rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada dibumi, karena tanpanya planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan
temperature rata- rata 15°C 59 °F, bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C dengan efek rumah kaca tanpanya suhu bumi hanya 18 °C sehingga es
akan menutupi seluruh permukaan bumi. Akan tetapi sebaiknya, akibat jumlah gas- gas tersebut telah berlebihan di atmosfer,
global warming
menjadi akibatnya. Banyak hal yang dapat ditimbulkan dari adanya
global warming
antara lain perubahan yang ekstrem pada iklim, gunung es yang mencair, banyak terjadi badai, naiknya permukaan air laut dan lain- lain.
Surakarta merupakan kotayang sedang berkembang bahkan menjadi kota yang maju di Indonesia. Surakarta banyak menyimpan cerita
dan kenangan yang bersifat monumental, oleh karena itu tak heran kota Surakarta dapat dijuluki dengan kota budaya. Tidak hanya menyimpan
segudang cerita dan kebanggaan, Surakarta juga merupakan kota yang memiliki permasalahan dengan lingkungan. Namun hingga kini masih
banyak ketidak pedulian kita terhadap lingkungan serta kurangnya informasi yang baik dalam memelihara dan mengelola lingkungan sekitar kita.
Sehubung dengan ketidak pedulian tersebut, maka di Surakarta dibutuhkan suatu sarana informasi dan kajian bagi masyarakat, untuk lebih
memperhatikan lingkungan. Karena dengan informasi yang tepat, akan banyak perubahan yang dapat dilakukan masyarakat untuk melindungi,
memelihara lingkungan, serta memanfaatkan segala sesuatu dengan efisien namun menghasilkan sesuatu yang maksimal bagi kesejahteraan bersama.
1.2. Rumusan Permasalahan
Kurangnya kepedulian kita sebagai manusia alam menjaga kelestarian lingkungan yang kita tempati.Khususnya di kota Surakarta yang
masyarakatnya cenderung tidak peduli dengan kebersihan lingkungan. Sebagai contoh, kadang masih kita jumpai penumpukan sampah di pinggirr
jalan, dan didalam suatu bangunan masih terjadi penggunaan pendingin
ruangan yang berlebihan, kadang masih ada juga yang membiarkan celah yang terbuka jika saat pendingin udara digunakan, dalam pekerjaan masih
dijumpai pula penggunaan kertas yang berlebihan, kadang mencetak suatu laporan tidak hanya saat diperlukan, penggunaan lampu didalam rumah atau
bangunan masih juga tidak teratur dalam artian masih boros dan juga penggunaan air masih berlebihan.
Permasalahan dalam dasar perencanaan dan perancangan arsitektur ini adalah bagaimana membuat suatu wadah bagi masyarakat, pelajar,
peneliti, dan subtansi- subtansi terkait
1.3. Manfaat dan Tujuan
1.3.1.Manfaat
GWB
Global Warming Building
di Surakarta ini memiliki beberapa manfaat untuk :
Dapat menjadi suatu sarana informasi tentang perubahan- perubahan yang terjadi di bumi.
Menjadi suatu sarana pendidikan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dapat menjadi salah satu sarana dalam mensosialisasikan kelestarian
lingkungan bagi masyarakat. Menjadi salah satu pusat riset bagi semua kalangan yang akan melakukan
suatu pengamatan atau penelitian Dapat dijadikan pusat atau suatu wadah industri, dengan modal informasi
dan riset suatu produk akan tercipta.
1.3.2.Tujuan
GWB
Global Warming Building
di Surakarta ini merupakan suatu rencana yang bertujuan :
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan adanya bahaya
global warming
yang mengancam.
Untuk membantu menjaga kelestarian lingkungan sekitar kita melalui kegiatan- kegiatan yang disediakan di pusat ini.
Untuk memadai masyarakat atau lembaga untuk kegiatan pengamatan atau kegiatan penelitian.
Untuk memadai masyarakat dan lembaga menciptakan suatu produk atau gagasan dan ide dalam rangka pengurangan
global warming.
Sebagai sarana yang efektif untuk menyelenggarakan seminar, forum maupun pameran mengenai lingkungan dan aspek- aspek didalamnya
Dalam sektor pendidikan dapat mengenalkan, memamerkan dan memberi informasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian serta pelatihan dalam
pengolahan lingkungan.
1.4. Lingkup Pembahasan