Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Terapi Bekam di Rumah Sehat Afiat Cinere Tahun 2012
PERBEDAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN
SESUDAH TERAPI BEKAM
DI RUMAH SEHAT AFIAT CINERE
TAHUN 2012
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN
OLEH:
HUSNITA THAMRIN
NIM: 109103000023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOK TER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
J AKARTA
1433 H/ 2012 M
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat
sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian “Perbedaan Tekanan Darah
Sebelum dan Sesudah Terapi Bekam di Rumah Sehat Afiat Cinere Tahun 2012”.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang telah
memberikan begitu banyak ilmu bagi seluruh umat manusia termasuk mengenai
bekam sehingga menjadi salah satu pendorong saya untuk menyelesaikan
penelitian ini.
Penelitian ini tidak mungkin dapat saya selesaikan tanpa bantuan dan
dorongan berbagai pihak yang telah membantu. Saya mengucapkan terima kasih
kepada:
•
Prof. Dr(HC). dr. M. K. Tadjudin, Sp.And selaku Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan yang sosoknya adalah sebagai seorang motivator bagi
seluruh civitas FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
•
Dr. dr. Syarief Hasan Luthfie, Sp.KFR selaku Kaprodi Pendidikan Doter yang
selalu mendorong kemajuan Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta,
•
dr. Fika Ekayanti, M.Med.Ed selaku dosen pembimbing saya yang telah
mendorong saya untuk memilih tema penelitian ini dan telah meluangkan
waktu serta pikirannya untuk membimbing saya dalam penelitian ini hingga
selesai,
•
Bu Ratna Pelawati, M. Biomed selaku dosen pembimbing saya yang
sepanjang penelitian ini telah banyak memotivasi, membimbing dan
memberikan banyak masukan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
penelitian ini.
•
dr. Mohammad Ali Toha Assegaf, MARS selaku pemilik Rumah Sehat Afiat
dan penasihat Asosiasi Bekam Indonesia yang dengan tangan terbuka telah
v
menerima kami untuk melakukan penelitian di tempat beliau dan telah
mengenalkan serta mengajarkan kami banyak hal mengenai bekam.
•
Papa, Mama dan kakak saya tercinta, Achmad Thamrin, Dr. Ir. Yetti Rusli,
M.Sc, dan drg. Aziza Rahmy yang telah mengajarkan banyak hal kepada saya
hingga saya dapat berada pada keadaan saya saat ini serta yang selalu
menyemangati saya dalam segala hal yang saya lakukan, dan
•
Teman-teman satu angkatan di PSPD 2009 terutama teman-teman satu
kelompok penelitian saya, yaitu Dian Pratiwi, Khoirun M. Putra, Rahmatul
Fithri Yanti, dan Pradipta Suarsyaf yang telah menemani dan menyemangati
saya selama penelitian ini.
Semoga penelitian ini dapat menambah wawasan kita serta bermanfaat
bagi masyarakat. Semoga penelitian ini juga menjadi bagian dari amal ibadah
untuk mencari rida-Nya.
Wassalamu’alaikum Wr . Wb.
Ciputat, 11 September 2012
Penulis
vi
ABSTRAK
Husnita Thamrin. Program Studi Pendidikan Dokter. Perbedaan Tekanan Darah
Sebelum dan Sesudah Terapi Bekam di Rumah Sehat Afiat Cinere Tahun 2012.
Latar Belakang: bekam merupakan salah satu pengobatan komplementeralternatif yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan sedang meningkat
penggunaannya oleh masyarakat. Hal ini harus diiringi dengan penelitian
mengenai pengaruh bekam terhadap tubuh. Tujuan: mengetahui perbedaan
tekanan darah sebelum dan sesudah terapi bekam. Metode: penelitian cr oss
sectional analitik dengan sampel 32 orang nonhipertensi. Metode pengambilan
sampel yang digunakan adalah metode consecutive sampling . Data berupa tekanan
sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah bekam yang diolah menggunakan
SPSS v.20. Hasil: setelah menjalani bekam, tekanan darah pada perempuan lebih
cenderung turun dibandingkan laki-laki baik tekanan sistolik (p = 0.025) maupun
tekanan diastolik (p = 0.008). Namun, tidak ada perbedaan signifikan tekanan
darah sebelum dan sesudah terapi bekam baik tekanan sistolik (p = 0.872) maupun
tekanan diastolik (p = 0.343) Kesimpulan: tidak ada perbedaan tekanan darah
sebelum dan sesudah terapi bekam.
Kata Kunci: Bekam, Tekanan Darah
ABSTRACT
Husnita Thamrin. Medicine Study Program. Difference of Blood Pressure Before
and After Cupping Therapy at Rumah Sehat Afiat 2012.
Backgr ound: cupping therapy is a therapy in complementary-alternative
medicine that is advised by Rasulullah SAW and is used more frequently now in
our society. This should be followed by researches about the effects of cupping
therapy on the human body. Objective: to identify the difference of blood
pressure before and after cupping therapy. Method: analytic cross sectional
research with 32 samples of non-hypertensive people. The sampling method used
was consecutive sampling. The data consists of systolic and diastolic pressure
before and after cupping therapy that was processed with SPSS v.20. Result: after
cupping therapy, women is more probable to have a decrease in blood pressure
compared to men whether it was systolic pressure (p = 0.025) or diastolic pressure
(p = 0.008). However, there was no significant difference between blood pressure
before and after cupping therapy whether it was systolic pressure (p = 0.872) or
diastolic pressure (p = 0.343). Conclusion: there was no difference of blood
pressure before and after cupping therapy.
Key Wor ds: Cupping Therapy, Blood Pressure
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................. ii
LEMBAR PERSETUJ UAN PEMBIMBING . .................................................. iii
PENGESAHAN PANITIA UJ IAN .................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Hipotesis................................................................................................ 2
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 2
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 2
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA........................................................................... 4
2.1 Bekam ...................................................................................................... 4
2.1.1 Definisi .......................................................................................... 4
2.1.2 Bekam dalam Sudut Pandang Islam .............................................. 4
2.1.3 Metode Bekam di Rumah Sehat Afiat ........................................... 7
2.2 Tekanan Darah ....................................................................................... 11
2.2.1 Pengertian ................................................................................... 11
2.2.2 Pengukuran Tekanan Darah ........................................................ 11
2.2.3 Klasifikasi Tekanan Darah ......................................................... 12
2.2.4 Perubahan Tekanan Darah .......................................................... 12
2.2.5 Mekanisme Tubuh Mempertahankan Tekanan Darah ................ 14
2.3 Hubungan Bekam dengan Tekanan Darah............................................. 15
2.4 Kerangka Konsep ................................................................................... 16
2.5 Definisi Operasional .............................................................................. 17
BAB III ME TODE PENELITIAN .................................................................... 18
3.1 Desain Penelitian.................................................................................... 18
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 18
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 18
3.3.1 Jumlah Sampel ............................................................................. 18
3.3.2 Metode Pengambilan Sampel ...................................................... 19
3.3.3 Kriteria Sampel ............................................................................ 19
3.4 Cara Kerja Penelitian ............................................................................. 19
3.5 Pengumpulan Data ................................................................................. 20
3.6 Pengolahan Data..................................................................................... 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 21
4.1 Data Deskriptif ...................................................................................... 21
viii
4.2 Data Analitik ......................................................................................... 26
4.2.1 Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Terapi Bekam 26
4.2.2 Tekanan Darah Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 27
4.2.3 Tekanan Darah Berdasarkan Usia ................................................ 28
4.2.4 Tekanan Darah Berdasarkan Pengalaman Terapi Bekam ............ 28
4.2.5 Perubahan Tekanan Darah Berdasarkan Lokasi Titik Bekam ..... 28
4.2.6 Perubahan Tekanan Darah Berdasarkan Jumlah Titik Bekam ..... 28
4.3 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 29
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 30
5.1 Simpulan ............................................................................................... 30
5.2 Saran....................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 32
LAMPIRAN ........................................................................................................ 35
