commit to user
B. Kerangka Pemikiran
Wonogiri merupakan daerah kaya kepemilikan gunung dan perbukitan membentuk lahan miring. Salah satu teknologi pengolahan lahan yang diterapkan
adalah agroforestri atau lebih dikenal dengan wanatani, merupakan pengelolaan lahan terpadu antara pertanian, kehutanan dan atau peternakan. Agroforestri dapat
meningkatkan keanekaragaman makrofauna tanah. Pada penelitian ini dilakukan pendeskripsian tingkat keanekaragaman makrofauna tanah pada berbagai macam
pola Agroforestri Lahan Miring dan pendeskripsian hubungan antara faktor lingkungan dengan tingkat keanekaragaman makrofauna tanah.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Keterangan:
: dipilihdiambil : mendasari
: terdiri dari : berhubungan
Agroforestri Lahan Miring, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah
Pola Agroforestri
Campuran Pola
Agroforestri Jati
Pola Agroforestri
Sengon
Faktor Lingkungan
Sifat Fisik: 1.
Intensitas cahaya matahari
2. Kelembaban relatif udara
3. Suhu udara
4. Suhu tanah
Sifat Kimia: 1.
Keasaman pH 2.
Bahan Organik Tanah
Keanekaragaman Makrofauna
Tanah
Makrofauna Permukaan
Tanah Makrofauna
Dalam Tanah
Abiotik Biotik
Jumlah Jenis Vegetasi
commit to user
C. Hipotesis
Dari kerangka pemikiran dapat diduga: 1. Tingkat keanekaragaman makrofauna tanah bervariasi pada berbagai pola
Agroforestri Lahan Miring. 2. Terdapat hubungan antara faktor lingkungan dengan tingkat
keanekaragaman makrofauna tanah pada berbagai pola Agroforestri Lahan Miring.
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan
pada bulan
September-Oktober 2009.
Pengambilan sampel dan pengukuran beberapa variabel lingkungan dilaksanakan di berbagai pola Agroforestri Lahan Miring, Desa Smagarduwur, Kecamatan
Girimarto, Kabupaten Wonogiri. Identifikasi dan kuantifikasi makrofauna tanah dilakukan di Sub Laboratorium Biologi, Laboratorium Pusat MIPA Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
B. Alat dan Bahan
1. Alat Alat yang digunakan untuk penelitian adalah kantung plastik, pinset, kuas,
cangkul, linggis, seng, kawat, gelas perangkap, cawan petri, lux meter, higrometer-termometer, termometer tanah, neraca, oven, pH-meter dan atau soil
tester, nampan plastik, saringan, kertas label, alat tulis, dan mikroskop stereo. 2. Bahan
Bahan yang digunakan untuk penelitian adalah formalin 4, alkohol 70, detergen, akuades, H
2
SO
4
pekat, K
2
Cr
2
O
7
1 N, H
3
PO
4
pekat, Indikator DPA dan FeSO
4
0,5 N.