perusahaan yang menjual barang yang harganya relatif murah tapi frekuensi penjualannya cukup sering E. Kieso, Donald, Jerry J, Weygandt and Teery D. Warfield, 2007 . Sistem fisikperiodik periodical inventory system, berdasarkan sistem persediaan ditentukan dengan melakukan menghitung fisik terhadap persediaan. Penghitungan fisik persediaan dilakukan secara periodik. Dalam sistem ini pencatatan terhadap mutasi persediaan tidak selalu diikuti. Oleh karena itu prosedur penghitungan fisik persediaan pada akhir periode harus dilakukan mandatory procedure untuk dapat menentukan fisik persediaan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan. Hasil perhitungan fisik ini dipakai sebagai dasar penentuan nilai persediaan. Untuk lebih jelasnya, sistem fisik memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Pembelian dan penjualan barang dagangan, tidak dicatat ke dalam akun “persediaan”, sehingga akun persediaan hanya menunjukkan informasi nilai persediaan barang dagang awal periode. b. Transaksi pembelian barang dagang dicatat debit pada akun “pembelian” dan transaksi penjualan barang dagang dicatat sebesar harga jualnya. c. Nilai persediaan pada akhir periode diketahui setelah dilakukan pemeriksaan dan penghitungan barang secara fisikJames M. Reeve, 2008.

2.7 Konsep Client-Server