14
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Studi Parkir
Studi ini dilaksanakan dengan maksud agar memperoleh informasi tentang fasilitas ruang parkir yang ada. Adapun informasi yang diperoleh berupa
karakteristik-karekteristik ruang parkir. Informasi ini dapat dijadikan dasar untuk memperkirakan kebutuhan parkir di masa yang akan datang.
3.2. Studi Ruang Parkir
Satuan Ruang Parkir SRP adalah ukuran luar efektif untuk meletakkan kendaraan, termasuk ruang bebas dan lebar pintu bukaan pintu. Dapat pula
dikatakan bahwa SRP merupakan ukuran kebutuhan ruang untuk parkir suatu kendaraan dengan aman dan nyaman, dengan besaran ruang yang seefisien
mungkin Munawar, 2004.
Dalam buku Manajemen Lalu Lintas Perkotaan, Munawar 2004, menguraikan penentuan ruang parkir tergantung dari :
SRP4 = f D, Ls, Lm, Lb
.......................................................................3.1
SRP2 = f D, Ls, Lm
............................................................................3.2 Keterangan :
SRP4
= satuan ruang parkir kendaraan roda 4
SRP2
= satuan ruang parkir kendaraan roda 2
D
= dimensi kendaraan standar
Ls
= ruang bebas samping arah lateral
Lm
= ruang bebas samping arah membujur
Lb
= lebar bukaan pintu Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat 1996, satuan ruang parkir
merupakan unit ukuran yang diperlukan untu memarkir kendaran menurut berbagai bentuk penyediaannya. Besaran ruang parkir ditentukan oleh :
1. Dimensi kendaraan standar untuk mobil penumpang
Pada penentuan besarnya SRP perlu didasarkan pada besarnya nilai SRP suatu kendaraan yang terpilih. Penentuan jenis kendaraan terpilih perlu dilakukan
karena hasil survai di lapangan menunjukkan ketidakseragaman ukuran kendaraan, hal ini menyebabkan perbedaan mengenai penentuan ruang daya
tampung suatu areal parkir. Dimensi kendaraan standar pada mobil penumpang dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Dimensi Kendaraan Standar
Departemen Perhubungan Darat, 1996
Keterangan : a = jarak gandar
h = tinggi total b = depan tergantung
B = lebar total c = belakang tergantung
L = panjang total d = lebar
2. Ruang bebas kendaraan parkir
Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal kendaraan. Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada saat posisi pintu kendaraan
dibuka, yang diukur dari ujung terluar pintu ke badan kendaraan parkir yang ada di sampingnya.
Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan dan kendaraan yang parkir di sampingnya pada saat penumpang turun
dari kendaraan. Ruang bebas arah memanjang diberikan di depan kendaraan untuk menghindari benturan dengan dinding atau kendaraan yang lewat jalur gang. Jarak
bebas arah lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah longitudinal sebesar 30 cm.
3. Lebar bukaan pintu kendaraan
Ukuran lebar bukaan pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir. Sebagai contoh, lebar bukaan pintu
kendaraan karyawan kantor akan berbeda dengan lebar bukaan pintu kendaraan pengunjung pusat kegiatan perbelanjaan. Dalam hal ini, karakteristik pengguna
kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir dipilih menjadi tiga seperti yang ditunjukan pada Tabel 3.1. di bawah ini.
Tabel 3.1. Lebar Bukaan Pintu Kendaraan Jenis Bukaan Pintu
Pengguna danatau Peruntukan Fasilitas Parkir
Golongan
Pintu depanbelakang terbuka tahap awal 55cm.
Karyawanpekerja kantor. Tamupengunjung pusat kegiatan
perkantoran, perdagangan, pemerintah, universitas.
I
Pintu depanbelakang terbuka penuh 75cm.
Pengunjung tempat olahraga, pusat hiburanrekreasi, hotel,
pusat perdagangan eceranswayalan, rumah sakit,
bioskop. II
Pintu depan terbuka penuh dan ditambah untuk
pergerakan kursi roda. Orang cacat.
III
Sumber : Departemen Perhubungan Darat, 1996
Penentuan satuan ruang parkir dibagi atas tiga jenis kendaraan dan berdasarkan penentuan untuk mobil penumpang dapat dijelaskan pada Tabel 3.2
di bawah ini : Tabel 3.2 Penentuan Satuan Ruang Parkir SRP
Jenis Kendaraan Satuan Ruang Parkir m
2
1. a. Mobil penumpang untuk golongan I
b. Mobil penumpang untuk golongan II c. Mobil penumpang untuk golongan III
2,30 x 5,00 2,50 x 5,00
3,00 x 5,00 2.
Bustruk 3,40 x 12,50
3. Sepeda motor
0,75 x 2,00
Sumber : Departemen Perhubungan Darat, 1996
Besar satuan ruang untuk tiap jenis kendaraan menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat 1996 adalah sebagai berikut :
1. Satuan Ruang Parkir untuk mobil penumpangdapat dilihat pada Gambar 3.2
di bawah ini.
Gambar 3.2. Satuan Ruang Parkir untuk Mobil Penumpang
Departemen Perhubungan Darat, 1996 dalam cm
Keterangan :
B = Lebar total kendaraan
L = Panjang total kendaraan
O = Lebar bukaan pintu
R = Jarak bebas arah lateral
a1,a2 = Jarak bebas arah longitudinal
Gol I :
B = 170
a1 = 10 Bp = 230 =
B + O + R O
= 55 L
= 470 Lp = 100 =
L + a1 + a2 R
= 5 a2 = 20
Gol II :
B = 170
a1 = 10 Bp = 250 =
B + O + R O
= 75 L
= 470 Lp = 100 =
L + a1 + a2 R
= 5 a2 = 20
Gol III :
B = 170
a1 = 10 Bp = 300 =
B + O + R O
= 80 L
= 470 Lp = 100 =
L + a1 + a2 R
= 50 a2 = 20
2. Satuan Ruang Parkir untuk bustruk
Gambar 3.3. Satuan Ruang Parkir untuk BusTruk
Departemen Perhubungan Darat, 1996
dalam cm
3. Satuan Ruang Parkir untuk Sepeda Motor
Gambar 3.4. Satuan Ruang Parkir untuk Sepeda Motor
Departemen Perhubungan Darat, 1996
3.3. Analisis Kebutuhan Parkir