BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
KKN-PPM Universitas Udayana merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh setiap mahasiswa di beberapa desa yang telah ditentukan. Program ini secara
khusus bertujuan untuk mensinergiskan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki oleh desa tersebut. Mahasiswa wajib menciptakan program-
program pemberdayaan masyarakat yang dapat memecahkan permasalahan yang dialami oleh desa terkait, sehingga dapat mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Salah satu program wajib pada KKN-PPM ini adalah program pendampingan keluarga atau biasa disebut dengan KK dampingan.
Program KK dampingan ditujukan kepada beberapa keluarga terpilih yang terdapat di beberapa dusun di Desa Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Keluarga yang
terpilih merupakan keluarga-keluarga kurang mampu yang membutuhkan pendampingan untuk menyelesaikan permasalahan mereka dan mencapai taraf hidup
yang lebih baik. Berdasarkan rekomendasi dari Kelian Banjar Pokas Bapak Ketut Pasek, mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga kurang mampu
yang ada di Banjar Pokas yaitu, keluarga I Gusti Ngurah Kencana Putra
1.1 Profil Keluarga Dampingan No
Nama Status
Umur Pendidikan
Pekerjaan Ket
1. Alm. I
Gusti Ngurah
Puttra Kencana
Kawin 51
Tahun SLTPSEDE
RAJAT -
Sudah Meninggal
2. Gusti
Nyoman Ariani
Kawin 47
Tahun TAMAT SD
Membuat Pangkon
Tumpeng Istri Bapak
Made Lanter
3. I Gusti
Ngurah Kencana
Putra Belum
Kawin 27
Tahun SLTASEDE
RAJAT Pegawai
Swasta Kepala
Keluarga Anak
Keluarga Ibu Gusti Nyoman Ariani merupakan salah satu keluarga sederhana yang tinggal di Banjar Pokas, Desa Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Kondisi perekonomian
keluarga ini tergolong kurang mampu. Ibu Gusti Nyoman Ariani yang dahulu berprofesi sebagai penjual makanan asongan dengan menggunakan keranjang kecil.
Ibu Gusti Nyoman Ariani sekarang sudah beralih profesi menjadi tenaga pembuatan tumpeng atau pangkon. Tempat bekerja Ibu Gusti Nyoman Ariani ini berada dekat di
lokasi Banjar Antugan. Suami ibu Gusti Nyoman Ariani bernama I Gusti Ngurah Putra Kencana beliau meninggal kurang lebih 2 dua tahun yang lalu. Bapak Alm. I Gusti
Ngurah Putra Kencana meninggal karena sakit. Bapak I Gusti Ngurah Putra Kencana semasih hidup bekerja menjual peternak ayam. Keseharian Ibu Gusti Nyoman Ariani
bekerja di suatu usaha dagang milik orang lain proses pembuatan pangkon ini terbuat dari nasi yang dibentuk menggunakan cetakan kayu segitiga ataupun mangkok kecil
setelah selesai dibentuk barulah di panaskan menggunakan open. Dari hasil bekerja sebagai pembuatan pangkon tersebut biasanya akan dibelikan untuk makan
kesehariannya. Saat ini kondisi kesehatan Ibu Gusti Nyoman Ariani dan anaknya I Gusti Ngurah Kencana Putra masih sehat walafiat, untuk mencukupi kebutuhan hidup
Ibu dan anak saling bekerja. Dengan kondisi perekonomian yang masih kurang, tempat tinggal yang cukup terpencil, serta fasilitas sanitasi yang masih numpang dengan
keluarga yang lain, maka tidak heran jika keluarga Ibu Gusti Nyoman Ariani cukup terbelakang jika dibandingkan dengan keluarga-keluarga lainnya di Desa Blahbatuh,
khususnya Banjar Pokas.
Ibu Gusti Nyoman Ariani dikaruniai 2 orang anak. Anak ke-1 yakni I Gusti Ngurah Kencana Putra dan anak ke-2 sudah almarhum dalam kandungan yang berjenis kelamin
laki-laki. I Gusti Ngurah Kencana Putra yang berprofesi sebagai pegawai yang mengantar meubel kernet seperti lemari, tempat kasur, dll. Penghasilan I Gusti
Ngurah Kencana Putra sebulan kurang lebih Rp 1.500.000,-. Hasil dari penghasilan I Gusti Ngurah Kencana Putra tersebut digunakan untuk membayar kredit motor. Selain
itu hasil tersebut digunakan untuk membeli makanan yang sudah jadi. Keadaan rumah keluarga Ibu Gusti Nyoman Ariani sangat sederhana, atapnya tidak ada plafond,
lantainya masih dari semen, dan temboknya sudah retak Kebutuhan hidup mereka akan makanan dan pakaian sehari-hari dipenuhi dengan cara bekerja dari penjualan pangkon
dan buruh kernet. Ibu dan anak ini tinggal di rumah yang tanahnya masih dimiliki oleh desa. Dimana
rumah tersebut sangat sederhana dan berdiri di atas lahan seluas 5 are. Rumah semipermanen ini sangat sederhana. Rumah keluarga Ibu Gusti Nyoman Ariani hanya
terdiri dari sebuah bangunan kecil yang berukuran sekitar 5x6 meter. Bangunan ini terdiri dari dua kamar tidur. Sedangkan di samping rumah Gusti Ngurah Kencana Putra
adalah dapur yang digunakan sebagai temat memasak. Di pekarangan rumahnya juga terdapat padmasana sederhana berukuran 1,5x2,5 meter yang digunakan bersama.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga