24
2. Kegiatan Non Mengajar
Kegiatan PPL UNY 2015 di sekolah tidak hanya terfokus pada kegiatan pembelajaran di kelas saja, tapi juga melaksanakan kegiatan lain
yang yang mendukung terbentuknya karakter siswa dan warga sekolah. Kegiatan non mengajar yang dilakukan diantaranya adalah
mengikuti upacara bendera setiap hari senin pagi di lapangan SMK N 2 Pengasih, mengikuti upacara bendera HUT RI ke 70 di lapangan SMK N 2
Pengasih, membantu guru dalam menyelesaikan administrasi guru, membantu membuat posterstiker K3, poster struktur organisasi sekolah
dan melaksanakan kegiatan lain yang mendukung pengelolaan proses pembelajaran dan menunjang kompetensi mengajar.
C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
Berdasarkan hasil praktik mengajar yang telah dilaksanakan sebanyak 5 kali pada setiap masing-masing kelas, ada beberapa poin yang didapat oleh
mahasiswa praktikan. Poin-poin tersebut meliputi hasil praktik mengajar, hambatan yang ditemui selama pelaksananaan praktik mengajar, serta solusi
untuk menghadapi hambatan yang ditemui. Berikut ini rincian dari hasil pelaksanaan selama kegiatan PPL berlangsung :
1. Hasil Praktik Mengajar
Hasil dari praktik mengajar terbimbing adalah sebagai berikut : a Praktikan mengajar 3 kelas paralel yaitu kelas X TKL 1, X TKL 2
dan X TKL 3 b Jumlah tatap muka pada setiap kelas sebanyak 5 kali pertemuan
c Sebelum melaksanakan praktik mengajar di kelas, mahasiswa praktikan menyiapkan terlebih dahulu perangkat pembelajaran,
meliputi RPP, materi serta media agar pelaksanaan praktik mengajar dapat berjalan lancar dan terencana dengan pengawasan
dari guru pembimbing. d Dalam melaksanakan praktik mengajar, mahasiswa praktikan
menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, mulai dari ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan praktik
menggambar. e Selama
kegiatan PPL
berlangsung, setiap
kelas telah menyelesaikan satu jobsheet pada kompetensi dasar 4.2 yaitu
25 menyajikan garis gambar teknik. Hasil pekerjaan menggambar
garis dari jobsheet tersebut telah dievaluasi dan dinilai dan telah
memenuhi KKM. 2. Faktor Pendukung, Faktor Penghambat dan Solusi
Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, praktikan dapat menganalis beberapa faktor penghambat serta faktor pendukung dalam melaksanakan
program PPL. Diantaranya adalah: a Faktor pendukung
1 Guru pembimbing
yang sangat
perhatian, sehingga
kekurangan-kekurangan praktikan dalam proses pembelajaran dapat diketahui. Selain itu, praktikan diberikan masukan-
masukan untuk perbaikan. 2 Murid-murid yang kooperatif sehingga menciptakan kondisi
yang kondusif dalam proses KBM. b Faktor Penghambat
1 Adanya beberapa siswa yang kurang antusias atau pasif dalam mengikuti KBM, adanya beberapa siswa yang terkesan
menyepelekan tugas yang diberikan. 2 Praktikan kurang bisa memberikan
perhatian secara
menyeluruh ke seluruh siswa. Hal ini dapat diatasi dengan gerak praktikan yang tidak hanya terpaku pada satu tempat atau
di dapan kelas saja, namun juga mengelilingi kelas dan memperhatikan serta membimbing siswa yang mengalami
kesulitan. 3 Adanya siswa yang pendiam dan ketakutan atau memiliki daya
serap yang kurang saat melaksanakan praktek sehingga perlu bimbingan khusus.
4 Hambatan saat menyiapkan administrasi pengajaran antara lain disebabkan karena praktikan kurang memahami tentang
keperluan administrasi apa saja yang harus dimiliki oleh seorang guru. Selama proses pembelajaran mikro di kampus
memang mahasiswa diwajibkan untuk membuat RPP, namun kenyataannya format RPP yang digunakan di sekolah berbeda
dengan apa yang dipelajari pada pembelajaran mikro sehingga hal ini menimbulkan hambatan tersendiri. Selain itu ada
26 kelengkapan-kelengkapan lain seperti Program Semester,
Progran Tahunan dan kelengkapan buku administrasi guru lainnya yang kurang dipahami oleh praktikan.
c Solusi 1 Untuk menghadapi siswa yang kurang aktif praktikan memberi
pertanyaan kepada siswa tersebut sebagai motivasi. Untuk menghadapi siswa yang bicara sendiri praktikan menegurnya,
baik dengan cara memberi peringatan maupun langsung diberi pertanyaan sesuai materi yang disampaikan.
2 Mengakrabkan diri dengan siswa tapi masih dalam batas-batas yang wajar, menanyakan kepada siswa tentang tugas-tugas
yang diberikan dan berusaha membantu memberi petunjuk mengerjakannya, berusaha untuk selalu berkomunikasi dan
berdiskusi dengan guru-guru maupun teman sejawat. 3 Memberikan rangsangan-rangsangan kepada siswa untuk
menemukan suatu masalah ataupun merasa janggal terhadap suatu kasus, sehingga siswa akan menanyakan hal tersebut.
4 Memberikan perhatian dan bimbingan khusus kepada siswa yang tergolong memiliki daya serap yang kurang dalam
melaksanakan proses
pembelajran atau saat
praktik mengambar.
5 Solusi yang
dilakukan dalam
menghadapi kesulitan
menyiapkan administrasi guru adalah pada saat penyiapan dan pembuatan administrasi pengajaran dilakukan dengan melihat
contoh-contoh yang telah ada, serta terus melakukan konsultasi kepada guru pembimbing.
27
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan PPL di SMK N 2 Pengasih, mahasiswa praktikan mendapatkan pengalaman lapangan
yang sangat
berharga. Mahasiswa
diberi kesempatan
untuk mengimplementasikan materi yang diberikan di bangku kuliah sebagai seorang
guru profesional. Selama menjalani kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan PPL ini banyak manfaat yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. PPL memberikan bekal berupa pengalaman bagi mahasiswa yang nantinya dapat digunakan ketika mahasiswa terjun dalam dunia kerja
sebagai seorang tenaga pendidik. 2. Meningkatkan
kemampuan mahasiswa
untuk menerapkan
ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner
ke dalam kehidupan nyata di sekolah atau lembaga pendidikan. 3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengetahui secara
lebih dekat aktivitas dan permasalahan pendidikan yang terjadi dan membantu memberikan andil bagi mahasiswa dalam memecahkan
permasalahan pendidikan yang terjadi. 4. Mendewasakan cara berfikir dan meningkatkan daya penalaran
mahasiswa dalam melakukan pemahaman, perumusan, dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan dunia kependidikan baik di dalam kelas
maupun di luar kelas. 5. Menumbuhkembangkan sikap dan kepribadian yang baik sebagai calon
pendidik, serta melatih kedisiplinan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab.
6. Empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, yaitu : kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
7. Mahasiswa sebagai calon tenaga kependidikan dalam kaitannya dengan kompetensi professional dituntut memiliki kompetensi lain seperti :
personality dan sociality dan program PPL ini memberikan kontribusi yang nyata.