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah ................................................................... 12
Tabel 4.1 Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Terapi Bekam......... 26
Tabel 4.2 Tekanan Darah Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................ 27
Tabel 4.3 Tekanan Darah Berdasarkan Usia ........................................................ 28
Tabel 4.4 Tekanan Darah Berdasarkan Pengalaman Menjalani Terapi Bekam.... 28
Tabel 4.5 Perubahan Tekanan Darah Berdasarkan Lokasi Titik Bekam ............. 28
Tabel 4.6 Perubahan Tekanan Darah Berdasarkan Jumlah Tititk Bekam ........... 28
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 21
Gambar 4.2 Sebaran Responden Berdasarkan Alasan Bekam/Keluhan ............... 22
Gambar 4.3 Sebaran Responden Berdasarkan Usia ............................................. 22
Gambar 4.4 Sebaran Responden Berdasarkan Pengalaman Bekam .................... 23
Gambar 4.5 Sebaran Responden Berdasarkan Lokasi Titik Bekam .................... 23
Gambar 4.6 Sebaran Responden Berdasarkan Jumlah Titik Bekam .................... 24
Gambar 4.7 Tekanan Sistolik dan Diastolik Sebelum Bekam ............................. 24
Gambar 4.8 Tekanan Sistolik dan Diastolik Sesudah Bekam .............................. 25
Gambar 4.9 Sebaran Perubahan Tekanan Sistolik Setelah Bekam ...................... 26
Gambar 4.10 Sebaran Perubahan Tekanan Diastolik Setelah Bekam .................. 26
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Responden ....................................................... 35
Lampiran 2 Data Hasil Uji Statistik ..................................................................... 36
Lampiran 3 Riwayat Penulis ................................................................................ 40
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Bekam adalah metode pengobatan yang dianjurkan oleh Rasulullah
SAW. Dalam Shohihul Bukhori dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda,
“Pengobatan yang paling utama yang kalian lakukan adalah bekam.”1 Bekam
dilakukan dengan menghisap kulit yang telah disayat sehingga darah dapat
keluar.2
Dalam dunia kedokteran, bekam dikenal sebagai bagian dari
kedokteran komplementer-alternatif. Pengobatan komplementer-alternatif ini
semakin berkembang di Indonesia3 bahkan di Jawa Barat saja terdapat 45
ribu praktisi pengobatan komplementer-alternatif.4 Seiring dengan hal ini,
penelitian mengenai pengaruh bekam terhadap tubuh manusia sangat
diperlukan. Hasil penelitian tersebut dapat menjadi masukan untuk
mengembangkan terapi bekam yang baik serta aman untuk pasien dan dapat
mengobati penyakit dengan efektif. Topik yang penting diteliti adalah
pengaruh bekam terhadap salah satu tanda vital manusia yaitu tekanan darah.
Tekanan darah menggambarkan keadaan pasien di antaranya keadaan
kardiovaskular seperti jantung, pembuluh darah, volume darah dan lain
sebagainya.
Tekanan
darah
ini
dapat
diukur
menggunakan
tensimeter/sfigmomanometer. Hasil tekanan darah berupa tekanan sistolik
dan diastolik dengan satuan mmHg. Pemeriksaan tekanan darah ini
merupakan salah satu pemeriksaan penting yang cukup mudah dilakukan dan
bersifat non-invasif sehingga menjadi salah satu alasan untuk mengangkat
tekanan darah sebagai topik penelitian.
Berbagai penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bekam dapat
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian oleh
Purwandari (2010) menunjukkan terjadi penurunan tekanan sistolik 14.6 +
12.823 mmHg setelah satu kali dilakukan bekam pada pasien hipertensi
(p5 kali
Gambar 4.4 Sebaran Responden Berdasarkan Pengalaman Bekam
(terhitung dengan saat pengambilan data)
Pasien yang telah memilih untuk dibekam akan diperiksa oleh dokter.
Berdasarkan keluhan pasien, dokter dan terapis bekam akan menentukan titik
yang sesuai untuk keluhan pasien tersebut. Titik sunah akda’ain, kahil, dan
munkib digunakan pada semua pasien bekam. Adapun sebaran responden
berdasarkan lokasi titik bekam didominasi oleh penggunaan titik sunah dan titik
pada daerah punggung sebanyak 13 responden (41%); 7 responden dibekam pada
titik sunah, titik di regio punggung serta ekstremitas bawah (22%); 5 responden
hanya dibekam pada titik sunah (16%); 3 responden dibekam pada titik sunah,
daerah punggung dan regio dada (9%); dan sisanya berupa 4 responden dibekam
pada titik sunah, titik di regio punggung dan beberapa titik di regio lainnya (13%).
Lokasi titik bekam yang paling sering digunakan adalah titik sunah ditambah
dengan titik-titik pada daerah punggung. Hal ini disebabkan banyak titik untuk
berbagai penyakit terdapat di daerah punggung dan bekam pada daerah punggung
lebih nyaman bagi pasien.
Tit ik Sunnah
9%
12%
22%
Tit ik Sunnah & Punggung
16%
41%
Tit ik Sunnah & Punggung &
Ekst remit as Baw ah
Tit ik Sunnah & Punggung &
Dada
Tit ik Sunnah & Punggung &
lainnya
Gambar 4.5 Sebaran Responden Berdasarkan Lokasi Titik Bekam
24
Selain lokasi titik bekam yang berbeda, responden juga memiliki variasi
jumlah titik bekam sesuai dengan keluhan/alasan responden datang. Sebagian
besar responden dibekam menggunakan 7-13 titik bekam (24%), 5 responden
hanya dibekam pada 5 titik bekam yaitu pada titik sunah (16%), dan hanya 3
reponden yang dibekam pada lebih dari 13 titik (9%).
9% 16%
5 t it ik
7-13 t it ik
75%
> 13 t it ik
Gambar 4.6 Sebaran Responden Berdasarkan Jumlah Titik Bekam
Pada penelitian ini, tekanan darah pasien diperiksa dua kali yaitu sebelum
menjalani terapi bekam dan setelah menjalani terapi bekam. Tekanan darah
sebelum bekam memiliki karekteristik berupa sistolik dengan median 110.00 (9010) mmHg dan diastolik dengan median 77.50 (55-90) mmHg. Tekanan darah
sesudah bekam memiliki karakteristik berupa tekanan sistolik dengan mean
14
16
12
14
Jumlah Responden
Jumlah Responden
108.28 + 11.54 mmHg dan tekanan diastolik dengan mean 71.72 + 9.21 mmHg.
10
8
6
4
2
12
10
8
6
4
2
0
0
90
95
100 110 120 130
Sist olik Sebelum Bekam
(mmHg)
55 60 65 70 75 80 85 90
Diast olik Sebelum Bekam
(mmHg)
Gambar 4.7 Tekanan Sistolik dan Diastolik Sebelum Bekam
10
9
9
8
8
Jumlah Responden
10
7
6
5
4
3
2
7
6
5
4
3
2
135
125
120
110
105
100
0
95
1
0
90
1
80
Jumlah Responden
25
Tekanan Sist olik Sesudah Bekam
(mmHg)
55 60 65 70 75 80 85 100
Tekanan Diast olik Sesudah
Bekam (mmHg)
Gambar 4.8 Tekanan Sistolik dan Diastolik Sesudah Bekam
Beberapa responden mengalami perubahan tekanan darah baik sistolik
maupun diastolik. Peneliti menghitung angka perubahan tekanan darah yang
terjadi dengan mengurangi tekanan darah sesudah dengan sebelum terapi bekam.
Rata-rata perubahan sistolik adalah 1.09 + 8.20mmHg dan rata-rata perubahan
diastolik adalah 0.31 + 7.06mmHg.
Pada penelitian ini, 12 pasien mengalami penurunan tekanan sistolik
sesudah menjalani bekam (38%). Penurunan ini terjadi rata-rata sebanyak
7.50+2.60 mmHg. 11 pasien tidak mengalami perubahan tekanan sistolik (34%)
dan 9 pasien mengalami peningkatan tekanan sistolik setelah dibekam (28%)
dengan peningkatan rata-rata 8.89 + 3.33 mmHg. Selain itu, 16 pasien mengalami
penurunan tekanan darah diastolik setelah menjalani terapi bekam (50%) dengan
rata-rata penurunan tekanan darah sebanyak 7.81 + 2.50 mmHg. 10 pasien
mengalami peningkatan tekanan diastolik (31%) dengan rata-rata peningkatan
9.00 + 5.20 mmHg, dan 6 responden lainnya memiliki tekanan diastolik yang
tetap (19%). Penurunan tekanan darah dapat terjadi akibat penurunan volume
darah, relaksasi otot serta vasoilatasi akibat mediator inflamasi.17 Peningkatan
tekanan darah dapat terjadi akibat nyeri atau perasaan cemas yang dirasakan
pasien.25,26 Tekanan darah yang tetap dapat disebabkan refleks baroreseptor yang
telah mengembalikan tekanan darah mendekati tekanan darah semula melalui
aktivasi sistem saraf otonom.17,18 Perubahan-perubahan yang terjadi pada tekanan
26
darah seperti yang telah dideskripsikan di atas perlu dicari nilai kebermaknaannya
melalui uji analitik yang dijelaskan pada bagian selanjutnya.
34%
M enurun
38%
M eningkat
28%
Tidak ada
perubahan
Gambar 4.9 Sebaran Perubahan Tekanan Sistolik Setelah Bekam
19%
M enurun
50%
31%
M eningkat
Tidak ada
perubahan
Gambar 4.10 Sebaran Perubahan Tekanan Diastolik Setelah Bekam
4.2 Data Analitik
Berdasarkan data karakteristik responden di atas, dapat dilakukan analisis
apakah terdapat hubungan antara berbagai variabel pada penelitian ini.
