Pengumpulan Data Pelaksanaan Penelitian

Mita Ayu Agustina, 2014 Tari Legong Lasem Gaya Peliatan Dibengkel Tari Ayu Bulan Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengumpulan data dilakukan setelah topik dan judul penelitian disetujui oleh pihak Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI Bandung. Waktu yang diperlukan dalam pengumpulan data ini sekitar bulan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mewawancarai narasumber, mengobservasi langsung objek penelitian, mengumpulkan dokumentasi-dokumentasi dan literatur-literatur yang berhubungan erat dengan objek penelitian.

b. Konsultasi Dengan Pembimbing

Proses bimbingan dengan pembimbing I dan Pembimbing II telah dilakukan mulai dari pembuatan proposal hingga pembuatan skripsi menjelang ujian skripsi.

c. Pengolahan Data

Untuk mengkaji kebenaran informasi dilakukan pengolahan data dengan cara melengkapi dan memperjelas data yang telah didapatkan. Data yang telah didapat tersebut kemudian disusun menjadi sebuah tulisan, sehingga data tersebut mendekati kebenarannya.

3. Penyusunan Laporan

Setelah semua data terkumpul dan diolah, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan penelitian. Penyusunan laporan dilakukan secara bertahap dengan melakukan proses bimbingan kepada pembimbing I dan pembimbing II. Laporan disusun berdasarkan ketentuan yang telah ada, yaitu dengan mengacu pada buku karya tulis ilmiah yang diterbitkan oleh UPI Bandung. Mita Ayu Agustina, 2014 Tari Legong Lasem Gaya Peliatan Dibengkel Tari Ayu Bulan Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Legong Lasem di Bengkel Tari Ayu Bulan termasuk ke gaya Bali Utara, yang mempunyai gerakan khas yaitu cepat dan kuat. Hal ini dapat terlihat pada gerak-gerak yang ada didalam tari Legong Lasem . Gerak-gerak penari yang lincah, enerjik dan dinamis perpaduan antara gerak mata, kepala, tangan, badan dan kaki menghasilkan sebuah tarian yang mempesona. Dalam perjalanannya, fungsi pada suatu tarian dapat bergeser karena tuntutan dan kebutuhan pertunjukan. Tari yang diselenggarakan sebagai pertunjukan estetis senantiasa dikembangkan dengan variasi-variasi baru. Hal ini juga terjadi pada tari legong lasem gaya Peliatan Bengkel Tari Ayu Bulan, dalam bentuk penyajiannya mengalami perubahan. Perubahan yang dimaksud ialah dalam pemendekan durasi melalui tindak pemotongan ataupun pemadatan beberapa bagian dalam struktur tarinya juga dalam bentuk pola lantainya. Perubahan itu terjadi karena keadaan, kebutuhan dan pesanan saat melakukan pertunjukan. Namun bagi Bulan walaupun Legong mengalami banyak perubahan, beliau tetap selalu berpegang kuat pada beberapa aturan atau pakem yang harus dipenuhi. B. SARAN Saran yang berkaitan dengan penelitian ini adalah diharapkan adanya penelitian lanjut terkait dengan tari Legong Lasem gaya Peliatan di Bengkel Tari Ayu Bulan Bandung. Jika satu sanggar seperti Bengkel Tari