Persajakan Disposition Aspek Struktural Puisi
ritmik pada suku kata –vé crevé menggambarkan adanya suasana yang tidak menyenangkan.
Pada bait kedua, aksen ritmik pada suku kata –clette bicyclette, -glette aveuglette menghasilkan bunyi yang lancar dan mudah untuk diucapkan
sehingga mendukung adanya kelembutan. Aksen ritmik pada kata pneu menggambarkan adanya keresiusan. Aksen ritmik pada suku kata –flé éraflé, -lé
pédalé menggambarkan adanya kecepatan.
Pada bait ketiga, aksen ritmik pada kata –vé sauve dan crevé, -chez touchez menggambarkan adanya kesedihan. Aksen ritmik pada kata route dan
kata doute menghasilkan bunyi keras sehingga mendukung adanya keseriusan. Aksen ritmik pada kata pneu menggambarkan adanya keseriusan. Aksen ritmik
pada suku kata –tit petit menghasilkan bunyi yang kuat dan melengking ketika diucapkan.
Berdasarkan ritme dari puisi Le vase brisé dan puisi Le pneu crevé diketahui bahwa pada puisi Le vase brisé ritme bunyi nya terdapat kelembutan
pada bait-bait awal, kemudian pada bait-bait terakhir baru terdapat kekakuan yang menggambrakan adanya kesedihan dan keseriusan. Sedangkan pada puisi Le pneu
crevé ritme bunyi nya dari bait pertama sampai bait terakhir didominasi oleh bunyi-bunyi yang keras sehingga menggambarkan adanya kesedihan, kejengkelan
dan keseriusan.