4.2.1 Per bedaan Tekanan Dar ah Sebelum dan Sesudah Ter api Bekam
Tabel 4.1 Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Terapi Bekam
Sistolik
Diastolik
Sebelum Bekam
110.00 (90-130)
77.50 (55-90)
Sesudah B
SESUDAH TERAPI BEKAM
DI RUMAH SEHAT AFIAT CINERE
TAHUN 2012
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN
OLEH:
HUSNITA THAMRIN
NIM: 109103000023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOK TER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
J AKARTA
1433 H/ 2012 M
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat
sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian “Perbedaan Tekanan Darah
Sebelum dan Sesudah Terapi Bekam di Rumah Sehat Afiat Cinere Tahun 2012”.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang telah
memberikan begitu banyak ilmu bagi seluruh umat manusia termasuk mengenai
bekam sehingga menjadi salah satu pendorong saya untuk menyelesaikan
penelitian ini.
Penelitian ini tidak mungkin dapat saya selesaikan tanpa bantuan dan
dorongan berbagai pihak yang telah membantu. Saya mengucapkan terima kasih
kepada:
•
Prof. Dr(HC). dr. M. K. Tadjudin, Sp.And selaku Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan yang sosoknya adalah sebagai seorang motivator bagi
seluruh civitas FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
•
Dr. dr. Syarief Hasan Luthfie, Sp.KFR selaku Kaprodi Pendidikan Doter yang
selalu mendorong kemajuan Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta,
•
dr. Fika Ekayanti, M.Med.Ed selaku dosen pembimbing saya yang telah
mendorong saya untuk memilih tema penelitian ini dan telah meluangkan
waktu serta pikirannya untuk membimbing saya dalam penelitian ini hingga
selesai,
•
Bu Ratna Pelawati, M. Biomed selaku dosen pembimbing saya yang
sepanjang penelitian ini telah banyak memotivasi, membimbing dan
memberikan banyak masukan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
penelitian ini.
•
dr. Mohammad Ali Toha Assegaf, MARS selaku pemilik Rumah Sehat Afiat
dan penasihat Asosiasi Bekam Indonesia yang dengan tangan terbuka telah
v
menerima kami untuk melakukan penelitian di tempat beliau dan telah
mengenalkan serta mengajarkan kami banyak hal mengenai bekam.
•
Papa, Mama dan kakak saya tercinta, Achmad Thamrin, Dr. Ir. Yetti Rusli,
M.Sc, dan drg. Aziza Rahmy yang telah mengajarkan banyak hal kepada saya
hingga saya dapat berada pada keadaan saya saat ini serta yang selalu
menyemangati saya dalam segala hal yang saya lakukan, dan
•
Teman-teman satu angkatan di PSPD 2009 terutama teman-teman satu
kelompok penelitian saya, yaitu Dian Pratiwi, Khoirun M. Putra, Rahmatul
Fithri Yanti, dan Pradipta Suarsyaf yang telah menemani dan menyemangati
saya selama penelitian ini.
Semoga penelitian ini dapat menambah wawasan kita serta bermanfaat
bagi masyarakat. Semoga penelitian ini juga menjadi bagian dari amal ibadah
untuk mencari rida-Nya.
Wassalamu’alaikum Wr . Wb.
Ciputat, 11 September 2012
Penulis
vi
ABSTRAK
Husnita Thamrin. Program Studi Pendidikan Dokter. Perbedaan Tekanan Darah
Sebelum dan Sesudah Terapi Bekam di Rumah Sehat Afiat Cinere Tahun 2012.
Latar Belakang: bekam merupakan salah satu pengobatan komplementeralternatif yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan sedang meningkat
penggunaannya oleh masyarakat. Hal ini harus diiringi dengan penelitian
mengenai pengaruh bekam terhadap tubuh. Tujuan: mengetahui perbedaan
tekanan darah sebelum dan sesudah terapi bekam. Metode: penelitian cr oss
sectional analitik dengan sampel 32 orang nonhipertensi. Metode pengambilan
sampel yang digunakan adalah metode consecutive sampling . Data berupa tekanan
sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah bekam yang diolah menggunakan
SPSS v.20. Hasil: setelah menjalani bekam, tekanan darah pada perempuan lebih
cenderung turun dibandingkan laki-laki baik tekanan sistolik (p = 0.025) maupun
tekanan diastolik (p = 0.008). Namun, tidak ada perbedaan signifikan tekanan
darah sebelum dan sesudah terapi bekam baik tekanan sistolik (p = 0.872) maupun
tekanan diastolik (p = 0.343) Kesimpulan: tidak ada perbedaan tekanan darah
sebelum dan sesudah terapi bekam.
Kata Kunci: Bekam, Tekanan Darah
ABSTRACT
Husnita Thamrin. Medicine Study Program. Difference of Blood Pressure Before
and After Cupping Therapy at Rumah Sehat Afiat 2012.
