Assessment Pembelajaran dilakukan berdasarkan refleksi kegiatan

3. Mengidentifikasi Upaya Optimalisasi Proses dan Hasil Belajar 30 Setelah faktor-faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan kita mengidentifikasi, maka kegiatan selanjutnya adalah mengidentifikasi upaya-upaya apa saja yang dapat mengoptimalkan proses dan hasil belajar siswa. Kegiatan tindak lanjut dimulai dengan mencanangkan dan mengajukan berbagai solusi alternative berdasarkan faktor-faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan. Upaya menghilangkan kegagalan dapat berupa perbaikan remedial atas kegagalan yang telah kita lakukan. Upaya menguatkan pendukung keberhasilan dapat berupa pemantapan atas keberhasilan yang telah kita capai.

e. Tujuan dan Fungsi Assessment

Menurut Bukhori dalam pendidikan orang mengadakan evaluasi memenuhi dua tujuan yaitu untuk mengetahui kemajuan anak atau murid setelah murid tersebut menyadari pendidikan selama jangka waktu tertentu dan untuk mengetahui tingkat efisiensi metode-metode pendidikan yang dipergunakan pendidikan selama jangka waktu tertentu. Sedangkan Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa tujuan atau fungsi evaluasi ada beberapa hal, yaitu penilaian berfungsi selektif, penilaian berfungsi diagnostik, penilaian berfungsi sebagai penempatan dan penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan. Selanjutnya, Anas Sudijono mengemukakan bahwa secara umum, 30 Hamzah B. Uno, Satria Koni, Op. Cit., h. 10 penilaian sebagai suatu tindakan atau proses memiliki tiga fungsi, yaitu mengukur kemajuan, menunjang penyususnan rencana dan memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. Fungsi penilaian bagi guru adalah untuk mengetahui kemajuan peserta didik, mengetahui kedudukan masing-masing individu peserta didik dalam kelompoknya, mengetahui kelemahan-kelemahan cara belajar mengajar dalam PBM, memperbaiki proses belajar mengajar dan menentukan kelulusan murid. Sedangkan bagi murid, penilaian pendidikan berfungsi untuk mengetahui kemampuan dan hasil belajar, memperbaiki cara belajar, dan menumbuhkan motivasi dalam belajar. Fungsinya bagi sekolah adalah mengukur mutu hasil pendidikan, mengetahui kemajuan dan kemunduran sekolah, membuat keputusan kepada peserta didik, dan mengadakan perbaikan kurikulum. Ada beberapa komponen yang harus diperhatikan dalam menerapkan assessment terhadap performansi murid antara lain: a Tugas-tugas yang diberikan hendaknya menginformasikan tentang penggunaan pengetahuan dan proses yang telah mereka pelajari b Format observasi mengidentifikasi aspek-aspek yang diamati c Seperangkat deskripsi dari proses yang digunakan sebagai dasar untuk menilai keseluruhan performansi murid d Contoh yang baik sebagai model dan performansi yang harus ditiru murid. 31

f. Objek Assessment

Suharsimi mengemukakan bahwa objek penilaian meliputi tiga segi yaitu input, transformasi dan output. Input murid dianggap sebagai bahan mentah yang akan diolah. Transformasi dianggap sebagai dapur tempat mengolah bahan mentah, dan output dianggap sebagai hasil pengolahan yang akan dilakukan di dapur dan siap untuk dipakai. Ditilik dari segi input diatas, maka objek evaluasi pendidikan meliputi tiga aspek, yaitu aspek kemampuan, asppek kepribadian, dan aspek sikap. Unsur- unsur dalam transformasi yang menjadi objek penilaian antara lain kurikulummateri, metode dan cara penilaian, sarana pendidikanmedia, sistem administrasi, guru dan personal lainnya.

g. Aplikasi Assessment Dalam Penilaian Kelas

Keluarnya aturan PP NO 19 tentang Standar Pendidikan Nasional membawa implikasi terhadap sistem penilaian, ternaksud konsep dan teknik penilaian yang dilaksanakan dikelas. Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh gurur satuan pendidikan termaksud penilaian internal internal assessment, sedangkan yang diselenggarakan pemerintah termaksud penilaian eksternal external assessment. Penilaian internal adalah penilaian yang direncanakan dan dilakukan oleh pendidik pada proses pembelajaran berlangsung dalam rangka penjaminan mutu. Penilaian 31 Beni S. Ambarjaya, Op. Cit., h. 59