13
Gambar 2 Alur Replikasi Oracle Streams One Way Replication [15]
Oracle streams memiliki beberapa metode dalam melakukan replikasi data, salah satunya adalah metode replikasi one-way replication yang dapat dilihat pada
Gambar 2 [15]. Tahapan yang terjadi dalam replikasi ini sebagai berikut: pertama semua perubahan yang terjadi pada sumber database akan masuk ke dalam redo
logs. Kemudian, redo logs akan direkam oleh capture process yang terdiri dari DML data manipulation language dan DDL data definition language menjadi
LCR logical change record. Selanjutnya, LCR dikirim oleh queue database asal ke queue database tujuan melalui proses yang disebut propagation [16].
Di dalam database tujuan, queue akan mengalami proses dequeue, yaitu proses penerapan LCR dari database asal ke database tujuan yang disebut sebagai apply
process. Pada tahap ini disebut juga sebagai data warehouse loading. Setelah itu, LCR yang membawa perubahan berupa database object masuk ke dalam redo logs
database tujuan dan diterapkan di database tujuan.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian berisi tahapan-tahapan untuk membuat perancangan model penelitian yaitu dari tahap perumusan masalah hingga ke tahap terakhir yaitu tahap
analisis hasil pengujian. Tahapan penelitian ini terbagi kedalam empat tahapan, yaitu: 1 Identifikasi masalah dan pengumpulan data, 2 Perancangan model, 3
Implementasi model, dan 4 Hasil dan Pembahasan.
14
Gambar 3 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian pada Gambar 3 dapat dijelaskan pada sebagai berikut. Tahap pertama adalah mengidentifikasi masalah dan melakukan pengumpulan data.
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat sebuah data warehouse pada database multiplatform menggunakan Oracle Streams.
Kemudian, langkah selanjutnya adalah pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan populasi Universitas Kristen Satya Wacana UKSW dan sampel
mahasiswa UKSW angkatan 2009
– 2011. Sumber data yang digunakan sebagai database multiplatform adalah data SIASAT dan data peminjaman buku
perpustakaan tahun 2014. Data SIASAT terdiri dari NIM, nama, nilai, alamat, dan daerah asal mahasiswa UKSW. Sedangkan data peminjaman buku di Perpustakaan
Umum PU UKSW berisi simulasi peminjaman buku yang dikaitkan dengan data buku dari indeks ke-0 hingga ke-300.
Tahap kedua adalah merancang model sesuai dengan identifikasi masalah dan kebutuhan data. Metode perancangan model masuk ke dalam metode analisis
simulasi simulation analysis, yaitu proses perancangan model matematis atau logis dari sistem yang nyata dan kemudian melakukan eksperimen berbasis
komputer dengan model untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi kebiasaan sistem secara nyata, atau dapat dikatakan sebagai salah satu metode yang
digunakan untuk memecahkan suatu masalah dengan cara menganalisis model yang akan dibuat [17].
Identifikasi Masalah dan Pengumpulan Data Perancangan Model
Implementasi Model Hasil dan Pembahasan
15
Gambar 4 Simulation Analysis [17]
Metode simulation analysis terdiri dari enam langkah Gambar 4, yaitu tahap formulasi masalah, tahap pengumpulan dan analisis data, tahap pengembangan
model, tahap verifikasi dan validasi model, tahap percobaaan dan optimasi model, tahap eksperimen, serta tahap implementasi hasil simulasi. Tahap pengembangan
model pada metode analisis simulasi akan diimplementasikan untuk perancangan model data warehouse. Model arsitektur data warehouse yang dibangun
menggunakan arsitektur staging area, yaitu sumber data pada database operasional dimigrasikan ke tempat penampungan staging area terlebih dahulu yang dapat
dilihat di Gambar 5 [18].
16
Gambar 5 Arsitektur Data Warehouse menggunakan Staging Area [18]
Setelah membuat staging area, langkah berikutnya adalah melakukan peracangan skema data warehouse. Namun, sebelum perancangan skemanya,
diperlukan indikator untuk proses analisis. Indikator analisis yang dibuat antara lain mahasiswa dari fakultas FTI, FEB, dan FKIP, lalu mahasiswa yang berasal di
daerah Jawa, Kalimantan, Papua, dan Ambon. Kemudian, indikator yang terakhir adalah mahasiswa dengan rata-rata IPK 2,5-3,0; 3,0-3,5; 3,5-4,0. Untuk mendesain
skema data warehouse diperlukan basis data fisik atau tabel dari data SIASAT dan data PU UKSW. Tabel dipilih sesuai dengan indikator yang telah dibuat agar dapat
menjawab isi dari data warehouse. Tabel yang digunakan untuk kedua database adalah tabel program studi, tabel fakultas, tabel propinsi, tabel mahasiswa, dan tabel
charge atau tabel peminjaman buku. Setelah tabel ditentukan, skema data warehouse dapat ditentukan sesuai dengan bentuk dari tabel-tabel tersebut.
Setelah selesai menentukan indikator analisis, perancangan model data warehouse dirancang menggunakan topologi Snowflake Schema seperti yang
terlihat dari Gambar 6. Rancangan data warehouse terdiri dari satu tabel fakta dan enam
tabel dimensi,
yaitu 1
TABEL_FAKTA_PEMINJAMAN 2
TABEL_MAHASISWA 3 TABEL_PROPINSI 4 TABEL_PROGDI 5 TABEL_FAKULTAS 6 TABEL_NILAI 7 TABEL_CHARGE.
17
Gambar 6 Topologi Data Warehouse Snowflake Schema
Selanjutnya, setelah menentukan arsitektur staging area dan skema snowflake, langkah berikutnya adalah merancang alur Oracle Streams untuk proses data
warehouse loading. Perancangan Oracle Streams menggunakan metode one-way replication atau metode satu arah, yaitu data yang ada pada database sumber akan
direplikasi ke database tujuan [15].
Pada tahap ketiga, perancangan Oracle Streams dilakukan sesuai dengan desain model yang terlihat dari gambar 2. Semua proses capture, staging, dan
consumption dilakukan dengan cara pengkodean menggunakan bahasa pemrograman PLSQL di database Oracle 11g.
Tahap keempat adalah tahap hasil dan pembahasan berupa pengujian terhadap penerapan Oracle Streams di data warehouse. Pengujian dilakukan dengan cara
melakukan penambahan data di setiap tabel pada kedua sumber data untuk melihat apakah penambahan data tersebut akan terimplementasi di data warehouse
database target.
3. Hasil dan Pembahasan