Backgr ound: cupping therapy is a therapy in complementary-alternative
medicine that is advised by Rasulullah SAW and is used more frequently now in
our society. This should be followed by researches about the effects of cupping
therapy on the human body. Objective: to identify the difference of blood
pressure before and after cupping therapy. Method: analytic cross sectional
research with 32 samples of non-hypertensive people. The sampling method used
was consecutive sampling. The data consists of systolic and diastolic pressure
before and after cupping therapy that was processed with SPSS v.20. Result: after
cupping therapy, women is more probable to have a decrease in blood pressure
compared to men whether it was systolic pressure (p = 0.025) or diastolic pressure
(p = 0.008). However, there was no significant difference between blood pressure
before and after cupping therapy whether it was systolic pressure (p = 0.872) or
diastolic pressure (p = 0.343). Conclusion: there was no difference of blood
pressure before and after cupping therapy.
Key Wor ds: Cupping Therapy, Blood Pressure
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................. ii
LEMBAR PERSETUJ UAN PEMBIMBING . .................................................. iii
PENGESAHAN PANITIA UJ IAN .................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Hipotesis................................................................................................ 2
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 2
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 2
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA........................................................................... 4
2.1 Bekam ...................................................................................................... 4
2.1.1 Definisi .......................................................................................... 4
2.1.2 Bekam dalam Sudut Pandang Islam .............................................. 4
2.1.3 Metode Bekam di Rumah Sehat Afiat ........................................... 7
2.2 Tekanan Darah ....................................................................................... 11
2.2.1 Pengertian ................................................................................... 11
2.2.2 Pengukuran Tekanan Darah ........................................................ 11
2.2.3 Klasifikasi Tekanan Darah ......................................................... 12
2.2.4 Perubahan Tekanan Darah .......................................................... 12
2.2.5 Mekanisme Tubuh Mempertahankan Tekanan Darah ................ 14
2.3 Hubungan Bekam dengan Tekanan Darah............................................. 15
2.4 Kerangka Konsep ................................................................................... 16
2.5 Definisi Operasional .............................................................................. 17
BAB III ME TODE PENELITIAN .................................................................... 18
3.1 Desain Penelitian.................................................................................... 18
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 18
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 18
3.3.1 Jumlah Sampel ............................................................................. 18
3.3.2 Metode Pengambilan Sampel ...................................................... 19
3.3.3 Kriteria Sampel ............................................................................ 19
3.4 Cara Kerja Penelitian ............................................................................. 19
3.5 Pengumpulan Data ................................................................................. 20
3.6 Pengolahan Data..................................................................................... 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 21
4.1 Data Deskriptif ...................................................................................... 21
viii
4.2 Data Analitik ......................................................................................... 26
4.2.1 Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Terapi Bekam 26
4.2.2 Tekanan Darah Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 27
4.2.3 Tekanan Darah Berdasarkan Usia ................................................ 28
4.2.4 Tekanan Darah Berdasarkan Pengalaman Terapi Bekam ............ 28
4.2.5 Perubahan Tekanan Darah Berdasarkan Lokasi Titik Bekam ..... 28
4.2.6 Perubahan Tekanan Darah Berdasarkan Jumlah Titik Bekam ..... 28
4.3 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 29
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 30
5.1 Simpulan ............................................................................................... 30
5.2 Saran....................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 32
LAMPIRAN ........................................................................................................ 35
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah ................................................................... 12
Tabel 4.1 Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Terapi Bekam......... 26
Tabel 4.2 Tekanan Darah Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................ 27
Tabel 4.3 Tekanan Darah Berdasarkan Usia ........................................................ 28
Tabel 4.4 Tekanan Darah Berdasarkan Pengalaman Menjalani Terapi Bekam.... 28
Tabel 4.5 Perubahan Tekanan Darah Berdasarkan Lokasi Titik Bekam ............. 28
Tabel 4.6 Perubahan Tekanan Darah Berdasarkan Jumlah Tititk Bekam ........... 28
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 21
Gambar 4.2 Sebaran Responden Berdasarkan Alasan Bekam/Keluhan ............... 22
Gambar 4.3 Sebaran Responden Berdasarkan Usia ............................................. 22
Gambar 4.4 Sebaran Responden Berdasarkan Pengalaman Bekam .................... 23
Gambar 4.5 Sebaran Responden Berdasarkan Lokasi Titik Bekam .................... 23
Gambar 4.6 Sebaran Responden Berdasarkan Jumlah Titik Bekam .................... 24
Gambar 4.7 Tekanan Sistolik dan Diastolik Sebelum Bekam ............................. 24
Gambar 4.8 Tekanan Sistolik dan Diastolik Sesudah Bekam .............................. 25
Gambar 4.9 Sebaran Perubahan Tekanan Sistolik Setelah Bekam ...................... 26
Gambar 4.10 Sebaran Perubahan Tekanan Diastolik Setelah Bekam .................. 26
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Responden ....................................................... 35
Lampiran 2 Data Hasil Uji Statistik ..................................................................... 36
Lampiran 3 Riwayat Penulis ................................................................................ 40
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Bekam adalah metode pengobatan yang dianjurkan oleh Rasulullah
SAW. Dalam Shohihul Bukhori dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda,
“Pengobatan yang paling utama yang kalian lakukan adalah bekam.”1 Bekam
dilakukan dengan menghisap kulit yang telah disayat sehingga darah dapat
keluar.2
Dalam dunia kedokteran, bekam dikenal sebagai bagian dari
kedokteran komplementer-alternatif. Pengobatan komplementer-alternatif ini
semakin berkembang di Indonesia3 bahkan di Jawa Barat saja terdapat 45
ribu praktisi pengobatan komplementer-alternatif.4 Seiring dengan hal ini,
penelitian mengenai pengaruh bekam terhadap tubuh manusia sangat
diperlukan. Hasil penelitian tersebut dapat menjadi masukan untuk
mengembangkan terapi bekam yang baik serta aman untuk pasien dan dapat
mengobati penyakit dengan efektif. Topik yang penting diteliti adalah
pengaruh bekam terhadap salah satu tanda vital manusia yaitu tekanan darah.
Tekanan darah menggambarkan keadaan pasien di antaranya keadaan
kardiovaskular seperti jantung, pembuluh darah, volume darah dan lain
sebagainya.
Tekanan
darah
ini
dapat
diukur
menggunakan
tensimeter/sfigmomanometer. Hasil tekanan darah berupa tekanan sistolik
dan diastolik dengan satuan mmHg. Pemeriksaan tekanan darah ini
merupakan salah satu pemeriksaan penting yang cukup mudah dilakukan dan
bersifat non-invasif sehingga menjadi salah satu alasan untuk mengangkat
tekanan darah sebagai topik penelitian.
Berbagai penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bekam dapat
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian oleh
Purwandari (2010) menunjukkan terjadi penurunan tekanan sistolik 14.6 +
12.823 mmHg setelah satu kali dilakukan bekam pada pasien hipertensi
(p5 kali
Gambar 4.4 Sebaran Responden Berdasarkan Pengalaman Bekam
(terhitung dengan saat pengambilan data)
Pasien yang telah memilih untuk dibekam akan diperiksa oleh dokter.
Berdasarkan keluhan pasien, dokter dan terapis bekam akan menentukan titik
yang sesuai untuk keluhan pasien tersebut. Titik sunah akda’ain, kahil, dan
munkib digunakan pada semua pasien bekam. Adapun sebaran responden
berdasarkan lokasi titik bekam didominasi oleh penggunaan titik sunah dan titik
pada daerah punggung sebanyak 13 responden (41%); 7 responden dibekam pada
titik sunah, titik di regio punggung serta ekstremitas bawah (22%); 5 responden
hanya dibekam pada titik sunah (16%); 3 responden dibekam pada titik sunah,
daerah punggung dan regio dada (9%); dan sisanya berupa 4 responden dibekam
pada titik sunah, titik di regio punggung dan beberapa titik di regio lainnya (13%).
Lokasi titik bekam yang paling sering digunakan adalah titik sunah ditambah
dengan titik-titik pada daerah punggung. Hal ini disebabkan banyak titik untuk
berbagai penyakit terdapat di daerah punggung dan bekam pada daerah punggung
lebih nyaman bagi pasien.
Tit ik Sunnah
9%
12%
22%
Tit ik Sunnah & Punggung
16%
41%
Tit ik Sunnah & Punggung &
Ekst remit as Baw ah
Tit ik Sunnah & Punggung &
Dada
Tit ik Sunnah & Punggung &
lainnya
Gambar 4.5 Sebaran Responden Berdasarkan Lokasi Titik Bekam
24
Selain lokasi titik bekam yang berbeda, responden juga memiliki variasi
jumlah titik bekam sesuai dengan keluhan/alasan responden datang. Sebagian
besar responden dibekam menggunakan 7-13 titik bekam (24%), 5 responden
hanya dibekam pada 5 titik bekam yaitu pada titik sunah (16%), dan hanya 3
reponden yang dibekam pada lebih dari 13 titik (9%).
