yang menajdi panduan dalam menjalani kehidupan.
15
Adapun tujuan ekonomi islam adalah mashlahah kemaslahatan bagi umat manusia, yaitu dengan
mengusahakan segala aktifitas demi tercapainya hal-hal yang berakibat pada adanya kemaslahatan bagi manusia, atau dengan mengusahakan aktivitas yang
secara langsung dapat merealisasikan kemaslahatan itu sendiri.
16
Untuk itu prinsip dasar perbankan syariah adalah Alquran dan Hadis. Artinya, perbankan syariah
harus dijalankan sesuai dengan prinsip syariah islam, dimana di dalam prinsip- prinsip tersebut di bertentangan dengan syariat islam, dan apabila ada yang
bertentangan dengan syariat islam, maka prinsip tersebut tidak dapat di terapkan diperbankan syariah. Adapun prinsip-prinsip bank syariah adalah sebagai berikut :
a. Prinsip Titipan atau Simpanan Al-Wadiah
Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan
kapan saja si penitip menghendaki.
17
Ada beberapa macam prinsip wadiah, yaitu: a Wadiah Yad Al-Amanah Trustee Depository adalah akad penitipan
baranguang di mana pihak penerima titipan tidak diperkenankan menggunakan baranguang yang dititipkan dan tidak bertanggung jawab
atas kerusakan atau kehilangan barang titipan yang bukan diakibatkan perbuatan atau kelalaian penerima titipan.
18
Adapun aplikasinya dalam perbankan syariah berupa produk safe deposit box.
b Wadiah Yad adh-Dhamanah Guarantee Depository adalah akad penitipan baranguang di mana pihak penerima titipan dengan atau tanpa
izin pemilik baranguang dapat memanfaatkan baranguang titipan dan harus bertanggung jawab terhadap kehilangan atau kerusakan baranguang
titipan. Semua manfaat dan keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan
15
Nurul Huda, Handi Risza Idris, Mustafa Edwin Nasution, dan rati Wiliansih, Ekonomi Makro Islam, Pendekatan Teoritis, Jakarta : Kencana, 2014, hal. 3
16
Ika Yunita Fauzi dan Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Islam, Jakarta : Kencana, 2014, hal. 13.
17
Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta : Kencana, 2014, Hal. 59.
18
Ibid.
baranguang titipan menjadi hak penerima titipan.
19
Prinsip ini diaplikasikan dalam produk giro dan tabungan.
Konsep Wadiah mendapat pengakuan dan legalitas syara’, diantarantya firman Allah dalam Alquran surah An-Nisa : 58
٥٨
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.
20
b. Prinsip Bagi Hasil Profit Sharing
Prinsip bagi hasil merupakan suatu prinsip keunggulan bank syariah, di mana pada prinsip ini kedua belah pihak saling menyepakati keuntungan yang
akan di bagi, antara bank dan nasabah. Adapun bentuk-bentuk produk dalam bagi hasil tersebut adalah :
a Al -Mudharabah Al-Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana
pihak pertama shahibul maal menyediakan seluruh 100 modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola mudharib.
21
Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak,
sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian ini diakibatkan karena
kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Akad mudharabah secara umum terbagi menjadi dua
jenis:
19
Ibid.
20
Departermen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahan, Bogor : Sabiq, hal. 132
21
Ibid.
1 Mudharabah Muthlaqah Adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh
spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. 2 Mudharabah Muqayyadah Adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal
dan mudharib dimana mudharib memberikan batasan kepada shahibul maal mengenai tempat, cara, dan obyek investasi.
b Al-Musyarakah Al-musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama
sesuai dengan kesepakatan.
22
Dua jenis al-musyarakah:
23
1 Musyarakah pemilikan, tercipta karena warisan, wasiat, atau kondisi lainnya yang mengakibatkan pemilikan satu aset oleh dua orang atau lebih.
2 Musyarakah akad, tercipta dengan cara kesepakatan dimana dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal
musyarakah.
c. Prinsip Jual Beli Al-Tijarah