9% 16%
5 t it ik
7-13 t it ik
75%
> 13 t it ik
Gambar 4.6 Sebaran Responden Berdasarkan Jumlah Titik Bekam
Pada penelitian ini, tekanan darah pasien diperiksa dua kali yaitu sebelum
menjalani terapi bekam dan setelah menjalani terapi bekam. Tekanan darah
sebelum bekam memiliki karekteristik berupa sistolik dengan median 110.00 (9010) mmHg dan diastolik dengan median 77.50 (55-90) mmHg. Tekanan darah
sesudah bekam memiliki karakteristik berupa tekanan sistolik dengan mean
14
16
12
14
Jumlah Responden
Jumlah Responden
108.28 + 11.54 mmHg dan tekanan diastolik dengan mean 71.72 + 9.21 mmHg.
10
8
6
4
2
12
10
8
6
4
2
0
0
90
95
100 110 120 130
Sist olik Sebelum Bekam
(mmHg)
55 60 65 70 75 80 85 90
Diast olik Sebelum Bekam
(mmHg)
Gambar 4.7 Tekanan Sistolik dan Diastolik Sebelum Bekam
10
9
9
8
8
Jumlah Responden
10
7
6
5
4
3
2
7
6
5
4
3
2
135
125
120
110
105
100
0
95
1
0
90
1
80
Jumlah Responden
25
Tekanan Sist olik Sesudah Bekam
(mmHg)
55 60 65 70 75 80 85 100
Tekanan Diast olik Sesudah
Bekam (mmHg)
Gambar 4.8 Tekanan Sistolik dan Diastolik Sesudah Bekam
Beberapa responden mengalami perubahan tekanan darah baik sistolik
maupun diastolik. Peneliti menghitung angka perubahan tekanan darah yang
terjadi dengan mengurangi tekanan darah sesudah dengan sebelum terapi bekam.
Rata-rata perubahan sistolik adalah 1.09 + 8.20mmHg dan rata-rata perubahan
diastolik adalah 0.31 + 7.06mmHg.
Pada penelitian ini, 12 pasien mengalami penurunan tekanan sistolik
sesudah menjalani bekam (38%). Penurunan ini terjadi rata-rata sebanyak
7.50+2.60 mmHg. 11 pasien tidak mengalami perubahan tekanan sistolik (34%)
dan 9 pasien mengalami peningkatan tekanan sistolik setelah dibekam (28%)
dengan peningkatan rata-rata 8.89 + 3.33 mmHg. Selain itu, 16 pasien mengalami
penurunan tekanan darah diastolik setelah menjalani terapi bekam (50%) dengan
rata-rata penurunan tekanan darah sebanyak 7.81 + 2.50 mmHg. 10 pasien
mengalami peningkatan tekanan diastolik (31%) dengan rata-rata peningkatan
9.00 + 5.20 mmHg, dan 6 responden lainnya memiliki tekanan diastolik yang
tetap (19%). Penurunan tekanan darah dapat terjadi akibat penurunan volume
darah, relaksasi otot serta vasoilatasi akibat mediator inflamasi.17 Peningkatan
tekanan darah dapat terjadi akibat nyeri atau perasaan cemas yang dirasakan
pasien.25,26 Tekanan darah yang tetap dapat disebabkan refleks baroreseptor yang
telah mengembalikan tekanan darah mendekati tekanan darah semula melalui
aktivasi sistem saraf otonom.17,18 Perubahan-perubahan yang terjadi pada tekanan
26
darah seperti yang telah dideskripsikan di atas perlu dicari nilai kebermaknaannya
melalui uji analitik yang dijelaskan pada bagian selanjutnya.
34%
M enurun
38%
M eningkat
28%
Tidak ada
perubahan
Gambar 4.9 Sebaran Perubahan Tekanan Sistolik Setelah Bekam
19%
M enurun
50%
31%
M eningkat
Tidak ada
perubahan
Gambar 4.10 Sebaran Perubahan Tekanan Diastolik Setelah Bekam
4.2 Data Analitik
Berdasarkan data karakteristik responden di atas, dapat dilakukan analisis
apakah terdapat hubungan antara berbagai variabel pada penelitian ini.
4.2.1 Per bedaan Tekanan Dar ah Sebelum dan Sesudah Ter api Bekam
Tabel 4.1 Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Terapi Bekam
Sistolik
Diastolik
Sebelum Bekam
110.00 (90-130)
77.50 (55-90)
Sesudah B